Makalah Masalah Gizi Asam Lambung Disekitar Kita Kelompok 2
Makalah Masalah Gizi Asam Lambung Disekitar Kita Kelompok 2
MAKALAH
“MASALAH GIZI ASAM LAMBUNG DISEKITAR KITA”
Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan makalah
ini dengan judul "Masalah Gizi Asam Lambung di Sekitar Kita". Laporan ini
disusun sebagai tugas dalam mempelajari metode kasus (case method)
untuk menganalisis masalah gizi asam lambung yang merupakan isu
penting dalam kesehatan masyarakat saat ini. Kami berharap laporan ini
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang permasalahan gizi
asam lambung dan solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi
masalah tersebut. Kami berharap temuan dan solusi yang kami sajikan
dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam memahami
masalah ini secara mendalam dan memberikan kontribusi dalam upaya
pencegahan dan pengelolaan gizi asam lambung.
COVER
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Pembahasan 1
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Metode Penelitian 3
B. Hasil Penelitian 3
C. Solusi 4
Lampiran .......................................................................................................... 6
Daftar Pustaka 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gizi asam lambung adalah kondisi ketika produksi asam
lambung dalam lambung berlebihan, yang dapat menyebabkan
gangguan pencernaan dan masalah kesehatan terkait. Masalah ini
semakin umum terjadi di masyarakat saat ini akibat perubahan gaya
hidup dan pola makan yang tidak sehat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kondisi gizi buruk di wilayah sekitar kita?
2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan gizi buruk terjadi di
lingkungan sekitar?
3. Bagaimana kebiasaan makan responden yang terkena dampak gizi
buruk?
4. Apa dampak dan konsekuensi dari gizi buruk terhadap kesehatan
dan kualitas hidup individu?
5. Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi
permasalahan gizi buruk?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Menganalisis kebiasaan makan yang berpotensi mempengaruhi
terjadinya masalah gizi asam lambung di sekitar kita.
2. Menjelaskan pengaruh konsumsi makanan pedas dan berlemak
terhadap produksi asam lambung yang berlebihan.
3. Membahas kontribusi kebiasaan makan dalam porsi besar dan
cepat terhadap masalah gizi asam lambung.
4. Menjelaskan dampak konsumsi minuman berkafein dan alkohol
terhadap produksi asam lambung yang berlebihan.
5. Mengidentifikasi pentingnya konsumsi serat makanan dalam
mencegah dan mengelola masalah gizi asam lambung.
BAB II
PEMBAHASAN
A. METODE PENELITIAN
B. HASIL PENELITIAN
C. SOLUSI
A. KESIMPULAN
Dalam laporan makalah ini, kami mengidentifikasi masalah gizi
asam lambung di sekitar kita dan menyajikan solusi yang dapat
membantu mengatasi permasalahan tersebut. Dengan mengubah
kebiasaan makan dan menjalankan gaya hidup yang sehat, diharapkan
responden dapat mengurangi risiko terjadinya masalah gizi asam
lambung dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
B. SARAN
1. Menghindari makanan pedas dan berlemak: Untuk mengurangi
risiko masalah gizi asam lambung, disarankan untuk mengurangi
atau menghindari konsumsi makanan pedas dan berlemak.
Memilih makanan yang lebih sehat, seperti sayuran, buah-buahan,
dan makanan rendah lemak, dapat membantu mengurangi
produksi asam lambung yang berlebihan.
2. Makan dalam porsi kecil dan perlahan: Mengubah kebiasaan
makan dalam porsi besar dan cepat menjadi makan dalam porsi
kecil dan perlahan dapat membantu meringankan gejala gizi asam
lambung. Hindari mengisi perut secara berlebihan dan kunyah
makanan dengan baik sebelum menelan.
3. Menghindari konsumsi minuman berkafein dan alkohol: Minuman
seperti kopi, teh, minuman bersoda, dan alkohol dapat merangsang
produksi asam lambung. Membatasi atau menghindari minuman
ini dapat membantu mengurangi risiko gizi asam lambung. Lebih
baik memilih minuman non-kafein seperti air putih, teh herbal, atau
jus segar.
4. Meningkatkan konsumsi serat makanan: Serat makanan penting
dalam menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah masalah
gizi asam lambung. Memperbanyak konsumsi buah-buahan,
sayuran, biji-bijian, dan sumber serat makanan lainnya dapat
membantu menjaga keseimbangan asam lambung dan
mempromosikan pencernaan yang sehat.
5. Mengatur pola makan dan jadwal makan: Menjaga pola makan
teratur dan jadwal makan yang konsisten dapat membantu
mengurangi risiko gizi asam lambung. Hindari makan terlalu larut
malam atau segera sebelum tidur. Berikan waktu cukup bagi
lambung untuk mencerna makanan sebelum berbaring.
6. Menjaga berat badan yang sehat: Kelebihan berat badan dapat
meningkatkan risiko gizi asam lambung. Penting untuk menjaga
berat badan yang sehat melalui pola makan seimbang dan
olahraga teratur.
7. Berkonsultasi dengan profesional medis: Jika gejala gizi asam
lambung terus berlanjut atau memburuk, disarankan untuk
berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis. Mereka dapat
memberikan diagnosis yang tepat dan memberikan penanganan
yang sesuai dengan kondisi individu.
LAMPIRAN
IDENTIRAS RESPONDEN :
1. Balai Besar Pangan dan Gizi. (2015). Buku Saku Gizi Seimbang. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.
2. Depkes RI. (2007). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.
3. Kementerian Kesehatan RI. (2017). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar
2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
4. Perhimpunan Dokter Spesialis Gastroenterologi Indonesia. (2019).
Panduan Praktik Klinis: Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Gastroenterologi Indonesia.
5. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. (2018). Laporan Nasional
2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI.
6. Simadibrata, M. (2017). Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
7. Simadibrata, M., & Setiati, S. (2019). Kumpulan Kuliah Penyakit Dalam:
Volume I. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
8. Sutedja, B. (2018). Asam Lambung Naik: GERD (Gastroesophageal
Reflux Disease). Jakarta: PT Pustaka Karsa Mandiri.
9. Widjaja, F. F., & Saptawati, R. S. (2016). Pedoman Diet dalam Penyakit
Asam Lambung Naik (GERD). Jakarta: Sagung Seto.
10. World Gastroenterology Organisation. (2015). Guideline:
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Jakarta: World
Gastroenterology Organisation.