Anda di halaman 1dari 11

TUGAS UTS

Nama : Mukhamad Najikh

NIM : (21086010015)

Semester : II/MPI-A

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Kualitatif

Dosen Pengampu : Dr. Asep Kurniawan, M.Ag

Proses dalam mengerjakan tugas mata kuliah metodologi penelitian kualitatif


peneliti melakukan wawancara sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan dalam
pengerjaannya. Pada proses wawancara yang pertama untuk mendapatkan data dan
informasi terkait dengan model kerjasama IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan dunia
kerja. Secara lebih rincinya adalah pada pengembangan kompetensi lulusan dalam
implementasi kurikulum merdeka belajar. Peneliti mengambil narasumber ialah : bapak
H. Didin Nurul Rosidin, Ph. D. dan bapak Dr. Anwar Sanusi, M.Ag. selaku dosen (S2)
IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Peneliti memilih bapak Didin dan bapak Anwar karena sudah ditentukan oleh
dosen pengampu mata kuliah metodologi penelitian.
Berikut narasi wawancara dengan narasumber:

Narasi Wawancara Ke – 1 (Dr. Anwar Sanusi, M.Ag. pada tanggal 25 Mei 2022)
Peneliti : “Dunia kerja mana saja yang diajak kerjasama oleh IAIN Cirebon?,
kemudian bagaimana bentuk kerjasamanya?.
Narasumber 1 :“Pascasarjana yang saya tahu. Sudah melakukan kerjasama dengan
seluruh pemerintah daerah di wilayah 3 Cirebon bahkan sudah sampai ke
Banjar negara. Kemudian Pangandaran, Ciamis, Tasikmalaya bahwa
lingkupnya sudah hampir seluruh wilayah Jawa Barat bagian timur
bahkan sampai dengan Jawa Tengah bagian barat dan tengah bagian
Barat itu di antaranya adalah Tegal bahkan sampai ke Pekalongan wujud
kerjasama dengan pemda itu adalah antara lain dengan peserta ataupun
calon mahasiswa itu dapat dari pemerintah daerah bahkan ada beberapa
mahasiswa yang kemudian didanai dan dibiayai oleh Pemda nya masing-
masing baik itu tidak hanya S2 dan sampai dengan S3 wujudnya adalah
ada beberapa kabinet yang kemudian dikuliahkan di Pasca Sarjana IAIN
Cirebon. Selain dengan pemerintah daerah juga dengan beberapa
perguruan tinggi yang ada di mana si dosen untuk saling mengisi saling
membakar pembinaan itu juga dilakukan oleh pascasarjana Itu berkenaan
dengan apa namanya kerja sama dan gambaran secara umum”.
Peneliti : “Apa saja hambatan pelaksanaan kerjasama Pascasarjana IAIN
khususnya dengan dunia kerja?”.
Narasumber 1 : “Hambatan pelaksanaan memang prodi-prodi yang ada di Pasca Sarjana
IAIN selama ini belum sepenuhnya menjawab apa yang diinginkan oleh
pemerintah daerah kita, kisarannya memang pada program studi yang ada
di kita tidak menyeluruh sesuai dengan keinginan pemerintah daerah.”.
Peneliti : “Bagaimana hubungan merdeka belajar di Pascasarjana IAIN Cirebon
dengan dunia kerja?”.
Narasumber 1 : “Katakan mungkin pemerintah daerah berharap bahwa ada S2
administrasi pemerintah kemudian ada sosial politik dan lain sebagainya.
Sementara kita sendiri kan baru pada produk-produk keagamaan,
tentunya diharapkan ke depan mungkin kita nanti setelah Universitas
tentunya mungkin akan lebih peluang dan untuk membuka produk-
produk itu bisa terwujud”.
Peneliti : “. Bagaimana pelaksanaan merdeka belajar di Pascasarjana IAIN
Cirebon?.
a. Apa saja hambatannya?
b. Bagaimana Mahasiswa diberikan kebebasan memilih bidang studi
yang mereka sukai?
c. Apakah perkuliahan berpusat pada mahasiswa (student centered)?
d. Bagaimana perkembangan kreativitas mahasiswa dalam
perkuliahan?
e. Bagaimana pengambangan kemandirian mahasiswa dalam mencari
dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan?
f. Apakah perkuliahan di Pasca Inovatif?
g. Apakah ada hak belajar 3 semester di luar program studi?”.
h. Apakah ada mahasiswa diberikan kebebasan mengambil SKS diluar
program studi?
i. Apakah 3 semester yang dimaksud dapat diambil untuk pembelajaran
di luar prodi dalam perguruan tinggi dan atau pembelajaran di luar
perguruan tinggi?.
j. Apakah perkuliahan di pasca sudah sesuai perkembangan IPTEK
dan tuntutan dunia kerja?.
k. Bagaimana kegiatan di luar pasca IAIN, meliputi magang/praktek
kerja, proyek desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, penelitian,
kegiatan kewirausahaan, studi proyek independen dan proyek
kemanusiaan yang semua kegiatan harus dibimbing dosen?
