Anda di halaman 1dari 49

PERILAKU ORANGUTAN DAN

EKOWISATA
PUNGGU ALAS

ARI MEIDIDIT
ameididit@wwf.id
0811521360

Species Conservation Officer


WWF INDONESIA
Apa itu Orangutan?
● Salah satu kera besar yang hanya
berada di Asia, selain 3 kera besar di
Afrika (Bonobo, Simpanse dan Gorilla)

● Berasal dari bahasa melayu “Orang


Hutan”, kadang di sebut Mawas, Kahiyu
atau Maias

● Pongo abelii ( Sumatera Utara dan


Aceh)
● Pongo tapanuliensis ( Tapanuli Selatan)
● Pongo pygmaeus ( Kalbar, Kaltim,
Kalteng, Sarawak dan Sabah di Malaysia)
• Pongo pygmaeus pygmaeus

• Pongo pygmaeus morio

• Pongo pygmaeus wurmbii


 Satu-satunya kera besar di Asia
 80% hidup di wilayah Indonesia
 Status Konservasi:Critical Endangered; CITES-
Appendix I
 Flagship species/ umbrella species
 Semi-solitary
 Frugivor (fruit eaters) > 50%
 Masa hidup (> 50 tahun)
 Jarak kelahiran 7-9 tahun
 Daerah jelajah 200-3000 ha (betina phylopatric)
 Penurunan populasi(30-50% di1990s)
 Sekitar 75% orangutan liar hidup di luar Taman
Nasional
Kenapa orangutan dilindungi?
“Siklus hidup yang lambat”
Name Year Est
88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 Ibi
Abby ATI 9?
Ani Andai Aneka 8
Beki Bary
Butet Beti Nn] 8
Diana Dedi >7
Hanes Herdi Henki 7-8
Karen Karim >7
Mega Megi Martin 8
Novi Nata Nahot 7-8
Pelet Peter >7
Sara Sylivia >8?
Sela Sultan 8-9
Tevi
Una Uno Uli 8
Yinta Yena >8

Van Noorwijk, 2005

Jarak kelahiran 7 s/d 8 tahun “sangat lambat”


Dilindungi PP 5/1990, IUCN Red List
Kritis (CE) dan Terancam (E)
CITES Appendix I

Wahyu 2004 Nardiyono 2009


Oonk 1995
 Mudah terjadi penularan penyakit dari orangutan ke manusia maupun sebaliknya
(zoonosis), di antaranya hepatitis (A,B,C), tuberkulosis, herpes, malaria, dan tifus.

 Terjadi apabila kita memakan daging orangutan, kontak langsung melalui air liur, cairan
tubuh lain, kotoran dan udara, terutama apabila kita memelihara orangutan

 Hampir lebih dari 70% orangutan liar yang diselamatkan dari hutan di sekitar perkebunan
kelapa sawit diketahui terinfeksi parasit cacing ”strongyloides” ( cacing paru-paru) yang
larvanya dapat menginfeksi manusia melalui pori-pori kulit (BOSF unpubl)
 Orangutan berperan penting dalam menjaga
keseimbangan ekosistem dengan
memencarkan biji-biji dari tumbuhan yang
dikonsumsinya (Galdikas, 1982; Suhandi,
1988)

 Orangutan merupakan satwa arboreal yang


berukuran besar, memiliki daerah jelajah
yang luas, dan masa hidup panjang sehingga
berperan penting dalam pemencaran biji

 Ketidakhadiran orangutan di hutan hujan


tropis dapat mengakibatkan kepunahan
suatu jenis tumbuhan yang penyebarannya
tergantung oleh primata itu

© Tuanan Research Team 2004


Kehidupan Orangutan

70

60

50 Makan
40 Bergerak
Istirahat
30
Sosial
20 Bersarang

10

0
Makan Bergerak Istirahat Sosial Bersarang
Komposisi Pakan Orangutan

© A.Ferisa
© A.Ferisa
© A.Ferisa
© A.Ferisa
PROSES
PENELITIAN
ORANGUTAN

FOTO-FOTO
PENCARIAN
ORANGUTAN
PENGAMBILAN
DATA
ORANGUTAN
PENGAMBILAN
DATA
ORANGUTAN
PENGAMBILAN
DATA
ORANGUTAN
PENGAMBILAN
DATA
ORANGUTAN
PENGAMBILAN
DATA
ORANGUTAN
WASPADA
BROWN

JANTAN DEWASA
MARLENDA-
MARTINUS

BETINA DEWASA
JANTAN
DEWASA
TUTUP KABALI

(Dyospyros
pseudomalabarica)
PIAIS

(Nephelium cf maingayi)
KAMASIRA

(Ilex cymosa)
GANTALANG

(Garcinia bancana)
AKAR DANGO

(Willughbeia sp)
KALEWANG (YL)

