1.
Citation (sesuai dengan Bartos, L. J., Posadas, M. P., Wrapson, W., & Krägeloh, C.
(2024). The CRAFT Program: Mindfulness and Yoga for
APA)
Enhancing the Well-Being and Academic Experience of
Higher Education Student Musicians. Journal of Humanistic
Psychology,1-38.
Metode Penelitian Data Bagian pertama terdiri dari 36 item survei skala tipe
Likert yang dibagi menjadi enam subskala yang
masing-masing terdiri dari enam item. Item dalam
setiap subskala mewakili serangkaian manfaat yang
dihipotesiskan. Peserta menilai tingkat persetujuan
mereka terhadap setiap item menggunakan skala tipe
Likert 5 poin yang berkisar dari 1= Sangat tidak setuju
sampai 5 =Sangat setuju. Hasil dilaporkan untuk setiap
subskala dan skala total. Bagian kedua dari CES terdiri
dari pertanyaan terbuka yang meminta peserta untuk
merangkum pengalaman mereka dengan program ini
dan melaporkan manfaat tambahan apa pun yang
diperoleh dari program tersebut terkait dengan
kehidupan sehari-hari dan pengalaman artistik
profesional mereka. Bersamaan dengan CES, peserta
mengisi kuesioner demografi singkat yang mencakup
item yang berkaitan dengan usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, tahun ajaran, keahlian khusus, jam
aktivitas fisik, dan jam yoga dan/atau latihan
mindfulness di luar konservatori. tambahan untuk
instruksi berbasis CRAFT mereka. Karena ukuran
sampel yang terbatas dan kebutuhan untuk menjaga
anonimitas, kuesioner ini tidak mencakup pertanyaan
tambahan seperti etnis, orientasi seksual, status
disabilitas, status sosial ekonomi, dan status pengguna
layanan kesehatan mental.
Diskusi
Hasil hasil ini memberikan indikasi kuat mengenai potensi mata
pelajaran pilihan Mindfulness dan kecerdasan Emosional
berbasis CRAFT untuk mempromosikan berbagai manfaat
terkait dengan lima elemen CRAFT dan penerapannya.
Kesimpulan Meskipun masih pada tingkat evaluatif, deskriptif, dan
perseptual, karena penerapan desain cross-sectional, non-
kontrol, dan kualitatif, temuan ini memberikan bukti lebih
lanjut untuk memasukkan program CRAFT ke dalam
kurikulum musisi mahasiswa pendidikan tinggi. Investigasi
longitudinal di masa depan dengan desain metode campuran
didorong untuk mengkaji secara komprehensif kemanjuran
dan efektivitas program CRAFT untuk meningkatkan hasil
kesejahteraan dan lebih memahami dampaknya terhadap
pengalaman hidup para praktisinya.
Kelebihan dan 1. Hasil penelitian ini dapat memiliki implikasi praktis
Kekurangan yang signifikan dalam pengembangan program
kesejahteraan dan pendidikan bagi mahasiswa musik
dan mungkin juga bagi populasi lain di perguruan
tinggi.
2. Durasi program yang singkat mungkin tidak cukup
untuk mengeksplorasi efek jangka panjang dari
intervensi mindfulness dan yoga.
REVIEW JURNAL
2.
Citation (sesuai dengan Intarakamhang, U., & Macaskill, A. (2022). Effectiveness of a
APA) health literacy intervention based on transformative learning
and incorporating positive psychology on health behavior and
well-being of Thai families with NCDs risk. Journal of Public
Health Research, 11(2), jphr-2021.
