DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5 :
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
berjudul “Pendidikan dan Kebudayaan” dapat tersusun, tanpa pertolongan-Nya
tentu penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-nantikan syafa'atnya diakhir nanti.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah
Filosofi Pendidikan Nasional. Selain itu, pembuatan makalah juga memiliki
tujuan agar menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis maupun pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maka kami yakin makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah
semakin lebih baik. Akhir kata, semoga makalah dapat berguna.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan masalah 3
1.3 Tujuan 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan 4
2.2 Makna Pendidikan 5
2.3 Pengertian Kebudayaan 6
2.4 Arti Kebudayaan 6
2.5 Pendidikan dalam Lingkup Kebudayaan 7
2.6 Peran Pendidikan dalam Proses Pewarisan Kebudayaan 14
DAFTAR PUSTAKA 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
siswa dalam memahaminya. Masing-masing daerah tentunya memiliki
identitas atau kekhasan yang menjadi keunggulan. Kekhasan daerah dapat
dijadikan sebagai 3 potensi lokal daerah setempat. Wujud kekhasan daerah
dari potensi lokal yaitu suatu sumber data yang dimiliki masyarakat
setempat yang belum tentu dimiliki daerah lain.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui identitas manusia.
2. Untuk mengetahui ciri khas dan unik sebagai manusia Indonesia.
3. Untuk mengetahui nilai-nilai luhur identitas manusia indonesia.
4. Untuk mengetahui manusia Indonesia dalam proses belajar mendidik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’
dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti
proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi
pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya
pengajaran dan pelatihan.
5
2.3 Pengertian Budaya
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaman Soemardi (1964: 11 3)
kebudayaaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya
masyarakat menghasilkan tekhnologi dan kebudayaan kebendaan (material
culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya,
agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebudayaan adalah sebagai
pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian
kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada
pola pikir manusia.
6
kepercayaan, kesusilaan, kesopanan dan hukum (Soerjono Soekanto, 1993:
189-90).
7
jumlah kepribadian-kepribadian. Para pakar antropologi, menunjuk
kepada peranan individu bukan hanya sebagai bidak-bidak di dalam
papan catur kebudayaan. Individu adalah creator dan sekaligus
manipulator kebudayaannya. Di dalam hal ini studi kebudayaan
mengemukakan pengertian “sebab-akibat sirkuler” yang berarti
bahwa antara kepribadian dan kebudayaan terdapat suatu interaksi
yang saling menguntungkan.
8
John Gillin dalam Tilaar (1999) menyatukan pandangan
behaviorisme dan psikoanalis mengenai perkembangan kepribadian
manusia sebagai berikut.
a) Kebudayaan memberikan kondisi yang disadari dan yang tidak
disadari untuk belajar.
b) Kebudayaan mendorong secara sadar ataupun tidak sadar akan
reaksi-reaksi perilaku tertentu. Jadi selain kebudayaan
meletakkan kondisi, yang terakhir ini kebudayaan merupakan
perangsang-perangsang untuk terbentuknya perilaku-perilaku
tertentu.
c) Kebudayaan mempunyai sistem “reward and punishment”
terhadap perilaku-perilaku tertentu. Setiap kebudayaan akan
mendorong suatu bentuk perilaku yang sesuai dengan system
nilai dalam kebudayaan tersebut dan sebaliknya memberikan
hukuman terhadap perilaku-perilaku yang bertentangan atau
mengusik ketentraman hidup suatu masyarakat budaya tertentu.
d) Kebudayaan cenderung mengulang bentuk-bentuk kelakuan
tertentu melalui proses belajar.
9
yang muncul dari aktor dan manipulator dari interaksi tersebut
ialah manusia.
10
f. Berkaitan dengan keberadaan tujuan di dalam pengembangan
kepribadian manusia, dapatlah disimpulkan bahwa proses belajar
adalah proses yang ditujukan untuk mencapai tujuan. Learning is
agoal teaching behavior.
2. Penerusan Kebudayaan
Satu proses yang dikenal luas tentang kebudayaan adalah transmisi
kebudayaan. Proses tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu
ditransmisikan dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Bahkan
banyak ahli pendidikan yang merumuskan proses pendidikan tidak
lebih dari proses transmisi kebudayaan. Mengenai masalah ini
marilah kita cermati lebih jauh oleh karena seperti yang telah
dijelaskan, kepribadian bukanlah semata-mata hasil tempaan dari
kebudayaan.
11
Di dalam transmisi tersebut kita lihat tiga unsur utama yaitu,
1) unsur-unsur yang ditransmisi
2) proses transmisi, dan
3) cara transmisi.
Unsur-unsur kebudayaan manakah yang ditransmisi? Pertama-tama
tentunya unsur-unsur tesebut ialah nilai-nilai budaya, adat-istiadat
masyarakat, pandangan mengenai hidup serta berbagai konsep hidup
lainnya yang ada di dalam masyarakat. Selanjutnya berbagai
kebiasaan sosial yang digunakan dalam interaksi atau pergaulan para
anggota di dalam masyarakat tersebut.
12
nilai budaya lokal akan dapat memberikan sumbangan bagi
terwujudnya nilai-nilai global.
3. Transmisi Kebudayaan
Kebudayaan ditaransmisikan dari satu generasi ke generasi yang
berikutnya. Manusia atau pribadi adalah actor dan sekaligus
manipulator kebudayaannya. Dengan demikian kebudayaan bukanlah
sesuatu “entity” yang statis tetapi sesuatu yang terus-menerus
berubah. Variabel-variabel transmisi kebudayaan yang dikemukakan
oleh Fortes terdapat 3 unsur utama, yaitu:
a) Unsur-unsur yang ditransmisi.
b) Proses transmisi.
c) Cara transmisi.
13
2. Bimbingan
Bentuk bimbingan dapat berupa instruksi, persuasi,
rangsangan dan hukuman.Dalam pelaksanaan bimbingan
tersebut melalui pranata-pranata tradisional seperti inisiasi
upacara-upacara yang berkaitan dengan tingkat umur, sekolah
agama, dan sekolah formal yang sekuler.
14
Tujuan pendidikan budaya adalah:
1) Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai
manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa;
2) Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji
dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa
yang religius;
3) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik
sebagai generasi penerus bangsa;
4) Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang
mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan
5) Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan
belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta
dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).
6) Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan
karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini:
a. Agama: Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama.
Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa
selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara
politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang
berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai
pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada
nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
b. Pancasila: Negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas
prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang
disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945
dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat
dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik,
hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan
budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta
didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara
15
yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilainilai
Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara.
c. Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang
hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya
yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar
dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam
komunikasi antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang
demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan
budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan
karakter bangsa.
d. Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang
harus dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh
berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Tujuan
pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang
harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan
pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional
dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
16
5. Nilai Kerja yaitu Keras Perilaku yang menunjukkan upaya
sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar
dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Nilai Mandiri yaitu Sikap dan perilaku yang tidak mudah
tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
7. Nilai Demokratis yaitu Cara berfikir, bersikap, dan bertindak
yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
8. Nilai Rasa Ingin Tahu yaitu Sikap dan tindakan yang selalu
berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
9. Nilai Semangat Kebangsaan yaitu Cara berpikir, bertindak, dan
berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara
di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
10. Nilai Cinta Tanah Air yaitu Cara berfikir, bersikap, dan berbuat
yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang
tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik bangsa.
11. Nilai Menghargai Prestasi yaitu Sikap dan tindakan yang
mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan
orang lain.
12. Nilai Bersahabat/Komuniktif yaitu Tindakan yang
memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama
dengan orang lain.
13. Nilai Cinta Damai yaitu Sikap, perkataan, dan tindakan yang
menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran
dirinya
14. Nilai Gemar Membaca yaitu Kebiasaan menyediakan waktu
untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan
bagi dirinya.
15. Nilai Peduli Lingkungan yaitu Sikap dan tindakan yang selalu
berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
17
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
16. Nilai Peduli Sosial yaitu Sikap dan tindakan yang selalu ingin
memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
17. Nilai Tanggung-jawab yaitu Sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia
lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pendidikan artinya proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik.
Pendidikan dan Kebudayaan akan diterangkan dalam urutan pembahasan :
1. Kepribadian dalam Proses Kebudayaan
2. Penerusan Kebudayaan
3. Transmisi Kebudayaan
Peran pendidikan adalah sebagai transfer nilai-nilai budaya atau sebagai
cara yang paling efektif dalam mentrasnfer nilai-nilai budaya adalah dengan
cara proses pendidikan, karena keduanya sangat erat hubungannya.
Kebudayaan dengan pendidikan sangat erat sekali keduanya saling
berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan karena saling dan
membutuhkan antara satu sama lainnya.
4.2 Saran
Dengan adanya pendidikan dalam lingkup kebudayaan ini diharapkan dapat
membantu dan memotivasi orang untuk terus belajar mengenai kepribadian
dalam proses kebudayaan dan akan berusaha menciptakan penerus-penerus
yang sangat mencintai serta melestarikan kebudayaan yang telah bangsa
kita miliki.
DAFTAR PUSTAKA