ELEKTROFORESIS
Dosen :
Dr. Titik Budiati, S.TP., M.T., M.Sc.
Teknisi :
Wahyu Setyaji Dwiantara, S.Si.
Widya Rahmawati, S.Si.
2.1 Alat
1. Mikropipet 0,5-10 µL
2. Tube
3. Tip
4. Parafin film
5. Rak mikrotube
2.2 Bahan
1. Agarose 2%
2. Plasmid (Sampel)
3. DNA (Sampel)
4. Amplifikasi (Sampel)
5. TAE
6. DNA loading buffer
7. DNA ladder
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Ambil sampel 5 µL
keatas parafin film Lakukan pengamatan
terhadap sampel yang telah
diuji
Pada Gambar 4.2 penambahan DNA loading buffer pada sampel yang telah
diletakkan pada parafilm berfungsi sebagai
1. Meningkatkan densitas sampel
2. Memberikan warna dan berat molekul
3. Menjaga stabilitas dan integritas sampel DNA
4. Memberikan kondisi pengisian sumur yang konsisten
Penggunaan perbandingan 5:1 bertujuan untuk mengontrol konsentrasi sampel DNA
yang dimuat kedalam sumur gel
Buffer TAE (Tris Acetate EDTA) merupakan larutan penyangga yang biasa
digunakan dalam elektroforesis. Larutan ini berfungsi untuk meneruskan arus listrik
sehingga diterima oleh fragmen DNA yang berada pada gel agarosa yang terendam
pada larutan tersebut (Ogden dan Adams, 1987). Larutan ini ditambahkan sebelum
sampel dimasukkan kedalam sumur-sumur gel agarose
Gambar 4.4 Memasukkan sampel kedalam sumur gel
Sampel yang telah dibuat, kemudian dimasukkan kedalam sumur gel agarose
dengan perlahan agar tidak merusak sumur.
4.3 Bahan Kimia Elektroforesis
1. Agarose 2%, menurut Nugraha et al. (2014), gel agarosa memiliki kemampuan
memisahkan fragmen DNA dari ukuran beberapa ratus hingga 20.000 pasang basa.
Hanya saja separasi pita amplikon yang dihasilkan gel agarosa kurang baik sehingga
perlu dilanjutkan menggunakan elektroforesis gel poliakrilamid. Agarose adalah
polisakarida yang diekstraksi dari alga merah dan digunakan sebagai media gel dalam
elektroforesis. Dalam elektroforesis, agarose 2% digunakan untuk membuat gel
dengan pori-pori yang sesuai untuk memungkinkan migrasi DNA dengan efisien. Gel
agarose 2% memiliki kepadatan yang cukup untuk mendukung pemisahan fragmen
DNA dengan ukuran yang berbeda. Proses pembuatan gel agarose 2% melibatkan
melelehkan agarose, mencampurkannya dengan larutan buffer, menuangkan campuran
ke cetakan gel, dan membiarkannya membeku hingga solid sebelum digunakan untuk
elektroforesis
2. TAE, TAE adalah singkatan dari Tris-Acetate-EDTA, yang merupakan sebuah
buffer elektroforesis yang umum digunakan dalam biologi molekuler, khususnya
dalam elektroforesis DNA, TAE terdiri dari Tris(hydroxymethyl)aminomethane),
Asetic acid, dan Ethylenediaminetetraacetic Acid (Stellwagen, 2002)
3. DNA loading buffer, loading buffer ini berfungsi sebagai pewarna dan
meningkatkan densitas sampel sehingga fragmen tersebut berada di dasar sumur dan
tidak menyebar. Marker atau penanda yang digunakan pada elektroforesis merupakan
campuran molekul dengan ukuran berbedabeda yang digunakan untuk menentukan
ukuran molekul dalam pita sampel (Clark & Cristopher, 2008). Larutan ini terdiri dari
campuran bahan kimia seperti, buffer, glikol, Bromofenol Biru (Bromophenol Blue)
dan/atau Xilena Sianol FF (Xylene Cyanol FF), EDTA (Ethylenediaminetetraacetic
Acid) yang berfungsi untuk mempersiapkan sampel DNA sebelum dimuat ke dalam
sumur gel untuk elektroforesis
4.4 Reaksi Bahan Kimia
1. Agarose adalah polisakarida yang digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat
gel elektroforesis. Proses elektroforesis sendiri melibatkan pergerakan molekul-
molekul dalam gel tersebut dengan bantuan medan listrik, Tingkat resolusi atau
kemampuan untuk memisahkan fragmen-fragmen DNA atau protein dalam
elektroforesis agarose tergantung pada konsentrasi agarose yang digunakan.
Konsentrasi yang lebih rendah menghasilkan gel dengan pori-pori yang lebih besar,
yang biasanya cocok untuk memisahkan fragmen DNA atau protein yang lebih besar,
sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi menghasilkan gel dengan pori-pori yang
lebih kecil, yang biasanya cocok untuk memisahkan fragmen DNA atau protein yang
lebih kecil.
