Anda di halaman 1dari 14

Peradilan Islam

Malaysia dan Brunei Darussalam

Sejarah Peradilan Islam


Materi Pembahasan
01 02 03 04
Struktur Sumber Kerajaan Islam
Sistem Hukum Pengadilan dan Hukum di Malaysia
Kewenangannya

05
Kedudukan dan
06
Hukum Islam
07Ideologi
Hubungan Islam di Brunei Negara Brunei
dengan Sistem
Darussalam Darussalam
Politik
Kelompok 13

Fitriani Siregar Hamdan Nur Yahya Muhammad Ravi


220201110047 220201110057 220201110085
Sistem Hukum
Sebagai bekas jajahan Inggris, Malaysia tetap mempertahankan tradisi
hukum kebiasaan Inggris (Common Law Sistem). Tradisi ini berdiri
ditengah-tengah sistem hukum Islam dan hukum adat. Secara tidak lang-
sung, Malaysia menggunakan Common Law Sistem murni tanpa bercam-
pur dengan sistem yang lain.

Common Law Sistem pertama kali dibawa dan diperkenalkan di


wilayah Melayu melalui Undang-undang Hukum Perdata pada tahun
1878 M.5 Se-lain hukum perdata, hukum pidana dan hukum acara
perdata dan pidana, serta hukum kontrak juga didatangkan Inggris dari
india yang pada intinya juga merupakan prinsip-prinsip Common Law
yang sudah dikodifikasikan.

Dalam aspek-aspek yang lain, hukum Islam dan adat yang tidak tertulis
mulai terpinggirkan. Sebagai reaksi terhadap kelanca-ngan Inggris dalam
mengendalikan dan administrasi Negara dan hukum, para sultan
memperkuat lembaga-lembaga yang masih berada dalam we-
wenangnya, antara lain lembaga-lembaga yang terkait Islam dan adat
Me-layu. Para sultan mulai memperkuat lembaga-lembaga seperti
majelis aga-ma, mufti dan peradilan agama
Baik hukum negara federal maupun negara bagian,

Struktur pengadilannya dilaksanakan di pengadilan federal. Hanya


pengadilan Syari’ah (syariah code) yang terdapat pada
negara bagian dengan menggunakan sistem Hukum Islam.
Pengadilan Meskipun Islam dinyatakan sebagai agama federasi,
namun urusan agama Islam diserahkan ke negara bagian.
Macam-macam
Pengadilan di Malaysia
PENGADILAN PENGADILAN PENGADILAN SESSIONS
TINGGI BANDING FEDERAL COURTS

Terdapat dua pengadilan Terdapat dua pengadilan banding Pengadilan Federal memiliki Session Courts memiliki yurisdiksi
tinggi di Malaysia; di Malaysia ; Pengadilan Banding yurisdiksi dalam menetukan pidana untuk mengadili se-mua
Malaysia (Mahkamah Rayuan) dan kejahatan yang tidak tersentuh hukuman
Pengadilan Tinggi di keabsa-han sebuah hukum, -
Pengadilan Federal (Mahkamah mati. Pengadilan ini memiliki yurisdiksi
Semenanjung Malaysia, dengan pertimbangan- hal
Persekutuan). Pengadilan Banding dalam perkara perdata berkaitan dengan
yang dikenal sebagai terdiri seorang presiden pengadi- ini berkaitan dengan kecelakaan kendaraan, perkara tuan
Pengadilan Tinggi di Ma- lan dan 10 hakim. Tugasnya persoalan di luar tanah dengan penyewanya, dan perkara

laya; dan di Malaysia


memeriksa pengajuan banding kewenangan parlemen dan lain dengan jumlah ganti rugi sekitar dan
pengadilan tinggi dan memiliki legislasi negara bagian dalam memeriksa perkara dengan tuntutan
Timur, yang dikenal sebagai yurisdiksi lain sebagaimana diatur yang lebih tinggi.
membuat hukum.
Pengadilan Tinggi di Sabah dalam hukum federal.
dan Sarawak.
Macam-macam
Pengadilan di Malaysia
MAGISTRATES’ PENGADILAN PENGADILAN PENGADILAN
COURTS ANAK SYARIAH PRIBUMI

Magistrates Courts juga Kejahatan yang dilakukan oleh Pengadilan di negara bagian yang Di Sabah dan Sarawak,
kelompok juvenile (antara umur ter-pisah dari pengadilan-
dapat memeriksa hukum adat digunakan di
10 sampai 18 tahun) diadili melalui pengadilan di negara bagian federal,
pengajuan banding oleh yang tidak dibatasi yurisdiksi
pengadilan pribumi. Perkara
pengadilan juvenile, kecuali jika
Pengadilan Pengulu. apapun dalam pengadilan Syari’ah. yang di-periksa diantaranya
ke-jahatan yang dilakukan berat.
Magistrates’ Courts kelas Pengadilan ini terdiri dari 2
Pengadilan ini memiliki yurisdiksi urusan agama, seksualitas,
atas kaum muslim berkaitan dengan atau pernikahan dima-na
dua memeriksa perkara penasehat (salah satunya, jika
hukum perseorangan dan keluarga
perdata dengan tuntutan
memungkinkan perempuan).
misalnya pertunangan, pernikahan,
salah satu pihak adalah
Magistrate memutus-kan sebuah perceraian, perwalian, adopsi, pribumi; dan perkara lain
sebesar 30.000 Ringgit dan perkara, dan para penasehat legitimitasi, suksesi, beserta sedekah dimana yurisdiksi diatur oleh
perkara pidana hanya memberi nasehat pada dan wakaf hukum tertulis.
hukuman.
Sumber
Hukum

