SOSIAL BUDAYA
Di Susun Oleh :
Muhammad Suhaili P07120421026
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
Keperawatanmenjelang ajal dan Paliatif dengan judul “Komunikasi Pada Pasien
Paliatif”. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
KATA PENGANTAR…………………...……………………………….……......
DAFTAR ISI………………………………………………………………………1
BAB I...................................................................Error: Reference source not found
PENDAHULUAN...............................................Error: Reference source not found
1.1 Latar Belakang...............................................Error: Reference source not found
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………...9
1.3 Tujuan ...........................................................Error: Reference source not found
1.4 Manfaat .........................................................Error: Reference source not found
BAB II.................................................................Error: Reference source not found
PEMBAHASAN..................................................Error: Reference source not found
BAB III................................................................Error: Reference source not found
PENUTUP...........................................................Error: Reference source not found
3.1 Kesimpulan ...................................................Error: Reference source not found
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN
Kematian merupakan suatu hal yang pasti dialami oleh semua orang, tanpa terkecuali.
Setiap manusia tidak akan mengetahui kapan seseorang akan meninggal, dan setiap
kelompok masyarakat memiliki tradisi yang berbeda beda dalam melaksanakan ritual
ritual kematian. Kematian adalah bagian dari setiap orang dan makluk ciptaan Tuhan,
yang tidak mungkin dihindari. Ia begitu menyengat nyawa, tidak memandang ras,
ekonomi, usia, jabatan, dan Agama. Untuk menghormati seseorang yang telah
meninggal tentunya ada ritual yang harus dijalankan, biasanya ritual itu berdasarkan
kepercayaan yang dianut oleh masing-masing orang.
BAB 11
PEMBAHASAN
A. Kematian
1. Definisi Kematian
Kematian merupakan fakta biologis, akan tetapi kematian juga memiliki dimensi
sosial dan psikologis. Secara biologis kematian merupakan berhentinya proses aktivitas
dalam tubuh biologis seorang individu yang ditandai dengan hilangnya fungsi otak,
berhentinya detak jantung, berhentinya tekanan aliran darah dan berhentinya proses
pernafasan. Dimensi sosial dari kematian berkaitan dengan perilaku dan perawatan
sebelum kematian, tempat letak di mana proses sebelum dan sesudah bagi kematian si
mati. Penawaran dan proses untuk memperlambat atau mempercepat kematian, tata aturan
di seputar kematian, upacara ritual dan adat istiadat setelah kematian serta pengalihan
kekayaan dan pengalihan peran sosial yang pernah menjadi tanggung jawab si mati
(Hartini, 2007). Ismail (2009) mengatakan bahwa secara medis kematian dapat dideteksi
yaitu ditandai dengan berhentinya detak jantung seseorang. Namun pengetahuan tentang
kematian sampai abad moderen ini masih sangat terbatas. Tidak ada seorangpun yang tahu
kapan dia akan mati. Karena itu tidak sedikit pula yang merasa gelisah dan stress akibat
sesuatu hal yang misterius ini. Dimensi psikologis dari kematian menekankan pada
dinamika psikologi individu yang akan mati maupun orang- orang di sekitar si mati baik
sebelum dan sesudah kematian (Hartini,2007). Sihab (2008) mengatakan bahwa kematian
pemutusan segala kelezatan duniawi, dia adalah pemisah antara manusia dan pengaruh
kenyamanan hidup orang- orang yang lalai. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-
Qur’an “Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu
di dalam benteng yang tinggi dan kokoh” (Annisa:4:78). Maut juga disebut sebagai
pengancam hidup bagi manusia, sehingga kebanyakan dari individu takut akan kematian
itu sendiri. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kematian terjadi ketika
berhentinya proses aktivitas dalam tubuh biologis seorang individu yang ditandai dengan
hilangnya fungsi otak, berhentinya detak jantung, berhentinya tekanan aliran darah dan
berhentinya proses pernafasan serta terhentinya hubungan manusia dengan alam dunia.