“AGAMA BUDHA”
DISUSUN OLEH:
Kelompok 4
Kelompok 4
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1 .3 Tuj ua n
Ad ap un tu jua n dalam p embu ata n mak ala h i ni yait u unt uk men get ah ui
p era wat an spiritual dalam perspekti agama budha.
BAB II
PEMBAHASAN
Umat Buddha percaya bahwa keberadaannya terbatas dan menganggap ketidaktahuan, kemarahan, dan
keterikatan sebagai akar penderitaan. Kebebasan dari penderitaan dan asal mula penderitaan hanya
dapat ditemukan di luar keterikatan pada tubuh, nama, dan bentuk. Hal ini dikatakan dapat dicapai
melalui meditasi dan mempelajari ajaran Buddha.
3.1 Kesimpulan
Mengatasi penderitaan adalah elemen umum dalam ajaran Buddha dan perawatan paliatif.
Tujuan dari praktik Buddhis adalah untuk membebaskan semua makhluk hidup dari penderitaan,
sama seperti tujuan medis untuk meringankan penderitaan dalam perawatan paliatif. Latihan
Buddhis dalam bentuk meditasi dapat membantu menghindari penderitaan. Hal ini juga dapat
memperkuat pengakuan bahwa keberadaan manusia itu menyakitkan. Hal ini dapat
memberikan dukungan mental, terutama kepada pasien yang dirawat di unit perawatan
paliatif. Dharma Buddha, yang berarti ajaran Buddha, terbukti bermanfaat selama masa
penderitaan.
Khususnya di rumah sakit yang lengkap, kebutuhan pekerjaan sehari-hari dan peningkatan
pengetahuan medis biasanya lebih diutamakan daripada pengembangan pikiran. Menetapkan dan
menawarkan ajaran Buddha atau bahkan praktik meditasi di rumah sakit terbukti bermanfaat bagi
dokter dan pasien. Hal ini dapat membantu pasien untuk menjadi lebih mandiri dari pengaruh
eksternal. Harus menghadapi penyakit yang tidak dapat disembuhkan dapat membuat seseorang
kehilangan kendali diri karena harus menyerahkan keintiman dan kepercayaan pada tangan staf
medis. Dimasukkan ke unit perawatan paliatif berarti melepaskan kemandirian dan dikondisikan
oleh faktor-faktor di luar kendalinya. Mempertahankan pikiran yang kuat dan jernih mungkin
menjadi lebih sulit jika kondisi kesehatan memburuk. Dari sudut pandang Buddhis, ini berarti
seseorang terjebak dalam keberadaan yang terkondisi. Rasa sakit, kecemasan, atau rasa tidak aman
dapat menyebabkan stres yang luar biasa. Oleh karena itu, ada gunanya mempersiapkan pikiran
terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
Fransisca, A., & Wijoyo, H. 2020. Implementasi Metta Sutta terhadap Metode Pembelajaran di
Kelas Virya Sekolah Minggu Sariputta Buddhies. Jurnal Ilmu Agama dan Pendidikan
Agama Buddha, 2(1), 1-12.
Pranata, J., & Wijoyo, H. 2020. Meditasi Cinta Kasih untuk Mengembangkan Kepedulian dan
Percaya Diri. Jurnal Maitreyawira, 1(2), 8–14.
Fegg, Martin, L’hoste Sibylle, Monika Brandstatter dan Gian Domenico Borasio, ‘Does the
Working Environment Influence Health Care Professionals ’ Values , Meaning in Life
and Religiousness ? Palliative Care Units Compared With Maternity Wards’, Journal of
Pain and Symptom Management, 48 (2014): 915–923,
https://doi.org/10.1016/j.jpainsymman.2014.01.009.
Komaruddin Hidayat, Psikologi Kematian. Jakarta Selatan: Penerbit Noura Books, 2015.