Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu metode pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, dimana peserta didik belajar terlibat secara aktif pada dunia nyata dalam
mengerjakan proyek yang bermakna, seperti menyelesaikan permasalahan yang ada di
lingkungannya sendiri. Gambar 1 di bawah ini menunjukkan secara sederhana bagaimana
pembelajaran berbasis proyek tersebut dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di
lingkungan peserta didik, dengan menggunakan keterampilan kejuruan, ketereampilan
berpikir tingkat tinggi (HOTS), dan menerapkan karakter yang terkandung dalam profil pelajar
Pancasila.
Dalam metode pembelajaran berbasis proyek, guru mendesain pembelajaran yang hidup dan
nyata bagi peserta didik. Para peserta didik biasanya berkelompok mengerjakan suatu proyek
aktivitas untuk satu periode waktu tertentu, misalnya dari satu minggu hingga satu semester.
Peserta didik mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan mereka dengan cara
membuat atau menciptakan produk atau presentasi kepada sekellompok orang yang tepat.
Untuk dapat menghasilkan produk atau presentasi tersebut, peserta didik mengembangkan
pengetahuan mereka secara mendalam, dan berpikir kritis, berkolaborasi, mengembangkan
kreativitas dan keterampilan berkomunikasi efektif. Metode pembelajaran berbasis proyek
ini dapat menularkan energi positif dan kreatif di antara sesama peserta didik dan guru.
Tujuan belajar peserta didik dalam pembelajaran berbasis proyek mencakup konten sesuai
standar kurikulum, berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi, manajemen diri (self
management), manajemen proyek (project management), dan kolaborasi. Proyek yang
dikerjakan oleh peserta didik harus difokuskan pada mendapatan pengetahuan inti bagi
peserta didik, pemahaman, dan keterampilan untuk keberhasilan. Tabel dan Gambar di
bawah ini menjelaskan tujuh elemen penting dalam desain pembelajaran berbasis proyek,
yaitu:
Tabel 1. Tujuh Elemen PBL
Ketika baru pertama kali mencoba metode pembelajaran berbasis proyek, tantangan yang
paling berat bagi guru adalah perlunya memberi kepercayaan kepada peserta didik dan
mengurangi kontrol guru terhadap peserta didik. Pada PBL, guru lebih sering berada di pinggir
panggung dari pada di atas panggung, namun hal ini tidak berarti bahwa guru tidak mengajar
dalam kelas yang menerapkan metode PBL. Praktik mengajar tradisional masih tetap ada,
namun dikemas dalam konteks proyek. Seperti disebutkan sebelumnya bahwa proyek pada
PBL difokuskan pada perolehan pengetahuan inti, pemahaman, dan keterampilan untuk
berhasil. Berikut ini tujuh langkah atau praktik pembelajaran berbasis proyek.
Pembelajaran berbasis proyek melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses
pembelajaran yang mendalam dan bertahan lama, dan menumbuhkan rasa suka belajar serta
koneksi pribadi dengan pengalaman akademik. PBL menggabungkan penguasaan konten,
kerja yang bermakna, dan menghubungkan pribadi dengan pengalaman belajar, baik untuk
pencapaian akademik maupun pertumbuhan kepribadian. PBL merupakan metode belajar
yang transformatif bagi peserta didik, khususnya bagi mereka yang tinggalnya jauh dari
kesempatan bersekolah. Saat ini, bangsa kita membutuhkan orang-orang yang siap, mau, dan
mampu menghadapi tantangan kehidupan dan tantangan dunia yang diwariskan kepada
mereka. Metode pembelajaran berbasis proyek dapat menyiapkan orang untuk hal tersebut.
Berikut ini dampak PBL terhadap peserta didik, yaitu dapat mentransformasi pengalaman
belajar peserta didik:
a. melibatkan hati dan pikiran: peserta didik terlibat secara aktif dalam proyek yang terkait
dengan pembelajaran dunia nyata. Peserta didik belajar memecahkan masalah yang
penting bagi dirinya dan bagi masyarakat sekitarnya.
c. terekspos ke orang dewasa dan karir: peserta didik berinteraksi dengan orang dewasa,
bisnis dan organisasi serta komunitasnya, dan dapat mengembangkan karir sesuai
minatnya
d. bertujuan: proyek yang baik dapat menjadi transormatif bagi peserta didik. Dengan
melihat dampak terhadap dunia nyata, mereka dapat merasa jadi agen dan tujuan.
f. hubungan dengan guru: guru bekerja sama dengan peserta didik dalam mengerjakan
pekerjaan yang bermakna, dan sama-sama menikmati senangnya belajar.
g. kreativitas dan teknologi: peserta didik senang menggunakan spectrum alat teknologi dari
riset dan kolaborasi melalui pembuatan dan penyajian produk.
