Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AKIDAH AKHLAK

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas yang telah diberikan. Tak lupa ucapan terima kasih kepada
pihak yang telah berkontribusi dalam penulisan makalah.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari pembaca maupun pendengar akan sangat membantu bagi
penulisan kedepannya.

Palu, 29 Februari 2024

Penyusun
BAB 1 : Pendahuluan

A. LATAR BELAKANG
Kematian adalah keadaan di mana seseorang atau sesuatu kehilangan kehidupan atau
berhenti berfungsi. Secara umum, kematian mengacu pada akhir dari kehidupan biologis, di
mana organisme tidak lagi memiliki aktivitas vital yang dapat dipertahankan. Kematian juga
dapat merujuk pada berakhirnya fungsi atau keberadaan suatu objek atau sistem non-biologis.
Kematian adalah bagian alami dari siklus kehidupan dan merupakan pengalaman yang tak
terhindarkan bagi semua makhluk hidup.

Ketika meninggal, maka roh akan berpindah ke alam lain yang dinamakan alam barzah.
Alam Barzakh merupakan konsep dalam Islam yang mengacu pada kehidupan antara
kematian dan kebangkitan, yang diyakini terjadi di antara dunia ini dan kehidupan akhirat.
Dalam pandangan Islam, setelah seseorang meninggal, rohnya akan masuk ke dalam alam
Barzakh.

Dalam alam Barzakh, roh akan mengalami pengalaman berdasarkan amal perbuatannya di
dunia ini. Ini bisa berupa nikmat dan kesenangan bagi orang-orang yang berbuat baik, atau
siksaan bagi orang-orang yang berbuat jahat. Namun, alam Barzakh bukanlah tempat
pembalasan akhir, melainkan persiapan bagi kehidupan akhirat.

Dalam alam Barzakh, roh masih memiliki kesadaran dan dapat berkomunikasi dengan roh-
roh lainnya, serta menerima kunjungan dari malaikat atau penghuni surga dan neraka.
Namun, pengalaman di alam Barzakh tidak dapat dibandingkan dengan kehidupan dunia ini,
karena itu merupakan fase transisi menuju kehidupan akhirat yang lebih abadi.
1

DAFTAR ISI

BAB 1 : Pendahuluan..................................1

A. Latar Belakang ................................1

B. Daftar Isi.....................................2

BAB 2 : Pembahasan....... ..................... .....3

A. Pengertian Kematian........ ........ ..........3

B. Dasar (Dalil Kematian)............ ............5

BAB 3 : Penutup....................... ..............7

C. Kesimpulan.....................................7
2

BAB 2 : Pembahasan

A. Pengertian Kematian

Dalam bahasa Arab, kata untuk "kematian" adalah "‫( "الموت‬al-mawt). Kata
ini memiliki akar kata dari huruf-huruf "‫( "م‬mim), "‫( "و‬waw), dan "‫( "ت‬ta), yang
merujuk pada konsep berakhirnya kehidupan atau berhentinya fungsi-fungsi
vital.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kematian adalah keadaan


tidak hidup atau berakhirnya kehidupan, baik itu pada makhluk hidup maupun
pada suatu proses atau keberadaan. Kematian umumnya terjadi ketika
organisme kehilangan kemampuan untuk menjalani fungsi-fungsi vitalnya.

Dalam konteks biologis, kematian bisa disebabkan oleh berbagai faktor


seperti penyakit, kecelakaan, atau proses penuaan. Secara filosofis dan agama,
kematian sering dianggap sebagai suatu fase alamiah dalam siklus kehidupan
dan bisa memiliki makna spiritual atau kehidupan setelah kematian.

Penting untuk dicatat bahwa definisi dan pandangan mengenai kematian


dapat bervariasi di berbagai budaya, agama, dan tradisi. KBBI memberikan
definisi yang bersifat umum sesuai dengan penggunaan dalam bahasa Indonesia.

Para ahli memiliki berbagai pandangan mengenai kematian, tergantung


pada disiplin ilmu dan sudut pandang masing-masing. Berikut adalah beberapa
pendekatan dari berbagai bidang :
3

1. Bidang Kedokteran

- Kedokteran melihat kematian sebagai berhentinya fungsi-fungsi vital


dalam tubuh, seperti pernapasan dan detak jantung.

- Kematian dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penyakit,


cedera, atau kegagalan organ.

2. Filsafat

- Filsafat sering mendekati kematian dari sudut pandang eksistensial dan


metafisika.

- Beberapa filsuf membahas makna hidup dan kematian, serta bagaimana


manusia seharusnya menjalani hidup mereka dengan menyadari kematian
sebagai bagian dari pengalaman manusia.

3. Agama

- Dalam konteks agama, kematian sering dihubungkan dengan kehidupan


setelah mati atau kehidupan akhirat.

- Berbagai agama memiliki pandangan berbeda mengenai apa yang


terjadi setelah kematian dan bagaimana mempersiapkan diri untuk kehidupan
setelahnya.

4. Psikologi

- Psikologi sering membahas konsep kematian dari perspektif emosional


dan psikologis.

