Anda di halaman 1dari 6

Tugas wawasan budaya

Dosen Pengempu
Santoso Haryono,S.Kar.,M.Sn

Disusun oleh:
Bayu Pradana (201491014)

SENI RUPA MURNI


FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA
2020
Tari Tiban

1. Latar Belakang

Ritual Tiban atau tari Tiban berasal dari kata dasar “tiba” bahasa
Jawa yang berarti “jatuh”. Tiban mengandung arti timbulnya sesuatu
yang tidak diduga sebelumnya. Dalam konteksnya dengan peristiwa
tersebut, maka tiban di sini menunjuk kepada hujan yang jatuh
dengan mendadak terjatuh dari langit. yang dalam percakapan
sehari-hari disebut udan tiban, udan = hujan
Tiban merupakan tari atau ritual rakyat yang turun temurun menjadi
bagian kebudayaan masyarakat Jawa Timur, terutama pada
daerah Trenggalek, Blitar, Kediri dan Tulungagung. Tari Tiban selalu
dipertujukkan saat musim kemarau. Tarian tiban adalah sebuah
permintaan permohonan kepada yang maha kuasa berharap untuk
diturunkanya hujan. Ada makna dalam dibalik ritual tarian tiban
yaitu sebuah harapan sebuah pesan yang luhur demi lestarinya alam.
Bukanlah kekerasan yang ditonjolkan melainkan nilai-nilai luhur atau
sebuah pesan untuk menjaga keseimbangan alam.

2.Rumusan Masalah
 Jaman sekarang sudah mulai langka di temukan,kenapa?
 Fungsi dan manfaat bagi masyarakaat sekitar?
 Atas dasar apa mereka melakukan ritual tersebut ?

3.Tujuan

Tujuan dari pembahasan mengenai “ritual tiban” atau yang lebih


dikenal dengan tari tiban ini adalah untuk mengenalkan budaya
yang sudah mulai di tinggalkan ini,entah karna sudah tergerus
jaman atau memang masyarakaat sudah tidak merasakan
manfaat nya.
Negara ini sudah kehilangan banyak sekali kebudayaan nenek
moyang,takut nya nanti anak cucu sudah tidak lagi bisa melihat
nya dan malah tergantikan oleh budaya asing yang sama sekali
tidak mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa ini.
Melalui tulisan tak berguna ini saya ingin memberitahukan
tentang tari tiban kepada pembaca.

Pembahasan

 Jaman sekarang sudah mulai langka di temukan,kenapa?


Jika kita menelusuri sejarah asalnya, tari tiban ini dimulai pada
masa kerajaan kediri. Pada masa itu kerajaan kediri dilanda
kekeringan sehingga banyak sawah-sawah dan ladang masyarakat
kekurangan air. Salah satu upaya mengatasi permasalahan
tersebut yaitu melakukan tarian saling cambuk. Tarian tersebut
dilakukan sebagai media doa dan harapan kepada sang pencipta
agar kekeringan cepat teratasi. Dipercaya jika penari tiban sampai
mengeluarkan darah dari badannya akibat lecutan sodo (lidi) aren,
maka darah tersebut dapat mempercepat doa dan harapan untuk
dikabulkan.

Ritual Tiban saat ini sudah jarang dilakukan, mungkin karena


sekilas tari tiban terlihat seperti pertujukan yang menampiilkan
kekerasan. Selain itu faktor berkembangnya ilmu pengetahuan
pada zaman sekarang, kini banyak inovasi masyarakat maupun
pemerintah untuk mengatasi permasalah kemarau panjang. Selain
itu dampak dari modernisasi, kebudayaan seperti tari tiban kurang
di perhatikan masyarakat sehingga ketika musim kemarau
panjang dan terjadi kekeringan tidak perlu diadakan ritual tari
tiban.

 Fungsi dan manfaat bagi masyarakaat sekitar?


Seandainya tari tiban dilakukan pada zaman sekarang
kemungkinan tujuan nya sedikit berbeda,karna ya seperti di
jelaskan di atas,jaman sekarang siapa coba yang percaya dengan
kita saling cambuk akan mendatangkan hujan?
Hanya sebagian masyarakaat yang percaya karna tidak sedikit
orang yang menggangap bahwa era moderen ini sama saja
menghilangkan budaya leluhur.
Dan orang-orang inilah yang kemungkinan masih percaya
dengan hal-hal seperti tari tiban dapat mendatangkan hujan.
Ok tanpa basa basi akan saya jabarkan sebagian manfaat dari
ritual tiban ini seandainya dilaksanakaan di zaman sekarang.

 Menjadi media hiburan

Manfaat utama nya adalah sebagai media hiburan untuk


penontonnya
 Meningkatkan kesehatan tubuh

Melakukan tari tiban sama saja dengan menggerakkan seluruh


bagian tubuh, sehingga memiliki efek yang sama dengan
berolahraga,ditambah bisa juga melatih ketahanan tubuh.jadi
tunggu apa lagi ayo segera lakukan tari tiban dan rasakan sendiri
manfaat nya.

 Sebagai sarana bersosialisasi

Seni tari juga dapat bermanfaat sebagai sarana untuk


bersosialisasi dengan orang lain.apalagi Tari tiban dilakukan oleh 2
orang,setelah puas mencambuk anda mungkin bisa semakin akrab
dengan orang yang anda cambuk selama melakukan ritual.

Mungkin itulah sebagian manfaat nya yang saya ketahui bila ada
yang kurang bisa di maklumi karna yang membuat makalah ini
juga manusia biasa yang bisa khilaf.

 Atas dasar apa mereka melakukan ritual tersebut

Inti permainan ini adalah latihan keberanian, tetapi umumnya


permainan ini dimainkan bersamaan dengan upcara "meminta
hujan".
melihat pelaksanaan permainan ini biasanya pada musim kering,
dimana petani-petani sangat mengharapkan adanya hujan, maka
nama permainan itulah yang mempunyai arti magis. Tiban berasal
dari kata "tiba", yang artinya jatuh. Dalam hal ini dengan
diadakannya permainan itu diharapkan agar "jatuh hujan" pada
saat-saat kering itu. Kepercayaan semacam ini tentu tidak terlepas
dari unsur dinamisme/animisme yang memang pernah hidup di
tanah air kita. Pelaksanaan permainan Tiban didahului dengan
sembahyang Istiqa.
Kesimpulan

Tari tiban saat ini sudah jarang di temukan karna perubahan


zaman yang dulu nya kepercayaan masyarakaat masih berpegang
teguh kepada budaya leluhur atau yang lebih dikenal dengan aliran
animisme dan dinamisme,dan sekarang sudah tergantikan dengan
kepercayaan yang lain yang mengakibtakan orang jarang
melakukan ritual ini,bukan hanya ritual tiban saya ritual-ritual
lain yang berbau gaib juga sudah mulai jarang di temukan.

Sekian dari saya,saya harap informasi diatas bisa di terima


dengan baik,bila ada salah keting atau bahasa saya yang kurang
sopan saya mohon maaf sebesar-besar nya

Daftar pustaka

6 Manfaat Seni Tari dalam Kehidupan Manusia - Manfaat.co.id


Cambuk Berdarah “Tiban” Ritual Pemanggil Hujan Masyarakat Jawa – Nusa
Budaya
https://id.wikipedia.org/wiki/Ritual_Tiban

Anda mungkin juga menyukai