2. TAE (Tris-Acetate-EDTA) adalah jenis buffer elektroforesis yang umum digunakan
dalam pemisahan DNA dalam gel agarosa. Buffer ini berperan penting dalam menjaga
kondisi yang optimal untuk pergerakan DNA dalam gel elektroforesis. Berikut adalah
beberapa reaksi yang terjadi antara TAE dan proses elektroforesis:
a. Pemeliharaan pH: Salah satu fungsi utama TAE adalah menjaga pH larutan tetap
stabil selama proses elektroforesis. Tris, sebagai komponen utama TAE, berperan
sebagai penyangga yang menetapkan pH larutan pada kisaran yang optimal untuk
pergerakan DNA. pH yang stabil sangat penting karena dapat mempengaruhi
kecepatan dan akurasi pergerakan DNA dalam gel.
b. Pengaturan Konduktivitas: TAE juga membantu dalam pengaturan konduktivitas
listrik dalam gel elektroforesis. Ini terutama dicapai melalui adanya asam asetat
dalam komposisi TAE. Pengaturan konduktivitas listrik penting untuk memastikan
pergerakan DNA yang stabil dan teratur dalam gel.
c. Stabilisasi DNA: Penambahan EDTA ke dalam TAE berperan dalam melindungi
DNA dari degradasi selama proses elektroforesis. EDTA bekerja sebagai kelat
logam yang dapat menetralkan ion logam yang dapat mengaktifkan enzim-enzim
yang merusak DNA. Ini membantu dalam menjaga integritas dan stabilitas sampel
DNA selama proses elektroforesis.
d. Pengaruh Terhadap Mobilitas DNA: Komposisi TAE, khususnya keberadaan ion-
ion dan pH yang dikontrol, dapat mempengaruhi mobilitas relatif fragmen DNA
dalam gel elektroforesis. Mobilitas DNA dalam gel dipengaruhi oleh muatan listrik
DNA, ukuran fragmen, dan kepadatan gel, yang semuanya dapat dipengaruhi oleh
kondisi TAE
3. DNA loading buffer, merupakan larutan yang digunakan untuk mempersiapkan
sampel DNA sebelum dimuat ke dalam gel elektroforesis. Reaksi yang terjadi
antara DNA loading buffer dan elektroforesis melibatkan interaksi antara
komponen-komponen dalam DNA loading buffer dengan lingkungan
elektroforesis, seperti gel agarosa atau poliakrilamida, dan buffer elektroforesis
4.5 Hasil Praktikum
Setelah diletakkan didalam sumur-sumur gel agarose, selanjutnya akan dialiri
arus listrik. Apabila dialiri arus listrik dengan menggunakan larutan buffer yang sesuai
maka DNA akan bergerak ke kutub positif. Laju migrasi DNA dalam medan listrik
berbanding terbalik dengan massa DNA. Migrasi DNA terutama ditentukan oleh
ukuran panjang dan bentuk DNA. Fragmen DNA yang berukuran kecil akan
bermigrasi lebih cepat dibanding yang berukuran besar, sehingga elektroforesis
mampu memisahkan fragmen DNA berdasarkan ukuran panjangnya (Gaffar, 2007).
Intarapanich, A., Kaewkamnerd, S., Shaw, P. J., Ukosakit, K., Tragoonrung, S., & Tongsima,
S. (2015). Automatic DNA diagnosis for 1D gel electrophoresis images using bio-
image processing technique. BMC genomics, 16(12), 1-11.
Irmawati. 2003. Perubahan Keragaman Genetik Ikan Kerapu Tikus Generasi Pertama Pada
Stok Hatchery. Thesis. Bogor: IPB
Kusumaningrum, H. P., Budi, W. S., Azam, M., & Bawono, A. (2014). Design of
electrophoresis device for Optimation of DNA visualization and dna concentration
using software. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 10(2), 194-202.
Nugraha F, Roslim DI, Ardilla YP, Herman (2014) Analisis sebagian sekuen gen Ferritin2
pada padi (Oryza sativa L.) Indragiri Hilir, Riau. Biosaintifika 6:94-103. doi:
10.15294/biosaintifika.v6i2.3102
Richardson, B. J, P. R. Baverstock and M. Adams 1986.Allozyme Electro- phoresis.A
Handbook for Animal Sys-tematics and Population Studies. Aca-demic Press, Inc. San
Diego : 410 pp
Sambrook, J, Fritsch E.F, and Maniatis,T. 1989. Molekular Cloning: A Laboratory Manual.
Cold Spring Harbor Laboratory Press, Cold Spring Harbor, New York, USA
Sambrook, J. & D.W. Russell. 2001. Molecular Cloning, A Laboratory Manual. 3rd edition.
Cold Spring Harbor Laboratory Press. New York.
Sargent, J. R., & George, S. G. (1975). Methods in zone electrophoresis.
Stellwagen, E., & Stellwagen, N. C. (2002). The free solution mobility of DNA in Tris‐
acetate‐EDTA buffers of different concentrations, with and without added
NaCl. Electrophoresis, 23(12), 1935-1941.
Titrawani, 1996. Biodiversiti Kodok Genus Rana Ditijau dari Morfologi, Kariotipdan Pola
Protein di Kodya Sawahlunto.Bogor: Program Pasca SarjanaInstitut Pertanian Bogor
Zhang, J. H., Wang, F., & Wang, T. Y. (2011). A simple and effective SuperBuffer for DNA
agarose electrophoresis. Gene, 487(1), 72-74.