Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI


(GEOTHERMAL)

OLEH:

KURNIAWAN
NIT. 64042010008
MUHAMMAD FATUR
NIT. 64042010010
MUHAMMAD WAFIQ
NIT. 64042010013
NAFSIZA
NIT. 64042010015

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK LISTRIK BANDARA


POLITEKNIK PENERBANGAN JAYAPURA
2023
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
berjudul "Pemanfaatan Energi Terbarukan untuk Menunjang Kemandirian
Energi di Indonesia". Makalah ini disusun sebagai tugas akhir untuk
memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Energi Terbarukan di Program Studi
Teknik Mesin Universitas ABC.
Dalam makalah ini, kami membahas tentang pentingnya pemanfaatan
sumber energi terbarukan untuk menunjang kemandirian energi di Indonesia.
Kami menjelaskan tentang jenis-jenis energi terbarukan yang tersedia di
Indonesia dan potensi pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Selain
itu, kami juga membahas tentang tantangan dan peluang dalam
pengembangan energi terbarukan di Indonesia serta rekomendasi kebijakan
yang dapat diambil untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan di
Indonesia.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi dan pemahaman


yang bermanfaat bagi pembaca mengenai pentingnya pengembangan energi
terbarukan untuk menunjang kemandirian energi di Indonesia. Kami
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini dan kami
sangat mengharapkan masukan dan saran dari pembaca untuk
penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan referensi yang berguna.
DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kekayaan alam indonesia memang melimpah ruah, dari mulai sumber
daya alam sampai sumber daya mineral semua tersedia. Mineral sumber daya
yang melimpah di negara tercinta ini antara lain emas, tembaga, platina,
nikel,timah, batu bara, migas, dan panas bumi. Dengan kekayaan alam yang
besar negara indonesia juga memliki jumlah penduduk yang sangat besar pula,
hal itu akan menimbulkan konsumsi akan energi listrik terus meningkat dari
waktu kewaktu, sedangkan di indonesia kebutuhan energi tersebut masih di
dominasi oleh energi fosil seperti BBM, batu bara dan lain-lain, sehingga ada ke
khawatiran tidak akan terpenuhinya kebutuhan listrik nasional yang dapat
menyebabkan pemadaman di berbagai tempat dan itu juga diperparah dengan
harga BBM yang meningkat terus menerus.

Oleh karena itu diperlukan solusi alternatif pada pembangkit listrik di


indonesia. Kebutuhan energi listrik akan terus meningkat, pada saat ini salah satu
energi terbarukan yang bisa redup sebagai energi pembangkit daftar rikada
lahenergi panas bumi7geothermal8.nergi panas bumi 7geothermal8 telah menjadi
perhatian dunia karenalebih baik _sala hsatuene rg iterb aru kanyan glarangan
yakdiman !aat kanlarangan yak sebagai negara pembangkit listrik tenaga panas
bumi 7geothermal8, menurut datadari Dunia *ank pembangkit listrik tenaga
panas bumi telah di pakai lebih dari (&negara, seperti di amerika, italia, !ilipina,
jerman, jepang dll bahkan di !ilipinasebanyak %39 dari total pembangkitan
listriknya yang berasal dari energi panas bumi,ehingga energi panas bumi
merupakan salah satu

Energi listrik menjadi komponen utama untuk memenuhi kebutuhan


manusia di era globalisasi sekarang. Dapat dikatakan bahwa energi listrik adalah
bagian yang sangat penting untuk manusia saat ini. Hampir semua peralatan yang
digunakan bahan bakar fosil yang sebagian besar kebutuhan energi di Indonesia.
Penggunaan bahan bakar fosil ini dapat menimbulkan polusi dan tidak ramah
lingkungan. Agar kelestarian lingkungan terjaga dan menghemat persediaan
sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak menimbulkan polusi
sebagai sumber energi listrik alternative.

Semakin berkembangnya industri akan menuntut penyediaan energi yang


besar terhadap suplai kebutuhan industri tersebut. Pembangkit tenaga listrik
merupakan salah satu penyedia yang memiliki kontribusi yang sangat penting di
antara penunjang-penunjang energi lain.

