Anda di halaman 1dari 5

Tempat penelitian/ Variabel

No Judul Penelitian Tahun VD Temuan/hasil


setting penelitian independen
1. HUBUNGAN LAMA MENJALANI 2022 RS Khusus Ginjal Rasyida 1. Berdasarkan data (WHO),
TERAPI HEMODIALISIS DENGAN di Medan, Sumut penyakit ginjal dan saluran kemih
KUALITAS HIDUP telah menyebabkan kematian
PASIEN PENYAKIT GINJAL sebesar 850.000 orang per
KRONIK DI RUMAH SAKIT
tahunnya. Data ini menunjukkan
KHUSUS GINJAL RASYIDA
bahwa penyakit ginjal menduduki
peringkat ke-12 tertinggi angka
kematian.
2. Data Riskesdas tahun 2018
mengalami kenaikan dari tahun
2013 pada Penyakit Ginjal Kronik
dari 2% menjadi 3,8%.
2. Hubungan Kepatuhan 2019 RSUP Fatmawati 1. Kesuksesan hemodialysis
Pembatasan Cairan tergantung pada
Terhadap Terjadinya kepatuhan pasien,
Overload Pada Pasien pada populasi pasien
Gagal Ginjal Kronik Post hemodialisa prevalensi
Hemodialisa Di Rumah ketidakpatuhan
Sakit Umum Pusat cairan antara 10% sampai
Fatmawati 60%, ketidakpatuhan
diet 2%
sampai 57%,waktu
dyalisis terhambat
19%,ketidakpatuhan
obat 9%,pasien
hemodialisa mengalami
kesulitan lebih tinggi
dalam pengelolaan
control
pembatasanasupancairan(
Rustiawati,2012)
3. TINGKAT KECEMASAN 2020 RUMAH SAKIT Kecemasan
PASIEN GAGAL MELDA PEKERJA sangat
GINJAL KRONIK INDONESIA sering
DALAM MENJALANI dijumpai pada pasien
hemodialisa. 57,30%
HEMODIALISA DI dari pasien End Sta
RUMAH SAKIT MELDA ge Renal Disease (ESRD)
PEKERJA INDONESIA mengalami depresi. Dari
39,2% pasien
dialisis terdapat pasien yang
mengalami
depresi ringan, 24,49%
mengalami depresi
sedang dan 13,72% memiliki
depresi berat
dan 42,69% yang mengalami
gangguan
kecemasan dari 47,36%
pasien yang
meng
alami kecemasan ringan,
28,94%
mengalami kecemasan sedang
dan 23,68%
mengalami kecemasan yang
parah (Tavir,
2013)

4. PERBANDINGAN KUALITAS 2018 RSUP. Prof. Dr. R. D. Secara klinikriwayat penyakit


HIDUP PASIEN GAGAL KANDOUMANADO diabetes melitus
GINJAL KRONIK DENGAN mempunyai
COMORBID FAKTOR pengaruhterhadap kejadian
DIABETES MELITUS DAN
gagal ginjal kronik4,1 kali
HIPERTENSI DI RUANGAN
HEMODIALISA RSUP. Prof. lebih besar dibandingkan
Dr. R. D. KANDOUMANADO dengan pasien tanpa riwayat
penyakitfaktor risiko diabetes
melitus dan pasien
denganriwayat penyakit
hipertensi
5. PERAN HEMODIALISIS 2021 Upaya untuk menurunkan kadar
kreatinin
TERHADAP KADAR serum tentu saja de
KREATININ ngan memperbaiki fungsi
ginjal,
DARAH PASIEN perlu dilakukan cuci darah
GAGAL (hemodialisis) untuk
GINJAL KRONIK mengganti fungsi
utama ginjal yaitu membersihkan
darah dari
sisa
-
sisa hasil metabolisme tubuh
yang
berada di dalam darah

Matriks Literatur

Evaluasi Budaya K3 Terhadap Kesiapan RS A Dalam Penanganan Kasus Penyakit CKD On HD

Dilanjutkan dengan membuat kerangka teori

Apa alasan Memilih topik tersebut ?


Di Indonesia, PGK menempati urutan ke-13 sebagai penyakit dengan angka kematian terbanyak, yaitu sebesar 35.217 orang atau 2%
dari total kematian (IHME, 2018). Prevalensi penderita Penyakit Ginjal di Indonesia meningkat menjadi 3.8 % penderita dari
sebelumnya sebanyak 2% di tahun 2013 (RISKESDAS, 2018). Pasien laki-laki di Indonesia lebih banyak terkonfirmasi penyakit
ginjal yaitu 0.3% dibandingkan pasien perempuan 0.2%, dan didominasi oleh pasien lanjut usia diatas 75 tahun sebanyak 0.6 %,
dimana mulai terjadi peningkatan pada usia >35 tahun (KemenkesRI, 2017). Indonesia merupakan negara penderita gagal ginjal cukup
tinggi, dengan peningkatan penderita dari 2.997.680 orang menjadi 3.091.240 orang (USRDS, 2017)
Angka kejadian gagal ginjal kronis di Indonesia berdasarkan data dari Riskesdas, (2018) yaitu sebesar 0,38 % dari jumlah penduduk
Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa maka terdapat 713.783 jiwa yang menderita gagal ginjal kronis di Indonesia (Riskesdas, 2018)
Mengapa topik tersebut penting ?
Mengutip dari jurnal global health tentang “Prevalensi dan Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronis di Indonesia: Analisis Survei
Kesehatan Dasar Nasional 2018” Survei berbasis populasi ini mengkonfirmasi peningkatan beban CKD di Indonesia dan
menunjukkan bahwa selain faktor risiko metabolik tradisional, virus hepatitis telah terbukti menjadi faktor risiko independen untuk
CKD di Indonesia. Selain itu, risiko CKD lebih besar pada pasien hepatitis pria dengan DM. Hasil penelitian ini menunjukkan
perlunya program skrining yang agresif pada pasien dengan risiko tinggi terkena CKD. Selain pasien dengan faktor risiko
kardiometabolik tradisional, program tersebut harus mencakup pasien dengan virus hepatitis.
Selain insiden dan prevalensi CKD di Indonesia, etiologi CKD di Indonesia juga belum diketahui dengan baik. Indonesia masih
menghadapi triple beban penyakit. Pertama, akibat tidak efektifnya pengendalian penyakit menular, penyakit yang muncul kembali,
dan penyakit yang baru muncul; kedua, karena naiknya penyakit kronis ke dalam daftar lima besar gangguan bencana akibat transisi
demografi dan gizi; dan terakhir karena terus meningkatnya insiden trauma dan cedera. Selain itu, pengaruh faktor lingkungan juga
perlu diperhatikan dalam perkembangan CKD, terutama sumber air bersih yang dapat berkontribusi terhadap penyakit yang ditularkan
melalui air dan penyakit diare yang dapat menyebabkan cedera ginjal akut (AKI), schistoso-miasis yang dapat menyebabkan CKD. ,
dan pencemaran air yang selanjutnya menyebabkan CKD.
Menurut P2PTM Kemenkes RI Faktor risiko CKD diantaranya : diabetes (tipe 2), hipertensi, konsumsi obat pereda nyeri, narkoba,
psikotropika dan zat adiktif, radang ginjal.

Jelaskan Gap yang terjadi ?


Berdasarkan strata pendidikan, prevalensi gagal Ginjal tertinggi pada masyarakat yang tidak sekolah (0,4%). Sementara Berdasarkan
masyarakat yang tinggal di pedesaan (0,3%) lebih tinggi prevalensinya dibandingkan di perkotaan (0,2%). (Kemenkes RI)
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20180307/1425164/cegah-dan-kendalikan-penyakit-ginjal-cerdik-dan-patuh/
Bagaimana Kondisi terkini masalah tersebut ?
 Prevalensi penyakit ginjal kronik (PGK) semakin meningkat, pada tahun 2040 diproyeksikan jika PGK menjadi salah satu
penyebab kematian tertitnggi di dunia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 didapatkan pravalensi Penyakit Ginjal
Kronik di Indonesia sebesar 0,5%. Penyebab kerusakan ginjal pada PGK adalah multifaktorial dan kerusakannya bersifat
ireversibel. Berdasarkan penelitian ini didapatkan sebagian besar penderita PGK di Indonesia berjenis kelamin laki-laki (60,3%)
dan obesitas (25,4%). Komorbid tersering didapatkan yaitu hipertensi (40,8%) dan Diabetes Melitus (3,3%).2 Jika mencapai tahap
akhir stadium PGK, penderita PGK akan memerlukan dialisis (cuci darah) dan transplantasi ginjal. (RSUI)
https://rs.ui.ac.id/umum/berita-artikel/artikel-populer/upaya-pencegahan-dan-penanganan-risiko-penyakit-ginjal-kronik

 Upaya pemerintah menangani penyakit gagal ginjal di Indonesia, saya mengutip perkataan dari wamenkes RI yang disiarkan oleh
Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan R, berikut isi perkataan nya :
“Data saat ini dari 1.225 layanan hemodialisis di Indonesia, 7 diantaranya ada di Provinsi Gorontalo. Mudah-mudahan selain RS
Hasri Ainun Habibi, semoga pemerintah bisa menambah lagi untuk membangun instalasi hemodialisis di tempat-tempat lain
terpencil sehingga tidak terkonsentrasi disini,” ujar Wamenkes.
“Jadi sebelum kita membangun layanan instalasi Hemodialisis maka yang perlu kita perbaiki bersama-sama adalah penurunan
faktor risiko penyakit-penyakit ginjal,” ujar Wamenkes.
“Mudah-mudahan dengan menangani diabetes, hipertensi dan autoimun yang baik tidak banyak pasien yang akan menggunakan
instalasi yang kita bangun ini, walaupun instalasi yang kita bangun ini merupakan pengejawantahan bagaimana negara hadir
ditengah masyarakat untuk melayani mereka yang sudah tidak bisa ditangani secara promotif preventif,” ujar Wamenkes.
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20231023/1544088/permudah-akses-masyarakat-wamenkes-resmikan-layanan-
hemodialisis-rs-hasri-ainun-habibie/

 Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan sejak tahun 2014 menjadi secercah harapan, bagi
mereka yang sedang berjuang dengan gagal ginjal. Biaya hemodialisa bukan lagi halangan untuk kembali sehat karena
hemodialisis telah menjadi salah satu manfaat yang dijamin dalam Program JKN.(Radio Republik Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai