Anda di halaman 1dari 34

Permasalahan Remaja Dengan Gangguan Obesitas

Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas

Dosen Koordinator : Ns. Siti mukarommah S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :

Desi Ratnasari 1801001001

Gracia Aprilia Luhung Ngo 1801301301

Hendra 1801401401

Karlina Tri Utami 1801801801

Melinda Bid 1802402401

Rahmi 1803503501

Renisa 1803603601

Resti Remawati 1803703701

Institut Teknologi Kesehatan & Sains Wiyata Husada Samarinda

2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kemudahan dan keluasan
pikiran yang Dia berikan kami dapat menyelesaikan makalah Pertumbuhan dan
Perkembangan Remaja ini, Makalah ini akan menjelaskan mengenai Permasalahan Remaja
Dengan Gangguan Obesitas yang di dapat dari beberapa sumber.

Maka melalui makalah ini, kami berharap pembaca dapat mengetahui dan memahami
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja yang menjadi salah satu materi pada mata kuliah
Keperawatan Komunitas yang pada dasarnya sangat penting di pelajari maka kira nya
makalah ini dapat di pergunakan dengan sangat maksimal

Akhir kata kami sampaikan bahwa memang makalah ini belum lah begitu sempurna
tetapi kami berharap makalah ini akan sangat membantu bagi yang mempelajari mengenai
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja

Samarinda 18 September 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 2
C. Tujuan penjulisan 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian obesitas 4
B. Etiologi obesitas 4
C. Manifestasi klinis obesitas 4
D. Klasifikasi obesitas 5
E. Komplikasi obesitas 5
F. Penyebab dan penanganan obesitas pada anak 6
G. Pathway pada obesitas 7
H. Tatalaksana obesitas pada anak 8
I. Mencegah obesitas pada anak 10
J. Penatalaksanaannya 11

BAB III PEMBAHASAN MASALAH KESEHATAN

A. Hasil pengamatan kuiseoner 14

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan 30
B. Saran 30
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Masa remaja usia (13-21 tahun) sebagai masa ketika perubahan fisik, mental,
dan sosial-ekonomi terjadi. Secara fisik, terjadi perubahan karakteristik jenis kelamin
sekunder menuju kematangan seksual dan reproduksi. Proses perubahan mental dan
identitas usia dewasa berkembang pada masa remaja. Secara ekonomis, masa ini
adalah masa transisi dari ketergantungan sosial-ekonomi secara total ke arah
ketergantungan yang relatif lebih rendah. Masa ini juga merupakan masa yang paling
penting dalam kehidupan, ketika keputusan-keputusan penting diambil dan persiapan
dilakukan sehubungan dengan karir dan peranan. Kebiasaan Makan yang Buruk Anak
yang tidak atau kurang suka mengkonsumsi buah, sayur dan biji-bijian (grains) dan
lebih memilih fast food, minuman manis maupun makanan kemasan, memiliki
kecenderungan untuk memiliki berat berlebih karena makanan tersebut merupakan
makanan yang tinggi lemak dan kalori tetapi memiliki nilai gizi yang rendah. Obesitas
atau lebih dikenal dengan kegemukan merupakan salah satu masalah yang cukup
merisaukan di kalangan remaja1 . Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai
akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.
Penyebab utama obesitas belum diketahui secara jelas, namun obesitas pada
remaja terlihat cenderung kompleks, multifaktorial, dan menjadi pencetus terjadinya
penyakit kronis dan degeneratif. Obesitas muncul pada masa remaja cenderung akan
berlanjut hingga ke masa dewasa dan lansia. Seperti yang telah disampaikan bahwa
obesitas merupakan salah satu faktor risiko penyakit degeneratif seperti penyakit
kardiovaskular, diabetes melitus, artritis, penyakit kantong empedu, beberapa jenis
kanker, gangguan fungsi pernapasan, dan berbagai gangguan kulit. Menurut National
Health and Nutrition Examination Survey 1999-2000, bahwa diperkirakan 13% anak-
anak berusia 6-11 tahun dan 14% remaja berusia 12-19 tahun mengalami overweight.
Riset Kesehatan dasar (2013) menunjukkan prevalensi gemuk pada remaja usia 16 –
18 tahun di Indonesia mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010 yaitu 1,4%
menjadi 7,3%5,6. Provinsi dengan prevalensi gemuk tertinggi adalah DKI Jakarta
(4,2%) dan terendah adalah Sulawesi Barat (0,6%). Sedangkan 15 provinsi dengan