Bagaimana pelaksanaanya?
l. Tahapan penyusunan capaian pembelajaran lulusan : bagaimana
dengan profil lulusan dapat ditetapkan berdasarkan hasil kajian
terhadap kebutuhan pasar kerja yang dibutuhkan pemerintah dan dunia
kerja, serta kebutuhan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi?
5. Bagaimana pengembangan kompetensi mahasiswa di setiap jurusan
di Pascasarjana IAIN agar dapat diserap dunia kerja?.
Narasumber 1 : a. “Bicara hambatan bicara urgensinya kita memang belum punya
struktur yang belum ketemu nya ketentuan hukum ataupun payung
hukum berkaitan dengan MB KM apa lagi di paska padahal
sesungguhnya peluang MB KM di Pasca sendiri sangat sangat besar
sekali mengingat bahwa Mahasiswa yang terdiri dari berbagai daerah kan
saya pernah kemarin ngajar Pasca juga ada mahasiswa yang dari Papua
kemudian ada mahasiswa dari Kejaksaan Agung kemudian ada
Mahasiswa juga dari Jakarta yang artinya bahwa bahwa bahwa persepsi
mereka beragam ini sangat memungkinkan sekali untuk untuk pasca
melakukan MBKM”.
b. “Menurut saya kampus samasekali tidak melakukan penekanan dalam
mahasiswa memilih jurusan, melainkan berada sepenuhnya pada
mahasiswa”.
c. “Sesungguhnya saya pikir semua dosen-dosen juga sudah mulai
berfokus kan bahwa menentukan posisinya tidak lagi sebagai guru yang
memberikan informasi pasti tetapi justru bagaimana kemudian
mahasiswa dibiarkan memberikan, mengajukan penelitian pengkajian
pengkajian masalah sendiri, sifatnya dosen itu hanya mendampingi
proses ini Tentunya sudah melihat bahwa potensi ataupun proses
perkuliahan itu”.
d. “Menurut saya kreativitas menentukan sekali karena mahasiswa diberi
kebebasan untuk untuk memberi wacana untuk mencari wacana untuk
mengembangkan dari materi-materi yang ada di perkuliahan beberapa
beberapa kasus kasuistik yang kemudian muncul di masyarakat itu kerap
kali yang akan dimunculkan oleh mahasiswa sebagai bagian dari
pengetahuan yang tidak bisa terpisahkan dalam perkuliahan”.
e. Hal ini tentunya sudah tidak bisa dipungkiri lagi kan, kenapa tidak
dipungkiri karena sebagian besar mahasiswa pasca kita adalah yang
sudah memiliki lapangan kerja atau mereka sudah bekerja sehingga
dengan demikian pengalaman ataupun realistis atau realitas yang
dihadapi oleh mahasiswa Itu sudah menjadi bagian yang menjadi
perhatian tersendiri sehingga hal-hal inilah yang kemudian menjadi titik
acuan mereka untuk berdiskusi.”
f. “Selama ini Inovasi saya pikir masih ada hanya mungkin kembali
kepada dosen yang saya yakin bahwa mereka tidak selalu ataupun tidak
monoton dalam dalam perkuliahan kreativitas dan inovasi yang dilakukan
pasti selalu ada”.
g. “Saya yakin saya katakan tadi bahwa sesungguhnya ini menjadi target
dari Pasca hanya memang Ketentuan dan dasar hukum dari pasca sendiri
Itu kan menunggu regulasi ketentuan yang dari pimpinan Direktorat
mudah-mudahan segera pak warek 1 kemudian pak rektor menetapkan
tentang hak mahasiswa untuk belajar di luar program studi”.
h. “Lagi lagi saya pikir sesungguhnya ini harusnya kalau memang sudah
menggunakan menggunakan MBKM regulasi ini sudah pasti dikasih
harusnya boleh tetapi lagi-lagi bahwa ketentuan ini menunggu regulasi
dari dari pimpinan.”
i. “Lagi-lagi sekarang tadi bahwa pola-pola ini yang yang yang
seharusnya ditempuh bahwa kebebasan mahasiswa untuk belajar diluar
ke prodinya kemudian mereka belajar di lapangan belajar di tempat
kerjanya yang secara umum mereka akan berbenah antara ilmu
pengetahuan dengan pengalaman di lapangan yang berukuran mudah
anda segera bisa bisa bisa terwujud”.
j. “Masih dalam tahapan pengembangan”.
k. “Kebanyakan dari mereka alumni sudah kerja diberbagai instansi dan
lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan, walaupun ada yang
membuka usaha sendiri.”
l. “Sebetulnya pada prodi kita ya hanya berfokus pada instansi sekolah
dan sejenisnya”.
m. banyak yang bekerja sebagai tenaga pendidik pada satuan pendidikan
diberbagai jenjang.
5. Pada setiap setiap perkuliahan selau disesuaikan dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat. Menguasai IPTEK memang betul – betul sangat
dibutuhkan pada sekarang ini”.
Narasi Wawancara Ke – 2 (H. Didin Nurul Rosidin, Ph. D. pada tanggal 23 Mei 2022)

