kedudukan wacana dalam hierarki linguistik sebagai
satuan gramatikal tertinggi. Menurut Kridalaksana, wacana berada di puncak hierarki, di atas paragraf, kalimat, dan tingkat satuan gramatikal lainnya. Wacana dianggap sebagai suatu kesatuan bahasa yang lebih kompleks. Keterkaitan wacana dalam teori
Analisis Wacana dan Fonologi:
1 1.Fonologi dan wacana keduanya
memeriksa bahasa sebagai 2.Semantik dan wacana keduanya mengkaji makna 2 objek kajian, namun fonologi bahasa sebagai objek kajian. fokus pada struktur bunyi, Perbedaan terletak pada sedangkan wacana melibatkan fokus semantik pada makna kajian bahasa di luar struktur. leksikal (linguistik), Fonologi adalah tataran sedangkan wacana terkecil dalam wacana dan mengeksplorasi makna esensial dalam memahami kontekstual atau implikatur struktur bahasa. dari ujaran atau teks. 3.Pragmatik dan wacana sama-sama 3 mengeksplorasi makna bahasa yang timbul dari konteks. Pragmatik menitikberatkan pada hubungan antara bahasa dan konteks yang mendasari penjelasan pengertian bahasa. 4 4.Filologi dan wacana keduanya memeriksa bahasa dalam bentuk teks atau naskah. Perbedaan utamanya terletak pada topik, di 2 mana filologi menyoroti sejarah, sedangkan 5.Wacana dan semiotika keduanya mengkaji makna wacana mengangkat topik yang lebih umum dari bahasa, tetapi dengan pendekatan berbeda. Semiotika mengeksplorasi makna bahasa berdasarkan 4 segala aspek sosial kehidupan bermasyarakat
tanda-tanda seperti ikon, simbol, atau indeks,
sementara wacana melibatkan makna tuturan dan ujaran dari masyarakat tutur.