Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM LIMBAD TOBAT

“ Limbah Dapur dan Botol Bekas jadi Bermanfaat”

Ni Made Budhi Mulyanti


SD Negeri 3 Marga
CGP Angkatan 9 Kabupaten Tabanan

Pengajar Praktik
Sugiarti Ningsih, S.Pd.AUD
LATAR BELAKANG
·Program Limbad Tobat dilatar belakangi banyaknya botol bekas yang sering
dijumpai di lingkungan sekolah, sehingga memunculkan ide untuk melakukan
reuse/ menggunakan kembali barang setelah pemakaian awalnya.
Diskusi dengan murid terkait tumbuhan yang akan ditanam, hasil produk
seperti apa, dan proses pelaksanaannya (suara, pilihan dan kepemilikan).
Program Limbad Tobat sudah memanfaatkan ketujuh modal/aset yang ada di
SDN 3 Marga
Masih terdapat kesenjangan yakni target sasaran pelaksana limbad tobat
adalah seluruh murid dari kelas 1 s/d 6, namun belum semua kelas dapat
melaksanakan dikarenakan masih belum mampu mengerjakan secara mandiri
dan belum cukup mampu untuk bertanggung jawab.
TUJUAN PROGRAM

Program Limbad Tobat bertujuan untuk


menanamkan kesadaran sejak dini pada siswa
untuk dapat mengurangi sampah plastik terutama
botol bekas bahkan menjadikannya produk yang
berguna dan memiliki nilai.
CAPAIAN LANGKAH
Dari aktivitas melaksanakan reuse/pemanfaatan kembali sampah botol plastik dan limbah
sayuran menjadi produk yang bernilai, murid diharapkan memiliki kreatifitas dan tanggung
jawab terhadap sampah botol, murid berlatih kolaborasi, halaman sekolah menjadi hijau
karena ada tumbuhan kangkung, produk/hasil menjadi makanan/snack, orang tua menikmati
hasil karya murid.
Dampak/Impac yang lebih luas yaitu murid terbiasa peduli dengan sampah, tidak hanya di
lingkungan sekolah, tapi juga di lingkugan rumah dan masyarakat. Mereka mampu mengelola
sampah dengan bijak menjadi suatu barang yang bernilai dan bahkan mampu mengedukasi
orang lain di sekitarnya.

·Murid sebagai subjek atau pelaku utama dalam penerapan program Limbad Tobat mulai dari
mengajukan ide, memilih tanaman yang akan ditanam sampai dengan menentukan hasil
produk yang dilaksanakan. Sedangkan guru hanya memfasilitasi dan menuntun murid. Di
samping itu dukungan orang tua juga sangat berpengaruh, sehingga program yang dirancang
dapat berjalan sesuai rencana dan memcapai tujuan yang diharapkan.

Pelaksanaan program limbad tobat dilaksanakan dalam 1 semester dimulai pada 18 Maret
2024, dan rencana berakhir pada Akhir Mei 2024 dan setelah ulangan akhir semester
diagendakan pelaksanaan market day dengan mengundang orang tua/wali murid,
STRUKTUR PROGRAM DAN MITRA
Target/sasaran dari pelaksanaan program Limbad Tobat
yaitu seluruh siswa dari kelas 1 s/d kelas 6 dengan
kisaran umur 7 -13 tahun.
Pelaksanaan program limbad tobat dilaksanakan dalam 1
semester di mulai pada 18 Maret 2024, dan rencana
berakhir pada Akhir Mei 2024 dan setelah ulangan akhir
semester diagendakan pelaksanaan market day dengan
mengundang orang tua/wali murid.
Kegiatan program Limbad Tobat dilaksanakan di halaman
sekolah setiap Hari Sabtu pagi sebelum mulai kegiatan
pengembangan diri/ektrakurikuler.
Berdasarkan hasil pemetaan aset yang telah didiskusikan,
ditetapkan mitra yang terlibat meliputi murid, kepala
sekolah, guru, orang tua murid, unsur komite, masyarakat
Market Day
Lanjutan Struktur Program dan Mitra

Mitra Utama yang terlibat dalam Program Limbad Tobat


Kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan
Murid sebagai pelaku pelaksanaan program
Guru sebagai fasilitator pelaksanaan program
Orang tua berkolaborasi dalam penyediaan limbah
dapur
Komite sekolah mendukung pelaksanaan program
dan menginformasikan kepada orang tua siswa
terkait arah program.
Masyarakat berpartisipasi menyukseskan program
limbad tobat dalam pelaksanaan market day.
KAPASITAS YANG DIMILIKI SEKOLAH
Program Limbad Tobat, sesuai dengan 7 asset/modal yang dimiliki sekolah meliputi :

1. Dari segi Modal manusia, terdapat kepsek, guru, murid, komite dan ortu siswa yang
mendukung dan berkolaborasi dalam mewujudkan program ini. Penyediaan limbah
dapur berupa limbah kangkung disediakan orang tua murid, pupuk dan tanah subur
juga dari murid, saat panen murid akan membuat produk olahan daru kangkung dan
akan di tampilkan pada saat market day dengan mengundang ortu murid dan komite.
2. Modal social yaitu pada acara market day mengundang masyarakat sekitar lingkungan
sekolah
3. Modal fisik yaitu Kegiatan Limbad Tobat dilaksanakan di halaman sekolah
4. Modal lingkungan alam yaitu lingkungan sekolah cocok untuk budidaya kangkung
5. Modal finansial yaitudana untuk proses produksi olahan kangkung diambil dari kas
kelas, dan hasil penjualan produk dimasukan ke kas kelas.
6. Modal Politik yaitu kebijakan kepala sekolah melalui koordinasi dan konsultasi sebelum
pelaksanaan program.
7. Modal agama dan Budaya yaitu cinta alam merupakan wujud syukur dan rasa terima
kasih pada TYME
RENCANA EVALUASI
Pembuatan rencana evaluasi yang dilakukan untuk untuk
mengobservasi pelaksanaan program Limbad Tobat ini berdasarkan
interaksi guru dan siswa serta partisipasi siswa.
Adapun alat pengumpulan data yang akan digunakan adalah
wawancara dan observasi terkait pelaksanaan program dan
kendala yang ditemui.
Berdasarkan temuan tersebut akan dilaksanakan evaluasi.
KEMUNGKINAN TANTANGAN
Tantangan yang mungkin ada saat implementasi program Limbad Tobat adalah : :
Tidak semua sasaran (siswa) mau ikut terlibat
Kurang telaten dan bertanggung jawab dalam memelihara tumbuhan yang
dihasilkan.

Saat menghadapi berbagai situasi dimana ia harus mengambil suatu keputusan,


Guru harus menjadi penggerak yang dapat memotivasi maupun mendorong
peserta didiknya
Bila kita ingin menumbuhkan motivasi instrinsik dari dalam diri seseorang, maka
tumbuhkan pemahaman terhadap nilai-nilai kebajikan universal, yaitu : Keadilan,
Tanggung Jawab, Kejujuran, Rasa Syukur, Integritas, Kasih Sayang, Rajin,
Berkomitmen, Percaya Diri, Kesabaran, Empati, Keamanan dan sikap positif
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai