TAMU/HANDLING COMPLAIN
Oleh
MUHAMMAD GHAZI AL GHIVARY
A0E021068
Menyetujui
Pembimbing Utama
………………………
NIP
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah ini telah diterima sebagai sesuatu kebutuhan studi pada
program Diplom III Pariwisata Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram
Mataram, …………………..
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT.atas nikmat yang diberikan kepada penulis
sehingga dapat melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan di Golden Palace Hotel
Lombok dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan alam Nabi besar Nabi Muhammad SAW. Laporan yang penulis buat ini
menjelaskan tentang informasi yang penulis dapat setelah melakukan praktek kerja lapangan
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada semua
pihak yang telah membimbing, membantu serta memfasilitasi Penulis sehingga Karya Tulis
Ilmiah (KTI) ini dapat Penulis selesaikan sebagaimana mestinya. Terimakasih Penulis
sampaikan kepada:
1. Kepada orang tua dan keluarga yang telah mendoakan dan mendukung Penulis dalam
2. Kepada Bapak. Dr. H. Ihsan, Ro’is, S.T,.,M.SI, Selaku Dekan II Fakultas Ekonomi dan
3. Kepada Bapak Lalu Muhammad Furkan, SE.,MM.,Ph.D. selaku Ketua Program studi
4. Kepada Bapak Adhitya Bagus Singandaru, S.E,.M,.E Selaku Sekretaris Program Studi D
III Pariwisata
5. Kepada ibu Siti Hamdiah Rojabi S.E., MM selaku dosen pendamping lapangan
6. Bapak Reza Pahlevi , selaku General Manager Golden Palace Hotel Lombok
7. Semua senior di Hotel yang telah memberikan begitu banyak pengetahuan yang
banyak terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam penyusunan, maka dari itu saya
mengharapkan saran serta kritik untuk menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan dalam kata pengantar ini.Akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi penulis dan
khususnya untuk jurusan perhotelan pada Prodi D3 Pariwisata Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mataram.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
ABSTRACT
BAB I
PENDAHULUAN
Hospitality adalah hubungan antara tamu dan tuan rumah yang disikapi dengan
ramah dengan memberikan pelayanan ataupun menerima tamu saat kedatangan hingga
meninggalkan tempat. Melayani tamu bukan pekerjaan mudah. Para pelaku hospitality ini
sebisa mungkin akan membantu tamu yang datang dan dilayani dengan baik. Sampai
akhirnya tamu tersebut bisa merasa dirinya dihargai dan nyaman akan pelayanan yang
diberikan. Menurut Yoeti (2004), hospitality mendefinisikan jasa (service) sebagai suatu
produk yang tidak nyata (intangible) dari hasil kegiatan timbal balik antara pemberi jasa
(producer) dan penerima jasa (consumer) melalui suatu atau beberapa aktivitas untuk
sering kali menjadi landasan untuk menciptakan suasana yang sangat berkesan bagi tamu.
Dengan memahami kebutuhan dan harapan tamu, penyedia layanan dapat menciptakan
suasana yang nyaman dan ramah saat menyambut tamu dan membuat tamu merasa
dihargai. Dalam dunia perhotelan hospitality merupakan nilai inti yang membantu
Menurut Webster (2000), hospitality juga dapat dimaknai sebagai sikap keramah-
tamahan dalam artian merujuk pada hubungan antara tamu (guest) dan tuan rumah atau
penyedia jasa (host) dan juga merujuk pada aktivitas spesifik dalam operasionalnya.
Menurut Michele Hershberger (1999), hospitality adalah terjemahan dari kata benda
latin hospitium (atau kata sifatnya hospitalis) yang berasal dari hospes yang artinya tamu atau
tuan rumah. Konsep ini juga dipengaruhi oleh kata Yunani xenos, yang merujuk kepada
orang asing yang menerima sambutan atau yang melakukan penyambutan terhadap orang
lain.
Menurut Koen Meyer sebagaimana yang dikutip oleh Akib (2020), pariwisata adalah
aktivitas perjalanan yang dilakukan sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah
tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk
memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur dan tujuan-tujuan
lainnya. orang untuk sementara waktu ke destinasi diluar tempat tinggal dan tempat
Dalam buku Pariwisata dan Perhotelan yang ditulis oleh Bagyono (2014), Hotel adalah
jenis akomodasi yang dikelola secara komersial dan profesional, disediakan bagi setiap orang
untuk mendapatkan pelayanan penginapan, makan dan minum serta pelayanan lainnya.
Menurut AHMA (American Hotel and Motel Associations) adalah suatu tempat dimana
disediakan penginapan, makanan, dan minuman, serta pelayanan lainnya, untuk disewakan
bagi para tamu atau orang– orang yang tinggal untuk sementara waktu.
pelayanan, penginapan, serta dilengkapi dengan pelayanan makanan dan minuman sebagai
sarana pendukung pariwisata untuk wisatawan. Jenis-jenis akomodasi itu sendiri ada
beberapa yaitu: Hotel, Motel, Cottages, Guest House, Bungalow, Mess, Home Stay, Losmen,
Camping. Pesatnya perkembangan industri pariwisata ini secara global maka tentu para
Menurut Widanaputra (2009), Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang dikelola secara
komersial dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada untuk
menyediakan fasilitas pelayanan jasa penginapan, makanan, dan minuman serta jasa yang
yang pesat. Dengan keindahan alamnya yang memukau, banyak wisatawan mencari
akomodasi yang nyaman dan mewah. Salah satu tren terkini adalah keberadaan Golden
Palace Hotel, sebuah destinasi penginapan yang menjadi pilihan utama para wisatawan yang
menginginkan pengalaman menginap yang istimewa. Dengan fasilitas, dan lokasi strategis,
Golden Palace Hotel menjadi symbol kemewahan dalam menghadapi era baru pariwisata era
Golden Palace merupakan salah satu hotel di lombok yang terletak di Kota Mataram
tepatnya berlokasi di tempat yang sangat strategis yaitu Jl. Sriwijaya No.38,Sapta Marga,
Kec. Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat 83232. Pelayanan yang kita berikan
kepada tamu baik makanan atau minuman yang melebihi apa yang diharapkan oleh tamu
sehingga tamu akan merasa lebih puas dan akan selalu membuat tamu untuk kembali datang
menggunakan jasa kita. Untuk itu kualitas pelayanan sangat penting dan harus dimiliki oleh
seseorang F&B Service karena bekerja dibidang pelayanan. Setiap penginapan khususnya di
departemen F&B Service tidak terlepas dari complaint para wisatawan atau konsumen yang
datang berkunjung.
Dalam menangani hal itu, Golden Palace Hotel memprioritaskan kepuasan tamu dengan
pendekatan yang profesional dan proaktif. Sistem penangan keluhan yang efisien dirancang
untuk merespons dengan cepat, dan memberikan solusi yang memuaskan. Dengan fokus pada
perbaikan berkelanjutan, hotel ini berkomitmen untuk menjaga standar kualitasnya dan
memastikan setiap tamu merasa dihargai bahkan dalam situasi keluhan. Salah satu contoh
permasalahan atau komplain di Golden Palace Hotel yaitu misalnya, kurangnya komunikasi
waiters dengan tamu sehingga menyebabkan terjadinya komplain terkait tingkat kematangan
Menurut Wysocki F. Allen (2001), menyatakan bahwa cara mengatasi komplain yaitu,
perhatian yang penuh dan tidak terbagi, mendengarkan dengan baik, mengajukan pertanyaan
kunci seperti “ada lagi”?, staf harus mengakui masalah yang dialami pelanggan jangan
mengelak atau mencari alasan, ajukan permintaan maaf, berikan solusi atas masalah atau
komplain tersebut, tanyakan kembali apa ada masalah yang harus diselesaikan lagi, dan
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat judul yang berguna dan
mampu diterapkan bagi para pembaca untuk lebih meningkatkan perannya dalam melakukan
pelayanan kepada tamu. Oleh karena itu penulis mengangkat judul. “PERAN F&B SERVICE
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat di rumuskan
1.3.1. Adapun Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan tugas akhir ini yaitu untuk
mengetahui pelayanan apa saja pada departemen F&B Service yang membuat tamu
1.3.2. Adapun manfaat yang ingin dicapai pada penulisan tugas akhir ini yaitu:
1. Bagi Mahasiswa
Lombok.
