Anda di halaman 1dari 12

Nama : Endah Lukitasari

NIM : 23100860123
Program Studi : PPG Prajabatan Bahasa Jawa 2023

MODUL AJAR UNGGAH UNGGUH BASA

A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Modul
Nama Penyusun : Endah Lukitasari, S.S.
Sekolah : SMPN 1 Yogyakarta
Fase/Kelas/Semester : D/VII/1
Alokasi Waktu : 1 x 2 jp (1 pertemuan)
Tema : Unggah Ungguh Basa

2. Kompetensi Awal
Peserta didik dapat mengidentifikasi penggunaan Bahasa Jawa sesuai dengan
paramasastra untuk berbagai tujuan secara logis, kritis dan kreatif.

3. Profil Pelajar Pancasila


Setelah menyelesaikan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat
mengembangkan diri sesuai dengan profil pelajar Pancasila, terutama dimensi mandiri,
gotong royong, berkebhinekaan global dan bernalar kritis .
Mandiri: peserta didik belajar secara mandiri dan bertanggung jawab pada dirinya
sendiri untuk menyelesaikan masalah dalam mengidentifikasi paramasastra dan
unggah ungguh basa.
Gotong royong: peserta didik mampu bekerjasama dalam kelompok untuk menelaah
paramasastra dan unggah ungguh basa.
Berkebhinekaan Global: peserta didik mampu meningkatkan kecintaannya akan Bahasa
Jawa sebagai warisan bangsa dengan mempelajari paramasastra dan unggah ungguh
basa.
Bernalar kritis: peserta didik mampu merefleksi pemikiran dan proses berfikir untuk
memahami dan mempelajari paramasastra serta unggah ungguh basa yang benar.

4. Sarana dan Prasarana


a. Sarana
1) Laptop/computer
2) Proyektor
3) Jaringan internet
4) Hp
5) Papan tulis
6) Spidol
7) Speaker
b. Prasarana
1) Power Point
2) Youtube

5. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan adalah Project Base Learning dengan pendekatan
alur merdeka.

B. Kompetensi Inti
1. Capaian Pembelajaran
a. Elemen Berbicara
Peserta didik mampu melafalkan huruf, suku kata, kata tentang nama-nama benda,
nama-nama anggota tubuh dan kata kerja dalam ragam ngoko dan krama dengan tepat.
b. Elemen Menulis
Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis
untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik menyampaikan
ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan pendapat pro/kontra secara etis dalam
memberikan penghargaan secara tertulis dalam paramasastra dan unggah ungguh
basa.

2. Tujuan Pembelajaran
a. Dengan pembelajaran Problem Based Learning, setelah menyimak materi
presentasi, peserta didik diharapkan mampu memahami kaidah kebahaasaan
(paramasastra) dan unggah ungguh basa (C2).
b. Dengan pembelajaran Problem Based Learning, setelah menyimak video, peserta
didik dapat menelaah ragam ngoko dan krama dengan tepat (C4).
c. Melalui pembelajaran Problem Based Learning, setelah diskusi berkelompok,
peserta didik mampu menyusun cerita menggunakan ragam ngoko dan krama
dengan tepat (C6).

3. Pemahaman Bermakna
a. Peserta didik dapat menggunakan bahasa Jawa dengan unggah ungguh basa
yang tepat dalam kegiatan sehari-hari.
b. Peserta didik dapat menjelaskan penggunaan bahasa Jawa sesuai dengan kaidah
kebahaasaan (paramasastra) dan unggah ungguh basa.
4. Pertanyaan Pemantik
a. Nalika matur karo wong kang luwih tuwa awakmu migunakake basa apa?
b. Jaman menika kathah ingkang boten migunakaken unggah ungguh basa antawis
lare enom dhateng tiyang ingkang langkung sepuh. Tegesipun unggah ungguh
basa menika boten trep. Kados pundi pamanggihan panjenengan?
c. Coba basake ukura iki kanthi unggah ungguh kang trep “Aku lagi mangan nalika
ibuk menyang pasar”

5. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Deskripsi
Pembelajaran
Elemen Pendahuluan (10 Menit)
• Pembelajaran dibuka dengan salam. Pembelajaran
dimulai dengan doa bersama. Kesiapan belajar
peserta didik diperhatikan dengan pemeriksaan
kehadiran, posisi tempat duduk siswa, kebersihan
ruang kelas dan kerapihan pakaian.
• Peserta didik diberi motivasi dengan mengajukan
pertanyaan pemantik yang telah disediakan.
• Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran dan
aktivitas pembelajaran yang disampaikan guru.

