Anda di halaman 1dari 5

PENDIDIKAN PROFESI GURU GELOMBANG I TAHUN 2023

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN


UNIVERSITAS PALANGKARAYA
TAHUN 2024

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIENSI
TOPIK 3 : DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Holten Sion, M.Pd

Nama Anggota/NIM : - Mariatul Qibtiyah 2362002190215


- Herni 2362002190204
- Cici 2362002190200
- Sopia 2362002190225
- Made Clara Septiana 2362002190214

STRATEGI PROJECT BASED LEARNING DALAM

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIENSI

Pada tugas topik 3 dalam Demonstrasi Kontekstual ini kelompok kami memilih strategi
pembelajaran Project Based Learning sebagai salah satu strategi berdiferensiensi. Berikut ini
pembahasannya :

A. Strategi “Project Based Learning”

Strategi pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) merupakan pembelajaran


yang berpusat pada siswa ( Student Centered) dan menetapkan guru sebagai motivator dan fasilitator,
dimana siswa diberi peluang bekerja secara otonom mengkontruksi belajarnya. Strategi Project
Based Learning (PBL) merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam
proses pembelajaran. Strategi pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) merupakan
strategi pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Strategi pembelajaran
berbasis proyek (Project Based Learning) merupakan pemberian tugas kepada semua siswa untuk
dikerjakan secara individual, siswa dituntut untuk mengamati, membaca dan meneliti.

Pembelajaran berbasis proyek ini lebih memusatkan pada masalah kehidupan yang bermakna
bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi siswa dalam
merancang sebuah proyek yang mereka lakukan. Dan ini akan menambah kreativitas siswa dalam
merancangkan sebuah proyek yang kemudian akanmereka kerjakan dalam waktu yang sudah guru
sediakan sesuai dengan konsep yang diajarkan. Pada akhirnya siswa akan memahami konsep tersebut
dengan proyekproyek yang mereka lakukan dan ini akan menambah kreativitas siswa. Bertitik tolak
dari uraian di atas dalam upaya peningkatan kreativitas siswa perlu mengubah paradigma lama bahwa
guru adalah pengelola. Kegiatan mengajar menggunakan hal yang tidak berorientasi
padac“bagaimana saya belajar (Teacher centered)” tetapi lebih kepada “bagaimana saya
membelajarkan siswa“. Strategi project based learning sangat penting untuk meningkatkan
kreativitas siswa sehingga penulis menspesifikasikan pada strategi project based learning sebagai
alternatif menciptakan siswa kreatif.

B. Mengapa “Project Based Learning”

"Project Based Learning" (PBL) adalah pendekatan pembelajaran di mana peserta didik
belajar melalui proyek atau tugas yang menuntut mereka untuk melakukan penyelidikan, pemecahan
masalah, dan menciptakan produk atau hasil nyata. Pendekatan ini menempatkan peserta didik dalam
peran aktif dalam pembelajaran mereka, yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan
pemahaman yang lebih dalam tentang materi pelajaran dan keterampilan kritis seperti kolaborasi,
komunikasi, dan pemecahan masalah.

Contoh pelaksanaan PBL pada mata pelajaran IPAS di kelas V dapat berupa proyek-proyek berikut:

1. Proyek Penelitian Sejarah: Peserta didik diminta untuk melakukan penelitian tentang
perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah. Mereka harus menyusun laporan yang
mencakup kronologi peristiwa, tokoh-tokoh kunci, dan dampak perjuangan tersebut terhadap
kemerdekaan Indonesia.

2. Proyek Seni Visual: Peserta didik diminta untuk membuat karya seni visual yang menggambarkan
perjuangan pahlawan Indonesia dalam melawan penjajah. Mereka harus memilih teknik dan medium
yang sesuai serta merancang karya yang mengkomunikasikan pesan sejarah dengan kuat.

