Anda di halaman 1dari 9

FEASIBILITY STUDY PERUSAHAAN MANUFAKTUR PTPN5 DAN

PERUSAHAAN JASA PT KAI


AGFRINDA NUR ANISA1
1
MANAGEMENT, Universitas Islam Negeri Sultan Syairf Kasim Riau
agfrindan@gmail.com

Abstract
This research aims to conduct a feasibility study on two different companies, namely the
manufacturing company PTPN5 and the service company PT KAI, with a focus on challenges in
marketing and operational management. Through a holistic analytical approach, we evaluated the
potential and risks associated with the marketing and operational strategies of both companies.
Research methods include market analysis, literature study, primary and secondary data analysis
and historical performance review. The research results show that PTPN5 faces challenges in
expanding its market share and strengthening its brand, while PT KAI faces obstacles in
optimizing its service network and increasing operational efficiency.
Based on these findings, we present strategic recommendations to improve the marketing strategies
and operational efficiency of both companies, which are expected to increase the viability and
sustainability of their businesses in the future.

Keywords operational efficiency, strategy

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi kelayakan terhadap dua perusahaan yang
berbeda, yaitu perusahaan manufaktur PTPN5 dan perusahaan jasa PT KAI, dengan fokus pada
tantangan dalam pemasaran dan manajemen operasional. Melalui pendekatan analitis yang holistik,
kami mengevaluasi potensi dan risiko yang terkait dengan strategi pemasaran dan operasional kedua
perusahaan.
Metode penelitian mencakup analisis pasar, studi pustaka, analisis data primer dan sekunder
dan tinjauan kinerja historis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PTPN5 menghadapi tantangan
dalam memperluas pangsa pasar dan memperkuat mereknya, sementara PT KAI menghadapi
kendala dalam mengoptimalkan jaringan layanan dan meningkatkan efisiensi operasional.
Berdasarkan temuan ini, kami menyajikan rekomendasi strategis untuk meningkatkan
strategi pemasaran dan efisiensi operasional kedua perusahaan, yang diharapkan dapat
meningkatkan kelayakan dan keberlanjutan bisnis mereka di masa depan.

Kata Kunci efisiensi operasional, strategi

PENDAHULUAN
Studi Kelayakan adalah sebuah analisis yang dilakukan sebelum memulai
suatu proyek, bisnis, atau usaha. Banyak perusahaan menggunakan studi kelayakan
sebagai pendukung dalam keputusan untuk memulai proyek atau usaha baru. Dalam
kasus ini, akan dibahas studi kelayakan perusahaan manufaktur PT Perkebunan
Nusantara V (PTPN5) dan perusahaan jasa PT Kreta Api Indonesia.Perusahaan
manufaktur PT Perkebunan Nusantara V (PTPN5) adalah perusahaan yang

1
bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. PT.Perkebunan
Nusantara V adalah penggabungan dari bekas PT.Perkebunan Nusantara II, IV, dan
V yang terletak di tiga daerah Tingkat II yaitu Kabupaten Kajnpar, Bengkalis dan
Indragiri Hulu.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau biasa disingkat
menjadi KAI, adalah sebuah badan usaha milik indonesia yang bergerak di
bidang perkretaapian. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun
2021, perusahaan ini memiliki 9 unit kantor oprasi , 4 kantor divisi, dan 8 unit balai
yasa yang tersebar di pulau jawa dan sumatra

METODE
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode studi literatur dimana
dianggap lebih mudah praktis namun tetap mencakup beberapa strategi dalam
menumbuhkan minat generasi muda untuk berwirausaha adapun pengertian dari
metode literatur itu sendiri ialah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan
metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah
bahan penelitian. Metode studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang
berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta
mengelolah bahan penulisan (Zed, 2008 dalam Nursalam, 2016).
PEMBAHASAN
A. Perusahaan Manufaktur ptpn 5
PT.Perkebunan Nusantara V adalah penggabungan dari bekas PT.Perkebunan
Nusantara II, IV, dan V yang terletak di tiga daerah Tingkat II yaitu Kabupaten
Kajnpar, Bengkalis dan Indragiri Hulu. Hal ini sesuai dengan SK Menteri No.
164/KM/016/1996 tanggal 11 Maret 1996 dan No. 225/KMK/016/1996 tanggal
8 April 1996 dan khusus Sei Galuh (KB 320/743/Menteri/IX/26 September
1983).2 Tindak lanjut dari PP No. 10 tahun 1996 bahwa asset PT. Perkebunan
Nusantara V berasal dari kebun- kebun bekas PIP II, IV dan V memerlukan
persiapan dan langkah operasional dari pembentukan PT. Perkebunan