Elemen Inti (60 Menit)


Mulai Dari Diri Orientasi Peserta Didik Pada Masalah
• Peserta didik menyimak dan memahami (C2)
pengantar dari guru melalui youtube terkait unggah
ungguh basa.
• Peserta didik menjawab pertanyaan singkat pre-
test dari guru melalui google form mengenai materi
unggah ungguh basa.
https://forms.gle/PVAyKhQecBREzYsK9

Eksplorasi Konsep • Peserta didik mengumpulkan informasi tentang


(Decompotiton) bentuk unggah ungguh basa yang sudah dilihat
dari youtube.
• Peserta didik membaca informasi tentang bentuk
unggah ungguh basa yang sudah ada.

Ruang Kolaborasi Pengorganisasian Peserta Didik


(Pattern • Peserta didik dengan arahan guru membentuk
Recognition) kelompok kecil beranggotakan 3 anak.
• Peserta didik menerima bahan diskusi berupa
power point tentang unggah ungguh basa.
• Peserta didik menyimak media video
paramasastra dan unggah ungguh basa melalui
link YouTube:
https://www.youtube.com/watch?v=D7XkztjjOD4
• Peserta didik dengan arahan guru diminta
menelaah (C4) ragam bentuk ngoko dan krama.

Pembimbingan Penyelidikan
• Peserta didik dalam kelompok didampingi guru
mendiskusikan hal-hal sebagai berikut: a) ragam
bentuk ngoko dan krama yang sudah ditampilkan
b) penggunaan ragam bentuk ngoko dan krama
yang tepat terutama untuk penggunaan sehari-hari
c) menganalisis contoh cerita yang menggunakan
unggah ungguh basa.
• Peserta didik secara berkelompok diminta untuk
merencanakan (C6) penulisan pacelathon dengan
unggah ungguh basa yang tepat.
Demonstrasi Pengembangan dan Penyajian Hasil Karya
Kontekstual • Masing-masing kelompok saling bertukar informasi
(Abstraction) dengan mempresentasikan dan menyimpulkan hasil
kerja mereka di depan kelas.

Elaborasi • Peserta didik dari kelompok lain bisa menanggapi,


Pemahaman mengajukan pertanyaan, ataupun memberikan
masukan pada pekerjaan kelompok yang presentasi
dengan bahasa yang santun.
Koneksi Antar Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Materi • Peserta didik mengumpulkan tugas yang sudah
(Algorithm) dikerjakan kepada guru.
Aksi Nyata • Peserta didik melaksanakan penilaian post test
pengetahuan melalui google form.
https://forms.gle/PVAyKhQecBREzYsK9

Elemen Penutup (10 Menit)


• Peserta didik diberikan apresiasi atas hasil
partisipasinya.
• Peserta didik menyimak penguatan materi yang
disampaikan guru berdasarkan hasil diskusi peserta
didik yang telah dilakukan.
• Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses
kegiatan pembelajaran hari ini dengan arahan guru.
• Peserta didik bersama guru merancang kegiatan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
• Peserta didik bersama guru menutup kegiatan
pembelajaran dengan berdoa dan salam.

6. Asesmen Diagnostik
Guru mengajukan beberapa pertanyaan dan pre-test untuk mendapatkan gambaran
awal kesiapan non kognitif peserta didik
1. Asesmen diagnostik non kognitif
- Sinteng ingkang wonten griya migunakaken krama inggil kagem tiyang
sepuhipun?
- Miturut pamanggihan panjenengan, menawi wonten lare ingkang matur
kaliyan tiyang sepuh ngagem ngoko, menika kados pundi?
2. Asesmen diagnostik kognitif
1) Tujuan pembelajaran yang dinilai
Peserta didik mampu menggunakan Bahasa Jawa dengan unggah ungguh basa
dalam konteks kehidupan sehari-hari secara mandiri, kritis, kreatif dan
kolaboratif.
2) Waktu pelaksanaan
Asesmen dilakukan di 10 menit pertama pembelajaran.
3) Teknik asesmen
Pre test secara tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan essay.
4) Instrumen asesmen
Soal Pilihan Ganda