Pembangkit listrik merupakan lokasi proses produksi energi listrik yang


menggunakan metode konversi energi, yaitu konversi dari energi gerak atau
panas menjadi energi listrik (Boldea, 2016). Pembangkit energi gerak yang akan
dikonversi merupakan energi yang berasal dari putaran pengegrak mula.
Penggerak mula memiliki bahan bakar dari fosil dan ada juga dari energi
terbarukan. Jenis pembangkit listrik antara lain PLTU (Pembangkit Listrik
Tenaga Uap), PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi), PLTS
(Pembangkit Listrik Tenaga Surya), PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) dan
jenis pembangkit lainnya.

Energi panas bumi merupakan sumber energi alternatif pengganti sumber


energi fosil yang diperkirakan dapat mengakibatkan kandungannya akan habis
bila dikonsumsi terus-menerus karena energi fosil tidak dapat diperbaharuhi.
Selain itu, biaya produksi energi panas bumi lebih ekonomis jika dibandingkan
dengan biaya produksi energi fosil seperti minyak bumi dan batubara.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) merupakan pembangkit


listrik yang bahan bakarnya berasal dari uap panas bumi. Uap tersebut memutar
turbin yang dikopel dengan generator sehingga ketika turbin berputar maka
generator berputar pula. Generator adalah mesin yang dapat mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik (Boldea, 2016).
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) adalah tenaga listrik yang
dihasilkan dari gerak turbin yang digerakkan oleh panas bumi. Cara
pemanfaatannya adalah dengan membuat sumur yang kedalamannya mencapai
titik panas bumi, lalu panas tersebut dialirkan ke lokasi turbin untuk
menggerakkan turbin.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang pernasalahan diatas, maka penulis dapat
merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara membuat sumber energi baru selain dari energi yang
tercipta dari bahan bakar fosil.
2. Bagaimana sistem kerja dari alat pembangkit listrik tenaga panas
bumi(GEOTHERMAL).
3. Apa saja manfaat dari energi panas bumi.
4. Komponen apa saja pada pembangkit listrik tenaga panas bumi
5. Jenis-jenis pembangkit listrik tenaga panas bumi
6. Kelebihan dan kekurangan pltpb
7. Cara menghitung rancangan anggaran biaya pltpb

1.3 Tujuan Penelitian


Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang
dapat diambil antara lain:

1. Bagaimana cara membuat sumber energi baru selain dari energi yang tercipta
dari bahan bakar fosil.
2. Bagaimana sistem kerja dari alat pembangkit listrik tenaga panas
bumi(GEOTHERMAL).
3. Apa saja manfaat dari energi panas bumi.
4. Komponen apa saja pada pembangkit listrik tenaga panas bumi
5. Mengetahui Jenis-jenis pembangkit listrik tenaga panas bumi
6. Mengetahui Kelebihan dan kekurangan pltpb
7. Cara menghitung rancangan anggaran biaya pltpb

1.4 Manfaat Penelitian


Dalam penelitian ini yang akan dikaji, terdapat beberapa manfaat antara lain:

1. Sebagai bahan acuan bagi taruna dalam pemanfaatan energi baru terbarukan.
2. Manfaat untuk instansi yaitu dapat digunakan sebagai media pembelajaran
terkhusus yang ada di lab listrik kampus politeknik penebangan jayapura.
3. Menambah wawasan akan energi baru yang terbarukan.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan merupakan gambaran secara menyeluruh, terdiri dari:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori-teori penunjang dan kajian pustaka dari
penelitian penelitian sejenis serta pengembangan sistem yang
dibutuhkan perencanaan, metode, bahan atau materi dan alat yang
digunakan, data yang dibutuhkan, instrumen pencapaian, serta gambaran
analisis hasil yang diinginkan..

BAB III : PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang


BAB II

TINJAUAN PENULISAN
2.1 Energi Panas Bumi
Energi panas bumi adalah energi yang dihasilkan dari panas yang
terdapat di dalam bumi. Panas bumi berasal dari sumber-sumber termal di
dalam inti bumi yang menghasilkan panas melalui proses radioaktif dan
residual panas dari pembentukan awal planet ini. Energi panas bumi dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan yang digunakan untuk
menghasilkan listrik atau pemanasan.

Pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah pembangkit listrik


yang menggunakan panas bumi (geothermal) sebagai energi penggeraknya.
Indonesia dikaruniai sumber panas bumi yang berlimpah karena banyaknya
gunung berapi dari pulau-pulau besar yang ada, hanya pulau Kalimantan
saja yang tidak mempunyai potensi panas bumi (Carin, 2011). Keuntungan
teknologi iniantara lain, bersih, dapat beroperasi pada suhu yang lebih
rendah dari pada PLTN, dan aman, bahkan geothermaladalah yang
terbersih dibandingkan dengan nuklir, minyak bumi dan batu bara

2.2 Manfaat dari Energi Panas Bumi


1. Pembangkit Listrik: Energi panas bumi dapat digunakan untuk
menghasilkan listrik melalui sistem pembangkit listrik geotermal. Panas
dari bawah permukaan bumi digunakan untuk memanaskan air dan
menghasilkan uap. Uap tersebut kemudian digunakan untuk
menggerakkan turbin yang menghasilkan energi listrik.
2. Pemanasan Rumah dan Bangunan: Energi panas bumi juga dapat
digunakan untuk pemanasan langsung, baik untuk rumah-rumah maupun
bangunan komersial. Air panas dari sumber panas bumi dapat dialirkan ke
dalam sistem pemanas untuk memenuhi kebutuhan pemanasan dalam
ruangan dan air hangat.
3. Aplikasi Industri: Energi panas bumi dapat digunakan dalam berbagai
industri, seperti industri makanan, industri kimia, dan industri
manufaktur. Panas bumi dapat dimanfaatkan untuk proses pemanasan
dalam berbagai keperluan produksi.
Keuntungan dari energi panas bumi antara lain:
1. Sumber energi terbarukan: Energi panas bumi merupakan sumber energi
terbarukan yang tidak terbatas. Panas bumi secara alami terus dihasilkan dari
dalam bumi, sehingga dapat diandalkan sebagai sumber energi yang
berkelanjutan.
2. Ramah lingkungan: Energi panas bumi memiliki jejak karbon yang rendah
karena tidak memerlukan pembakaran bahan bakar fosil. Dengan
menggunakan energi panas bumi, emisi gas rumah kaca dan polusi udara
dapat dikurangi, berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim.
3. Ketersediaan yang luas: Panas bumi tersebar di banyak wilayah di seluruh
dunia. Beberapa wilayah memiliki potensi panas bumi yang tinggi, dan
dengan teknologi yang tepat, energi panas bumi dapat dieksploitasi untuk
memenuhi kebutuhan energi.

Meskipun memiliki banyak manfaat, penggunaan energi panas bumi juga


memiliki beberapa tantangan, seperti biaya pengembangan awal yang tinggi,
keterbatasan lokasi yang memiliki akses terhadap sumber panas bumi yang cukup,
dan kemungkinan dampak negatif terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan
baik.

2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit listrik
yang memakai energi panas bumi sebagai sumber energi penggeraknya
dengan cara mengebor tanah di daerah berpotensi panas bumi untuk membuat
lubang gas panas yang akan dimanfaatkan untuk pemanasan ketel uap
sehingga uapnya bisa digunakan untuk menggerakkan turbin uap yang
tersambung ke genset. Untuk panas bumi bertekanan tinggi dapat langsung
memutar turbin genset dan langsung menghasilkan arus listrik sedangkan uap
yang keluar akan kembali diolah terlebih dahulu dan akan kembali di
injeksikan ke dalam tanah. Pada dasarnya PLTPB hampir sama dengan PLTU
namun yang membedskan disini adalah sumber energi yang digunakannya
yaitu PLTPB menggunakan energi panas bumi sebagai sumber energinya
sedangkan PLTU memakai batubara atau sejenisnya sebagai sumber energi.

Gambar 2.1 Prinsip kerja PLTPB


Sumber: https://www.google.prinsip-kerja-pltp

2.4 Komponen Peralatan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


2.4.1 Kepala sumur dan katup-katup
Kepala sumur ini berfungsi sebagai komponen utama yang
mengatur aliran fluida yang akan dimanfaatkan untuk menggerakkan
turbin. Terdapat beberapa jenis katup yaitu:

a. Service valve berfungsi untuk mengatur aliran fluida yang akan


dimanfaatkan
b. By pass valve berfungsi mengatur aliran fluida yang menuju
silencer.
c. Blade Valve yaitu katup yang digunakan untuk menyemburkan
uap ke udara dengan laju aliran yang kecil saat sumur produksi
tidak digunakan.

Gambar 2.2 Katup


Sumber: https://www.google.com/pertamina.kucurkan.

2.4.2 Separator
Sumur - sumur panas bumi umumnya memproduksikan fluida
campuran, uap dan air, sedangkan turbin di PLTP digerakkan oleh
fluida kerja berupa uap kering atau hampir superheated (uap air).
Pemisahan uap dan air ini dilakukan di separator. Karakteristik
operasional separator yang harus dicapai pada pemisahan fluida panas
bumi yang paling penting adalah efisiensi pemisahan fluida yang harus
tinggi dan penurunan tekanan yang kecil selama di separator untuk
mencegah terjadi endapan (scaling) dan korosi di sudu turbin (blade)
serta menghasilkan output listrik yang tinggi.
Pemisahan uap atau gas dari fluida panas bumi menggunakan
prinsip pemisahan dan pengumpulan partikel (the dust separation and
collection). Banyak alat yang digunakan pada pemisahan partikel
kering diadaptasi untuk pemisahan liquid. Karena faktor ekonomi dan
sifat fluida panas bumi yang berbeda, metoda interical
impaction (termasuk sentrifugal dimana merupakan salah satu metoda
pemisahan) umum dipakai pada fluida panas bumi.

Gambar 2.3 Separator


Sumber: https://www.google.com/

2.4.3 Deminister
Deminister adalah sebuah alat yang berbentuk tabung
silinder yang pada umumnya berukuran 14.5 m3 yang didalamnya
terdapat kisi-kisi baja yang berfungsi untuk mengeliminasi butir – butir
air yang terbawa oleh uap dari sumur-sumur panas bumi. Demister ini
dipasang pada jalur uap utama setelah alat pemisah akhir (final
separator) yang ditempatkan pada bangunan rangka besi yang sangat
kokoh dan terletak di luar gedung pembangkit.
Gambar 2.4 Deminister
Sumber: https://www.google.com/imgres

2.4.4 Turbin
Turbin adalah suatu mesin penggerak dimana energi fluida
kerja, dalam hal ini adalah uap, dipergunakan langsung untuk memutar
roda turbin. Bagian turbin yang berputar dinamakan roda turbin. Roda
turbin ini terletak didalam rumah turbin. Roda turbin memutar poros
yang menggerakan atau memutar bebannya, yang dalam hal ini adalah
generator listrik. Generator disini berfungsi untuk mengubah energi
mekanis menjadi energi listrik.

Gambar 2.5 Turbin


Sumber: https//peralatan-pada-pembangkit-listrik-tenaga-panas-bumi
Secara umum, terdapat dua jenis turbin yaitu turbin tanpa
kondenser (Atmospheric Exhaust/Back Pressure Turbine) dimana
yang keluar dari turbin langsung dibuang ke udara dan turbin dengan
kondenser dimana fluida yang keluar dari turbin dialirkan ke
kondenser untuk dikondensasikan. Turbin kondensor dilengkapi
dengan kondensor (condensing unit). Uap (baik yang berupa uap
kering ataupun uap hasil separasi) yang keluar dari turbin dimasukkan
ke dalam kondensor dengan tekanan vakum
sehingga output power yang dihasilkan menjadi lebih tinggi dan
menjadi lebih efisien. Uap keluaran dari turbin diubah menjadi
kondensat di dalam kondensor. Kondensat dapat dikembalikan atau
direinjeksikan ke dalam reservoar.