3. Proyek Penulisan Esai Sederhana : Peserta didik diminta untuk menulis esai atau makalah
tentang salah satu tokoh pahlawan Indonesia, seperti Cut Nyak Dien dari Aceh, Teuku Umar dari
Sumatera Barat, atau Teuku Cik Ditiro dari Sumatera Utara. Mereka harus melakukan penelitian
yang mendalam dan menghasilkan tulisan yang informatif dan analitis namun dengan format yang
sederhana.

Dalam pelaksanaannya, PBL memerlukan pembimbingan dan dukungan yang tepat dari guru.
Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing peserta didik dalam menjalankan proyek-proyek
mereka, memberikan umpan balik, dan membantu mereka mengatasi kendala yang mungkin muncul.
Dengan pendekatan ini, peserta didik tidak hanya belajar tentang materi pelajaran, tetapi juga
mengembangkan keterampilan yang berguna dalam kehidupan nyata, seperti keterampilan
kolaborasi, pemecahan masalah, dan kreativitas.
C. Teknis “Project Based Learning”

Project Based Learning (PBL) merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada
pembelajaran melalui proyek atau project. Dalam PBL, peserta didik akan mengembangkan
pemahaman mendalam tentang konsep dan keterampilan melalui proses investigasi yang terarah
dalam konteks proyek yang relevan dan bermakna bagi mereka.

Belajar yang menyenangkan menjadi penting bagi anak usia dini karena dapat meningkatkan
rasa percaya diri anak dalam belajar. Langkah-langkah Strategi Project Based Learning Pada awal
pembelajaran, pendidik memulai pembelajaran dengan berdoa bersama dan presensi peserta didik
melalui kegiatan bernyanyi. Kemudian pada pembelajaran inti, pendidik mengenalkan topik pada
hari tersebut kemudian Guru menjelaskan konsep-konsep dasar tentang “Keberagaman Budaya di
Indonesia” kepada peserta didik secara umum.

Gambar 1.1
Guru mengenalkan dan menjelaskan topik materi

Selanjutnya peserta didik diberi proyek untuk membuat Keberagaman Budaya di Indonesia
namun hanya untuk daerah saja. Setiap kelompok peserta didik akan mendapatkan tugas yang
berbeda sesuai dengan kemampuan dan minat mereka. Misalnya, kelompok yang lebih mampu dapat
diminta untuk membuat gambar baju adat dan rumah adatnya, sementara kelompok lain mungkin
lebih fokus pada ciri khas makanan daerah dan senjata daerahnya

Gambar 1.2
Peserta didik diberi proyek sesuai kelompoknya
Peserta didik melakukan kegiatan penyelidikan untuk memahami lebih dalam tentang
kebudayaan masing-masing daerah di Indonesia, termasuk baju adat, suku, makanan khas, senjata
daerah, rumah adat serta tari daerahnya dan bagaimana penerapan keberagaman budaya
dikesehariannya.

Gambar 1.3
Peserta didik melakukan pengamatan kelompok

Peserta didik mulai mengerjakan proyek mereka sesuai dengan perencanaan yang telah
mereka buat. Mereka bekerja dalam kelompok untuk menyebutkan, menggambar, mengaitkan
dengan kehidupan sehari-hari dan mendesain lembar kerja nya semenarik mungkin dan melakukan
tugas-tugas lain yang terkait dengan proyek.

Gambar 1.4
Peserta didik mulai membuat proyek

Pembelajaran inti diakhiri dengan setiap kelompok mempresentasikan hasil proyek mereka
kepada kelas. Guru memberikan umpan balik yang konstruktif, dan peserta didik merefleksikan
proses pembelajaran mereka dan pembelajaran yang mereka dapatkan dari proyek tersebut. Dengan
penerapan PBL, peserta didik dapat belajar secara aktif, mengembangkan keterampilan kolaborasi
dan pemecahan masalah, serta mengaitkan pembelajaran dengan konteks nyata yang bermakna bagi
mereka. Dengan diferensiasi, setiap peserta didik dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan minat
mereka, sehingga pembelajaran menjadi lebih relevan dan efektif

Gambar 1.5
Peserta Didik
dan hasil proyeknya

Anda mungkin juga menyukai