Judul Effectiveness of a health literacy intervention based on
transformative learning and incorporating positive
psychology on health behavior and well-being of Thai families
with NCDs risk
Permasalahan
Latar belakang Thailand memiliki tingkat kematian akibat penyakit tidak
menular (PTM) global yang lebih tinggi dibandingkan
negaranegara lain di dunia, yaitu sebesar 75% dan 71% dari
seluruh kematian. WHO semakin fokus pada literasi kesehatan
(HL) untuk menurunkan NCD. Penelitian ini bertujuan untuk
menilai efektivitas intervensi HL yang memanfaatkan
pembelajaran transformatif dan psikologi positif dengan
pelatihan mindfulness dalam hal perubahan tingkat HL,
perilaku kesehatan (HB), dan hasil kesehatan.
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas
program HL yang memanfaatkan pembelajaran transformatif,
menggabungkan pelatihan mindfulness sebagai aspek
psikologi positif, untuk mendorong pemikiran positif,
apresiasi dan rasa syukur dalam mengubah tingkat HL, HB
dan kesehatan keluarga jika dibandingkan dengan kesehatan.
Kajian teori Berdasarkan penelitian sebelumnya, tiga elemen HL dibahas
dalam desain intervensi: i) literasi fungsional yang terdiri dari
akses dan pemahaman informasi kesehatan; ii) literasi
interaktif, yang terdiri dari keterampilan komunikasi dan
manajemen diri; dan iii) literasi kritis, yang terdiri dari literasi
media dan keterampilan mengambil keputusan. Teori
Pembelajaran Transformatif memberikan kerangka kerja
untuk mengembangkan HL dan perubahan perilaku dengan
tujuan mendorong pendekatan analitik rasional terhadap HB
yang bermasalah. Pekerjaan rumah disepakati di antara sesi
dan prinsip-prinsip modifikasi perilaku untuk memberi
penghargaan dan memperkuat perilaku dimasukkan untuk
mendorong kepatuhan. Pengaturan kelompok juga
memberikan dukungan sosial bagi anggotanya.
Metode
Subjek Penelitian Dua ratus relawan dari komunitas pedesaan di wilayah
Thailand yang memiliki tingkat HL terendah direkrut oleh
petugas kesehatan setempat. Izin untuk hal ini diperoleh dari
Departemen Kesehatan Masyarakat yang juga mengizinkan
akses ke data kesehatan yang relevan pada semua peserta.
Semua peserta dialokasikan secara acak ke dalam kelompok
eksperimen atau kontrol melalui cluster random sampling dari
delapan desa. Demografi kedua kelompok serupa, mayoritas
berusia 41-59 tahun, berjenis kelamin perempuan,
berpendidikan SD, dan berstatus perkawinan dan tinggal
bersama pasangan.
Variabel Penelitian Variabel Terikat : Perilaku Kesehatan dan Kesejahteraan
Keluarga Thailand
Variabel Bebas : Pembelajaran transformatif dan Psikologi
positif
Metode Penelitian Data Penelitian ini merupakan uji coba kontrol acak yang
dilakukan pada bulan Mei hingga September 2019.
Data dikumpulkan dengan kuesioner Likert dan
pemeriksaan fisik, lalu dianalisis melalui ANOVA.
Diskusi
Hasil Hasilnya belum dapat disimpulkan secara pasti. Meskipun
skor rata-rata HL pada kelompok intervensi lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok kontrol, namun jika dilihat
dari dukungan sosial pada kelompok intervensi, skor rata-rata
HL pada peserta dengan tingkat dukungan sosial yang rendah
pada awal lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang
memiliki tingkat dukungan sosial yang tinggi. Individu yang
memulai intervensi dengan tingkat dukungan sosial yang
tinggi, mempertahankan tingkat tersebut dan memperoleh
informasi kesehatan dari berbagai sumber yang tidak tersedia
bagi mereka yang memiliki tingkat dukungan sosial yang lebih
rendah. Oleh karena itu, intervensi sebagai sumber informasi
HL sangat berharga bagi peserta dengan tingkat dukungan
sosial yang lebih rendah.