1
prevalensi sangat gemuk diatas prevalensi nasional, yaitu Bangka Belitung, Jawa
Tengah, Sulawesi Selatan, Banten, Kalimantan Tengah, Papua, Jawa Timur,
Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, Gorontalo, DI Yogyakarta, Bali, Kalimantan
Timur, Sulawesi Utara dan DKI Jakarta. DI Yogyakarta termasuk salah satu 15
provinsi di atas yang memiliki prevalensi sangat gemuk di atas prevalensi nasional.
Berdasarkan Riskesdas Provinsi DI Yogyakarta (2013) menunjukkan prevalensi
gemuk 12,9% dan obesitas 6% pada remaja usia 16 – 18 tahun di Kota Yogyakarta,
yang mana tertinggi dibandingkan kabupaten lainnya di DI Yogyakarta.
Adapun faktor-faktor risiko terhadap obesitas yaitu pola makan, gaya hidup,
kurangnya aktivitas dan kurangnya kesadaran pada remaja. Para remaja biasanya
mempunyai kegemaran yang tidak lazim, seperti menjadi vegetarian, kesibukan yang
mana menjadikan mereka memilih makanan di luar atau hanya menyantap kudapan
salah satunya junk food. Tidak sedikit survei yang mencatat bahwa, adanya
ketidakcukupan asupan zat gizi para remaja. Remaja di Amerika Serikat tidak setiap
hari konsumsi buah dan sayur, tetapi untuk konsumsi kudapan asin dan manis sebesar
70%3. Berdasarkan Riskesdas (2010) disebutkan bahwa masih banyak penduduk yang
tidak cukup mengonsumsi sayuran dan buah-buahan6 . Sedangkan data Riskesdas
(2013) menyebutkan sebanyak 93,5% penduduk usia > 10 tahun mengkonsumsi
sayuran dan buah-buahan di bawah anjuran. Menurut Buku Panduan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) bahwa anjuran konsumsi sayuran dan buah-
buahan untuk remaja adalah 400-600 gram per hari untuk tiap individu, yang mana
dua pertiga dari porsi anjuran konsumsi sayuran dan buah adalah porsi sayur.
Aktivitas fisik merupakan bagian penting dalam gaya hidup sehat. Aktivitas
fisik adalah salah satu faktor yang dapat meningkatkan kebutuhan energi (energy
expenditure) dan menentukan kebutuhan energi remaja. Remaja yang melakukan
aktivitas fisik secara aktif memerlukan asupan energi yang lebih besar dibandingkan
yang kurang aktif. Sehingga jika aktivitas fisik rendah dan asupan energi tinggi
kemungkinan untuk obesitas akan meningkat. Sedangkan aktivitas fisik yang sedang
hingga tinggi dengan asupan energi yang tinggi akan mengurangi peluang terjadinya
obesitas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu obesitas ?
2. Apa etiologi obesitas ?
3. Bagimana manifestasi klinis obesitas ?
2
4. Apa saja klasifikasi obesitas ?
5. Apa saja komplikasi obesitas ?
6. Bagaimana penyebab dan penanganan obesitas pada anak ?
7. Bagaimana pathway pada obesitas ?
8. Apa tatalaksana obesitas pada anak ?
9. Bagaimana cara mencegah obesitas pada anak ?
10. Bagaimana penatalaksanaannya ?
11. Bagaimana hasil pengamatan kuiseoner ?

C. Tujuan
Agar para remaja bisa mengetahui pengertian dari obesitas,penatalaksanaan
mandiri dalam gaya hidup yang di rubah agar lebih sehat.

3
BAB II

Tinjauan Teori

A. Konsep Obesitas
1. Pengertian Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk
menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi
lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan
pria.Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah
sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh
lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami
obesitas.
2. Etiologi
Faktor penyebab obesitas pada remaja bersifat multifaktorial. Peningkatan
konsumsi makanan cepat saji (fast food), rendahnya aktivitas fisik, faktor genetik,
pengaruh iklan, faktor psikologis, status sosial ekonomi, program diet, usia, dan
jenis kelamin merupakan faktor-faktor yang berkontribusi pada perubahan
keseimbangan energi dan berujung pada kejadian obesitas. multifaktor yang
mungkin berkontribusi terhadap terjadinya obesitas pada remaja yaitu dari faktor
asupan makan (zat gizi makro, asupan serat, asupan sarapan pagi, pola konsumsi
fast food, pola konsumsi makanan/minuman manis), faktor aktivitas fisik; faktor
psikologis (harga diri), dan faktor genetik. Mengingat prevalensi obesitas terutama
pada remaja di Kota Yogyakarta cukup tinggi dan berada di atas prevalensi
nasional maka penelitian ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian obesitas pada remaja.
3. Manifestasi klinis
Secara umum obesitas pada remaja dapat ditandai dengan gangguan pernafasan
yang disebabkan oleh adanya penimbunan lemak di bawah diafragma dan di dalam
dinding dada yang dapat menekan paru-paru. Gangguan pernafasan dapat terjadi
walaupun melakukan aktivitas ringan dan terjadi pada saat tidur yang

4
menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu)
sehingga pada siang hari sering mengantuk. Menurut Irwan (2016) obesitas dapat
dikenali dengan tanda dan gejala sebagai berikut :
a. Dagu rangkap
b. Leher relatif pendek
c. Dada yang mengembung dengan payudara yang membesar mengandung
lemak
d. Perut membuncit dan dinding perut berlipat-lipat
e. Kedua tungkai umumnya berbentuk X dengan kedua pangkal paha bagian dalam
saling menempel sehingga menyebabkan laserasi dan ulserasi yang dapat
menimbulkan bau tidak sedap.
4. Klasifikasi
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
a. Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
b. Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
c. Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan
sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk)

Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI)BMI Klasifikasi


<18.5 Berat badan di bawah normal
18.5-24.9 Normal
25.0-29.9 Normal Tinggi
30.0-34.9 Obesitas Tingkat 1
35.0-39.9 Obesitas Tingkat 2
≥ 40.0 Obesitas Tingkat 3
BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan
dengan tinggi badan.

