• Atom dan Ion yang memiliki lebih dari satu elektron adalah spesies dengan electron banyak. Adanya tolakan antara electron-electron yang ada maka adalah mungkin suatu konfigurasi electron menghasilkan beberapa susunan electron yang berbeda. Misalnya : ataom Karbon (C) : C : 1s² 2s² 2p2 beberapa susunan electron dalam orbital-orbital yang degenerate. Tiga diantaranya : Elektron ekuivalen dan elektron tidak ekuivalen • Atom-atom yang memiliki dua buah atau lebih electron disebut memiliki electron ekuivalen Jika memiliki bilangan kuantum utama (ո) dan bilangan kuantum orbital (ℓ) yang sama. Sebaliknya jika bilangan kuantum utama (ո) dan bilangan kuantum orbital (ℓ) yang tidak sama, maka disebut elektronnya tidak ekuivalen. • Atom Karbon : C : 1s² 2s² 2p2 -dua electron pada orbital 1s memiliki n=1 dan ℓ=0, dua electron tersebut adalah ekuivalen. -dua electron pada orbital 2s memiliki n=2 dan ℓ=0, dua electron tersebut adalah ekuivalen. -dua electron pada orbital 2p memiliki n=2 dan ℓ=1, dua electron tersebut adalah ekuivalen.
Tetapi : dua electron pada orbital 1s tidak ekuivalen
dengan dua electron pada orbital 2s dan orbital 2p • Apabila pada orbital-orbital degenerate terdapat lebih dari satu electron, maka akan terjadi tiga macam interaksi, yaitu : 1. Interaksi antara medan magnet satu electron yang timbul akibat orbit electron di sekitar inti atom dengan medan magnetic electron lain yang timbul oleh penyebab yang sama 2. Interaksi antara medan magnetic satu electron yang timbul akibat orbit electron disekitar sumbu rotasinya dengan medan magnetic electron lain yang timbul oleh penyebab yang sama 3. Kombinasi dari (1) dan (2) • Interaksi tersebut disebut dengan kopling (coupling) atau penggandengan. Kopling dapat ditunjukkan dengan interaksi antara bilangan-bilangan kuantum yang dimiliki oleh masing-masing electron, dan dapat digambarkan dengan diagram vector. Karena bilangan-bilangan kuantum merupakan besaran terkuantisasi maka hasil interaksi tersebut, yang merupakan resultan vector, juga merupakan besaran yang terkuantisasi Kopling antara momentum sudut orbital Kopling antara momentum sudut spin • Kopling antara momentum sudut spin dinyatakan dengan interaksi antara bilangan-bilangan kuantum spin (s) dari masing-masing electron. Resultan antara bilangan-bilangan kuantum spin dinyatakan dengan momentum sudut spin total (S) yang harganya terkuantisasi. Apabila ada n electron yang saling berinteraksi, maka harga S yang memenuhi adalah :
dimana s1, s2. s3 ….sn adalah bilanga-bilangan kuantum spin dari masing-masing electron. Bila terdapat n electron yang tidak berpasangan maka harga S adalah : Kopling spin-orbit Multiplisitas • Istilah multiplisitas berasal dari jumlah garis yang terdapat pada suatu spektrum emisi. Dalam konteks pembahasan term symbol, multiplisitas berkaitan dengan momentum sudut spin total (S). Harga multiplisitas didefinisikan : Multiplisitas = 2S + 1 Hubungan antara jumlah electron tak berpasangan, momentum sudut total, dan multiplisitas pada tabel berikut
Jumlah electron tak S Multiplisitas Keadaan
berpasangan 0 0 1 Singlet 1 ½ 2 Doblet 2 1 3 Triplet 3 3/2 4 Kuartet 4 2 5 Kuintet Term symbol untuk electron-electron yang tidak ekuivalen Term simbol untuk elektron-elektron ekuivalen • Untuk menentukan semua term symbol yang memenuhi untuk suatu konfigurasi yang memiliki dua atau lebih electron yang ekuivalen adalah dimulai dengan menuliskan semua konfigurasi dengan harga mℓ dan ms tertentu yang tidak melanggar asas larangan Pauli. • Pada konfigurasi yang memiliki dua atau lebih electron yang ekuivalen, momentum sudut orbital dan momentum sudut spin dari masing-masing electron dapat dikombinasikan dengan menggunakan skema Russel-Saunders. Berdasarkan skema tersebut harga mℓ dan ms adlah sebagai berikut :