2.4.5 Vent Structure


Vent Structure merupakan bangunan yang berfungsi untuk
meredam suara. Bangunan ini terdiri dari batu-batuan. Selain berfungsi
sebagai peredam suara vent structure ini juga berfungsi untuk
mengontrol uap yang akan dibuang. Pada saat unit tidak
mengoperasikan trip uap yang berasal dari deminister semuanya akan
dibuang pada bangunan ini, sehingga akan terlihat uap dengan
kapasitas besar akan terbuang.

2.4.6 Steam Receiving Header


Berfungsi sebagai alat pengumpul uap yang berasal dari sumur
produksi sebelum di alirkan ke turbin.
Gambar 2.6 Steam Receiving Header
Sumber: https://www.google.com/imgresReceivingHeader.

2.4.7 Generator

Generator pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


(PLTPB) adalah salah satu komponen penting dalam sistem
pembangkitan energi panas bumi. Fungsi utama generator dalam
PLTPB adalah mengubah energi kinetik yang dihasilkan oleh turbin
menjadi energi listrik yang dapat digunakan.

Gambar 2.7 Generator


Sumber:https://www.ENERGI_DAN_KONVERSI_ENERGI_PANAS_BUMI.
2.4.8 Kondesor
Kondensor berfungsi untuk megkondensasikan uap bekas yang
digunakan untuk memutar turbin. Kondensor yang digunakan
merupakan kondensor dengan jenis kontak langsung (Direct Contact
Condenser).Kondensor adalah suatu perangkat atau komponen dalam
sistem pembangkitan listrik yang digunakan untuk mentransfer panas
dari uap atau gas yang bekerja dalam siklus termal ke lingkungan
sekitarnya. Fungsi utama kondensor adalah mengubah uap yang keluar
dari turbin menjadi air cair dengan mendinginkannya.

Kondensor pada PLTPB biasanya berbentuk penukar panas


yang menggunakan air dingin dari sumber eksternal, seperti sungai,
danau, atau laut, untuk mendinginkan uap yang keluar dari turbin.
Ketika uap melewati kondensor, panasnya ditransfer ke air pendingin
dan mengakibatkan kondensasi uap menjadi air cair. Air pendingin,
yang menjadi lebih panas dalam proses ini, kemudian dibuang ke
lingkungan.

Gambar 2.8 Kondensor


Sumber: https://www.google.com/pembangkit -kondensor-dan-pemvakuman
2.4.9 switch yard

Switchyard, juga dikenal sebagai gardu induk atau gardu


listrik, adalah fasilitas yang digunakan dalam sistem transmisi dan
distribusi tenaga listrik untuk mengatur, mengendalikan, dan
mendistribusikan daya listrik dari pembangkit listrik ke konsumen
akhir.

Fungsi utama switchyard adalah sebagai titik pertemuan antara


pembangkit listrik, saluran transmisi, dan saluran distribusi dalam
sistem tenaga listrik. Di switchyard, komponen penting seperti
transformator, switch, pemutus sirkuit, proteksi listrik, pengukur, dan
peralatan pengendali lainnya terletak.

https://www..konstruksibesar.defenisi -dan-fungsi-switchyard-bangunan

2.4.10 Menara Pendingin

Pendingin pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


(PLTPB) adalah sistem atau perangkat yang digunakan untuk
mendinginkan komponen-komponen utama dalam siklus
pembangkitan listrik, seperti turbin, generator, kondensor, dan sistem
lainnya. Sistem pendingin pada pltpb memanfaatkan udara
pegunungan yang dingin dan bersih. Akan tetapi karena udara bersifat
sebagai gas, maka dibutukan volume yang besar dan permukaan
pertukaran panas yang luas, agar pendinginnya sempurna. Untuk itu
dibutuhkan sebuah menara yang tinggi. Pada menara pendingin ini,
udara dihisap kedalam dan setelah didinginkan kondesator, udara yang
telah menjadi panas ini dihembuskan keluar melalui cerobong menara
disebelah atas.

