Gatot Iswantoro
ABSTRAK
Gamelan merupakan ansambel musik asli dari indonesia, yang terdiri dari berbagai alat musik seperti
metallophone atau metal slats yang dimainkan oleh Malet. Gamelan Metallophone biasanya dibuat
dengan bahan perunggu tapi beberapa di antaranya dibuat oleh kuningan atau baja. Kualitas kuningannya
cukup sama jika dibandingkan dengan perunggu, namun harganya relatif lebih murah. Sedangkan untuk
harga baja yang paling ekonomis bila dibandingkan dengan kuningan dan perunggu. Gamelan
mendahului budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia dalam catatan paling awal dan dengan
demikian merupakan bentuk seni asli. Instrumen dikembangkan menjadi bentuk mereka saat ini selama
Kekaisaran Majapahit. Berbeda dengan pengaruh India yang berat dalam gaya bernyanyi Jawa, dan
dalam tema permainan Wayang Kulit. Dalam mitologi Jawa, Gamelan diciptakan oleh Sang Hyang Guru
di Saka era 167 (c .. AD 230), dewa yang memerintah sebagai raja seluruh Jawa dari sebuah istana di
gunung Maendra di Medang Kamulan (sekarang Gunung Lawu). Dia membutuhkan sebuah sinyal untuk
memanggil para dewa dan dengan demikian menemukan gong tersebut. Untuk pesan yang lebih
kompleks, dia menemukan dua gong lainnya, sehingga membentuk gamelan asli. Sehingga pada tahun
2014 Gamelan diresmikan sebagai budaya dari Indonesia oleh Badan khusus PBB yang menangani
tentang Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan (UNESCO).
ABSTRACT
Gamelan is an original music ensemble from Indonesia, which consists of various musical instruments
such as metallophone or metal slats played by Malet. Gamelan Metallophone is usually made with
bronze material but some of it is made by brass or steel. The quality of the brass is quite the same when
compared with the bronze, but the price is relatively cheaper. As for the most economical steel price
when compared with brass and bronze. The gamelan precedes the Hindu-Buddhist culture that
dominates Indonesia in the earliest records and thus is an original art form. Instruments were developed
into their current form during the Majapahit Empire. In contrast to the heavy Indian influence in the
Javanese singing style, and in the theme of Wayang Kulit play. In Javanese mythology, the Gamelan was
created by Sang Hyang Guru in Saka era 167 (c .. AD 230), the god who ruled as the whole king of Java
from a palace in Maendra mountain in Medang Kamulan (now Mount Lawu). He needed a signal to
summon the gods and thus find the gong. For a more complex message, he finds two other gongs, thus
forming the original gamelan. So that in 2014 Gamelan was inaugurated as a culture from Indonesia by a
special UN Agency which handles about Education, Science and Culture (UNESCO)
“Tourist Attraction”, yaitu segala sesuatu yang 2. Sistem kemasyarakatan atau organisasi
menjadi daya tarik bagi pengunjung atau sosial,
wisatawan dalam mengunjungi suatu daerah 3. Sistem peralatan hidup dan teknologi,
tertentu. Menurut Oka A Yoeti (1997) atraksi 4. Kesenian,
wisata itu sendiri dapat terbagi menjadi dua 5. Sistem Religi,
bagian, yaitu tourism resources dan tourist 6. Sistem mata pencaharian atau ekonomi
service. Pertama, dia menyebut Tourism
Reseorces dengan istilah Attraction Kekayaan budaya
Spontance, yaitu segala sesuatu yang terdapat
Kekayaan budaya adalah suatu ciri khas
di daerah tujuan wisata yang merupakan daya
kebudayaan daerah atau kebudayaan suku
tarik bagi wisatawan pada daerah tujuan
bangsa yang bermutu tinggi yang
wisata
menghasilkan unsur berupa kebudayaan
Wisata Budaya dengan bentuk yang khusus dan tidak
terdapat pada kebudayaan lainnya.
