Anda di halaman 1dari 3

METODE TAMYIZ

Warisan paling berharga yang diberikan orang tua kepada anak sebenarnya
bukanlah warisan berupa materi, melainkan warisan berupa pendidikan, karena
pendidikan yang baik akan mengawal anak sepanjang hidupnya dalam meniti
jalan kebenaran.

Di antara pendidikan yang diberikan kepada anak, pendidikan yang paling


mulia yang dapat diberikan orang tua adalah pendidikan al-Qur’an, Karena
alQur’an merupakan lambang agama Islam yang paling asasi dan hakiki.
Memberikan pendidikan al-Qur’an pada anak termasuk bagian dari menjujung
tinggi supremasi nilai-nilai spiritualisme Islam.

Di Indonesia, pemerintah telah ikut memberikan perhatian terhadap hal


ini. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama RI nomor 128
tahun 1982/44 A tahun 82 menyatakan, “perlunya usaha peningkatan kemampuan
baca tulis al-Qur’an bagi umat Islam dalam rangka peningkatan penghayatan dan
pengamalan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. “keputusan bersama ini
ditegaskan pula oleh Instruksi Menteri Agama RI no 3 tahun 1990 tentang
pelaksanaan upaya peningkatan kemampuan baca tulis huruf al-Qur’an.

Al-Qur’an diturunkan dengan perantara bahasa Arab, sehingga tidak bisa


dipungkiri lagi bahwa bahasa Arab adalah satu-satunya washilah untuk
memahami al-Qur’an dan sunnah. Tidak ada jalan lain untuk memahami alQur’an
dan sunnah dengan pemahaman yang benar, kecuali dengan memahami bahasa
Arab.

Belajar bahasa Arab berarti tidak lepas dari teori nahwu-shorof, nahwu
shorof adalah dua disiplin ilmu yang dapat digunakan sebagai alat – sehingga
dikenal sebagai ilmu alat – untuk dapat menerjemahkan dan memahami al-Qur’an
dan Sunnah dengan benar.

Kendala yang dihadapi saat ini, nahwu-shorof terlanjur di persepsikan


sebagai pelajaran yang sulit, persepsi umum ini menggiring manusia untuk
semakin menjauhi nahwu –shorof, menjauhi nahwu-shorof berarti menjauhi
bahasa Arab.

Namun demikian, Alhamdulillah seiring dengan berkembangnya zaman


orang-orang semakin menyadari betapa pentingnya mempelajari al-Qur’an dengan
pemahaman yang benar. Berangkat dari kesadaran tersebut, cendekiawan-
cendekiawan Muslim merumuskan dan memformulasikan nahwu-shorof
bagaimana agar mudah diterima dan dipelajari, tidak hanya oleh orang dewasa,
namun sejak kecil pun dapat menguasainya.

Metode Tamyiz adalah salah satu metode temuan yang mutakhir untuk
mempelajari bahasa Arab, sehingga memudahkan dalam memahami al-Qur’an.
Metode Tamyiz adalah lembar kerja (work sheet) tentang formulasi teori dasar
Quantum Nahwu-Shorof yang masuk dalam kategori Arabic for Specific Purpose
(ASP).

Kurikulum Metode Tamyiz, dalam metode Tamyiz dikelompokan menjadi


3 jenjang untuk memudahkan dalam pembelajaran: Tamyiz 1: santri pintar
menterjemahkan al-Qur’an dengan bantuan kamus Kawkaban. Dalam Tamyiz 1
ini diharapkan santri berhasil; 1) Pintar membaca al-Qur’an putus-putus. 54 2)
Pintar tasrif dan dhomir. 3) Pintar mujarrod (membuka kamus). Tamyiz 2: santri
pintar membaca I’rab kitab kuning (Tahsinul Qodir) tampa tarjamahnya. Dalam
Tamyiz 2 ini diharapkan santri berhasil; 1) Pintar membaca kitab kuning putus-
putus, 2) Pintar i’rob, 3) Pintar awamil, 4) Pintar sibhjumlah, 5) Pintar jumlah
fi’liyah, 6) Pintar jumlah ibtidaiyah Tamyiz 3: santri pintar tarkib dan
mengajarkan al-Qur’an dan kitab kuning (Tahsinul Qodir). Dalam Tamyiz 3 ini
diharapka santri pintar teori Nahwu-Shorof., d. Kitab Kuning Digital (Maktabah
Syamilah dll) diharapkan santri mengoperasionalkan komputer dan Maktabah
Syamilah yang berisi minimal ribuan kitab yang dapat diakses secara geratis.
Adapun penerapan metodeTamyiz ini dilakukan dengan cara: Tamyiz Intensive:
Tamyiz diajarkan kepada santri secara intensif sehari 3–4 jam dalam sistem
pesantren yang mukim, sehingga santri sudah bisa Kitab Kuning dalam waktu
kurang lebih 100 jam pelajaran atau pesantren liburan.. Tamyiz Inside: Tamyiz
disisipkan pada kurikulum sekolah SD/MI, SMP/ MTs, SMA/MA, Pesantren dan
Perguruan Tinggi.1

Dalam pembelajarannya metode Tamziz memiliki prinsip-Prinsip


pembelajaran yang spesifik yaitu; a. Prinsip umum metode Tamyiz yaitu cara
(mengajar) lebih penting dari meteri (yang di ajarkan).Pembelajaran nahwu-sharaf
dengan metode ini dilakukan dengan cara melagukan materi-materi pelajaran yang
sudah disusun oleh pengarang buku Tamyiz. Belajar bahasa sambil menyanyi
akan lebih menyenangkan daripada model hafalan yangmajemuk. b. Prinsip
mengajar dengan bahasahati. Mengajar dengan bahasa hati adalah mengajar
dengan penuh dengan ketulusan dan kesungguhan. Jika suasana belajar
menyenangkan maka daya serap anak-anak akan meningkat bahkan berlipat. c.
Prinsip mengajar dengan mematuhi tahapan. Suatu metode pembelajaran yang
baik selalu mempunyai aturan internal yang harus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan dengan maksimal. 2

1
Jaladri, Kafin,Imam Syafi’I, “ Penerapan Metode Tamyiz dalam Pembelajaran Bahasa Arab di
PPTQ TD Tarbiyatul Ummah Sukoharjo 2015-2016 “. Thulabuna. Vol. 1 No. 1, 2019, Hal 53-54.
2
Sutino, Nurul Istiqomah, “ Manajemen Pembelajaran Nahwu Shorof dengan Menggunakan
Metode Tamyiz pada PPTQ TD Tarbiyatul Ummah Sukoharjo Jawa Tengah “. Thulabuna. Vol. 1
No. 1, 2019, Hal 19-20.

Anda mungkin juga menyukai