1. Gatekna pratelan drama ing ngisor iki!


(Esuk iku ing kelas lagi pelajaran basa Jawa, Bu Endah wis miwiti pamulangan
yaiku bab tembung saroja, para siswa pada mangsuli pitakonane bu Endah,
ujug-ujug Radit teka lan langsung nuju lungguhane)
Bu Endah: “Radit, geneya kok tekamu telat?”
Radit: “Nyuwun pangapunten, Bu! Kula kerinan.”
Bu Endah: “Geneya kok tangimu nganti kerinan, Radit?”
Radit: “Kalawingi tilem kula kedalon, Bu. Ningali bal-balan wonten TV”
Bu Endah: “Sejatine kowe kabeh iku oleh-oleh wae nonton TV, nanging kudu
eling wektu. Yen ora malem minggu ora oleh nganti bengi, sebab esuke kowe
kabeh rak kudu mangkat sekolah. Yen nganti telat kowe dhewe sing rugi ta?”
Radit: “Inggih, Bu!”

Ragam basa kang digunakake Radit ing pratelan drama kasebut yaiku....
a. Ngoko lugu
b. Ngoko alus
c. Krama lugu
d. Krama alus

2. Ing ngisor iki kang dadi titikane basa ngoko alus yaiku?
a. Basa ngoko kang kecampuran ragam basa krama alus
b. Basa ngoko kang tembunge basa rinengga
c. Basa ngoko kang ora kecampuran ragam basa ngoko
d. Basa ngoko kang tembung dienggo saben dina

3. Aku sakulawarga nalika lelungan menyang Yogja bingung amarga


papan dununge alamat sing bakal diparani durung ngerti, mula ing dalan
aku takon marang wong kang ngerti papan iku.
Basa kang prayoga dienggo nalika takon alamat menyang wong liya
yaiku….
a. Krama
b. Ngoko lugu
c. Krama desa
d. Ngoko alus

4. Manawa tetepungan karo kanca kang umure luwih tuwa,


unggah-ungguh basane kang bener….

a. Jenengku Etik, omahku Wonosari.


b. Nama Kula Etik, griya kula Wonosari.
c. Asma kula Etik, griya kula Wonosari.
d. Nama kula Etik, dalem kula Wonosari.

5. Wektu nggone Pakdhe kagungan kersa, sampeyan apa ora ngerti?


Ragam basa kang digunakake yaiku….
a. Ngoko lugu
b. Krama alus
c. Ngoko alus
d. Krama andhap
Soal Essay
6. Ukara ing ngisor iki owahana dadi basa krama lugu!
“Apa kowe ora sida lungo?”

7. Ukara ing ngisor iki owahana dadi basa ngoko alus!


“Dalemipun pak Camat menika caket sanget kaliyan griya kula”

8. Gaweyo ukara bebas nganggo basa krama inggil!

9. Basa apa kang digunakake marang wong sing sadrajat amarga durung raket?

10. Basa kang ora kecampuran tembung krama inggil tumrap wong sing diajak guneman
diarani?

7. Asesmen Formatif
Guru melakukan asesmen formatif dengan memberikan soal untuk membuat
pacelathon bertema pendidikan secara singkat yang didalamnya terdapat ragam
ngoko dan krama.

8. Asesmen Sumatif
Guru mengajukan post-test untuk mengetahui laporan pencapaian hasil belajar
peserta didik yang disertai dengan informasi ketercapaian pembelajaran secara
keseluruhan.
1) Tujuan pembelajaran yang dinilai
Peserta didik mampu menelaah serta merancang geguritan sesuai dengan
struktur dan kaidah yang baik dan benar.
2) Waktu pelaksanaan
Asesmen dilakukan pada 20 menit terakhir pembelajaran
3) Teknik asesmen
Tertulis dengan pilihan ganda dan essay
4) Instrumen asesmen
Soal pilihan ganda:

1. Gatekna pratelan drama ing ngisor iki!


(Esuk iku ing kelas lagi pelajaran basa Jawa, Bu Endah wis miwiti pamulangan
yaiku bab tembung saroja, para siswa pada mangsuli pitakonane bu Endah,
ujug-ujug Radit teka lan langsung nuju lungguhane)
Bu Endah: “Radit, geneya kok tekamu telat?”
Radit: “Nyuwun pangapunten, Bu! Kula kerinan.”
Bu Endah: “Geneya kok tangimu nganti kerinan, Radit?”
Radit: “Kalawingi tilem kula kedalon, Bu. Ningali bal-balan wonten TV”
Bu Endah: “Sejatine kowe kabeh iku oleh-oleh wae nonton TV, nanging kudu
eling wektu. Yen ora malem minggu ora oleh nganti bengi, sebab esuke kowe
kabeh rak kudu mangkat sekolah. Yen nganti telat kowe dhewe sing rugi ta?”
Radit: “Inggih, Bu!”

