Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK 2

MAKALAH
“MASALAH GIZI ASAM LAMBUNG DISEKITAR KITA”

Disajikan Pada Materi Ajar


GIZI DAN DIET
Dosen Pengampu
MAWADDA AZIZAH SARI WARUWU, S.Pd., M.Kes

Oleh :

1. Bella Khairunnisa 2214401004


2. Indah Syahfitri Saragih 2214401010
3. Melani Meutia 2214401013
4. M. Rizki Haikal 2214401012
5. Nurasiah Aruan 2214401015
6. Owen Thoriq Aulya Qautsar Simbolon 2214401016
7. Roslinda Kristiani Hia 2214401029
8. Umridho Rifaldi Harefa 2214401026

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


FLORA MEDAN
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan makalah
ini dengan judul "Masalah Gizi Asam Lambung di Sekitar Kita". Laporan ini
disusun sebagai tugas dalam mempelajari metode kasus (case method)
untuk menganalisis masalah gizi asam lambung yang merupakan isu
penting dalam kesehatan masyarakat saat ini. Kami berharap laporan ini
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang permasalahan gizi
asam lambung dan solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi
masalah tersebut. Kami berharap temuan dan solusi yang kami sajikan
dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam memahami
masalah ini secara mendalam dan memberikan kontribusi dalam upaya
pencegahan dan pengelolaan gizi asam lambung.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang


telah memberikan dukungan dan bantuan selama proses penyusunan
laporan ini. Terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan dan masukan berharga. Kami juga berterima kasih
kepada semua responden yang telah bersedia berpartisipasi dalam
wawancara kami. Meskipun kami telah berusaha semaksimal mungkin,
laporan ini mungkin masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami
terbuka untuk menerima saran dan kritik yang membangun untuk
perbaikan di masa mendatang.

Akhir kata, semoga laporan makalah ini dapat memberikan wawasan


baru dan memberikan kontribusi positif dalam upaya penanganan
masalah gizi asam lambung di masyarakat. Semoga Tuhan Yang Maha
Kuasa senantiasa memberikan berkah-Nya kepada kita semua.

Medan, 7 Juli 2023


Kelompok 2
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Pembahasan 1

BAB II PEMBAHASAN 3
A. Metode Penelitian 3
B. Hasil Penelitian 3
C. Solusi 4

BAB III PENUTUP 5


A. Kesimpulan 5
B. Saran 5

Lampiran .......................................................................................................... 6
Daftar Pustaka 6
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gizi asam lambung adalah kondisi ketika produksi asam
lambung dalam lambung berlebihan, yang dapat menyebabkan
gangguan pencernaan dan masalah kesehatan terkait. Masalah ini
semakin umum terjadi di masyarakat saat ini akibat perubahan gaya
hidup dan pola makan yang tidak sehat.

Konsumsi makanan pedas, berlemak, dan cepat saji yang tinggi,


kebiasaan makan dalam porsi besar dan cepat, serta kurangnya
konsumsi serat makanan, merupakan faktor-faktor yang berkontribusi
pada munculnya masalah gizi asam lambung. Masalah ini dapat
mempengaruhi kualitas hidup individu dan memicu komplikasi serius
jika tidak ditangani dengan baik.

Dalam laporan makalah ini, kami melakukan penelitian


menggunakan metode kasus (case method) dengan melakukan
wawancara terhadap responden yang memiliki riwayat masalah gizi
asam lambung atau berisiko mengalaminya. Tujuan kami adalah
mengidentifikasi kebiasaan makan mereka dan memberikan solusi
yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah gizi asam lambung.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang masalah gizi asam