Dengan Rumus:
Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional : BMI = kilogram / meter2
Rumus :BMI = b / t2
dimana adalah berat badan dalam satuan metrik kilogram dan t adalah tinggi badan dalam
meter
5. Komplikasi

5
Seorang obesitas menghadapi risiko masalah kesehatan yang berat menurut
(Barbara C long.2014)., antara lain:
a. Hipertensi.
b. Penambahan jaringan lemak meningkatkan aliran darah. Peningkatan kadar
insulin berkaitan dengan retensi garam dan air yang meningkatkan volum darah.
Laju jantung meningkat dan kapasitas pembuluh darah mengangkut darah
berkurang.Semuanya dapat menungkatkan tekanan darah.
c. Diabetes.
d. Obesitas merupakan penyebab utama DM t2.Lemak berlebih menyebabkan
resistensi insulin, dan hiperglikemia berpengaruh negatif terhadap kesehatan.
e. Dislipidemia.
f. Terdapat peningkatan kadar low-density lipoprotein cholesterol (jahat),
penurunan kadar high-density lipoprotein cholesterol (baik) dan peningkatan
kadar trigliserida. Dispilidemia berisiko terbentunya aterosklerosis.
g. Penyakit jantung koroner dan Stroke.
h. Penyakit-penyakit ini merupakan penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis.
i. Apnea tidur.
j. Obesitas menyebabkan saluran napas yang menyempit yang selanjutnya
menyebabkan henti napas sesaat sewaktu tidur dan mendengkur berat.
k. Asthma
l. Anak dengan BBL atau obes cenderung lebih banyak mengalami serangan asma
atau pembatasan keaktifan fisik.
m. Kanker
n. Banyak jenis kanker yang berkaitan dengan BBL misalnya pada perempuan
kanker payudara, uterus, serviks, ovarium dan kandung empedu; pada lelaki
kanker kolon, rektum dan prostat.
o. Penyakit perlemakan hati
p. Baik peminum alkohol maupun bukan dapat mengidap penyakit perlemakan
hati (non alcoholic fatty liver disease = NAFLD) atau non alcoholic
steatohepatitis (NASH) yang dapat berkembang menjadi sirosis.
q. Penyakit kandung empadu.
r. Orang dengan BBL dapat menghasilkan banyak kolesterol yang berisiko batu
kandung empedu.
6. Penyebab dan Penanganan Obesitas pada Anak
6
Ada berbagai penyebab yang membuat seorang anak mengalami berat
berlebih. Mengetahui dan mengenal penyebab tersebut, dapat membantu kita untuk
mencari solusi dan cara penanganan yang tepat untuk masalah yang dihadapi anak.
(Mansjoer, Arif., et all. 2015).
Berikut beberapa penyebab dan penanganan obesitas untuk Anda pelajari :
a. Kebiasaan Makan yang Buruk
Anak yang tidak atau kurang suka mengkonsumsi buah, sayur dan biji-
bijian (grains) dan lebih memilih fast food, minuman manis maupun makanan
kemasan, memiliki kecenderungan untuk memiliki berat berlebih karena
makanan tersebut merupakan makanan yang tinggi lemak dan kalori tetapi
memiliki nilai gizi yang rendah.
Penanganan: Merubah pola makan menjadi pola makan yang sehat. Batasi
tingkat konsumsi fast food dan semacamnya.Perbanyak konsumsi sayur, buah
dan menu bergizi lainnya.
b. Faktor Keturunan
Obesitas bisa diturunkan oleh orang tua. Jadi seorang anak yang memiliki
orang tua atau keluarga yang mengalami obesitas juga berpotensi untuk
mengalami hal sama. Tetapi perlu Anda ketahui bahwa faktor keturunan tidak
lantas membuat seseorang memiliki berat berlebih. Hal ini akan muncul jika si
anak mengkonsumsi kalori berlebih dari jumlah yang seharusnya ia konsumsi.
Penanganan: Melakukan diet makanan agar jumlah kalori, lemak maupun
zat lain yang dibutuhkan oleh tubuh terpenuhi setiap harinya dan tidak
berlebihan.
c. Tidak Aktif Secara Fisik
Teknologi modern banyak memaksa anak-anak kita untuk lebih banyak
duduk diam menghabiskan waktu mereka di depan layar komputer maupun
televisi sehingga mereka tidak banyak bergerak. Jika konsumsi kalori dan lemak
mereka berlebih, padahal tubuh tidak membakarnya, maka obesitas pada
anak akan terjadi pada mereka.
Penanganan: Latih anak untuk aktif bergerak. Kurangi jatah main game atau
nonton TV dan ganti dengan mengikutsertakan mereka dalam kegiatan olahraga
yang mereka sukai.

7
7. Pathway pada obesitas
Keturunan, pola makan, aktivitas, obat-obatan/suplemen

Pola makan yang adekuat

BB meningkat Intake dan output tidak seimbang BB meningkat

mudah lelah Akumulasi lemak pada abdomen keseimbangan nutrisi lebih dari
kebutuhan
aktivitas terganggu Tekanan pada otot difragma

intoleransi aktivitas Mengganggu jalan nafas

Sesak nafas

Pola nafas tidak efektif

8. Tata Laksana Obesitas Anak


a. Tujuan
Tujuan utama tata laksana obesitas pada anak dan remaja adalah
menyadarkan tentang pola makan yang berlebihan dan aktivitas yang
kurang serta memberikan motivasi untuk memodifikasi perilaku anak dan
orang tua. Tujuan jangka panjang adalah perubahan gaya hidup yang
menetap.
1) Pengaturan Makanan
Pada usia ini (0 - 3 th) tidak perlu diberikan pengurangan kalori dari
kebutuhannya, bayi/anak akan mengalami penurunan BB secara
spontan sesuai dengan pertumbuhannnya. Pengurangan kalori dibawah
kebutuhan jika tidak dirancang dengan baik dapat menimbulkan
defisiensi zat gizi yang mungkin dapat menghambat tumbuh kembang
anak yang masih pesat terutama tumbuh kembang otak.
2) Pada bayi.
a) Sebaiknya diberikan ASI eksklusif, bila menggunakan susu
formula perhatikan takaran dan volume pemberian susu.