Ragam basa kang digunakake Radit ing pratelan drama kasebut yaiku....
a. Ngoko lugu
b. Ngoko alus
c. Krama lugu
d. Krama alus

2. Ing ngisor iki kang dadi titikane basa ngoko alus yaiku?
a. Basa ngoko kang kecampuran ragam basa krama alus
b. Basa ngoko kang tembunge basa rinengga
c. Basa ngoko kang ora kecampuran ragam basa ngoko
d. Basa ngoko kang tembung dienggo saben dina

3. Aku sakulawarga nalika lelungan menyang Yogja bingung amarga


papan dununge alamat sing bakal diparani durung ngerti, mula ing dalan
aku takon marang wong kang ngerti papan iku.
Basa kang prayoga dienggo nalika takon alamat menyang wong liya
yaiku….
a. Krama
b. Ngoko lugu
c. Krama desa
d. Ngoko alus

4. Manawa tetepungan karo kanca kang umure luwih tuwa,


unggah-ungguh basane kang bener….

a. Jenengku Etik, omahku Wonosari.


b. Nama Kula Etik, griya kula Wonosari.
c. Asma kula Etik, griya kula Wonosari.
d. Nama kula Etik, dalem kula Wonosari.

5. Ukara ing ngisor iki kang bener manut unggah-ungguh basa yaiku....
a. Mbah, panjenengan dhahar rumiyin, kula sampun dhahar.
b. Mbah, panjenengan nedha rumiyin, kula sampun dhahar.
c. Mbah, panjenengan dhahar rumiyin, kula sampun nedha.
d. Mbah, panjenengan nedha rumiyin, kula sampun nedha.

Soal Essay
6. Ukara ing ngisor iki owahana dadi basa krama lugu!
“Apa kowe ora sida lungo?”

7. Ukara ing ngisor iki owahana dadi basa ngoko alus!


“Dalemipun pak Camat menika caket sanget kaliyan griya kula”

8. Gaweyo ukara bebas nganggo basa krama inggil!

9. Basa apa kang digunakake marang wong sing sadrajat amarga durung
raket?

10.Basa kang ora kecampuran tembung krama inggil tumrap wong sing
diajak guneman diarani?
9. Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian
1). Pilihan Ganda
No. Kunci Penilaian
Jawaban
1. D Skor = jumlah jawaban benar x 5
2. A
3. A
4. B
5. C

2). Pilihan Ganda


No. Kunci Jawaban Penilaian
1. Apa panjenengan boten sios tindak? Skor = jumlah
2. Daleme pak camat kae cedak banget karo omahku jawaban benar
3. (Kalimat bebas dari peserta didik dengan menggunakan x 10
krama inggil)
4. Ngoko lugu
5. Krama lugu
Nilai = skor pilihan ganda + essay

10. Remedial dan pengayaan


a). Remedial
Bagi peserta didik dengan nilai masih di bawah 75, maka remedial bisa dilaksanakan
dengan pemberian tugas individu berupa penyusunan ringkasan materi tentang unggah
ungguh basa dengan mengidentifikasi kaidah kebahasaan di dalamnya. Adanya tugas
mandiri ini diharapkan peserta didik mampu meningkatkan pemahaman materi
mengenai unggah ungguh basa.
b). Pengayaan
Bagi peserta didik yang memiliki bakat dan potensi di atas rata-rata, pemberian materi
dan pengayaan berupa penugasan menulis cariyos menggunakan krama inggil dengan
berbagai tema.

11. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Peserta Didik Guru
1. Kesulitan apa saja yang ditemui 1. Apakah peserta didik sudah
selama pembelajaran? memahami geguritan?
2. Pengalaman menarik apa yang 2. Apakah strategi pembelajaran
ditemui selama pembelajaran? sudah berjalan sesuai rencana?