lambung dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, diharapkan
laporan ini dapat memberikan kontribusi dalam upaya pencegahan
dan pengelolaan masalah gizi asam lambung di masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kondisi gizi buruk di wilayah sekitar kita?
2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan gizi buruk terjadi di
lingkungan sekitar?
3. Bagaimana kebiasaan makan responden yang terkena dampak gizi
buruk?
4. Apa dampak dan konsekuensi dari gizi buruk terhadap kesehatan
dan kualitas hidup individu?
5. Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi
permasalahan gizi buruk?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Menganalisis kebiasaan makan yang berpotensi mempengaruhi
terjadinya masalah gizi asam lambung di sekitar kita.
2. Menjelaskan pengaruh konsumsi makanan pedas dan berlemak
terhadap produksi asam lambung yang berlebihan.
3. Membahas kontribusi kebiasaan makan dalam porsi besar dan
cepat terhadap masalah gizi asam lambung.
4. Menjelaskan dampak konsumsi minuman berkafein dan alkohol
terhadap produksi asam lambung yang berlebihan.
5. Mengidentifikasi pentingnya konsumsi serat makanan dalam
mencegah dan mengelola masalah gizi asam lambung.
BAB II
PEMBAHASAN

A. METODE PENELITIAN

Untuk mempelajari kebiasaan makan terkait gizi asam lambung,


kami melakukan wawancara dengan responden yang menjadi target
penelitian kami. Responden kami terdiri dari individu yang memiliki
riwayat masalah gizi asam lambung atau berisiko mengalami masalah
ini. Kami menggunakan pendekatan case method untuk memahami
masalah ini secara mendalam dan mengevaluasi kebiasaan makan
mereka.

B. HASIL PENELITIAN

Berdasarkan wawancara yang kami lakukan, kami


mengidentifikasi beberapa kebiasaan makan yang berpotensi
mempengaruhi terjadinya masalah gizi asam lambung. Beberapa
temuan kami antara lain:

1. Konsumsi makanan pedas dan berlemak yang tinggi.

2. Kebiasaan makan besar dan cepat.

3. Mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein


dan alkohol.

4. Kurangnya konsumsi serat makanan.

C. SOLUSI

Berikut adalah beberapa solusi yang kami rekomendasikan untuk


mengatasi masalah gizi asam lambung berdasarkan temuan
penelitian kami:

1. Menghindari makanan pedas dan berlemak: Responden harus


mengurangi atau menghindari konsumsi makanan pedas dan
berlemak, karena makanan ini dapat memicu produksi asam
lambung yang berlebihan. Menggantinya dengan makanan yang
lebih sehat dan rendah lemak dapat membantu mengurangi gejala
gizi asam lambung.

2. Makan dalam porsi kecil dan perlahan: Mengubah kebiasaan makan


besar dan cepat menjadi makan dalam porsi kecil dan perlahan
dapat membantu mengurangi tekanan pada lambung dan
menghindari produksi asam lambung yang berlebihan.

3. Menghindari kafein dan alkohol: Kafein dan alkohol dapat


merangsang produksi asam lambung. Oleh karena itu, penting bagi
responden untuk membatasi konsumsi minuman berkafein dan
alkohol atau mencoba menggantinya dengan minuman yang lebih
sehat seperti air putih atau teh herbal.

4. Meningkatkan konsumsi serat makanan: Serat makanan dapat


membantu mengurangi gejala gizi asam lambung dengan
meningkatkan proses pencernaan. Responden disarankan untuk
meningkatkan konsumsi buah-buahan, sayuran, dan sumber serat
makanan lainnya dalam diet mereka.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam laporan makalah ini, kami mengidentifikasi masalah gizi
asam lambung di sekitar kita dan menyajikan solusi yang dapat
membantu mengatasi permasalahan tersebut. Dengan mengubah
kebiasaan makan dan menjalankan gaya hidup yang sehat, diharapkan
responden dapat mengurangi risiko terjadinya masalah gizi asam
lambung dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