Penelitian menunjukkan bahwa PBL dapat membantu keberhasilan peserta didik di dunia
yang kompleks dan cepat berubah ini, dengan cara mengembangkan seperangkat
pengetahuan dan keterampilan dan juga capaian akademik. Studi juga menunjukkan bahwa
PBL melatih peserta didik menjadi pembuat keputusan yang lebih baik. Berikut ini hasi,
beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa PBL berdampa positif bagi peserta didik:
a. capaian akademik:
peserta didik pada PBL lebih memahami secara mendalam dan mengingatnya
lebih lama
pada beberapa mata pelajaran, seperti Matematika, Ekonomi, Bahasa, sains, dan
mata pelajaran lainnya, PBL lebih efektif daripada metode pembalajaran
tradisional
pada ujian tingkat tinggi, peserta didik di PBL sama dan bahkan lebih unggul dari
peserta didik yang diajar secara tradisional
b. kompetensi abad 21
peserta didik mendemonstrasikan pemecahan masalah lebih unggul dan dapat
menerapkannya untuk memecahkan masalah hidup sehari-hari
peserta didik mendemonstrasikan berpikir kritis yang lebih baik
peserta didik pada PBL lebih mampu berkolaborasi dan menyelesaikan konflik
peluang berkolaborasi dengan peserta didik lain yang berbeda level, berbeda
jurusan, dan berbeda capaian.
c. ekuitas:
PBL dapat meminimalisasi gap dengan melibatkan peserta didik yang lambat
PBL dapat diterapkan di berbagai jenis sekolah dan untuk beragam karakter
peserta didik
PBL dapat menjadi model untuk reformasi sekolah secara keseluruhan
d. Motivasi:
Di kelas PBL, peserta didik lebih termotivasi untukikut terlibat aktif dalam proses
belajar
e. kepuasan guru:
Guru butuh waktu dan pengembangan professional untuk memahami PBL,
namun guru yang sudah berhasil mengimplementasikan PBL mengatakan bahwa
kepuasan kerja mereka meningkat.
Berdasarkan pemahaman terhadap konsep PBL di atas, berikut ini adalah kerangka untuk
menyiapkan PBL bagi peserta didik.
1) Identifikasi Masalah
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
(Pada tahap awal, peserta didik didampingi oleh guru perlu mengidentifikasi
permasalahan yang nyata ada dihadapi oleh peserta didik dan atau di lingkungannya.
Namun, permasalahan yang akan diidentifikasi hendaknya terkait dengan kompetensi
yang ada pada kurikulum. Yang akan dituliskan dalam kolom ini adalah berupa
pernyataan masalah atau pertanyaan.)
Dampak lingkungan:
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
Dampak ekonomi:
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
Dampak sosial:
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
Dampak lingkungan:
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
Dampak ekonomi:
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
Dampak sosial:
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
(Peserta didik memikirkan sebuah prototype sebagai solusi alternative untuk dapat
memecahkan permasalahan yang sudah diidentifikasi. Prototype yang akan dibuat
harus bermakna. Untuk memeriksa apakah prototype tersebut bermakna, perlu
mengisi kolom dampak seperti di atas.)
3) Perencanaan Proyek
Penjadwalan:
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
4) Pelaksanaan Proyek
5) Refleksi
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
(Refleksi ditulis berupa uraian. Silakan menggunakan pertanyaan pemantik berikut: Apa
yang berhasil? Apa yang tidak berhasil? Apa masalah yang terjadi? Apa tindakan yang
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut? Apa yang seharusnya dilaksanakan tetapi
tidak dilaksanakan? Apa yang seharusnya tidak dilaksanakan tetapi tidak dilaksanakan?
6) Evaluasi:
Proses:
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
(Eveluasi proses: Apakah langkah kerja yang diambil sudah efisien dan efektif? Apakah
penggunaan bahan dan alat yang dipilih efisien dan efektif? Apakah pembagian tugas
sudah efektif? Apa yang perlu ditingkatkan/diperbaiki? Apa yang sudah baik?)
Produk:
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
(Evaluasi produk: Apakah Prototype tersebut efektif memecahkan masalah? Seberapa efektif?
Apakah produk tersebut perlu perbaikan atau sudah layak dipublikasikan?)
Penerapan metode PBL dapat membantu peserta didik memiliki karakter sebagaimana pada
profil Pancasila, yaitu (1) Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME, Berakhlak Mulia; (2)
Berkebhinekaan Global; (3) Mandiri; (4) Bergotong-royong; (5) Bernalar kritis, dan (6) Kreatif).
Untuk membuktikan hal ini, perlu dilakukan refleksi dengan menggunakan Tabel di bawah
ini.
Penerapan metode PBL dapat membantu peserta didik berlatih berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills) dan memiliki kompetensi abad 21, seperti (1) Pemecahan
Masalah; (2) Berpikir Kritis dan Kreatif; (3) Kolaborasi; (4) Komunikasi. Untuk membuktikan hal ini,
perlu dilakukan refleksi dengan menggunakan Tabel di bawah ini.
Penerapan metode PBL dapat membantu peserta didik mendalami dan menerapkan nilai-
nilai yang terkandung di dalam upaya menjaga pembangunan berkelanjutan, baik itu nilai
social, nilai lingkungan, maupun nilai ekonomi.