Peneliti : “Dunia kerja mana saja yang diajak kerjasama oleh IAIN Cirebon?,
kemudian bagaimana bentuk kerjasamanya?.
Narasumber 2 : “Mengenai tugas kualitatif ini ada beberapa hal yang ditanyakan di
Point a yang berhubungan dengan IAIN atau kampus ini bagaimana
kerjasama pasca sarjana IAIN Cirebon dengan dunia kerja secara khusus
kita tidak punya karena Mengapa Karena kita kalau melihat dari apa ya
dari KKN kualifikasi kompetensi Nasional Indonesia sesuai dengan
Perpres Nomor 8 12 2008-2012 pascasarjana itu akan menghasilkan
mereka yang berada pada level 8 dan 9 di S2 dan S3. Sementara dunia
kerja level 7 profesi. Sehingga untuk saat ini lebih orientasinya
pascasarjana adalah ke akademik. Jadi bobot paling banyak ke akademik
dan kerjasama yang kita kembangkan misalnya dengan kuat Universitas
Ahmad Dahlan atau dengan Uin - uin yang Banten dimana Uin wokerto
itu lebih bagaimana menunjang pada program akademik atau
pengembangan akademik ya bukan pengembang dengan dunia kerja.
Alasannya dari kitakan perkuliahan itu hanya Jumat dan sabtu, Kenapa
diadakan Jumat dan sabtu karena mengakomodir mereka yang memang
sudah bekerja jadi peserta kita tuh sudah pada bekerja jadi kalau kita
mengadakan dengan dunia kerja untuk siapa kita melayani kecuali kalau
kita menyelenggarakan perkuliahan reguler. Senin Selasa Rabu Kamis
nah itu kan dipastikan Kemungkinan dia belum bekerja tapi fakta itu kan
tidak sesuai karena kita mengadakan yang apa yang reguler ternyata yang
banyak masuk adalah mereka yang sudah gede dan memang fakta lainnya
adalah bahwa mayoritas mahasiswa kita memang sudah bekerja”.
Peneliti : “Apa saja hambatan pelaksanaan kerjasama Pascasarjana IAIN
khususnya dengan dunia kerja?”.
Narasumber 1 : “Pertanyaan ini menjadi tidak relevan ya karena kita belum ada
kerjasama jadi kalau kita ditanya apa hambatannya belum ada kalau
belum ada ya tidak mungkin ada hambatan kecuali kalau sudah kita
adakan baru muncul hambatan.”.
Peneliti : “Bagaimana hubungan merdeka belajar di Pascasarjana IAIN Cirebon
dengan dunia kerja?”.
Narasumber 1 : “Iya Merdeka belajar di kita juga belum sepenuhnya dilaksanakan, kita
sampai sekarang dari atas belum ada dari Direktorat pimpinan belum ada
kebijakan secara persis ya terkait dengan apa tuh dengan Merdeka belajar
ini dan bicara tentang Merdeka belajar kan salah satu poin pentingnya
adalah bagaimana agar mahasiswa itu diberikan kesempatan satu untuk
kuliah di tempat yang lain sesuai dengan bidang yang ia ingin geluti atau
bahkan diberi kesempatan untuk intensif atau magang yang itu kaitan
dengan dunia kerja lah dikita kan mahasiswa rata-rata sudah magang.
Magang di tempat kerja masing-masing jadi sudah merdeka banget, tetapi
memang tidak belum sesuai sepenuhnya dengan konsep Merdeka belajar
ada konsep apa tuh saya lupa lagi ya terkait dengan Merdeka belajar ini
ya, tapi itu tadi saya ikut rapat juga Pak warek 1 lebih menekankan PS1
untuk kaitanya dengan tadi kesempatan untuk kuliah tidak hanya di
fakultasn itu tapi juga bisa jadi di fakultas yang lain masih dalam satu
lembaga atau bahkan di tempat perguruan tinggi lain tetapi ini kan perlu
ada kerjasama yang produk yang kita hasilkan dari kerjasama selama ini
lebih kepada misalnya penguji disertasi itu dari perguruan tinggi yang