8
b) makanan padat tidak boleh diberikan kurang dari 4 bulan; bayi
mulai diperkenalkan minum dengan cangkir umur 7 -8 bulan, botol
mulai dihilangkan umur 1 tahun.
3) Anak usia pra sekolah (1 - 3 th).
a) Hindari makan gorengan (krupuk, keripik, dll) dan penambahan
lemak untuk memasak. (mi sal : santan, minyak, margarine).
b) Pilih daging yang tidak berlemak.
c) Lebih baik gunakan margarine, keju yang rendah lemak
d) Hindari penambahan gula pada makanan dan minuman, pemanis
buatan (mis : aspartame) bisa digunakan bila perlu.
e) Hindari coklat, permen, cake, biskuit, kue kue dan makanan lain
sejenis.
f) Berikan sayuran setiap makan dan buah untuk makanan selingan.
g) Gunakan susu rendah lemak atau tanpa lemak.
4) Anak usia sekolah (4 - 6 th)
Hal hal yang dianjurkan sama dengan anak usia pra sekolah. Energi
diberikan sesuai kebutuhan. Dalam keadaan yang terpaksa, misal
pernafasan terganggu, susah bergerak diberikan pengurangan kalori
dengan pengawasan yang ketat.
5) Anak usia remaja
Target penurunan berat badan dapat direncanakan setiap
kunjungan, biasanya 1 - 2 kg/ bulan. Penurunan asupan kalori diberikan
bertahap sekitar 300 - 500 Kalori dari asupan makanan sehari-hari.
Penurunan berat badan tidak perlu menghilangkan seluruh
kelebihan berat abdan karena pertumbuhan linier masih berlangsung,
penurunan berat badan cukup sampai berat badan berada 20 % diatas
berat badan ideal.
1) Modifikasi Perilaku
a) Monitor diri sendiri, anak dilatih untuk memonitor asupan
makan dan aktivitas fisik, hal ini bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran anak dan keluarga terhadap gizi dan
kegiatan fisik
b) Stimulus kontrol, bermacam macam kejadian yang memicu
keinginan makan atau makan berlebihan, contoh : makan
9
sambil menonton TV, Makanan dihidangkan di meja. Strategi:
TV tidak dipasang di kamar makan, makanan disimpan di
lemari untuk meminimalkan penglihatan terhadap makanan.
c) Perubahan perilaku, contoh: kebiasaan makan cepat dirubah
perlahan lahan, mengontrol besar porsi sehingga merasa puas
dengan besar porsi sedang dan meminimalkan snack.
d) Memberikan imbalan apabila anak berhasil menurunkan berat
badan.
e) Tehnik perilaku kognitif, yaitu mengembangkan teknik
pemecahan masalah, seperti merencanakan untuk situasi
dengan resiko tinggi, misal pada waktu liburan, atau pesta/
pertemuan untuk menekankan agar tidak makan berlebihan.
2) Aktifitas Fisik dan Olahraga
a) Frekuensi olah raga 3-5 kali per minggu.
b) Lama olah raga, pemanasan 15 menit, ditambah 30-40
menit.
c) jenis olah raga : jalan, berenang.
d) sesuai dengan hobi anak, tennis, menari, basket, dll.
e) menambah kegiatan/aktifitas fisik, misal berangkat sekolah
jalan kaki, lebih baik naik tanga dari pada menggunakan lift.
f) mengurangi aktifitas yang pasif, misal menonton TV, bermain
videogame, membaca buku, dll. (maksimal 2 jam sehari).
3) Partisipasi Orang Tua
Orang tua adalah contoh yang terbaik bagi anak.Sekurang
kurangnya salah satu orang tua ikut secara intesif dalam program
perawatan anak.Penelitian menapatkan bahwa kelompok anak
yang orang tua ikut berpartisipasi, berat badannya turun lebih
banyak dan tetap stabil.
9. Cara Mencegah Obesitas pada Anak
a) Dengan membatasi minuman dan makan yang mengandung kadar kalori
dan gula yang tinggi,seperti coklat,minuman bersoda,biskuit,kue dan es
krim.dengan mengganti buah-buahan dan sayur-sayuran seperti jus
buah,agar-agar,kripik sayur dan susu rendah lemak.

10
b) Jika anda masak sendiri,usahakan untuk dibakar atau
dikukus.ayam,ikan,sosis.dengan cara ini makanan anda akan terlihat enak
namun juga rendah lemak.
c) Dengan perilaku makan orang tua dapat ditiru oleh anaknya,jadi biasakan
memberi contoh yang baik pada anak anda dengan cara makan anda sendiri.
d) Mengajarkan anak  untuk makan lebih lambat dan menikmatinya,karena
makan dengan pelan cenderung akan membuat anak akan merasa lebih
cepat kenyang dan tidak akan makan berlebihan.
e) Melakukan makan bersama secara keluarga sesering mungkin.
f) Makanan cepat  saji sangat tidak baik untuk di konsumsi secara
berlebihan.jadi jangan jadikan makanan cepat  saji sebagai rutin mingguan.
g) Makan sambil beraktifitas jangan biarkan anak anda makan makanan ringan
sambil,menonton tv,juga saat melakukan pekerjaan rumah.
h) Ingatkan pada anak anda untuk selalu memilih makan yang sehat,misalnya
pada saat membeli  makanan diluar.contoh:lebih memilih gado-gado dari
pada membeli sate kambing.
i) Berikan batasan waktu anak anda untuk menonton tv dan bermain
komputer.melatih anak untuk melakukan kegiatan fisik selama 60 menit
setiap hari.
j) Melakukan acara olahraga keluarga seperti jalan kaki,bulu tangkis naik
sepeda bisa juga berenang.
k) Mendorong anak untuk berjalan kaki atau bersepeda pada saat bersekolah
ke toko.
10.Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Obesitas dianjurkan agar melalui banyak cara secara
bersama-sama. Terdapat banyak pilihan antara lain:
a. Gaya hidup
Perubahan perilaku dan pengaturan makan.Prinsipnya mengurangi
asupan kalori dan meningkatkan keaktifan fisik, dikombinasikan dengan
perubahan perilaku.Kata pepatah Cina kuno “makan malam sedikit akan
membuat Anda hidup sampai sembilan puluh sembilan tahun”.Pertama
usahakan mencapai dan mempertahankan BB yang sehat.
Konsumsi kalori kurang adalah faktor penting untuk keberhasilan
penurunan BB. Pengaturan makan disesuaikan dengan banyak faktor antara
11
lain usia, keaktifan fisik. Makan jumlsssah sedang makanan kaya nutrien,
lemak rendah dan kalori rendah.Pilih jenis makanan dengan kepadatan
energi rendah seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, jenis makanan sehat,
jenis karbohidrat yang berserat tinggi, hindari manis-manisan, kurangi
lemak. Awasi ukuran porsi, dan hitung kalori misalnya makanan yang
diproses mengandung lebih banyak kalori daripada yang segar. Perbanyak
kerja fisik, olahraga teratur, dan kurangi waktu nonton TV.
b. Bedah bariatrik
Di Amerika Serikat cara ini dianjurkan bagi mereka dengan IMT 40
kg/m2 atau IMT 35,0-39,9 kg/m2 disertai penyakit kardiopulmonar, DM t2,
atau gangguan gaya hidup dan telah gagal mencapai penurunan BB yang
cukup dengan cara non-bedah. (NIH Consensus Development Panel pada
tahun 1991). Kemudian pada tahun 2004 ASBS Consensus menganjurkan
juga cara ini untuk mereka dengan IMT 30,0–34,9 kg/m2 dengan keadaan
komorbid yang dapat disembuhkan atau diperbaiki secara nyata. Dapat
diharapkan penurunan BB maksimal 21–38%.
c. Obat-obat anti obesitas
Ada obat yang mempunyai kerja anoreksian (meningkatkan satiation,
menurunkan selera makan, atau satiety, meningkatkan rasa kenyang, atau
keduanya), contohnya Phentermin.Obat ini hanya dibolehkan untuk jangka
pendek.Orlistat menghambat enzim lipase usus sehingga menurunkan
pencernaan lemak makanan dan meningkatkan ekskresi lemak dalam tinja
dengan sedikit kalori yang diserap. 
Sibutramine meningkatkan statiation dengan cara menghambat ambilan
kembali monoamine neurotransmitters (serotonin, noradrenalin dan sedikit
dopamin), menyebabkan peningkatan senyawa-senyawa tersebut di
hipotalamus. Rimonabant termasuk kelompok antagonuis CB1, yang
menghambat ikatan cannabinoid endogen pada reseptor CB1 neuronal,
sehingga menurunkan selera makan dan menurunkan BB.Orlistat,
sibutramin dan rimonabant dapat dipergunakan untuk jangka lama dengan
memperhatikan efek sampingnya; rimonabant masih ditunda di Amerika
Serikat.Sayangnya obat-obatan tersebut tiada yang dapat memenuhi
harapan dan kebutuhan orang.Oleh karena itu industri farmasi masih
mengembangkan banyak calon obat baru.
12
d. Balon Intragastrik
Balon Intragastrik adalah kantung poliuretan lunak yang dipasang ke
dalam lambung untuk mengurangi ruang yang tersedia untuk makanan.
e. Pintasan Usus
Pintasan usus meliputi penurunan berat badan dengan cara malabsorbsi.
Tindakan ini kadang-kadang dilakukan dengan diversi biliopankreatik,
yang memerlukan reseksi parsial lambung dan eksisi kandung empedu
dengan transeksi jejunum .jejunum proksimal dianastomosiskan
(dihubungkan melalui pembedahan) ke ilium distal, dan jejunum distal
dianastomosiskan ke bagian sisa dari lambung.

13
BAB III
Pembahasan Masalah Kesehatan
Hasil pengamatan pada kuisoner 1 yang telah diisi di dapat kan data sebagai berikut :
Nama : D.Rio Jelivan Tgl lahir/Usia : 17 thn

Jenis Kelamin : L Kelas : XII (SMA)

BB (kg) : 125 kg TB(cm) : 168 cm

1. Kegiatan fisik saat kamu senggang: Apakah kamu sudah melakukan kegiatankegiatan
berikut ini selama 7 hari terakhir (seminggu terakhir)? Jika iya, berapa kali? (Cukup
centang satu lingkaran per baris)
Tidak 1-2 3-4 5-6 7 kali
atau
lebih
Jalan-jalan untuk berolahraga      

Bersepeda      

Joging atau lari      

Senam Aerobik      

Sepak bola      

Tenis meja      

2. Dalam 7 hari terakhir, selama jam pelajaran pendidikan jasmani (Penjas), seberapa
sering kamu bergerak dengan sangat aktif (banyak bermain, berlari, melompat,
melempar)? (Berilah tanda centang pada salah satu pilihan berikut) Saya tidak ikut
pelajaran Penjas, Hampir tidak pernah

14
3. Dalam 7 hari terakhir, sebagian besar waktu saat jam istirahat sekolah kamu gunakan
untuk melakukan kegiatan apa? (Berilah tanda centang pada salah satu pilihan berikut)
Duduk (mengobrol, membaca, mengerjakan tugas sekolah) 