Tujuan dari penggunaan sistem pendingin dalam PLTPB adalah


untuk menjaga suhu optimal pada komponen-komponen kunci agar
tetap beroperasi secara efisien dan meminimalkan risiko kerusakan
akibat panas berlebih. Pendinginan yang efektif juga membantu dalam
menjaga keandalan dan kinerja sistem pembangkit.

2.4.11 pompa Vakum


Pompa vakum berfungsi untuk memperbaiki derajat kevakuman
2.4.15 main trafo
Fungsi utama trafo pada pltpb yaitu sama dengan fungsi trafo pada umumnya yaitu
untul mengubah tegangan listrik yang dihasilakn oleh generator sesuai dengan
kebutuhan transmisi dan distribusi listrik.
https://www.PEND._TEKNIK_ELEKTROHASBULLAH

2.3 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi

https://images.app.goo.gl/GXfmwAVk5BU27FU79

Gambar 2.3 Prinsip Kerja PLTP


1. Uap di-supply dari sumur produksi melalui sistem transmisi uap yang
kemudian masuk ke dalam Steam Receiving Header sebagai media
pengumpul uap. Steam Receiving Header dilengkapi dengan Rupture
Disc yang berfungsi sebagai pengaman terakhir unit .Bila terjadi tekanan
berlebih (over pressure) di dalam Steam Receiving maka uap akan dibuang
melalui Vent Structure.Vent Structure berfungsi untuk warming-up di pipe
line ketika akan start unit dan sebagai katup pengaman yang akan membuang
tekanan bila sudden trip terjadi.
2. Dari Steam Receiving Header uap kemudian dialirkan ke Separator (Cyclone
Type) yang berfungsi untuk memisahkan uap (pure steam) dari benda-benda
asing seperti partikel berat (Sodium, Potasium, Calsium, Silika, Boron,
Amonia, Fluor dll).
3. Kemudian uap masuk ke Demister yang berfungsi untuk memisahkan
moisture yang terkandung dalam uap, sehingga diharapkan uap bersih yang
akan masuk ke dalam Turbin.
4. Uap masuk ke dalam Turbin sehingga terjadi konversi energi dari Energi
Kalor yang terkandung dalam uap menjadi Energi Kinetik yang diterima oleh
sudu-sudu Turbin. Turbin yang dikopel dengan generator akan menyebabkan
generatkut berputar saat turbin berputar sehingga terjadi konversi dari Energi
Kinetik menjadi Energi Mekanik.
5. Generator berputar menghasilkan Energi Listrik (Electricity)
6. Exhaust Steam (uap bekas) dari Turbin dikondensasikan di dalam Condensor
dengan sistem Jet Spray (Direct Contact Condensor).
7. NCG (Non Condensable Gas) yang masuk kedalam Condensor dihisap
oleh First Ejector kemudian masuk ke Intercondensor sebagai media
pendingin dan penangkap NCG. Setelah dari Intercondensor, NCG dihisap
lagi oleh Second Ejector masuk ke dalam Aftercondensor sebagai media
pendingin dan kemudian dibuang ke atmosfir melalui Cooling Tower.
8. Dari Condensor air hasil condensasi dialirkan oleh Main Cooling Water
Pump masuk ke Cooling Tower. Selanjutnya air hasil pendinginan
dari Cooling Tower uap kering disirkulasikan kembali ke dalam Condensor
sebagai media pendingin.
9. Primary Cooling System disamping sebagai pendingin Secondary Cooling
System juga mengisi air pendingin ke Intercondensor dan Aftercondensor.
10. Overflow dari Cold Basin Cooling Tower akan ditampung untuk
kepentingan Reinjection Pump.
11. River Make-Up Pump beroperasi hanya saat akan mengisi Basin Cooling
Tower.