2. Bagi Industri
F&B Service
b. Sebagai bentuk hubungan kerja sama antar mahasiswa dengan pihak
industri
3. Bagi Akademik
bidang perhotelan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Diwangkara, Sari, dan Rukayah (2020), Pariwisata Secara umum merupakan
suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari
suatu tempat ke tempat yang lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu
perencanaan atau bukan maksud untuk mencari nafkah ditempat yang dikunjunginya, tetapi
keinginan yang beaneka ragam. Industri pariwisata merupakan salah satu sarana yang baik
adanya industri pariwisata seperti kegiatan pengadaan jasa akomodasi, seperti rumah inap,
layanan wisata, kedai makanan, hingga bisnis yang secara tidak langsung membantu
mengurangi angka pengangguran di negeri ini. Selain itu sumbangan devisa baik bagi kas
pemerintah setempat maupun bagi kas negara merupakan salah satu dampak positif lain dari
Pada Bab 1 Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang
dukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
Dapat disimpulkan bahwa Pariwisata adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan ke suatu tempat dengan tujuan
rekreasi, liburan, bisnis, atau keperluan lainnya. Pariwisata melibatkan berbagai aspek seperti
transportasi, akomodasi, atraksi wisata, dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan
perjalanan.Pariwisata dapat dilakukan di dalam negeri maupun luar negeri, dan merupakan
salah satu sektor penting dalam perekonomian karena mampu memberikan kontribusi yang
pembangunan daerah.
pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makan, minuman, dan fasilitas kamar untuk tidur
kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan
jumlah yang jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya
perjanjian khusus. Hotel merupakan bagian dari industri kepariwisataan. Hotel merupakan
akomodasi terlengkap karena hotel memiliki banyak fasilitas penunjang seperti ketersediaan
kamar berbagai tempat istirahat, restoran, ruang pertemuan business center, hingga fasilitas
hiburan seperti kolam renang, pusat kebugaran, spa, dan sebagiannya. Adapun fasilitas yang
C. Jasa laundry
lainnya semacam itu yang tentunya menyediakan sarana serta prasarana yang
lengkap.
Menurut Komar (2014), Food and Beverage Departement adalah salah satu departemen
dalam hotel yang bertugas dan bertanggung jawab dalam hal penyediaan (production),
pelayanan (service) makanan dan minuman untuk tamu tamu yang menginap di hotel, juga
tamu-tamu dari luar hotel yang menginginkan makanan dan minuman dari hotel, seperti pesta
pernikahan (wedding party), rapatrapat dinas (convension), dan pesanan makanan keluar
(outside catering).
Menurut Rachman Arief (2005), Food and Beverage menyebutkan bahwa Food and
Beverage Departement yaitu bagian yang bertugas mengolah, memproduksi dan menyajikan
makanan dan minuman untuk keperluan tamu hotel, baik dalam kamar, restaurant/coffee
shop, banquet (resepsi pertemuan), makanan karyawan dan sebagiannya. Bagian ini dipimpin
oleh seseorang Asisten Food and Beverage Manager, seorang sekretaris Food and Beverage
A. Executive Chef
B. Restoran Manager
C. Banquet Manager
F&B Service merupakan pusat penghasilan kedua setelah penjualan kamar, adapun
beberapa tanggung jawab dari F&B Service yaitu :
1. Mejamin kualitas makanan dan minuman
Secara umum, restoran adalah sebuah tempat yang menyediakan makanan dan
minuman untuk di konsumsi di tempat atau dibawa pulang. Restoran biasanya memiliki
berbagai macam menu dan variasi harga yang sesuai dengan kelasnya. Selain itu, restoran
juga biasanya memiliki suasana yang nyaman dan dilengkapi dengan fasilitas seperti meja
Menurut Marsum (2010), restoran adalah tempat atau bangunan yang diorganisir secara
komersial yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada tamu, baik berupa
makanan dan minuman. Tujuan operasional restoran adalah mencari keuntungan dan
membuat para tamu merasa puas dengan pelayanan yang dilakukan oleh seluruh staff restoran
tersebut. Dalam persaingan dunia kuliner para penyedia jasa restoran saling menonjolkan
keunikan dan kekhasan mereka, keunikan dan kekhasan yang ditonjolkan misalnya dekorasi
Secara umum ada beberapa jenis-jenis restaurant menurut Masum (1994), diantaranya adalah
1. Carvery : Restoran ini biasanya berlokasi di motel. Menyajikan makanan dan
3. Fish and chips shops: Restoran yang menyajikan menu ikan, snack
4. Cafe: Restoran yang biasanya menyediakan makanan ringan seperti kopi, teh, kue,
5. Family style restaurant: Restoran yang menyediakan makanan dengan porsi yang
besar dan cocok untuk konsumsi bersama keluarga, biasanya dengan harga yang
terjangkau.
eat, dimana tamu dapat memilih makanan sebanyak yang diinginkan dengan harga
tetap.
7. Ethnic restaurant: Restoran yang menyajikan makanan dari berbagai negara atau
daerah tertentu, dengan menu yang biasanya mengandung bahan dan rempah-rempah
khas.
8. Seafood restaurant: Restoran yang menyediakan makanan laut seperti ikan, udang,
kepiting dan lainnya, dengan cara olahan dan saus yang berbeda-beda.
9. Steakhouse: Restoran yang menyediakan hidangan steak dan daging panggang dengan
berikut:
a. American service
Jenis pelayanan yang praktis dan cepat di mana makanan telah ditata langsung dari dapur
c. French service
disiapkan, dimasak dan diracik diatas troli khusus (guerido table) langsung di depan
d. Russian service
Cara penyajian makanan yang disusun secara apik dan menarik di atas sebuah
piring makan besar (pinggan) dari dapur untuk dihidangkan kepada tamu
e. Counter service
Suatu system pelayanan dimana para tamu datang, lalu duduk di counter.
Apabila makanan dan minuman yang dipesannya sudah siap, maka akan disajikan
kepada tamu di atas counter. Petugas yang menyajikan bisa waiter ataupun juru
Self service atau buffet service adalah suatu system pelayanan restoran di mana
semua makanan secara lengkap (hidangan pembuka, sup, hidangan utama, hidangan
penutup) telah tertata dan diatur rapi di atas meja hidangan atau meja prasmanan. Para
Sistem pelayanan dimana tamu datang untuk membeli makanan yang telah siap
ataupun disiapkan terlebih dahulu, dibungkus dalam kotak untuk dibawa pergi. Jadi,
Semua makanan yang dipesan oleh tamu disiapkan pada piring/mangkok sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di restoran itu, kemudian ditaruh pada sebuah meja
kecil yang ada piring diatas meja makan yang dapat berputar/diputar,dilengkapi
Menurut Marsun W A (2000), Teori Handling Coumplain adalah keluhan tamu yang
ditangani dengan prosedur atau langkah-langkah yang tepat akan menyelesaikan keluhan
tersebut dengan baik, sehingga tamu merasa diperhatikan dan merasa puas. Bagaimanapun
bentuk keluhan tamu, apalagi bentuk keluhan tersebut benar dan layak merupakan umpan
baik bagi pihak restoran dan dapat dipergunakan untuk meningkatkan pelayanan bagi tamu
Penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan peniliti dalam melakukan penelitian
sehingga dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan.