4. Dalam 7 hari terakhir, apa yang biasanya kamu lakukan saat istirahat makan siang?
(Berilah tanda centang pada salah satu pilihan berikut)
Berdiri atau jalan-jalan 

5. Dalam 7 hari terakhir, berapa hari setelah pulang sekolah yang kamu gunakan untuk
berolahraga atau melakukan permainan yang membuat kamu bergerak dengan sangat
aktif? (Berilah tanda centang pada salah satu pilihan berikut.) 2 atau 3 kali selama
seminggu terakhir 
6. Dalam 7 hari terakhir, berapa banyak waktu di sore hari yang kamu gunakan untuk
berolahraga atau melakukan permainan yang membuat kamu bergerak dengan sangat
aktif? (Berilah tanda centang pada salah satu pilihan berikut) 2 atau 3 kali selama
seminggu terakhir 
7. Di akhir pekan selama seminggu terakhir, seberapa sering kamu berolahraga, atau
melakukan permainan yang membuat kamu bergerak dengan sangat aktif? (Berilah
tanda centang pada salah satu pilihan berikut.) 2- 3 kali 
8. Mana satu dari pernyataan berikut yang paling menggambarkan kamu selama 7 tahun
terakhir? Bacalah dengan seksama kelima pernyataan sebelum memilih satu jawaban
yang menggambarkan kamu. Saya kadang-kadang (1 – 2 kali dalam seminggu
terakhir) melakukan kegiatan fisik di waktu luang (misalnya berolahraga, lari,
berenang, bersepeda, senam aerobik)
9. Berikan tanda centang seberapa sering kamu melakukan kegiatan fisik (seperti
berolahraga, bermain, menari, atau kegiatan fisik lainnya) setiap harinya selama
seminggu terakhir.
Tidak Sedikit Cukup Sering Sangat
Pernah Sering Sering
Senin     

Selasa      
Minggu      

15
10. Apakah kamu sakit minggu lalu, atau apakah ada sesuatu yang membuat kamu
tidak bisa melakukan aktivitas fisik seperti biasanya? (Pilih salah satu) Tidak 

A. AKTIVITAS SANTAI (SEDENTARY)


Keterangan :
Jika jawaban nya BENAR bisa di BUNDARIN dan jika jawaban nya kosong bisa di isi
sesuai dengan aktivitas anda.

No Jenis Aktivitas Keterangan


.

1. Mendengarkan musik/radio Mendengarkan dengan duduk

2. Berbaring di tempat tidur tanpa tidak tidur


melakukan aktivitas apapun

3. Membaca Membaca dengan berbaring

4. Duduk santai Duduk sambil berbicara

5. Tidur -Baring

6. Berdiri sambil berbicara -Berdiri

7. Menonton Televisi Menonton TV dengan berbaring

8. Menulis dengan posisi duduk Menulis dengan duduk

B. TRANSPORTASI
No Jenis Aktivitas Keterangan
.

1. Menaiki tangga Dengan jalan disertai lari kecil

2. Berjalan tanpa membawa barang Berjalan santai

3. Berjalan dengan membawa barang Dengan membawa 2 tas

C. AKTIVITAS BERMAIN / OLAHRAGA


No Jenis Aktivitas Keterangan

16
.

1. Melompat Melompat jarak pendek

2. Melempar benda tertentu Melempar dengan jarak kurang dari 20


meter

3. Menari balet Dengan 1 gerakan, kurang dari 15 menit

4. Olahraga senam
Dengan beberapa gerakan, lebih dari 15
menit

5. Mengejar
Mengejar dengan jarak lebih dari 20 meter

6. Menari Dengan gerakan santai, < 15 menit, contoh :


tari jawa

7. Sepak bola

Sepak bola lebih dari 40 menit

8. Bermain “petak umpet” Angkat barang

9. Bermain “engklek” Bermain kurang dari 20 menit

10. Permainan di dalam Bermain sambil berjalan atau berlari


ruangan

11. Permainan di luar ruangan


Bermain disertai beberapa aktivitas seperti

17
duduk,lari kecil,melompat

12. Menangkap Menangkap jarak dekat atau tanpa pindah


posisi

13. Bermain pasir sambil Sambil duduk


duduk

14. Bermain bersama binatang Bermain sambil duduk


peliharaan

15. Bermain boneka, Hp sambil baring


mobilmobilan atau dengan
alat permainan lainnya

16. Bermain sepeda Mengendarai sepeda dengan jarak > 60


meter

17. Berlari / jogging

Berlari > 100 meter

18. Bermain di kolam renang Bermain kurang dari < 30 menit

19. Menendang bola Menendang kurang dari < 30 meter

18
D. AKTIVITAS SEKOLAH
No Jenis Aktivitas Keterangan
.

1. Aktivitas seni : bermain kertas lipat, Dengan duduk


membuat prakarya

2. Bermain komputer Duduk

3. Mewarnai dengan crayon atau pensil Duduk


warna

4. Menggambar Dengan duduk

5. Membaca Dengan duduk

6. Duduk di kelas mendengarkan guru Duduk

7. Belajar atau membuat PR Duduk

E. AKTIVITAS PERAWATAN DIRI


No Jenis Aktivitas Keterangan
.

1. Mencuci atau menyisir rambut Berdiri

2. Menggosok gigi Berdiri

3. Berpakaian dan berganti pakaian Berdiri

4. Minum
Dengan berdiri

5. Makan Dengan duduk

6. Duduk sambil rambut ditata atau Duduk


disisirkan oleh oranglain

7. Mandi Dengan menggunakan


shower

8. Duduk di closet / toilet Duduk

9. Mencuci tangan atau muka Berdiri

19
F. PEKERJAAN RUMAH
Keterangan :
Silahkan di isi sesuai aktivitas anda

No Jenis Aktivitas Keterangan


.

