Anda di halaman 1dari 1

Sebagai guru, kita harus merencanakan sistem pembelajaran yang tidak hanya berpikir

melainkan bagaimana memfasilitasi pembelajaran, membuat siswanya tetap konsisten pada


tugasnya. Dan pembelajaran yang optimal ketika kita menyediakan waktu yang cukup untuk
siswanya seperti terlibat dalam tugas akademik dan terorganisir, responsif serta lingkungan
yang mendukung. Dipastikan siswa selalu terlihat secara produktif dalam kegiatan yang
bermanfaat. Karena setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan gairah, kebutuhan akan
rangsangan fisik atau kognitif. Di Sekolah, siswa harus menemukan stimulasi mereka dalam
tugas-tugas yang sedang berlangsung dan dalam berkegiatan.

Monitoring What Students Are Doing

Guru yang efektif mengkomunikasikan sesuatu disebut withitness. Guru ini secara teratur
memindai ruang kelas dan sering melakukan kontak mata dengan masing-masing siswa.
Dan mereka tahu perilaku buruk apa yang terjadi ketika perilaku buruk itu terjadi, dan
mereka dapat mengetahui juga perilakunya.
Ketika kita mendemonstrasikan, terutama di awal tahun ajaran, siswa lebih cenderung untuk
tetap pada tugas dan menampilkan perilaku kelas yang sesuai. Tidak mengherankan,
mereka juga lebih mungkin untuk mencapai level tinggi. Kelihatannya sulit untuk
mengembangkan rasa "withitness" diruang kelas yang sibuk, karena membutuhkan waktu
dan latihan. Seperti dapat kita memvideokan diri kita sendiri selama pengalaman mengajar
siswa dan pengalaman selanjutnya, dan kemudian kita menganalisis rekaman video
tersebut adalah cara yang efektif untuk mengembangkan keterampilan.

Modifying Instructional strategies

prinsip pengelolaan kelas yang efektif berjalan seiring dengan prinsip pembelajaran dan
motivasi. Ketika siswa sedang belajar dan berprestasi berhasil dan ketika mereka jelas ingin
mengejar tujuan instruksional kelas, mereka cenderung sibuk terlibat dalam kegiatan
produktif. Sebaliknya, ketika siswa mengalami kesulitan memahami materi pelajaran atau
sedikit minat untuk mempelajarinya, mereka cenderung menunjukkannya perilaku kelas
yang tidak produktif atau kontraproduktif yang dihasilkan dari frustrasi atau kebosanan.
Ketika siswa berperilaku nakal, guru mulai sering memikirkan apa yang dilakukan siswa
melakukan kesalahan. Sebaliknya, guru yang berpengalaman lebih cenderung berpikir
tentang apa yang mereka sendiri dapat lakukan secara berbeda untuk membuat siswa tetap
pada tugas, dan mereka mengubah rencana mereka.

Anda mungkin juga menyukai