12. Glosarium
Unggah ungguh basa: aturan atau tata cara penulisan dalam Bahasa Jawa
Paramasastra: kaidah kebahasaan yang digunakan dalam Bahasa Jawa

13. Daftar Pustaka


Gandung Widaryatmo, dkk. 2016. Prigel basa jawa SMA/MA SMK/MAK KelasX.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mudzmainnah, Tsulusi Nurul. 2022. Pendamping Siswa Canggih Basa Jawa Kelas
VIII Semester Ganjil. Klaten: Gema Nusa.
Yayasan Sastra Lestari. https://www.sastra.org/

14. Lampiran-Lampiran
1). Lampiran 1: Bahan Ajar

KAWRUH BASA
Pamilahe Basa Manut Unggah-Ungguhe
Undha-usuking basa yaiku tataraning basa Jawa manut panganggone, wondene unggah-ungguhing
basa iku panataning basa miturut lingguhing tatakrama (tatakrama anggone nggunakake basa Jawa).
Tujuwan nggunaake unggah-ungguh basa yaiku kanggo ngajeni awake dhewe lan ngajeni wong-wong
sing pancen kudu diajeni. Sejatine unggah-ungguh basa Jawa iku yen disinaoni kanthi njlimet akeh
banget perangane, ing jaman biyen perangane kayata:
1. Ngoko
a. Ngoko Lugu
b. Ngoko Alus: Antya basa, Basa antya

2. Madya
a. Madya ngoko
b. Madyantara
c. Madyakrama

3. Krama
a. Kramantara
b. Wredha krama
c. Krama inggil

4. Kedhaton
Amarga saka owah gingsiring jaman lan kanggo nggampangake para siswa anggone nyinaoni basa
Jawa, ing jaman saiki undha-usuking basa Jawa iku kaperang dadi 2 (loro), yaiku:
a. Ngoko:
1) Ngoko Lugu
Basane ngoko kabeh, ora dicampuri tetembungan krama.
Penganggone yaiku:
a) Kanca padha kanca sing wis akrab.
b) Wong sing drajate luwih dhuwur marang wong sing drajade luwih endhek.
c) Kanggo situwsi resmi sing pancen perlu ngoko (umpamane tulisan ing majalah utawa buku).

Tuladhane:
- Dhuwite mau digawa apa durung ya karo mas Budi?
- Aku arep lunga menyang pasar.

2) Ngoko Alus
a) Basane ngoko dicampuri krama inggil.
b) Basa krama sing digunakake kanggo aweh pakurmatan marang mitra wicara.
c) Tembung sing perlu dikramakake yaiku wonge panindake lan barang kaduwekane.

Penganggone yaiku:
a) Kanca raket nanging padha ngajeni (umpamane wong pangkat marang wong pangkat).
b) Wong tuwa utawa sing luwih dhuwur drajade marang wong enom, nanging wis akrab banget.
c) Yen lagi ngrembug wong liya sing diajeni banget.
d) Wong wadon marang bojone (yen nggunakake basa ngoko).
e) Tulisan ing majalah kanggo ngajeni wong sing maca.

Tuladhane:
-Eyangku isih durung bisa kondur saiki jalaran isih tindak pasar.
-Matur nuwun marang sapa wae sing wis kersa paring panyaruwe.

b. Krama
1) Krama Lugu
a) Basane awujud krama lugu, ora dicampuri krama inggil apadene ngoko.
b) Basa iki watake ngajeni marang sing diajak guneman nanging kurang alus.
c) Ater-ater lan panambang kudu dikramakake.

Penganggone yaiku:
a) Wong sing sadrajad nanging padha dene ngajeni.
b) Wong biasa sing durung nate tepung utawa durung akrab.
c) Ing swasana resmi (upamane lagi macakake rantaman adicara).

Tuladhane:
-Sampeyan wau sampun mbekta napa kemawon?
-Sampan malah sampun angsal, sinten ingkang nyukani?

2) Krama Alus (inggil)


a) Basane luwih alus lan ngajeni banget, wujude basa krama kacampuran krama inggil.
b) Tembung sing perlu dikramakake, yaiku; wonge, panindake lan barang kaduwekane.
c) Awake dhewe ora kena dikramakake inggil.

Penganggone yaiku:
a) Wong sadrajad utawa padha pangkate, kang padha ngajeni-ngajeni banget ing antarane siji lan
sijine.
b) Marang wong wing luwih dhuwur drajade (anak marang wong tuwa, murid marang guru, abdi
marang bendarane lan sapanunggalane).
c) Wong luhur kang durung nate tepung lan durung akrab.

Tuladhane:
-Pak, panjenengan mangke menapa tamtu tindak dhateng kantor?
-Bilih wonten dhanganing penggalih panjenengan kula aturi rawuh!

Anda mungkin juga menyukai