Mekanisme kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) pada


prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada
PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP,
uap berasal dari reservoir panas bumi. Mekanisme PLTP satu fasa seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 2.1 yaitu jika fluida di kepala sumur berupa
fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin dan kemudian
turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan
memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik
2.4 Jenis-Jenis Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Berikut adalah beberapa jenis Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


(PLTPB) yang umum digunakan:
1. PLTPB Berdasarkan Metode Ekstraksi Panas:

a. PLTPB Kering (Dry Steam): Menghasilkan energi listrik langsung dari


uap panas yang dihasilkan oleh sumber panas bumi.
b. PLTPB Basah (Flash Steam): Menggunakan air panas di bawah tekanan
tinggi untuk menghasilkan uap, yang kemudian digunakan untuk
menggerakkan turbin dan generator.
c. PLTPB Ganda (Binary Cycle): Menggunakan fluida kerja yang
memiliki titik didih yang lebih rendah daripada air, seperti isobutana
atau pentana. Air panas dari sumur panas bumi digunakan untuk
memanaskan fluida kerja, mengubahnya menjadi uap, dan
menggerakkan turbin.

2. PLTPB Berdasarkan Teknologi Turbin:


a. PLTPB Konvensional: Menggunakan turbin uap konvensional untuk
mengubah energi panas menjadi energi mekanik yang digunakan untuk
menghasilkan listrik.
b. PLTPB Organik Rankine Cycle (ORC): Menggunakan turbin ORC yang
mengoperasikan fluida kerja organik dengan titik didih yang lebih rendah,
seperti R134a atau R245fa.

3. PLTPB Berdasarkan Lokasi Penempatan Sumur Panas Bumi:


a. PLTPB Darat: Sumur-sumur panas bumi berada di daratan atau di
daerah dengan akses mudah.
b. PLTPB Lepas Pantai: Sumur-sumur panas bumi terletak di perairan
laut atau danau dalam, dan memanfaatkan panas bumi yang terdapat di
bawah dasar laut.

4. PLTPB Berdasarkan Kapasitas:


a. PLTPB Skala Kecil: Kapasitas pembangkit listrik kurang dari 10 MW.
b. PLTPB Skala Menengah: Kapasitas pembangkit listrik antara 10 MW hingga
50 MW.
c. PLTPB Skala Besar: Kapasitas pembangkit listrik lebih dari 50 MW.

2.5 kelebihan dan kekurangan pltpb

PLTPB (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) memiliki beberapa


kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah gambaran umum tentang kelebihan
dan kekurangan PLTPB:
Kelebihan PLTPB:
1. Sumber Energi Terbarukan: PLTPB menggunakan panas bumi sebagai
sumber energi, yang merupakan sumber energi terbarukan yang tidak
terbatas. Panas bumi secara alami diproduksi di dalam bumi dan dapat
digunakan secara berkelanjutan.
2. Rendah Emisi Gas Rumah Kaca: PLTPB memiliki jejak karbon yang
relatif rendah. Kegiatan pembangkitan listriknya hampir tidak
menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2)
dibandingkan dengan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar
fosil.
3. Ketersediaan Energi Stabil: Sumber panas bumi yang digunakan oleh
PLTPB tersedia secara konsisten dan stabil dalam jangka panjang.
PLTPB tidak tergantung pada faktor-faktor seperti cuaca atau pasokan
bahan bakar.
4. Pemanfaatan Tanah yang Efisien: PLTPB membutuhkan sedikit ruang
daratan dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga angin atau surya
dengan kapasitas yang sama. Sumur-sumur panas dalam PLTPB dapat
ditempatkan dalam area yang relatif kecil.
5. Pendukung Perekonomian Lokal: PLTPB dapat menciptakan lapangan
kerja lokal dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah,
terutama di daerah yang memiliki potensi energi panas bumi.

Kekurangan PLTPB:
1. Terbatas pada Lokasi yang Tepat: PLTPB membutuhkan keberadaan
reservoir panas bumi yang cukup besar dan suhu yang tinggi di daerah
tertentu. Oleh karena itu, PLTPB hanya dapat dikembangkan di lokasi
yang memiliki potensi panas bumi yang memadai.
2. Biaya Awal yang Tinggi: Biaya pembangunan PLTPB dapat menjadi
tinggi karena teknologi yang kompleks dan biaya pengeboran sumur
panas yang dalam. Ini bisa menjadi hambatan dalam mengembangkan
PLTPB, terutama di wilayah yang belum terjangkau secara ekonomi.
3. Dampak Lingkungan: Meskipun PLTPB memiliki jejak karbon yang
rendah, proses pengeboran dan eksploitasi panas bumi dapat memiliki
dampak lingkungan, seperti penggunaan air yang besar dan pembuangan
limbah panas.
4. Potensi Geotermal Terbatas: Sumber energi panas bumi tidak tersedia di
semua wilayah, terutama di daerah yang jauh dari zona seismik atau
aktivitas vulkanik. Hal ini membatasi skala potensial pengembangan
PLTPB secara global.
5. Teknologi yang Kompleks: PLTPB melibatkan teknologi yang kompleks
dan memerlukan pengetahuan khusus untuk perancangan, operasi, dan
pemeliharaannya. Ini bisa menjadi tantangan bagi negara atau daerah
yang tidak memiliki keahlian dan kapasitas teknis yang memadai.