1. Memberi makan binatang peliharaan Berdiri

2. Berkebun atau bermain di taman Berdiri

3. Menata tempat tidur Berdiri

4. Menyapu rumah Berdiri

5. Belanja Berdiri

6. Menyiram tanaman Berdiri

7. Menata kembali mainan setelah bermain Berdiri

8. Membersihkan debu rumah dengan kemoceng Berdiri

G. AKTIVITAS LAINNYA
No Jenis Aktivitas Keterangan
.

1. Bermain playstation atau games lainnya Duduk

2. Berkumpul dan berbicara bersama anggota Duduk


keluarga yang lain

3. Bermain kartu / puzzle Duduk

4. Bermain musik ( sebutkan alat musiknya) Dengan duduk

5. Beribadah Berdiri dan duduk

6. Bernyanyi Dengan duduk

20
Hasil pengamatan pada kuisoner 2 yang telah diisi di dapat kan data sebagai berikut :
KUESIONER FISIK

(Sekolah Dasar)

Nama : Paulus corolus T.a Tgl lahir/Usia : 15 thn

Jenis Kelamin : L Kelas :X

BB (kg) : 75 TB(cm) : 169

1. Kegiatan fisik saat kamu senggang: Apakah kamu sudah melakukan kegiatankegiatan
berikut ini selama 7 hari terakhir (seminggu terakhir)? Jika iya, berapa kali? (Cukup
centang satu lingkaran per baris)
Tidak 1-2 3-4 5-6 7 kali
atau
lebih
Lompat tali      

Jalan-jalan untuk berolahraga      

Bersepeda      

Joging atau lari      

21
Senam Aerobik      

Berenang      

Kasti, Bisbol, Softbol      

Sepak bola      

Badminton      

Bermain skateboard      

Futsal      

Bola voli      

11. Dalam 7 hari terakhir, selama jam pelajaran pendidikan jasmani (Penjas), seberapa
sering kamu bergerak dengan sangat aktif (banyak bermain, berlari, melompat,
melempar)? (Berilah tanda centang pada salah satu pilihan berikut) Cukup sering
 

12. Dalam 7 hari terakhir, sebagian besar waktu saat jam istirahat sekolah kamu gunakan
untuk melakukan kegiatan apa? (Berilah tanda centang pada salah satu pilihan berikut)
Lari atau bermain sebentar 

13. Dalam 7 hari terakhir, apa yang biasanya kamu lakukan saat istirahat makan siang?
(Berilah tanda centang pada salah satu pilihan berikut)
Lari atau bermain sebentar 

14. Dalam 7 hari terakhir, berapa hari setelah pulang sekolah yang kamu gunakan untuk
berolahraga atau melakukan permainan yang membuat kamu bergerak dengan sangat
aktif? (Berilah tanda centang pada salah satu pilihan berikut.) 1 kali selama seminggu
terakhir
15. Dalam 7 hari terakhir, berapa banyak waktu di sore hari yang kamu gunakan untuk
berolahraga atau melakukan permainan yang membuat kamu bergerak dengan sangat
aktif? (Berilah tanda centang pada salah satu pilihan berikut) 1 kali selama seminggu
terakhir

22
16. Di akhir pekan selama seminggu terakhir, seberapa sering kamu berolahraga, atau
melakukan permainan yang membuat kamu bergerak dengan sangat aktif? (Berilah
tanda centang pada salah satu pilihan berikut.) 1 kali 
17. Mana satu dari pernyataan berikut yang paling menggambarkan kamu selama 7 tahun
terakhir? Bacalah dengan seksama kelima pernyataan sebelum memilih satu jawaban
yang menggambarkan kamu. Saya kadang-kadang (1 – 2 kali dalam seminggu
terakhir) melakukan kegiatan fisik di waktu luang (misalnya berolahraga, lari,
berenang, bersepeda, senam aerobik)
18. Berikan tanda centang seberapa sering kamu melakukan kegiatan fisik (seperti
berolahraga, bermain, menari, atau kegiatan fisik lainnya) setiap harinya selama
seminggu terakhir.
Tidak Sedikit Cukup Sering Sangat
Pernah Sering Sering
Senin      
Selasa      
Rabu      
Kamis      
Jumat      
Sabtu      
Minggu      

19. Apakah kamu sakit minggu lalu, atau apakah ada sesuatu yang membuat kamu tidak
bisa melakukan aktivitas fisik seperti biasanya? (Pilih salah satu) Tidak 

A. AKTIVITAS SANTAI (SEDENTARY


Keterangan :
Jika jawaban nya BENAR bisa di BUNDARIN dan jika jawaban nya kosong
bisa di isi sesuai dengan aktivitas anda.
No Jenis Aktivitas Keterangan
.

1. Mendengarkan musik/radio Mendengarkan dengan duduk

2. Berbaring di tempat tidur tanpa tidak tidur


melakukan aktivitas apapun

23
3. Membaca Membaca dengan duduk

4. Duduk santai Duduk sambil berbicara

5. Tidur - baring

6. Berdiri sambil berbicara - berdiri

7. Menonton Televisi Menonton TV dengan berbaring

8. Menulis dengan posisi duduk Ya

B. TRANSPORTASI
No Jenis Aktivitas Keterangan
.

1. Menaiki tangga Dengan jalan disertai lari kecil

2. Berjalan tanpa membawa barang Berjalan dengan jalan agak cepat

3. Berjalan dengan membawa Dengan membawa 1 tas


barang

C. AKTIVITAS BERMAIN / OLAHRAGA


No Jenis Aktivitas Keterangan
.