Berikut dijelaskan penelitian terdahulu terkait peranan F&B Service dalam menangani
keluhan tamu/handling coumplint tamu secara umum yang menjadi refrensi dari penelitian
1. Jurnal penelitian yang dipublishkan oleh Wellalangi, Maria Beatrix Rahinart yang
Hasil penelitian yang didapatkan dalam jurnal ini adalah untuk mengetahui jenis –
jenis keluhan yang terjadi di Restaurant, Peran seorang pramusaji dalam menangani
2. Jurnal penelitian yang dipublishkan oleh Rimbaisa, I. Gusti Ngurah Chandra, and
didapatkan di jurnal ini adalah penanganan keluhan tamu bermanfaat sebagai suatu
pedoman dimasa yang akan datang supaya tidak terjadi keluhan yang sama,
3. Jurnal penelitian ini dipublish oleh Anggraini, Fera Dhian, and Lulux Beru Utami,
penelitian yang didapatkan dalam jurnal ini adalah Food and Beverage Serivice
Departement adalah bagian Food and Beverage yang langsung berhubungan dengan
tamu, salah satunya adalah pada bagian restoran hotel. Waiter dan waitress menjadi
unsur pendukung utama dalam kegiatan operasional restoran. Oleh karena itu pada
departemen ini dituntut untuk dapat memberikan pelayanan secara baik dan
tradisional, karena metode ini sudah cukup digunakan sehingga sudah metradisi sebagai
metode penelitian. Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka
dan analisis menggunakan statistik. Sedangkan jenis penelitian kualitatif dinamakan sebagai
metode baru karena keberadaanya belum lama. Metode ini disebut kualitatif karena metode
ini lebih berkenan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.
berdasarkan hasil pengambilan data dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Kegiatan Penelitian ini penulis melakukan penelitian di salah satu hotel besar
berbintang 4 yang berada di tengah-tengah pusat perkotaan Mataram yang berlokasi di Jln.
Sriwijaya No. 38 Cakranegara Mataram 82323 Nusa Tenggara Barat, hotel yang dimaksud
yaitu Golden Palace Hotel Lombok. Alasan memilih tempat ini sebagai tempat penelitian
karena ingi meningkatkan pengalaman kerja, belajar praktik terkait bagaimana prosedur yang
ada di industri perhotelan khususnya di F&B Service, membangun koneksi atau jaringan
dengan pihak industri demi mewujudkan masa depan dan karir, meningkatkan keterampilan
dalam ilmu perhotelan khususnya department F&B Service, dan membuka peluang kerja
Data kualitatif menurut Meleong Habsy (2017), merupakan suatu penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
penelitian kualitatif deskriptif. Dalam penelitian kualitatif deskriptif data yang dikumpulkan
berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Data tersebut berasal dari naskah
wawancara catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen
resmi lainnya. Data-data kualitatif dapat berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
merupakan data yang diperoleh dari instansi yang menjadi responden dengan melakukan
wawancara langsung kepada informa kunci dalam penelitian. Dalam penelitian ini penliti
hanya mendeskripsikan hasil wawancara. Segala aktivitas yang dilakukan oleh obyek dilihat
dan diamati secara jelas. Peneliti akan mendeskripsikan apa saja yang dilihat, dirasakan,
diamati, dan ditanyakan selama proses penelitian. Oleh karena itu data primer yang peneliti
A. Wawancara
mengenai suatu objek yang diteliti. Oleh karena itu, dalam hal ini penyusunan
Hendra
B. Observasi
berbagai macam fenomena dalam situasi yang sebenarnya, oleh karena itu
dalam hal ini peneliti melaksanakan observasi langsung pada supervisor dan staf
F&B Service.
pengurutan data kedalam ketentuan-ketentuan yang ada untuk memperoleh hasil sesuai
dengan data yang telah didapatkan. Dalam penelitian ini penulis meneliti menggunakan jenis
Menurut Habsy (2017), analisi deskriptif kualitatif yaitu pendekatan penelitian dimana
data-data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar-gambar, dan bukan angka. Data-data
tersebut dapat diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, foto, video tape,
menerangkan, menjelaskan dan menjawab secara lebih rinci permasalahan yang akan diteliti
dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu
kejadian.