Kesimpulan Uji coba terkontrol secara acak ini menunjukkan kemanjuran
program HL berdasarkan pembelajaran transformatif dan
menggabungkan psikologi positif dengan kelompok
masyarakat pedesaan yang berisiko terkena PTM, yang
sebelumnya memiliki tingkat HL rendah.
Kelebihan dan 1. Judul dengan jelas menggambarkan subjek penelitian,
Kekurangan metode intervensi yang digunakan, populasi target
(Thai families with NCDs risk), serta outcome yang
diteliti (health behavior and well-being). Ini membantu
pembaca memahami isi jurnal dengan cepat.
2. Judul ini mungkin terlalu panjang, yang bisa
membuatnya kurang mudah dibaca dan diingat oleh
pembaca. Mencoba untuk memangkas judul tanpa
mengorbankan informasi penting mungkin akan
membuatnya lebih efektif.
REVIEW JURNAL
3.
Citation (sesuaidengan Reveley, J. (2013). Enhancing the educational subject:
APA) Cognitive capitalism, positive psychology and well-being
training in schools. Policy futures in education, 11(5), 538-
548.
Judul Enhancing the Educational Subject: cognitive capitalism,
positive psychology and well-being training in schools
Permasalahan
Latar belakang Psikologi positif mempengaruhi kebijakan dan praktik
pendidikan di Inggris dan Amerika Utara. Artikel ini
mengungkap bagaimana wacana psikologis ini dan program
pelatihan berbasis sekolah cabangnya, yang menekankan
kebahagiaan, pengembangan diri, dan kesejahteraan, selaras
dengan formasi sosioekonomi yang muncul: kapitalisme
kognitif.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana psikologi
positif, yang menekankan kebahagiaan, pengembangan diri,
dan kesejahteraan individu, dapat berinteraksi dengan
kapitalisme kognitif, yang berfokus pada produksi nilai dari
tenaga kerja cerdas, inventif, dan inovatif.
Kajian teori Peneliti menganalisis tentang kesamaan elektif antara
kapitalisme kognitif dan psikologi positif, di mana praktik
psikologi positif seperti latihan mindfulness dipandang
sebagai teknologi diri yang mendorong subjektivitas refleksif
yang dieksploitasi oleh kapitalisme kognitif.
Metode
Fokus Penelitian Hubungan antara psikologi positif, kapitalisme kognitif, dan
program pelatihan berbasis sekolah
Subjek Penelitian Dalam jurnal penelitian tidak secara spesifik disebutkan.
Penelitian ini lebih berfokus pada analisis teoritis dan kritis
terhadap hubungan antara psikologi positif, kapitalisme
kognitif, dan program pelatihan berbasis sekolah.
Metode Penelitian Data Penelitian dilakukan melalui analisis teoritis yang mendalam
terhadap hubungan antara psikologi positif, kapitalisme
kognitif, dan program pelatihan berbasis sekolah. Metode
penelitian ini melibatkan kajian literatur dan analisis kritis
terhadap konsep-konsep tersebut untuk memahami implikasi
ekonomi, politik, dan sosial dari praktik psikologi positif
dalam konteks kapitalisme kognitif.
Diskusi
Hasil Hasil penelitian menunjukkan adanya kesamaan elektif antara
psikologi positif dan kapitalisme kognitif. Praktik psikologi
positif, seperti latihan mindfulness, dapat mempengaruhi
pembentukan subjektivitas individu dalam konteks
kapitalisme kognitif. Meskipun psikologi positif sering
dikaitkan dengan neo-liberalisme, penelitian ini menunjukkan
bahwa psikologi positif juga dapat secara tidak sengaja
membantu transformasi sosial menuju kolektivisme yang
didukung oleh kaum kiri. Subjek kapitalisme kognitif
memiliki potensi untuk melakukan tindakan politik yang
transformatif, dan psikologi positif dapat membantu
mengubah masyarakat sesuai dengan garis kolektivis yang
didukung oleh kaum kiri.