Menurut Pendit (1994), wisata budaya yaitu (Koentjaraningrat, 1975).
perjalanan yang dilakukan atas dasar
keinginan untuk memperluas pandangan Nilai Budaya
hidup seseorang dengan cara mengadakan
Menurut (Koentjaraningrat 1987:85) Nilai
kunjungan ke tempat lain atau ke luar negeri,
budaya terdiri dari konsepsi-konsepsi yang
mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan
hidup dalam alam fikiran sebahagian
adat istiadat mereka, cara hidup mereka,
besar warga masyarkat mengenai hal–hal
kebudayaan dan seni mereka.
yang mereka anggap amat mulia. Sistem nilai
yang ada dalam suatu masyarakat dijadikan
orientasi dan rujukan dalam bertindak. Oleh
Budaya karena itu, nilai budaya yang dimiliki
seseorang mempengaruhinya dalam
Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan, menentukan alternatif, cara–cara, alat–alat,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam dan tujuan–tujuan pembuatan yang tersedia.
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan
milik diri manusia dengan belajar Pengertian Seni
(Koentjaraningrat, 1975). Istilah kebudayaan
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Menurut Padmapusphita (1966), kata seni
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak sendiri berasal dari Belanda ‘genie’ yang
dari buddhi yang berarti budi atau akal, dan memiliki arti jenius. Itu artinya, seni adalah
diartikan sebagai segala hal yang berkaitan kemampuan bakat yang sudah ada sejak
dengan budi dan akal manusia. lahir.
Adapun beberapa pengertian seni menurut
Unsur-unsur Budaya para ahli diantaranya:
Menurut (Koentjaraningrat, 1975) ada 6 1. Ki Hajar Dewantara
unsur kebudayaan universal, yaitu: Menurut Ki Hajar Dewantara pengertian
seni merupakan hasil keindahan sehingga
1. Bahasa,
Jawa. Seni Gamelan Jawa tidak hanya Sumber data sekunder ini dapat berupa hasil
dimainkan untuk mengiringi seni suara, seni pengolahan lebih lanjut dari data primer yang
tari, dan atraksi wayang. Saat diadakan acara disajikan dalam bentuk lain atau dari orang
resmi kerajaan di Kraton, digunakan alunan lain (Sugiyono, 2012:225).
musik Gamelan sebagai pengiring. Terutama,
jika ada anggota Kraton yang melangsungkan Data ini digunakan untuk mendukung
pernikahan tradisi Jawa. Masyarakat Jawa infomasi dari data primer yang diperoleh
pun menggunakan alunan musik Gamelan baik dari wawancara, maupun dari observasi
ketika mengadakan resepsi pernikahan. langsung ke lapangan. Penulis juga
menggunakan data sekunder hasil dari studi
pustaka. Dalam studi pustaka, penulis
membaca literatur-literatur yang dapat
METODE PENELITIAN menunjang penelitian, yaitu literatur-literatur
yang berhubungan dengan penelitian ini.
Rancangan Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian, penulis menggunakan metode Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
penelitian kualitatif yang menghasilkan data teknik triangulasi data yaitu dengan
deskriptif. menggabungkan 3 teknik pengumpulan data
(observasi, wawancara, dan dokumentasi).
Data Primer
Pedoman Observasi
Dalam penelitian ini, sumber data yang
dipilih merupakan masyarakat yang tinggal di Pada penelitian ini peneliti akan
daerah sekitar Yogyakarta dengan jumlah 2 menggunakan observasi sebagai pelengkap
narasumber. Informan pertama yang peneliti data primer, karena peneliti juga harus
jadikan Narasumber adalah salah satu mengecek kebenaran tentang data-data
pembuat Gamelan yang berasal dari Pasar Gamelan dari para informan. Dari segi
Ngasem Di daerah Yogyakarta. Bapak proses pelaksanaan pengumpulan data,
Hardono adalah salah satu penjual alat musik observasi pada penelitian ini menggunakan
tradisional Gamelan yang sudah cukup lama observasi nonpartisipan, artinya peneliti tidak
beliau berjualan tahun 1965. Infroman terlibat dan hanya sebagai pengamat
kedua yaitu pengrajin dan penjual bernama independen.