B. SARAN
1. Menghindari makanan pedas dan berlemak: Untuk mengurangi
risiko masalah gizi asam lambung, disarankan untuk mengurangi
atau menghindari konsumsi makanan pedas dan berlemak.
Memilih makanan yang lebih sehat, seperti sayuran, buah-buahan,
dan makanan rendah lemak, dapat membantu mengurangi
produksi asam lambung yang berlebihan.
2. Makan dalam porsi kecil dan perlahan: Mengubah kebiasaan
makan dalam porsi besar dan cepat menjadi makan dalam porsi
kecil dan perlahan dapat membantu meringankan gejala gizi asam
lambung. Hindari mengisi perut secara berlebihan dan kunyah
makanan dengan baik sebelum menelan.
3. Menghindari konsumsi minuman berkafein dan alkohol: Minuman
seperti kopi, teh, minuman bersoda, dan alkohol dapat merangsang
produksi asam lambung. Membatasi atau menghindari minuman
ini dapat membantu mengurangi risiko gizi asam lambung. Lebih
baik memilih minuman non-kafein seperti air putih, teh herbal, atau
jus segar.
4. Meningkatkan konsumsi serat makanan: Serat makanan penting
dalam menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah masalah
gizi asam lambung. Memperbanyak konsumsi buah-buahan,
sayuran, biji-bijian, dan sumber serat makanan lainnya dapat
membantu menjaga keseimbangan asam lambung dan
mempromosikan pencernaan yang sehat.
5. Mengatur pola makan dan jadwal makan: Menjaga pola makan
teratur dan jadwal makan yang konsisten dapat membantu
mengurangi risiko gizi asam lambung. Hindari makan terlalu larut
malam atau segera sebelum tidur. Berikan waktu cukup bagi
lambung untuk mencerna makanan sebelum berbaring.
6. Menjaga berat badan yang sehat: Kelebihan berat badan dapat
meningkatkan risiko gizi asam lambung. Penting untuk menjaga
berat badan yang sehat melalui pola makan seimbang dan
olahraga teratur.
7. Berkonsultasi dengan profesional medis: Jika gejala gizi asam
lambung terus berlanjut atau memburuk, disarankan untuk
berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis. Mereka dapat
memberikan diagnosis yang tepat dan memberikan penanganan
yang sesuai dengan kondisi individu.
LAMPIRAN

IDENTIRAS RESPONDEN :

Nama Responden : Indah Syahfitri Saragih


Usia : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Mawar No. 10, Kota Medan
Pekerjaan : Mahasiswa
Riwayat Masalah Gizi Asam Lambung: Indah telah mengalami gejala gizi
asam lambung selama dua tahun terakhir, seperti sensasi terbakar di dada
dan rasa pahit di mulut setelah makan.
Kebiasaan Makan: Indah cenderung mengonsumsi makanan pedas dan
berlemak, terutama makanan cepat saji, karena alasan keterbatasan
waktu. Ia juga minum kopi setiap pagi dan sering mengonsumsi minuman
beralkohol saat bersosialisasi.
Solusi yang Diterapkan: Setelah menyadari masalah gizi asam
lambungnya, Indah mulai mengubah kebiasaan makan dengan
menghindari makanan pedas dan berlemak. Ia juga menggantikan kopi
dengan teh herbal dan membatasi konsumsi minuman beralkohol. Indah
kini berusaha makan dalam porsi kecil dan perlahan, serta lebih
memperhatikan konsumsi serat makanan dalam dietnya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Balai Besar Pangan dan Gizi. (2015). Buku Saku Gizi Seimbang. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.
2. Depkes RI. (2007). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.
3. Kementerian Kesehatan RI. (2017). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar
2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
4. Perhimpunan Dokter Spesialis Gastroenterologi Indonesia. (2019).
Panduan Praktik Klinis: Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Gastroenterologi Indonesia.
5. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. (2018). Laporan Nasional
2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI.
6. Simadibrata, M. (2017). Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
7. Simadibrata, M., & Setiati, S. (2019). Kumpulan Kuliah Penyakit Dalam:
Volume I. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
8. Sutedja, B. (2018). Asam Lambung Naik: GERD (Gastroesophageal
Reflux Disease). Jakarta: PT Pustaka Karsa Mandiri.
9. Widjaja, F. F., & Saptawati, R. S. (2016). Pedoman Diet dalam Penyakit
Asam Lambung Naik (GERD). Jakarta: Sagung Seto.
10. World Gastroenterology Organisation. (2015). Guideline:
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Jakarta: World
Gastroenterology Organisation.

Anda mungkin juga menyukai