BAB IV
Golden Palace Hotel Lombok berlokasi di jantung Kota Mataram di Pulau Lombok,
Indonesia. Ini adalah tertinggi pertama dan Terbesar Hotel akan dibangun di Mataram.
Golden Palace Hotel Lombok sebagai hotel kota bisnis yang berlokasi di posisi strategis.
Dekat dari pemerintah kabupaten, perbelanjaan dan pusat bisnis, dan pilihan juga cocok
untuk wisatawan untuk menghabiskan waktu mereka. Mengakomodasi tamu dengan kamar
luas & ballroom, memberikan layanan terbaik dengan senyum sederhana. Golden Palace
Hotel Lombok dianjurkan untuk semua wisatawan, pasangan, keluarga tamu, atau pengusaha
Golden Palace Hotel menyediakan lokasi yang sempurna untuk acara bisnis do, partai,
meskipun untuk pelancong. Hotel mewah ini melengkapi pemandangan spektakuler di Pulau
Lombok. Dibangun pada tahun 2014, Golden Palace Hotel Lombok resmi terletak di
berbeda ke langit garis kota. Tujuan untuk menjadi satu-satunya hotel kota modern dengan
konsep konvensi bisnis di Pulau Lombok. Golden Palace Hotel Lombok terkenal dengan itu
konstruksi bangunan, dengan lantai 12 hotel ini telah diketahui oleh semua orang di Kota
Mataram.
Golden Palace Hotel menawarkan berbagai macam fasilitas untuk memenuhi semua
tamu. Hotel ini menyediakan safe deposit box di,, setiap kamar, layanan kamar, bar
kolam renang, laundry / dry cleaning, ruang duduk, ruang karaoke, spa, pusat bisnis
pub & bar, dan juga taman atap. Taman atap memberi Anda kesempatan untuk
menikmati pemandangan kota dan matahari terbenam sambil menyesap teh. Rasakan
sensasi baru ketika Anda menetap di salah satu dari 198 baru kenyamanan kamar tamu
dan suite. Tetap terhubung dengan akses internet kecepatan tinggi di daerah setiap
merenung hotel. Kami juga menyediakan jenis restoran untuk memastikan semua tamu
dapat menikmati masakan dengan standar kelas internasional dan pertama. Berikut
a. Cendrawasih Resto
Selain itu Golden Palace Hotel Lombok memiliki visi dan misi untuk menjadikan
Golden Palace Hotel Lombok menjadi merek perhotelan yang paling dihargai di Indonesia.
Untuk mengisi bumi dengan cahaya dan kehangatan perhotelan, jadilah pilihan
pertama untuk tamu, rekan kerja, pemegang saham, dan mitra bisnis untuk
b. Misi:
Untuk menjadikan Golden Palace Hotel Lombok menjadi salah satu merek
4.2. Hasil
4.2.1. Standart Operasional Prosedur (SOP) F&B Service Di Golden Palace Hotel Lombok.
Standard Operasional Prosedur (SOP) untuk waiter dan waitress dapat membantu
meningkatkan pelayanan makanan dan minuman (food & beverages) di restoran atau tempat
makan lainnya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diikuti dalam SOP untuk
meningkatkan pelayanan:
a. Memastikan semua peralatan seperti piring, sendok, garpu, gelas, dan linen meja
b. Memastikan semua daftar menu dan promosi spesial tersedia dan di perbarui.