2
Nusantara V yang meliputi kelembagaan, kepegawaian, kekayaan/asset dan
lain-lain sebagai langkah operasional yang telah dilaksanakan adalah bahwa
kantor pusat PT Perkebunan Nusantara V berlokasi di Propinsi Riau yang
tepatnya terletak di jalan Rambutan Pekanbaru. PT Perkebunan Nusantara V
(Persero) merupakan BUMN Perkebunan yang didirikan tanggal 11 Maret 1996
sebagai hasil konsolidasi kebun pengembangan PTP II, PTP IV, dan PTP V di
provinsi Riau.
Untuk menganalisis perusahaan kelapa sawit PTPN5 secara pemasaran dan
operasional manajemen, perlu dievaluasi beberapa aspek:

1) Pemasaran: PTPN5 harus mempertimbangkan strategi pemasaran


yang efektif untuk produk-produknya, termasuk minyak kelapa sawit
mentah dan produk turunannya. Hal ini meliputi penetapan harga yang
kompetitif, identifikasi pasar target, dan upaya branding yang kuat.
2) Penetapan Harga: Evaluasi apakah harga produk PTPN5 kompetitif
dibandingkan dengan pesaing di pasar. Jika tidak, perlunya
penyesuaian harga untuk mempertahankan atau meningkatkan pangsa
pasar. Teori yang relevan adalah konsep penetapan harga yang
mengacu pada permintaan dan penawaran. Analisis permintaan
konsumen dan respon pesaing dapat membantu menentukan harga
yang optimal untuk produk kelapa sawit PTPN5. Penetapan harga
yang tepat sangat penting dalam menentukan profitabilitas
perusahaan. Melalui penelitian pasar yang mendalam dan pemahaman
terhadap segmentasi pasar, PTPN5 dapat menetapkan harga yang
memaksimalkan pendapatan dan keuntungan.
3) Identifikasi Pasar Target: Analisis terhadap pasar utama yang menjadi
target PTPN5, termasuk domestik dan internasional. Identifikasi
peluang pasar yang belum dimanfaatkan. Teori segmentasi pasar dan
penargetan dapat digunakan untuk mengidentifikasi segmen pasar
yang paling menjanjikan untuk produk kelapa sawit PTPN5.
Penelitian pasar yang cermat dan analisis perilaku konsumen

3
merupakan langkah penting dalam proses ini.Dengan memahami
kebutuhan dan preferensi konsumen di berbagai segmen pasar,
PTPN5 dapat mengalokasikan sumber daya pemasaran dengan lebih
efisien dan efektif. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk
mencapai target pasar yang lebih spesifik dan meningkatkan
keberhasilan pemasaran
4) Operasional Manajemen: Evaluasi operasional manajemen perlu
melibatkan efisiensi produksi, manajemen rantai pasokan,
penggunaan teknologi, dan kualitas manajemen sumber daya
manusia. Peningkatan efisiensi dalam produksi, pengolahan, dan
distribusi dapat menghasilkan penghematan biaya yang signifikan.
5) Strategi Branding: Evaluasi kekuatan merek PTPN5 dan upaya
branding yang dilakukan. Perlu diperhatikan konsistensi merek dan
daya tariknya terhadap konsumen. Teori merek dan identitas merek
membantu dalam memahami bagaimana citra merek terbentuk dan
dipersepsikan oleh konsumen. Konsep manajemen merek juga
relevan untuk memahami bagaimana merek dapat dikelola dengan
baik untuk mencapai tujuan pemasran .Dengan membangun merek
yang kuat dan konsisten, PTPN5 dapat membedakan produknya dari
pesaing dan membangun hubungan jangka panjang dengan
konsumen. Strategi branding yang efektif dapat meningkatkan
loyalitas merek dan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
6) Diversifikasi Produk: Potensi untuk mengembangkan produk turunan
kelapa sawit, seperti margarin, sabun, atau biodiesel, untuk
mendiversifikasi pendapatan dan mengurangi ketergantungan pada
minyak sawit mentah. Teori diversifikasi portofolio produk dan
analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dapat
digunakan untuk menyebarkan potensi produk baru dan
risikonya.Diversifikasi produk dapat membantu PTPN5 untuk
mengurangi risiko terkait fluktuasi harga komoditas dan
meningkatkan pendapatan melalui sumber-sumber pendapatan yang