Terdapat empat sumber hukum pokok di Malaysia yaitu hukum ter-tulis, hukum
kebiasaan, hukum Islam dan hukum adat. Hukum Islam bersumber dari Kitab Suci Al-
Qur’an, hadist, hukum yang disepakati ahli hukum pada masa kuno,
penjelasan/pernyataan dari para cendikiawan kuno dan modern, dan dalam adat. 19
Dalam konteks Malaysia yang memiliki keragaman ras, hukum Islam hanya berlaku
pada kaum muslim sebagai hukum perseorangan, seperti pernikahan, percera-ian,
perwalian, dan warisan.
Kesultanan
Kedah
Kesultanan
Kesultanan Kedah Kesultanan Sarawak Malaka

Kesultanan Selangor Kesultanan


Kesultanan Malaka Johor
Kesultanan
Kesultanan Perlis
Perak
Kesultanan
Kesultanan Perak
Kesultanan Johor Sarawak
Kesultanan
Selangor
Kesultanan
Perlis
Brunei Darussalam
Brunei Darussalam adalah negara yang memiliki corak pemerintahan
monarki absolut berdasar hukum Islam dengan Sultan yang menjabat
sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.
Kedudukan dan Hubungan
Islam dengan Sistem Politik
dalam perundang-undangan Islam yang mengatur sendi kehidupan negara
dikendalikan oleh sultan, namun dalam praktiknya Undang-undang Dasar Islam
ini masih terbatas dan belum menggambarkan kewenangan negara terhadap
Islam. Namun begitu, kedudukan Sultan sebagai pemimpin agama amat kuat, ia
dibantu oleh Perdana Menteri, menteri-menteri, dan jabatan strategis lainnya.
Mereka yang dilantik oleh Sultan sebagai pembantu-pembantunya diharuskan
berlatar dari etnik Melayu yang beragama Islam dan lebih khusus harus
bermazhab Syafi’i dari segi fiqih dan Ahli sunnah wal jama’ah dari sisi
aqidahnya. Adat di Brunei dijadikan undangundang tetapi berakulturasi dengan
ajaran Islam. Undang-undang ini telah menjadi pegangan hidup masyarakat
sebelum kedatangan Inggris ke Brunei. Apabila orang Melayu menganut Islam,
maka undang-undang Islam telah diterima dan adat Melayu mulai disesuaikan
dengan Islam supaya tidak bertentangan dengan undang-undang Islam
Hukum Islam di Brunei
Darussalam
CONCLUSION 1 CONCLUSION 2
Pelaksanaan Hukum Kanun sudah berlaku sejak zaman Dengan dijadikannya agama Islam sebagai agama resmi
dahulu. Dalam hal ini, jelas bahwa sebelum kedatangan negara, pengembangan Islam dapat dikembangkan dengan
Inggris, kesultanan Brunei telah diperintah berdasarkan seluas-luasnya ke dalam berbagai aspek kehidupan baik
Undangundang Hukum Kanun Islam Brunei yang sosial, ekonomi, pendidikan, politik maupun lainnya.
berdasarkan hukum syara’. Pemakaian dan perlaksanaan Sehingga agama Islam dapat dijadikan tonggak dalam
Hukum Konun Islam berlaku meluas dan menyeluruh di pembangunan negara. Meskipun kedudukan agama Islam
wilayah kekuasaan Sultan. Setelah diteliti dan dikaji berkaitan
begitu jelas dalam Perlembagaan negara tetapi undang-
tentang Hukum Kanun Brunei itu dan dibandingkan dengan
undang Islam sebagai undang-undang dasar masih sangat
ajaran Islam, maka dapat dipahami bahawa Hukum Kanun
terbatas dan belum menggambarkan Negara Islam yang
Brunei itu sebagian besarnya berdasarkan ajaran Islam,
sebenarnya. Kedudukan Sultan yang begitu absolut di
apalagi dalam persoalan perkawinan dan perceraian, jinayah
dan mahkamah, demikian juga dalam hal jual beli dan riba.
dalam negara dan pemerintahan, termasuk sebagai Ketua
Sedangkan sebagian yang lainnya terdapat pula hukum yang Agama tentulah mempunyai peran istimewa dalam
bersandar pada adat, seperti yang dinyatakan dalam Perlembagaan negara.
mukaddimah Hukum Kanun tersebut
Ideologi Negara Brunei
Darussalam
Ideologi negara yang dibangun pemerintahan Brunei, yaitu
Melayu Islam Beraja (MIB) yang terdiri dari 2 dasar, yaitu:
pertama, Islam sebagai Guiding Principle, dan kedua Islam
sebagai Form of Fortification. Dua dasar ini kemudian
membentengi penanaman nilai-nilai keislaman dalam konteks
kenegaraan (pengekalan) tiga konsep, yaitu Mengekalkan Negara
Melayu; Mengekalkan Negara Islam (hukum Islam yang
bermazhab Syafii – dari sisi fiqhnya – dan bermazhab Ahl
Sunnah wal Jamaah dari sisi akidahnya); dan Mengekalkan negara
beraja. Kedudukan agama Islam begitu jelas dalam Perlembagaan
negara tetapi undang-undang Islam sebagai undang-undang
dasar jabarannya masih sangat terbatas dan belum
menggambarkan Negara Islam yang sebenarnya
THANK YOU
any question?

Anda mungkin juga menyukai