Penyambutan tamu:
f. Menawarkan bantuan dalam mengatur kursi atau membantu dengan mantel atau
jaket.
tersedia.
i. Mampu menjelaskan secara jelas tentang bahan, cara penyajian, dan rekomendasi
spesial.
Mengambil pesanan:
a. Mendengarkan dengan baik saat tamu memesan dan mencatat pesanan dengan
akurat.
ke meja tamu.
kesalahan.
a. Memantau kebutuhan tamu selama makan dengan mengamati gelas kosong, piring
c. Menjaga kontak mata, sikap sopan, dan tersedia untuk menjawab pertanyaan atau
memberikan saran.
membersihkan peralatan.
Body language atau bahasa tubuh juga sangat penting dalam meningkatkan pelayanan
F&B Service bagi waiter dan waitress. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan
a. Senyum: Senyum dapat membuat pelanggan merasa disambut dengan hangat dan
b. Kontak mata: Kontak mata adalah cara yang efektif untuk menunjukkan perhatian dan
c. Postur tubuh: Postur tubuh yang baik dapat menciptakan kesan yang profesional dan
percaya diri. Waiter/waitress harus menjaga postur tubuh mereka agar selalu tegap,
d. Bahasa tubuh yang ramah: Bahasa tubuh yang ramah seperti mengangguk atau
mengambil piring dapat menunjukkan keahlian dan kepercayaan diri dalam pekerjaan.
Waiter/waitress harus menggunakan gerakan tangan yang jelas dan tepat untuk
f. Sikap yang terbuka: Sikap tubuh yang terbuka seperti menghadap pelanggan dan
menghindari posisi tubuh yang tertutup dapat menciptakan kesan yang ramah dan
terbuka. Waiter/waitress harus menjaga sikap tubuh yang terbuka ketika berinteraksi
dengan pelanggan.
Grooming atau penampilan yang rapi dan profesional sangat penting dalam industri
perhotelan dan restoran, terutama untuk waiter dan waitress dalam layanan makanan dan
minuman (F&B Service). Berikut ini adalah beberapa standar grooming umum untuk waiter
Rambut harus rapi dan diikat dengan baik.Untuk pria, rambut harus dipangkas
pendek atau diikat ke belakang. Untuk wanita, rambut harus diikat rapat dan tidak
1. Kulit: Kulit harus bersih dan terawat dengan baik. Setiap tato atau bekas luka
2. Wajah: Wajah harus bersih dan rapi. Makeup harus ringan dan natural untuk
3. Kuku: Kuku harus bersih, rapi dan tidak terlalu panjang. Kuku yang terlalu
panjang atau kotor dapat menjadi tempat berkumpulnya kuman dan dapat
6. Kesehatan: Karyawan F&B service harus dalam kondisi kesehatan yang baik
7. Parfum: Penggunaan parfum harus dihindari, terutama yang berbau kuat atau
mencolok.
8. Sepatu: Sepatu harus bersih dan rapi. Sandal atau sepatu terbuka tidak
9. Gigi: Gigi harus dalam keadaan bersih dan rapi. Penggunaan kawat gigi harus
di hindari.
4.2.4. Complain tamu yang terjadi di Golden Palace Hotel dan penanganannya
b. Penyajian salah: "pesanan yang disajikan tidak sesuai sama yang saya pesan.
bahwa stok menu dapat habis karena keterbatasan atau tingginya permintaan.
3. Ulangi keluhan tamu dengan tegas dan sopan untuk menunjukan bahwa staf
mengetahui masalahnya
5. Berikan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi tamu.
memastikan bahwa masalah telah diatasi dan mereka puas dengan solusi
yang diberikan.