4
beragam. Namun perlu diperhatikan bahwa diversifikasi harus
didasarkan pada pemahaman yang kuat tentang kebutuhan pasar dan
kemampuan perusahaan.
7) Efisiensi Produksi: Evaluasi efisiensi dalam proses budidaya,
pengolahan, dan distribusi kelapa sawit. Identifikasi area di mana
peningkatan efisiensi dapat dilakukan.
8) Manajemen Rantai Pasokan: Tinjauan terhadap manajemen rantai
pasokan, termasuk pengelolaan persediaan dan logistik. Perbaikan
dalam hal ini dapat meningkatkan respons terhadap permintaan pasar.
Teori manajemen rantai pasokan, seperti integrasi vertikal dan
horizontal, serta kolaborasi dengan mitra bisnis, dapat membantu
meningkatkan efisiensi dan responsifitas rantai pasokan. Dengan
memperkuat hubungan dengan pemasok dan mitra distribusi, PTPN5
dapat meminimalkan penundaan dan risiko dalam rantai pasokan.
Integrasi vertikal juga dapat memungkinkan perusahaan untuk
mengendalikan lebih banyak level dalam rantai pasokan.
9) Penggunaan Teknologi: Evaluasi tingkat adopsi teknologi dalam
produksi dan pengolahan kelapa sawit. Peningkatan teknologi dapat
meningkatkan produktivitas dan kualitas produk. Teori inovasi
teknologi dan penerapan inovasi dapat membantu dalam memahami
bagaimana teknologi baru dapat diterapkan dalam proses produksi
dan pengolahan kelapa sawit. Investasi dalam teknologi pertanian
modern, seperti sensor dan automasi, dapat meningkatkan efisiensi
penggunaan sumber daya dan meningkatkan hasil panen. Penerapan
teknologi hijau juga dapat membantu memenuhi standar keinginan
yang semakin ketat.
10) Manajemen SDM: Analisis terhadap kebijakan manajemen sumber
daya manusia, termasuk pelatihan, motivasi, dan retensi karyawan.
Sumber daya manusia yang berkualitas dapat menjadi faktor kunci
dalam keberhasilan operasional.

5
B. PERUSAHAAN JASA PT KRETA API INDONESIA

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau biasa disingkat


menjadi KAI, adalah sebuah badan usaha milik indonesia yang bergerak
di bidang perkretaapian. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga
akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki 9 unit kantor daerah operasi, 4
unit kantor divisi regional, dan 8 unit balai yasa yang tersebar di pulau
jawa dan Sumatra . PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang selanjutnya
disingkat sebagai KAI atau “Perseroan” adalah Badan Usaha Milik Negara
yang menyediakan, mengatur, dan mengurus jasa angkutan kereta api di
Indonesia. KAI didirikan sesuai dengan akta tanggal 1 Juni 1999 No. 2, yang
dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Sp.N., Notaris di Jakarta, dan
kemudian diperbaiki kembali sesuai dengan akta tanggal 13 September
1999 No. 14. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan tanggal 1
Oktober 1999 No. C-17171 HT.01.01.TH.99 dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia tanggal 14 Januari 2000 No. 4 Tambahan
No. 240/2000. Riwayat KAI dibagi menjadi tiga periode, yaitu masa
kolonial, sebagai lembaga pelayanan publik, dan sebagai perusahaan jasa.
Pada masa kolonial, industri perkeretaapian dimulai pada tahun 1864 ketika
Namlooze Venootschap Nederlanche Indische Spoorweg Maatschappij
memprakarsai pembangunan jalan kereta api dari Semarang ke Surakarta,
Jawa Tengah. Sejak itu tiga perusahaan lain berinvestasi membangun jalur-
jalur kereta api di dalam dan luar Pulau Jawa.

Berikut adalah pendekatan sistematis untuk menganalisis PT KAI dari segi


pemasaran dan oprasional

1. Pemasaran

• Strategi Pemasaran : Gunakan model STP (Segmentasi, Targeting,


Positioning) untuk memperluas strategi pemasaran PT KAI.

6
Identifikasi segmen pasar yang paling menguntungkan (misalnya,
pelanggan jarak jauh vs. lokal), ditargetkan dengan tepat melalui
penyesuaian harga dan promosi, dan tinjau posisi merek PT KAI
dalam pikiran pelanggan dibandingkan dengan pesaing.
• Produk dan Layanan : Terapkan konsep penawaran produk yang
terdiri dari inti, aspek aktual, dan peningkatan tambahan untuk
menilai kualitas produk PT KAI dan daya tariknya bagi pelanggan.
Gunakan model analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats) untuk menghasilkan produk dan layanan PT
KAI.
• Promosi : Gunakan model komunikasi pemasaran seperti model
AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) untuk menunjukkan
efektivitas kampanye promosi PT KAI. Analisis channel mix dan
pengaruhnya terhadap keberhasilan kampanye.
• Distribusi : Gunakan teori distribusi saluran pemasaran untuk
menghasilkan efisiensi dan efektivitas saluran distribusi tiket PT
KAI. Analisis keunggulan dan kekurangan dari saluran distribusi
yang berbeda, seperti penjualan langsung, online, atau melalui agen.

