Anda di halaman 1dari 20

Flying Book 60

Makna Isra’ Mi’raj

fahmi-basya@telkom.net
fahmi_basya@hotmail.com
kh_fahmi_basya@yahoo.com
KH.FAHMI BASYA
Jendela Dunia
Meskipun kita telah melihat beberapa phenomena
dari peristiwa Isra’ Mi’raj, (flying book 2,3,4,5)
namun perlulah direnungkan bahwa hasil akhirnya
adalah perintah sholat lima waktu.(flying book 0-1)
Sebagai orang beriman dan telah melihat ayat-ayat
kebesaran Tuhan,(Flying Book 6-59)

perintah itu harus difahami sebagai hadiah dan


penghormatan kepada ummat Nabi Muhammad
saw
Penghormatan itu sangat sedikit difahami oleh
ummat Muhammad saat ini

Mereka masih merasakan hal itu sebagai Tugas,


Kewajiban, Beban, Pikulan yang memberatkan

Sebab itu di dalam Al-Quran dikatakan bahwa


“kamu belum menghormati Allah sebagaimana
mestinya”, padahal bumi dalam genggamanNya
dan langit tergulung di tangan kananNya pada hari
kiamat.
Bahkan Allah hendaknya
engkau sembah, dan jadilah dari
orang-orang yang bersyukur
(Al-Quran, surat Az-Zumar, ke 39 ayat 66)
Dan belum mereka hormati Allah dengan
selengkap-lengkap penghormatan,
Padahal bumi semuanya dalam genggaman-
Nya pada hari Kiamat
Dan langit tergulung di tangan kanan-Nya
Maha Penggerak Dia dan Maha Rinci dari
hal apa yang mereka sekutukan
(Al-Quran, surat Az-Zumar, ke 39 ayat 67)
Ketika kita menghormati Allah dengan sangat
hebatnya,
Kita baru memahami bahwa sholat lima waktu itu
sebuah hadiah kepada kita.

“Hadiah Jendela Dunia”

Tidak mudah melakukan komunikasi langsung


dengan Allah, karena Allah sangat-sangat
dihormati. Raja diraja. Pencipta Penguasa Alam
seluruhnya.
Maka…………….
Kalau kepada kita diberikan Jendela untuk
melakukan komunikasi langsung kepada Nya,
Maka itu adalah sebuah hadiah dan penghormatan.
Tidak sedikit dari kita menyia-nyiakan jendela ini.
Komunikasi yang ia lakukan adalah komunikasi
hampa.

Tidak hadir qalbu di dalam sholat-sholat mereka


Bayangkan kalau anda bisa melakukan komunikasi
qalbu Lima Kali sehari semalam.
Effek keprilakuannya sangat terasa di dalam diri
Anda
Lima Kali ?.

Minimal ketika anda membaca surat Al-Fatihah


Semua kebendaan kepunyaan Allah Pengikat
Karakter Alam seluruhnya. Pengatur Yang Maha
teliti
(Al-Hamdu lillaahhi rabbil ‘aalamiin,
Arrahmaanirrahiim)
Persoalannya sangat bergantung kepada
pengetahuan kita. Memory kita ketika
mengucapkan.
Kehadiran qalbu hampir tidak mungkin bila
kita tidak memahami apa yang kita ucapkan.
Bobot makna yang kita ingat sangat
bergantung kepada apa yang kita ketahui
yang disebut ilmu ilmu itu.
Sebab itu orang beriman yang berilmu
diangkat derajatnya
Karena apa yang ia katakan dan bisikkan
mempunyai bobot yang rinci di sisi Allah.

Yang jadi masalah


Bagaimana agar setiap apa yang kita katakan
dalam sholat bisa hadir qalbu.
“waw”, kalau itu bisa kita lakukan
tanpa cacat sedikitpun dalam 5 kali
sehari semalam………….
Akibatnya sangat menakjubkan
Tetapi yang perlu anda jawab:
Sholat untuk hidup atau hidup untuk
sholat ?
Kalau Hidup untuk Sholat
Maka anda harus hati-hati menjalani hidup.
Pelihara pandangan. Pelihara pendengaran.
Pelihara makan.Pelihara bicara anda.
Pelihara bacaan anda, jangan dia nanti akan
merusak khusyu’ anda dalam sholat.
Tertawa terbahak-bahak saja bisa merusak
khusyu’ dalam sholat anda nantinya.
Kalau Sholat untuk hidup
Kerjakanlah sesuai dengan apa yang anda
katakan di dalam sholat.
Usahakan semua aktivitas anda sesuai
dengan apa yang anda katakan di dalam
sholat tadi.
Ingatlah, Tuhan Maha Mendengar, Maha
Melihat. Dia akan tahu apakah kamu
berbohong atau dari orang yang benar
Nabi Muhammad saw berpesan kepada kita
“Sholatlah kamu sebagaimana kamu lihat
aku sholat”
Nabi ruku’nya agak lama dan sujudnya agak
lama.
Saya percaya rahasia ummat islam sekarang
hanya soal “Jendela Dunia” ini yang perlu
mereka buka kembali
Sudah terlalu lama Jendela Dunia itu disia-
siakan
Sedikit yang melakukan “komunikasi
qalbu” kepada Allah pada lima waktu setiap
harinya.
Maka tersia-sialah hadiah penghormatan itu
Maka akibatnya jadilah mereka orang-orang
yang tidak dihormati.
Mereka memperingati Isra’ Mi’raj
Tetapi mereka belum mampu memberikan
harga yang pantas terhadap peristiwa itu
Tidak ada peristiwa yang lebih penting,
kalau seseorang harus bolak balik sampai 10
kali
Dalam pengalaman kita keseharian, kita
bolak balik karena lupa hanya dua kali atau
tiga kali.
Maka itu………………
Belajarlah dari sekarang
Untuk menghadirkan qalbu

Di setiap kamu membaca Fatihah dalam


sholat
Semoga di suatu hari nanti, semua bacaan
sholat dapat kamu hadirkan qalbumu ke
harirat Nya
Itulah sesungguhnya makna nomor wahid
Dari peristiwa isra’ Mi’raj Nabi Muhammad
saw

Bumi, 11 Oktober 2002

Jum’at, 5 Sya’ban 1423


Pusat Studi Islam dan Kepurbakalaan

Anda mungkin juga menyukai