4.3. Pembahasan
Pada pembahasan ini penliti membahas tentang peranan seorang F&B Service dalam
menangani keluhan tamu atau handling coumplain dilihat dari beberapa teori penelitian dan
penelitian terdahulu, bahwa SOP yang dilakukan F&B Service di Golden Palace dikaitkan
hasil penelitian terdahulu bahwa suatu standard pelayanan biasanya terfokus pada adanya
suatu SOP. Akan tetapi suatu SOP yang sebagai acuan dalam melaksanakan pelayanan tidak
berpengaruh terhadap situasi dan kondisi yang terjadi pada saat melayani keluhan tamu, hal
ini menimbulkan kendala bagi F&B Service dalam menjelaskan kepada tamu terhadap
Komplain yang dialami dapat menimbulkan terjadinya masalah kepada F&B Service
ataupun pihak hotel tersebut. Komplain tersebut tidak bias diprediksi keberadaannya dan
waktunya sehingga staff tidak bisa mengetahui kapan komplain itu akan terjadi. Dalam hal ini
F&B Service harus bisa mengatasi komplain yang terjadi sehingga bisa memberikan
pelayanan secara maksimal kepada tamu. Komplain yang terjadi biasanya karena kurangnya
ketelitian dari staff F&B Service dan kurangnya komunikasi antar staff dan department
lainnya, sehingga terjadinya suatu kesalahan dan menyebabkan tamu melakukan komplain.
Dari jabaran pembahasan diatas bisa dibandingkan dengan penelitian terdahulu bahwa
peranan F&B Service dalam menangani komplain tamu di Golden Palace Hotel Lombok
tidak harus terfokus pada suatu SOP yang ada. Akan tetapi F&B Service harus meningkatkan
beberapa hal seperti: meningkatkan interaksi dengan tamu, komunikasi yang lebih terbuka
sesama staff, dan melakukan pelayanan dengan lebih teliti. Dalam hal ini meningkatkan
interaksi dengan tamu yaitu komunikasi dengan tamu harus tetap dijaga dengan baik sehingga
tidak terjadinya miskomunikasi dengan tamu. Komunikasi yang lebih terbuka sesama staff
yaitu setiap staff F&B Service harus bisa berkomunikasi dengan baik dan bisa saling
memberikan pendapat yang konstruktif. Melakukan pelayanan dengan lebih teliti yaitu
mendengarkan apa yang diinginkan tamu dengan penuh perhatian sehingga tidak terjadinya
5.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang ada saya dapat menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan
pelayanan F&B Service di Golden Palace Hotel kita dapat mendengarkan komplain dari
tamu mengenai pelayanan F&B Service yang sesuai SOP ( Standart Operasional Prosedur).
Oleh karena itu waiter dan waitress wajib memperhatikan SOP untuk mengatasi komplain
dari tamu. Contoh kasus, pelayanan lambat, Penyajian salah , dan Kehabisan stok.
yang berpengaruh dalam penilaian tamu sebagai daya tarik hotel adalah gimana cara kita
mengatasi keluhan atau komplain dari tamu dengan memenuhi SOP (Standart Operasional
Prosedur) dengan sesuai judul yang saya angkat “peran F&B Service dalam manangani
keluhan tamu/handling coumplint Di Golden Palace Hotel. Tetapi belum sempurna karena
masih ada beberapa complain dari tamu, karena itu harus tetap mengadakan pelatihan bagi
karyawan agar terus berkembang dan semakin menjadi daya tarik yang kuat bagi hotel.
5.2. Saran
Hotel. Waiter dan waitress harus memberikan saran terhadap beberapa komplain dari tamu
sesuai SOP ( Standart Operasional Prosedur ) di Golden Palace Hotel. Penulis menyarankan
agar waiter dan waitress mampu mengatasi komplain sesuai SOP yang berlaku.
meja tamu.
b) Penyajian salah” dengan SOP yang berbunyi “Mendengarkan dengan baik saat tamu
c) “Kehabisan stok menu” yang tertera di SOP bagian persiapan sebelum layanan yang
berbunyi “Mampu menjelaskan secara jelas tentang bahan, cara penyajian, dan
rekomendasi spesial” Dan “Memiliki pengetahuan yang baik tentang semua menu dan