lain atau dosen kita yang dipakai di perguruan tinggi yang lain.”.
Peneliti : “4. Bagaimana pelaksanaan merdeka belajar di Pascasarjana IAIN
Cirebon?.
a. Apa saja hambatannya?
b. Bagaimana Mahasiswa diberikan kebebasan memilih bidang studi
yang mereka sukai?
c. Apakah perkuliahan berpusat pada mahasiswa (student centered)?
d. Bagaimana perkembangan kreativitas mahasiswa dalam
perkuliahan?
e. Bagaimana pengambangan kemandirian mahasiswa dalam mencari
dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan?
f. Apakah perkuliahan di Pasca Inovatif?
g. Apakah ada hak belajar 3 semester di luar program studi?”.
h. Apakah ada mahasiswa diberikan kebebasan mengambil SKS diluar
program studi?
i. Apakah 3 semester yang dimaksud dapat diambil untuk pembelajaran
di luar prodi dalam perguruan tinggi dan atau pembelajaran di luar
perguruan tinggi?.
j. Apakah perkuliahan di pasca sudah sesuai perkembangan IPTEK
dan tuntutan dunia kerja?.
k. Bagaimana kegiatan di luar pasca IAIN, meliputi magang/praktek
kerja, proyek desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, penelitian,
kegiatan kewirausahaan, studi proyek independen dan proyek
kemanusiaan yang semua kegiatan harus dibimbing dosen?
Bagaimana pelaksanaanya?
l. Tahapan penyusunan capaian pembelajaran lulusan : bagaimana
dengan profil lulusan dapat ditetapkan berdasarkan hasil kajian
terhadap kebutuhan pasar kerja yang dibutuhkan pemerintah dan dunia
kerja, serta kebutuhan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi?
5. Bagaimana pengembangan kompetensi mahasiswa di setiap jurusan
di Pascasarjana IAIN agar dapat diserap dunia kerja?.
Narasumber 1 : “ a. “Saya malah bingung dengan pertanyaannya”.
b. “Mereka datang kesini hanya diberi kesempatan tidak ada paksaan”.
c. “Iya, kalua pasca iya pasti”.
d. “Apa yang dimaksud dengan kreativitas itu ya?. Kita nggak tahu tapi
yang pasti bahwa untuk level S2 S3 itu hampir 80 sampai 90% dari waktu
perkuliahan itu didominasi oleh mahasiswa. Dosen lebih kepada
fasilitator saja dibanding sebagai guru atau pembimbing itu karena
kedekatan kita atau peserta kita kan udah dewasa jadi mau tidak mau
pendekatan kita andragogik ya itu pada orang-orang dewasa.”
e. “Saya pikir banyak dosen juga ya mengarahkan menugaskan seperti ini
ya yang sekarang sedang dilakukan kan memang mahasiswa diharapkan
mandiri dalam belajar jadi sudah level seperti ini mah dalam proses
pembelajaran dalam perkuliahan atau dalam proses sepenuhnya
diserahkan kepada mahasiswa, ada sih program pelatihan tesis nanti ada
tapi itu sifatnya lebih pada pengayaan saja adapun topiknya. Bagaimana
itu diserahkan ke mahasiswa.”
f. “Saya bertanya ke mahasiswa ke saya, karena saya sulit untuk
mengukurnya inovatif tuh apa? Yang dimaksud siswa yang menilai
Apakah dosen-dosen di sini sudah menyelenggarakan perkuliahan yang
inovatif atau tidak?”.
g. “Tidak ada”
h. “Ngga ada, karena SKS nya sistem paket”.
i. “Ngga ada, karena s2 hanya 3 semester”.
j. “Saya fikir iya, karena perkuliahan ada yang online dan offline”.
k. “100% alumni sudah pada bekerja, karena yang kuliah sendiri sudah
kerja duluan”.
l. “Kebanyakan dari mereka mengajar di sekolah”.
m. “Merujuk pada SK Dirjen profil lulusan dan IKU.
5. “Kompetensi diawal kita menberikan matrikulasi dan lain sebagainya”.

Anda mungkin juga menyukai