(Pouteria malaccensis)
PANTUNG

(Dyera lowii)
KARIPAK

(Mezzetia sp)
PARUT

Calophyllum sp
MAHALILIS
TERANTANG

(Camnosperma coriaceum)
MARLENDA 1 = 1261 m

MARLENDA 2 = 647 m

MARLENDA 3 = 1063 m

MARLENDA 4 = 1063 m

MARLENDA 5 = 1327 m

MARLENDA 6 = 1346 m

MARLENDA 7 = 1702 m

MARLENDA 8 = 1189 m

MARLENDA 9 = 1442 m

1226 METER
KAMELOH 1 = 1200 m

KAMELOH 2 = 800 m

OSAMA 1 = 1300 m

OSAMA 2 = 1400 m

BROWM 1 = 2200 m

BROWN 2 = 1100 m
Punggualas dan Ekowisata
Ekowisata secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai perjalanan wisata yang
penuh tanggungjawab ke suatu destinasi
dengan tujuan untuk menkonservasi alam
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
lokal
Prinsip Ekowisata
1. Meminimalisir dampak terhadap lingkungan dengan menggunakan
standar yang jelas, salah satunya adalah standar daya dukung
(carrying capacity) suatu destinasi wisata.
2. Meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan daerah dengan
menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan.
3. Harus meminimalisir pemakaian terhadap sumber daya yang tidak
terbarukan
4. Menopang kesejahteraan masyarakat setempat
5. Menekankan kepemilikan lokal
6. Mendukung upaya pelestarian lingkungan
7. Berkontribusi terhadap kelestarian keanekaragaman hayati
Number of Visitors Ecotourism in
Punggualas, Sebangau National Park
350

300

250

200

150

100

50

0
Year 2016 Year 2017 Year 2018
Panduan Wisata
Orangutan
Peraturan Mengamati Orangutan
PERATURAN 1: Wisatawan harus dalam kondisi sehat
Alasan: Mengendalikan resiko penularan penyakit.
Potensi penularan penyakit, baik dari manusia ke
orangutan maupun dari orangutan ke manusia, sangat
tinggi karena kedekatan hubungan DNA genetik antara
manusia dengan orangutan (96,5%). Pneumonia,
influenza, TBC, hepatitis A, B, C dan E, kolera, herpes,
parasit dan bahkan flu biasa semua dapat menular
antara orangutan dan manusia. Klausul mengenai umur
(mengapa 15 tahun).
PERATURAN 2: Waktu maksimal pengamatan adalah 1 jam
untuk 1 individu orangutan per hari, dengan anggota saat
melakukan pengamatan: 2 orang wisatawan dengan 2 orang
pemandu.
Alasan: Mengurangi kontak orangutan pada manusia yang
berpotensi sebagai pembawa kuman meminimalkan gangguan
perilaku dan stres yang terkait pada satwa, Jarak antara
kelompok pengamatan dan kelompok besar sejauh 50 meter. 1
Kelompok wisata orangutan dengan jumlah maksimal 6 orang,
karena efektivitas pemandu dalam mengatur wisatawan dan
mengurangi gangguan terhadap ekosistem. (dijelaskan)
PERATURAN 3: Waktu pengamatan wisata orangutan di
taman nasional sebangau dari pukul 04.00 – 19 -00 WIB.

Alasan :Orangutan mulai beraktivitas (disarang) pada


pukul 04.30 – 18.00 WIB, disarankan pada pukul 07.00 –
15.00 WIB dikarenakan untuk kemudahan dan keamanan.
PERATURAN 4: Terapkan perilaku yang sesuai selama berada dalam jarak dekat dengan orangutan
Alasan: meminimalkan stres dan gangguan pada satwa liar dan ekosistem

• Perilaku yang benar:


- Menahan diri dari merokok, makan, bersin dan batuk di hadapan orangutan.
- Para pengunjung tetap berada dalam kelompok yang ketat, tanpa kehilangan kontak dengan pemandu.
- Bila mungkin, para pengunjung dianjurkan duduk sambil mengamati orangutan.
- Bahasa tubuh penting dan para pengunjung harus tetap setenang mungkin setiap saat selama
kunjungan (jangan ada yang berteriak, membuat gerakan cepat, berlari dan sebagainya).
-Tunjukkan rasa hormat kepada orangutan dan usahakan agar tetap setenang mungkin dengan mereka.
- Jangan membuka vegetasi untuk mendapatkan pemandangan yang lebih jelas dari orangutan.
- Jangan menatap orangutan dan jangan menggunakan teropong, lensa foto dan/atau kamera video bila
satwa terganggu (suara keciut).
- Jangan coba mendekati orangutan (terutama pendatang baru) bila Anda tidak bersama pemandu.
-Tidak boleh melempar, menggoyang dan memukul pohon yang menarik perhatian (tindakan provokasi).
-Jangan membuang sampah sembarangan dan bawalah semua sampah kembali ke camp.
TANGKAHEN?
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai