hak dasar yang melekat pada setiap individu, tanpa memandang ras, agama, etnis, atau jenis kelamin. HAM mencakup hak untuk hidup, kebebasan, kesetaraan, dan martabat. HAM tidak dapat dicabut dan harus dihormati dan dilindungi oleh semua pemerintah dan masyarakat. Pentingnya HAM terletak pada pengakuan dan perlindungan terhadap martabat manusia sebagai makhluk yang berharga dan berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan layak. Gereja Katolik mengajarkan bahwa setiap manusia, dibuat menurut gambar dan rupa Allah, memiliki martabat yang tak ternilai dan oleh karena itu memiliki hak-hak dasar. Dalam dokumen "Gaudium et Spes" dari Konsili Vatikan II, Gereja menegaskan pentingnya menghormati martabat manusia dan hak-hak asasi manusia. GEREJA KATOLIK BERPARTISIPASI DALAM PENEGAKAN HAM MELALUI BERBAGAI CARA, ANTARA LAIN: - PENGAJARAN DAN DOKTRIN
Gereja secara konsisten mengajarkan pentingnya menghormati
martabat dan hak-hak setiap individu dalam khotbah, dokumen gerejawi, dan pendidikan agama. - ADVOKASI POLITIK
Gereja sering kali berperan dalam advokasi politik untuk
melindungi dan mempromosikan HAM, misalnya melalui pernyataan publik dan diplomasi. - KARYA AMAL
Gereja mendukung HAM melalui karya amal dan pelayanan sosial,
membantu orang-orang yang miskin dan rentan, dan dengan demikian membantu mempromosikan hak-hak mereka. - PENDIDIKAN Gereja juga mendukung HAM melalui pendidikan, menekankan pentingnya HAM dalam kurikulum sekolah dan universitas Katolik.