bapak Parwana adalah salah satu pengrajin
alat musik Gamelan yang juga masih aktif di Pedoman Wawancara
daerahnya. Alasan mengapa dipilih jumlah 2
narasumber karena terlalu besar jumlah Penelitian ini menggunakan teknik
keseluruhan populasi dan tidak wawancara mendalam (in depth interview)
memungkinkan jika seluruh populasi berupa wawancara semi terstruktur.
dijadikan sampel. Wawancara semi terstruktur menurut
Sugiyono (2012: 73-74) di dalam
Data Sekunder pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan
dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari
wawancara jenis ini adalah untuk menetukan
permasalahaan secara lebih terbuka. Dalam Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yang
melakukan wawancara peneliti menggunakan dimulai pada Bulan April 2017 – Juni 2017.
bantuan pedoman wawancara untuk Adapun tempat penelitian dilakukan di
memudahkan dan memfokuskan pertanyaan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan
yang diutarakan. melakukan observasi selama 7 hari. Daerah
yang dijadikan tempat penilitian berada di
Dokumentasi desa Pelem Lor Banuntapan, Kabupaten
Bantul, Yogyakarta dan Pasar Ngasem, Jalan
Peneliti telah menentukan terlebih dahulu
Polowijan Patehan Kraton Yogyakarta.
seorang informan kunci (key informant) yang
dapat membantu peneliti dalam memberikan
informasi-informasi dan gambaran-gambaran
terkait masalah yang diteliti, dan sudah HASIL DAN PEMBAHASAN
seharusnya jika informan kunci ini harus
yang banyak mengetahui tentang Gamelan. Hasil Penelitian
Metode Analisis Data Gambaran Lokasi Penelitian
Sesuai dengan kebutuhan dan jenis data yang Sebelum membahas Gamelan Jawa, terlebih
digunakan dalam penelitian ini, maka dahulu diuraikan mengenai kondisi daerah
penyusun menggunakan metode analisis yang menjadi tempat penliti melakukan
deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif adalah penelitian.Hal ini penting, karena dapat
suatu metode dengan jalan mengumpulkan memberikan gambaran tentang keadaan
data, menyusun atau mengklasifikasi, daerah maupun masyarakat. Lokasi
menelaah serta menganalisis, dan kemudian penelitian ini tepatnya di Daerah Istimewa
menginterpretasikannya. Yogyakarta.
Triangulasi Kota Yogyakarta berawal dari sebuah Kota
Istana atau Kota Kraton yang bernama
Pada penelitian ini peneliti menggunakan Ngayogyakarta Hadiningrat yang terletak di
triangulasi sumber. Triangulasi sumber daerah agraris pedalaman Jawa yang
adalah kreadibilitas data yang dilakukan dibangun pada tahun 1756 oleh Sultan
dengan cara mengecek data yang telah Hamengkubuwono I (Pangeran
diperoleh melalui beberapa sumber. Mangkubumi). Pendirian kota ini dilakukan
Triangulasi sumber dilakukan pada pengrajin setelah terjadi peristiwa Palihan Nagari atau
dan penjual Gamelan Jawa di Daerah Pembagian Dua Kerajaan (Surakarta –
Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta) pada tahun 1755 sebagai hasil
perjanjian Giyanti.
Waktu dan Tempat Penelitian
Oleh sebab itu, orang Jawa selalu Kendang merupakan alat musik yang tidak
menghindari ekspresi yang meledak-ledak. bernada (ritmis) tetapi hanya memiliki
perbedaan tinggi bunyi untuk mengeluarkan
Pembahasan irama atau bisa disebut juga yang berfungsi
mengatur irama. Ukuran gendang terdiri dari
Jenis-Jenis Laras Dalam Gamelan Jawa
3 jenis kendang yaitu:
Gamelan Jawa terbagi menjadi dua laras atau
1. Kendang Gedhe
tuning yang berbeda yakni laras Slendro dan
2. Kendang Penanggulan (dalam bahasa
laras Pelog. Laras adalah susunan nada-nada
Jawa Ketipung)
dalam satu gembyangan (oktaf) yang sudah
3. Kendang Gedhugan (dalam bahasa Jawa
tertentu tinggi rendah dan tata intervalnya.