2. Operasional

Operasional:

• Efisiensi Layanan : Terapkan teori pencarian untuk menganalisis efisiensi


layanan PT KAI di stasiun dan selama perjalanan. Evaluasi pengaruh
kapasitas, waktu antar kedatangan, dan waktu pelayanan terhadap kepuasan
pelanggan.
• Manajemen Rantai Pasokan : Gunakan kerangka kerja SCOR (Supply
Chain Operations reference) untuk menyalakan manajemen rantai pasokan
PT KAI. Tinjau aliran material dan informasi dari pemasok hingga
pelanggan, identifikasi area di mana efisiensi dapat ditingkatkan.

7
• Infrastruktur dan Teknologi : Gunakan konsep infrastruktur kritis dan
teknologi cerdas untuk memancarkan infrastruktur dan teknologi yang
digunakan oleh PT KAI. Pembangunan infrastruktur yang mempengaruhi
kinerja operasional dan pelanggan.
• Kinerja Keuangan : Gunakan rasio keuangan seperti ROI (Return on
Investment), ROA (Return on Assets), dan ROS (Return on Sales) untuk
menghasilkan kinerja keuangan PT KAI. Bandingkan dengan rasio industri
dan lakukan tren untuk mengidentifikasi area di mana perbaikan yang
diperlukan.

KESIMPULAN
1. PERUSAHAAN MANUFAKTUR PTPN 5
Berdasarkan analisis pemasaran dan operasional manajemen yang
mendalam, beberapa kesimpulan dapat diambil:
Penyusunan strategi pemasaran yang komprehensif, termasuk penggunaan
saluran distribusi yang efektif dan promosi yang tepat sasaran. Investasi
dalam teknologi yang lebih canggih untuk meningkatkan efisiensi produksi
dan kualitas produk. Peningkatan fokus pada manajemen rantai pasokan
untuk meminimalkan risiko gangguan pasokan dan memastikan
ketersediaan produk yang konsisten. Upaya aktif untuk memastikan
keterlibatan dan kesejahteraan karyawan untuk motivasi dan retensi yang
tinggi. Annalisa yang disajikan pada makalah akhir harus merangkum
secara rinci temuan dan rekomendasi tersebut, serta menyoroti pentingnya
langkah-langkah penerapan tersebut dalam meningkatkan kinerja
keseluruhan perusahaan kelapa sawit PTPN5.
2. PERUSAHAAN JASA PT KRETA API INDONESIA
a. Evaluasi Kinerja : Ringkas hasil analisis pemasaran dan operasional,
identifikasi kekuatan unik PT KAI (seperti jaringan rel yang luas) dan

8
tantangan yang dihadapi (misalnya, persaingan dengan moda transportasi
lainnya).
b. Rekomendasi Peningkatan : Memberikan rekomendasi spesifik untuk
meningkatkan kinerja perusahaan, seperti mengembangkan strategi
pemasaran yang lebih tersegmentasi, investasi dalam pemeliharaan
infrastruktur, peningkatan layanan pelanggan, atau peningkatan integrasi
teknologi dalam operasi sehari-hari.
c. Rencana Tindak Lanjut : Tentukan langkah-langkah tindak lanjut yang
perlu diambil untuk mengimplementasikan rekomendasi, termasuk alokasi
sumber daya, jadwal pelaksanaan, dan pengukuran pengukuran
keberhasilan.

Dengan pendekatan ini, analisis akan menjadi lebih komprehensif,


memungkinkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam
tentang kinerja PT KAI serta memberikan rekomendasi yang lebih tepat
untuk perbaikan dan pertumbuhan di masa depan.

REFERENSI
Saputra, R. (2021). Sistem Informasi Geografis Perkebunan Kelapa Sawit
Menggunakan Ndvi pada Ptpn V Provinsi Riau (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).
Siregar, H. N., & Hasibuan, C. F. (2019, October). Implementasi TPM untuk Peningkatan Efisiensi
pada Pabrik Kelapa Sawit Kebun Sei Intan PTPN V Riau. In Seminar Nasional Teknik
Industri 2019 (Vol. 4, No. 1). Teknik Industri Universitas Malikussaleh.
Choirullisa, C., & Chaerowati, D. L. (2018). Strategi Promosi Event PT Kereta Api Indonesia
(Persero). Prosiding Manajemen Komunikasi, 882-888.

Anda mungkin juga menyukai