NIM : 230501110026
Kelas : G (Teosofi)
Pengertian Akal
Kata Indonesia "akal" berasal dari kata Arab "al-‘Aql" ()العـقـل, yang merupakan
kata benda. Dalam Al-Qur'an, hanya ada kata kerja "aqaluuh" ( )عـقـلوهdalam satu ayat,
"ta’qiluun" ( )تعـقـــلونdalam dua puluh empat ayat, "na’qil" ( )نعـقـــلdalam satu ayat,
"ya’qiluha" ( )يعـقـلهاdalam satu ayat, dan "ya’qiluun" ( )يعـقـــلونdalam dua puluh dua.
Dengan demikian, akal dapat dianggap sebagai alat manusia yang dapat menganalisis dan
membedakan antara yang benar dan yang salah.
Menurut Prof. Izutzu, istilah "aql" digunakan pada zaman jahiliyyah untuk
mengacu pada kecerdasan praktis (intelligensi praktis), yang dalam psikologi
kontemporer dikenal sebagai kemampuan memecahkan masalah. Dia percaya bahwa
orang berakal adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah.
Meskipun demikian, kata "aqala" berarti mengerti, memahami, dan berfikir. Namun,
Muhammad Abduh menyatakan bahwa akal adalah kekuatan unik yang hanya dimiliki
manusia dan oleh karena itu membedakan manusia dari makhluk lain.
Pengertian Wahyu
Al-wahy, yang berarti suara, api, dan kecepatan, adalah kata Arab yang berasal
dari bahasa Arab dan tidak berasal dari bahasa lain. Selain itu, bentuk masdar Al-Wahyu
memiliki dua arti: tersembunyi dan cepat. karena itu, wahyu sering disebut sebagai
pemberitahuan cepat dan tersembunyi kepada seseorang yang terpilih yang tidak
diketahui oleh orang lain. Sementara wahyu Allah kepada Nabi-Nya dalam bentuk maf'ul
biasanya disebut sebagai Kalam Allah yang diberikan kepada Nabi. Menurut Muhammad
Abduh dalam Risalatut Tauhid, wahyu adalah pengetahuan yang dimiliki seseorang
dalam dirinya sendiri, disertai dengan keyakinan bahwa Allah SWT mengirimkan semua
itu, baik melalui perantara maupun tanpa perantara. Baik menjelma menjadi suara yang
masuk ke telinga atau keluar dari telinga.
Fungsi Akal
Selain itu, akal memiliki banyak fungsi lain, seperti sebagai mesin penggerak
dalam tubuh yang mengatur tindakan setiap orang, menilai baik dan buruk, dan
menentukan konsekuensi dari tindakan tersebut. Akal juga merupakan jalan menuju
iman sejati, karena iman harus didasarkan pada keyakinan, bukan pendapat atau akal
yang menjadi sumber keyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa.
Fungsi Wahyu
Wahyu berfungsi untuk memberi informasi kepada manusia. Dalam hal ini,
wahyu memberi tahu manusia bagaimana berterima kasih kepada Tuhan, memperbaiki
pikiran mereka tentang apa yang benar dan salah, dan menjelaskan upah dan hukuman
akhirat. Wahyu sebenarnya adalah senjata yang diberikan Allah kepada Nabi-Nya untuk
melindungi dirinya dan pengikutnya dari ancaman dari orang-orang yang menentangnya.
Selain itu, sebagai bukti bahwa dia adalah utusan Allah SWT, Pencipta alam semesta.