Pertimbangan kelebihan dan kekurangan PLTPB harus dipertimbangkan dalam


konteks kebutuhan energi lokal, kondisi geografis, dan faktor sosial-ekonomi untuk
mengevaluasi potensi dan kecocokan PLTPB sebagai sumber energi di suatu daerah.

2.6 rancangan anggaran biaya pltpb

Berikut adalah rancangan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk PLTPB


(Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi):

1. Pekerjaan Pengeboran Sumur Panas:


- Pengeboran sumur panas dengan kedalaman 3.000 meter: $500.000
- Peralatan pengeboran dan pemasangan casing: $200.000
- Analisis dan pengujian fluida panas: $50.000
- Total biaya pekerjaan pengeboran sumur panas: $750.000

2. Pekerjaan Pembangunan Pembangkit Listrik:


- Pembangunan turbin uap: $2.000.000
- Pembangunan generator listrik: $1.500.000
- Instalasi sistem kontrol dan pengukuran: $300.000
- Pemasangan transformator dan peralatan listrik: $400.000
- Total biaya pekerjaan pembangunan pembangkit listrik: $4.200.000

3. Pekerjaan Jaringan Transmisi:


- Pembangunan saluran transmisi tinggi tegangan: $1.000.000
- Pembangunan substasi penyulang dan gardu induk: $500.000
- Pemasangan transformator distribusi: $200.000
- Total biaya pekerjaan jaringan transmisi: $1.700.000

4. Pekerjaan Infrastruktur Pendukung:


- Pembangunan akses jalan dan jembatan: $300.000
- Pemasangan sistem drainase: $100.000
- Pemasangan fasilitas keamanan dan perlindungan: $200.000
- Total biaya pekerjaan infrastruktur pendukung: $600.000

5. Biaya Lainnya:
- Studi kelayakan dan perizinan: $100.000
- Biaya pengawasan dan manajemen proyek: $200.000
- Cadangan kontinjensi (10% dari total biaya): $1.515.000
- Total biaya lainnya: $1.815.000

Total Biaya Keseluruhan: $9.865.000


Catatan: Angka-angka yang diberikan hanyalah contoh dan dapat berbeda tergantung
pada ukuran, kompleksitas, dan kondisi proyek PLTPB yang sebenarnya. RAB ini
hanya mencakup estimasi biaya utama dan tidak mencakup biaya operasional dan
pemeliharaan jangka panjang PLTPB.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Energi panas bumi adalah energi yang dihasilkan dari panas yang
terdapat di dalam bumi. Panas bumi berasal dari sumber-sumber termal di
dalam inti bumi yang menghasilkan panas melalui proses radioaktif dan
residual panas dari pembentukan awal planet ini. Energi panas bumi dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan yang digunakan untuk
menghasilkan listrik atau pemanasan.

Keuntungan dari energi panas bumi antara lain:

o Sumber energi terbarukan


o Ramah lingkungan
o Ketersediaan yang luas

Meskipun memiliki banyak manfaat, penggunaan energi panas bumi juga


memiliki beberapa tantangan, seperti biaya pengembangan awal yang tinggi,
keterbatasan lokasi yang memiliki akses terhadap sumber panas bumi yang cukup,
dan kemungkinan dampak negatif terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan
baik.

https://www.abnusjournal.com/jti/article/download/13/36

Anda mungkin juga menyukai