Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MAKALAH

SOSIOLOGI
“NDILO UDAN”

NAMA : Syafrizal Hizbullah Ginting


KELAS : X-IPS
1.1 latar belakang
alasan saya menggunakan ndilo udan sebagai judul makalah yang saya kerjakan
dikarenakan ndilo udan merupakan salah satu dari sekian banyak adat istiadat suku
karo yang saya anggap paling menarik, hal ini dikarenakan dalam adat ini banyak
menggunakan hal hal mistis dalam pelaksanaanya.
Penggunaan hal mistis dalam suatu adat menurut saya adalah hal yang dapat kita
kaji lebih mendalam baik mengkaji dari sisi pelaksanaanya, sosial, dan juga
kepercayaan yang dianut oleh suku tersebut. Hal ini tidak hanya berlaku pada adat
ndilo udan saja, saya akan membahas lebih dalam mengenai alasan alasan beberapa
suku di Indonesia masih mempercayai hal hal mistis dan mengapa hal itu tidak
menghilang dan malah bercampur dengan kebudayaan di masa modern sekarang

1.2 pembukaan
puji syukur aya ucapkan kepada tuhan yang maha esa karena dengan izinnya saya
dapat menyesaikan makalah ini, saya juga berharap dengan makalah ini dapat
memberi gambaran yang lebih jelas mengenai adat ndilo udan dan dapat meluaskan
wawasan para pembaca mengenai adat istiadat yang berkembang di Indonesia sampai
sekarang.
Saya juga berharap agar para pembaca dapat memberikan kritik dan saran
mengenai hasil tulian yang saya buat agar saya dapat mengembangkan hasil tulisan
saya menjadi lebih baik dan semakin berkembang lagi.

1.3 Isi
Ndilo udan pada dasarnya adalah adat istiadat pada suku karo yang ada di
Sumatera Utara yang dilakukan apabila suatu daerah mengalami kekeringan dengan
harapan diturunkannya hujan, adat ini dapat dilakukan dengan melaksanakan suatu
upacara adat.
Upacara adat pada ndilo udan dilakukan dengan dipimpin oleh ketua adat dengan
menempatkan sesajen berupa daun sirih, pisang kelapa dan lainnya setelah itu mereka
berdoa kepada Tuhan agar hujan segera turun dan pembacaan doa ini disertai dengan
paduan suara tradisional musik. Setelah berdoa, masyarakat
menggelar ritual Penguras. Ritual pembuangan dilakukan dengan menggunakan
mangkuk berisi air yang dicampur dengan air jeruk nipis (Islami &Putri, 2020). Ritual
ini bertujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan upacara permintaan hujan.
Hampir dalam setiap kegiatan tradisional selalu ada musik untuk menemaninya.
Dalam upacara tradisional Ndilo Wari Udan, masyarakat adat mengunakan serunai
untuk menemani upacara.
Tarian tembut-tembut di Ndilo Wari Udan juga merupakan bentuk ritual untuk
menghormati tradisi leluhur setiap kali ada masalah kekeringan, Kemudian tradisi ini
juga dipandang sebagai cara untuk menangkal roh jahat yang akhirnya dianggap
sebagai penghalang hujan.
Berdasarkan upacara diatas kita dapat melihat bahwa rata rata syarat dari upacara
tersebut menggunakan sesajen ataupun pengorbanan lainnya untuk dapat mewujudkan
hal yang menjadi tujuan mereka, hal ini menggambarkan bahwa ritual ini merupakan
ritual yang berfokus untuk menggunakan hal hal mistis sebagai pusat ritual.
Ndilo udan hanyalah salah satu dari beberapa ritual yang memiliki tujuan serupa
yang terdapat pada suku suku lain, hal ini terjadi karena pada dasarnya kebutuhan
akan hujan merupakan hal yang sangat penting di masa lalu dan juga kemampuan
intelektual mereka yang pada saat itu masih berpusat pada hal hal mistis, itulah alasan
mengapa ritual ritual pemanggilan hujan merupakan hal yang sangat umum dilakukan
pada beberapa suku di Indonesia. Ritual ini juga dijadikan sebagai sarana komunikasi
oleh orang orang dahulu kepada tuhan, hal ini merupakan hal sangat lazim terjadi
pada daerah daerah yang masih memerccayai hal hal mistis, itulah mengapa
penggunaan ritual semacam ini selalu membutuhkan beberapa syarat agar tujuan
mereka terpenuhi,

1.4 Penutup
Berdasarkan isi yang disampaikan diatas maka kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa adat istiadat yang bersifat mistis tercipta karena kebutuhan dasar manusia
terhadap sosok yang lebih besar yang dapat dijadikan tempat bergantung, adat istiadat
tersebut juga tidak dapat kita hilangkan sepenuhnya karena hal hal tersebut bersifat
kepercayaan yang mengikat.
Menurut saya sendiri melakukan adat istiadat seperti berikut bukanlah hal yang
sepenuhnya salah, karena pada dasarnya adat tersebut hanya sebagai bentuk
permohonan terhadap tuhan agar dapat menjawab doa doa yang mereka lontarkan.

Anda mungkin juga menyukai