1. Melompat Melompat jarak pendek

2. Melempar benda Melempar dengan jarak kurang dari


tertentu 20 meter

3. Menari balet Dengan 1 gerakan, kurang dari 15

24
menit

4. Olahraga senam Dengan sedikit gerakan, kurang dari


15 menit

5. Mengejar Mengejar dengan jarak kurang dari


20 meter

6. Menari Dengan gerakan santai, < 15 menit,


contoh :
tari jawa

7. Sepak bola

Sepak bola lebih dari 40 menit


8. Bermain “petak umpet” tidak
9. Bermain “engklek” Bermain kurang dari 20 menit
10 Permainan di dalam Bermain sambil berjalan atau berlari
. ruangan

11. Permainan di luar


ruangan
Bermain disertai beberapa aktivitas
seperti duduk,lari kecil,melompat

12 Menangkap
. Menangkap dengan jarak agak jauh
dan berpindah tempat

25
13 Bermain pasir sambil Tidak
. duduk
14 Bermain bersama Bermain sambil duduk
. binatang peliharaan

15 Bermain boneka, Tidak


. mobilmobilan atau
dengan alat permainan
lainnya
16 Bermain sepeda Mengendarai sepeda dengan jarak <
. 30 meter
17 Berlari / jogging
.
Berlari lebih dari > 50 meter

18 Bermain di kolam
. renang
Bermain lebih dari > 30 menit

19 Menendang bola
.
Menendang lebih dari > 30 meter

D. AKTIVITAS SEKOLAH
No Jenis Aktivitas Keterangan
.

1. Aktivitas seni : bermain kertas lipat, Dengan duduk


membuat prakarya

2. Bermain komputer Ya

3. Mewarnai dengan crayon atau pensil Tidak


warna

4. Menggambar Dengan duduk

5. Membaca Dengan duduk

26
6. Duduk di kelas mendengarkan guru Duduk

7. Belajar atau membuat PR Duduk

E. AKTIVITAS PERAWATAN DIRI


No Jenis Aktivitas Keterangan
.

1. Mencuci atau menyisir rambut Berdiri

2. Menggosok gigi Berdiri

3. Berpakaian dan berganti pakaian Berdiri

4. Minum Dengan duduk

5. Makan Dengan duduk

6. Duduk sambil rambut ditata atau Tidak


disisirkan oleh oranglain

7. Mandi Dengan menggunakan


shower

8. Duduk di closet / toilet Duduk

9. Mencuci tangan atau muka Berdiri

F. PEKERJAAN RUMAH
Keterangan :
Silahkan di isi sesuai aktivitas anda

No Jenis Aktivitas Keterangan


.

1. Memberi makan binatang peliharaan berdiri

2. Berkebun atau bermain di taman berdiri

3. Menata tempat tidur berdiri

4. Menyapu rumah berdiri

5. Belanja tidak

27
6. Menyiram tanaman tidak

7. Menata kembali mainan setelah bermain berdiri

8. Membersihkan debu rumah dengan tidak


kemoceng

G. AKTIVITAS LAINNYA
No Jenis Aktivitas Keterangan
.

1. Bermain playstation atau games lainnya duduk

2. Berkumpul dan berbicara bersama anggota duduk


keluarga yang lain

3. Bermain kartu / puzzle duduk

4. Bermain musik ( sebutkan alat musiknya) Dengan duduk

5. Beribadah Duduk

6. Bernyanyi Dengan duduk

28
29
BAB IV

Penutup

A. Kesimpulan
Obesitas adalah masalah gizi yang menjadi perhatian di bidang kesehatan karena
kaitannya yang erat dengan kajdian penyakit tidak menular seperti diabetes
mellituspenyakit jantung,tekanan darah tinggi,stroke dan beberapa jenis kanker. Oleh
karena itu,pemahaman mengenai masalah ini secara komprehensif sangat diperlukan
oleh ahli gizi untuk dapat mengembangkan terapi penanganan yang tepat. Konsep
obesitas sebagai masalah gizi pada tingkat seluler,faktor-faktor gaya hidup serta
kultural dapat mempengaruhi terjadinya obesitas.
B. Saran
1. Bagi penderita obesitas disarankan untuk bisa memilih makanan yang baik dan
sehat dengan kecukupan kebutuhannya.
2. Pilih obat-obatan yang aman dan efektif agar tidak terjadi penyakit kardiovaskuler
maupun gagal ginjal.

30
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilyn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC

http://www.rimanews.com/read/20121030/80012/waspadai-resiko-penyakit-ginjal-pada-
remaja-obesitas

http://gregoire.mypharma.be/fr/Default/Surpoids%20et%20ob%C3%A9sit%C3%A9-
6433.aspx

Dr.Soetjiningsih,SpAk. (2015). Tumbuh Kembang Anak.Jakarta.EGC


Mansjoer, Arif., et all. (2015). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Media
Aescullapius (Google scholar)
Barbara C long.(2014). Perawatan Medical Bedah. Pajajaran Bandung
Guytion & Hall, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9, Penerbit Buku Kedokteran EGC
Kapita Selekta Kedokteran Edisi Jilid Kedua, Media Aesculapius, FKUI 2000. (Google
scholar)
Kurdanti,W dan Suryani,I. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian obesitas pada
remaja. Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan:Yogyakarta.

31

Anda mungkin juga menyukai