- Kematian dapat menjadi fokus studi dalam psikologi klinis, terutama


dalam konteks penerimaan kematian dan proses berduka.

5. Sosiologi

- Sosiologi dapat memandang kematian dari sudut pandang sosial dan


budaya.
- Ritual pemakaman, persepsi masyarakat terhadap kematian, dan
bagaimana masyarakat berduka adalah area studi yang dapat dieksplorasi.

Setiap disiplin ilmu memberikan kontribusi uniknya terhadap pemahaman


kematian, mencerminkan kompleksitas dan multi-dimensionalitas fenomena
tersebut.

2. Dasar (Dalil Kematian)

Seluruh yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, termasuk di


dalamnya adalah manusia. Bagi manusia, kematian merupakan pintu gerbang
untuk memasuki alam akhirat. Tidak ada manusia yang lolos dari kematian.
Namun demikian, hanya sedikit yang mempersiapkan diri untuk menghadapi
kematian yang pasti datang tersebut. Orang yang lalai menyambut datangnya
kematian, akan mengalami kematiannya dengan sebutan husnul khatimah, tetapi
bagi orang yang senantiasa mempersiapkan diri untuk menyambut kematian
dengan beramal saleh dan berharap rida Allah Swt, maka baginya adalah husnul
khatimah. Tentang kepastian datangnya kematian ini, Allah Swt berfirman :

‫ُك ُّل َنْفٍس َذ ٓاِئَقُة اْلَم ْو ِۗت ُثَّم ِاَلْيَنا ُتْر َج ُعْو َن‬

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami
kamu dikembalikan." (QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 57)

Allah Swt telah menginformasikan kepada seluruh umat manusia, bahwa


setiap jiwa akan merasakan kematian. Hanya Allah Yang Maha Hidup, tidak
akan mati. Adapun jin, manusia, malaikat, semua akan mati. Kematian
merupakan sesuatu yang sangat menakutkan. Maut merupakan ketetapan Allah
Swt. yang akan mendatangi seluruh orang yang hidup dan tidak ada yang dapat
menolak maupun menahannya. Maka kita harus menyiapkan diri untuk
menghadapinya dengan keimanan dan amal saleh. Di masa modern ini memang
ada banyak usaha untuk memperpanjang umur. Namun semuanya gagal. Ini
setelah ditemukan bahwa sel akan mati, karena kematian ada di dalamnya.
Inilah yang diinformasikan Rasulullah Saw. berikut: “Wahai para hamba Allah,
berobat lah, karena Allah selalu memberikan obat untuk semua penyakit
kecuali ketuaan,” (HR. Ahmad).
5

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

‫ٱَّلِذ ْي َخ َلَق اْلَم ْو َت َو ا ْلَح ٰي وَة ِلَيْبُلَو ُك ْم َاُّيُك ْم َاْح َس ُن َع َم ۗاًل َو ُهَو اْلَع ِز ْيُز اْلَغ ُفْو ُر‬

allazii kholaqol-mauta wal-hayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu


'amalaa, wa huwal-'aziizul-ghofuur

"yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun,"
(QS. Al-Mulk 67: Ayat 2).

Pada ayat ini, kita mendapati bagaimana Allah membicarakan kematian


sebelum kehidupan. Allah menginformasikan kepada kita bahwa kematian
adalah makhluk seperti kehidupan. Orang jahiliah menduga bahwa kematian itu
datang secara tiba-tiba dan membabi buta. Padahal ada proses yang luar bisa,
yang sangat mirip dengan program komputer. Para ahli memastikan bahwa
kematian itu sudah diprogram sedemikian rupa oleh Allah Swt. yang setiap
orang akan mengalaminya, yaitu ada pada setiap sel tubuh.

Program kematian dimulai bersamaan dengan sel pertama yang menjadi


bahan dasarmanusia. Program ini mendampingi manusia hingga ia menemui
ajalnya dengan sistem luar biasa yang tidak ada cela sama sekali. Allah Swt.
berfirman dalam surah Al-Waqi'ah yang artinya : "Maka Terangkanlah
kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang
menciptakannya, atau kamikah yang menciptakannya? Kami telah menentukan
kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan,"
(QS. Al-Waqi’ah [56]: 58-60)
6

BAB 3 : PENUTUP

C. Kesimpulan

Allah membicarakan kematian sebelum kehidupan. Allah


menginformasikan kepada kita bahwa kematian adalah makhluk seperti
kehidupan. Orang jahiliah menduga bahwa kematian itu datang secara tiba-tiba
dan membabi buta. Padahal ada proses yang luar biasa, yang sangat mirip
dengan program komputer. Para ahli memastikan bahwa kematian itu sudah
diprogram sedemikian rupa oleh Allah Swt. yang setiap orang akan
mengalaminya, yaitu ada pada setiap sel tubuh. Program kematian dimulai
bersamaan dengan sel pertama yang menjadi bahan dasar manusia. Program ini
mendampingi manusia hingga ia menemui ajalnya dengan sistem luar biasa
yang tidak ada cela sama sekali
7

Anda mungkin juga menyukai