Ciblon)
Laras Slendro terdiri dari 5 nada, sedangkan
laras Pelog dibagi menjadi 7 deret nada. Rebab
Slendro dan Pelog termasuk kedalam jenis Alat musik yang menggunakan penggesek
musik pentatonis/pentatonik. Pentatonik dan mempunyai dua atau tiga utas tali dari
berasal dari gabungan kata penta (lima) dan tembaga, sedangkan pada badannya biasanya
tonik (nada), sehingga pentatonik dapat menggunakan kayu nangka. Cara
diartikan sebagai tangga nada yang terdiri dari membunyikan rebab dengan cara digesek
lima nada. dengan alat yang disebut kosok.
Dari tangga nada diatonik mayor C (do) – D
(re) – E (mi) – F (fa) – G (sol) – A (la) – B (si) Bonang
– C’ (do’) yang jumlahnya 7 nada. Tangga
nada pentatonik dapat diperoleh dengan Alat musik yang terdiri dari empat sampai
mengurangi 2 nada, dalam hal ini terdapat sepuluh set gong kecil yang di susun dalam
dua macam tangga nada pentatonik: dua deretan. Bonang dalam Gamelan Jawa
memiliki 2 jenis yaitu Bonang Barung dan
C (do) – D (re) – E (mi) – G (sol) – A (la) – Bonang Penerus. Masing-masing terdiri dari
C’ (do’) Tanpa F (fa) dan B (si) dua laras yaitu Slendro dan Pelog.
(Laras Slendro)
C (do) – E (mi) – F (fa) – G (sol) – B (si) – C’ Balungan
(do’) Tanpa D (re) dan A (la)
Alat musik yang berbentuk bilahan yang
(Laras Pelog)
terbagi enam atau tujuh bilah yang disusun
Sebenarnya untuk Gamelan Slendro dan diatas bingkai kayu yang juga berfungsi
Pelog itu tidak bisa dibedakan dengan sebagai resonator. Teradapat 3 jenis
melihat bentuknya saja. Karena Slendro dan Balungan menurut ukuran dan jenisnya:
Pelog bentuknya hampir tidak ada bedannya
1. Demung
yang membedakan hanya suara dan tingkatan
2. Saron
nadanya saja.
3. Peking
Macam-Macam Perangkat Gamelan Jawa
Slenthem
Kendang
Terdapat beberapa cara dalam proses Everyone, selama tiga hari Yogyakarta
pembuatan Gamelan, pembuatan Gamelan Gamelan Festival diisi oleh para pecinta
ini sebagian besar di pusatkan kepada proses Gamelan. Selain dari Bantul, Pacitan, Solo
pembentukan logam yang akan di jadikan hadir pula dari Tiongkok, Meksiko dan
Gamelan. terdapat 5 tahap yang harus dilalui. Amerika Serikat. Masing-masing pengisi ini
Bahan baku yang digunakan biasanya menampilkan ragam kekayaan musik
tembaga dan timah putih. Tahap tersebut Gamelan.
terdiri dari:
Peran Pemerintah
1. Tahap Melebur
2. Tahap Mencetak Menurut pengakuan pengrajin sekaligus
3. Tahap Menempa penjual Gamelan bapak Parwana dan
4. Tahap Mengikis produsen bapak Hardonokurangnya peran
5. Tahap Melaras pemerintah dalam menanggapi hal ini, para
pengrajin dan produsen mengharapkan
Setelah melakukan 5 tahap tersebut Gamelan pemerintah lebih memperhatikan lagi akan
sudah siap untuk di mainkan, namun agar hal ini. Hal ini dibuktikan karena masih
Gamelan lebih terlihat menarik Gamelan mahalnya harga bahan baku untuk membuat
bisa di cat agar menampilkan warna aslinya. Gamelan seperti timah dan tembaga. Serta
Terutama untuk Gamelan yang terbuat dari proses pembuatannya yang membutuhkan
kuningan dan plat. waktu cukup lama, pekerjaan membuat satu
set gamelan membutuhkan waktu kurang
Gamelan Jawa Sebagai Kekayaan Budaya lebih 2-3 bulan tergantung dari tingkat
Bangsa Indonesia kesulitannya. Satu set untuk Gamelan
berbahan jenis besi bisa mencapai sekitar
Pada tahun 2014, Badan khusus PBB yang
Rp.30.000.000dan yang terbuat dari
menangani tentang Organisasi Pendidikan,
kuningan bisa mencapai Rp.150.000.000.
Keilmuan dan Kebudayaan (UNESCO)
Namun sangat disayangkan kurangnya peran
resmi menetapkan Gamelan sebagai warisan
pemerintah dalam menanggapi hal ini, para
budaya dari Indonesia. Selain itu, salah satu
pengrajin dan produsen mengharapkan
bukti bahwa Gamelan merupakan kekayaan
pemerintah lebih memperhatikan lagi akan
budaya bangsa Indonesia dengan adanya
hal ini. Seperti pemberian dukungan pada
beberapa festival yang pernah diadakan di
pengrajin alat musik tradisional ini antara lain
Indonesia.
seperti bahan baku yang tidak mahal,
Dikutip dari laman pemasaran dan pengenalan kepada generasi-
https://www.radarjogja.co.id/kekayaan- generasi berikutnya agar kesenian ini tidak
budaya-gamelan-milik-semua/; (diakses pada punah oleh perkembangan jaman yang
tanggal 30 September 2017) telah diadakan semakin berkembang ini. Tentunya hal yang
Pagelaran Yogyakarta Gamelan Festival pada diharapkan industri kerajinan Gamelan ini
tanggal 21 Juli 2017 di Yogyakarta. Dalam mampu meningkatkan perekonomian
kegiatan tersebut, penampil yang hadir tidak pengusaha, pengrajin beserta keluargannya
hanya berasal dari wisatawan lokal, tetapi juga dan kesenian Gamelan ini dapat diterima
dari mancanegara. Bertajuk Belongs to
oleh masyarakat baik muda maupun tua agar kontribusi pemerintah daerah dalam
tetap eksis. memperhatikan para pengrajin dan penjual
Gamelan, hal tersebut tentunya bisa
Upaya Menjadikan Gamelan Sebagai Daya menyebabkan semakin berkurangnya Empu
Tarik Wisata (pembuat Gamelan) di daerah Yogyakarta
dan sekitarnya.
Untuk menjadikan Gamelan sebagai daya
tarik wisata dan juga bisa lebih dikenal Dari hal tersebut peneliti memiliki
khususnya untuk masyarakat mancanegara, menyarankan masyarakat harus lebih peduli
pemerintah perlu meningkatkan kualitas dan sadar akan kebudayaan bangsa. Dengan
pertunjukan kesenian tanpa mengurangi nilai- memperkenalkan seni musik Gamelan
nilai budaya yang ada sehingga dapat kepada generasi muda sedini mungkinserta
mempengaruhi harga yang dibayarkan oleh pemerintah harus lebih peduli lagi
wisatawan. menanggapi hal ini terutama mengenai
Gamelan. Seperti memberikan dukungan
Lebih sering lagi menampilkan disetiap
maupun penghargaan kepada pengrajin dan
acara-acara parade atau kesenian-kesenian
penjual yang masih bertahan sampai sekarang
daerah yang bisa mendatangkan turis atau
ini. Diperlukan pemberian subsidi kepada
wisatawan dan juga Gamelan bisa
para pengrajin Gamelan atau dengan
dipertunjukan disetiap lobby hotel-hotel
menurunkan harga timah dan tembaga atau
yang ada di Indonesia misalnya di daerah
penggantian bahan dengan menggunakan
Jawa dengan menampilkan Gamelan Jawa, di
bahan kuningan dan plat yang lebih murah
Sunda dengan menampilkan Gamelan
sebagai gantinya.
Sunda, di Bali dengan menampilkan
Gamelan Bali. Guna menjadi daya Tarik
para wisatawan lokal maupun wisatawan asing
untuk mengenal kesenian musik tradisional DAFTAR PUSTAKA
Gamelan.