Anda di halaman 1dari 24

7/7/2023

MIKROORGANISME: PATOGENITAS
MIKROORGANISME
Apt. Ivan J.M., M.Farm

7/7/2023 1 7/7/2023 2

PATOGENITAS ???
Patogen adalah mikroorganisme yang
menyebabkan penyakit pada
organism lain.

Kemampuan pathogen untuk


menyebabkan (PROSES
TERJADINYA) penyakit disebut
dengan patogenisitas.
7/7/2023 3 7/7/2023 4

1
7/7/2023

Di alam, berbagai jenis mikroorganisme


dapat diidentifikasi:

PROTISTA BAKTERI

VIRUS ALGA SINOFID JAMUR

7/7/2023 5 7/7/2023 6

KARAKTERISTIK MIKROORGANISME FLORA NORMAL


✓ Ukurannya sangat kecil sehingga tidak ✓ Mereka berkembang biak dengan 1. Apa itu flora normal?
terlihat oleh mata. kecepatan tinggi.
✓ Reaksi metabolismenya sangat cepat. ✓ Aktivitasnya sangat penting bagi kehidupan
2. Apa perannya bagi tubuh manusia?
✓ Hubungan mereka dengan lingkungan di planet ini. 3. Bagaimana penyebaran flora normal
sangat erat. ✓ Mereka adalah bagian dari siklus pada tubuh manusia?
✓ Mereka membutuhkan air untuk biogeokimia yang terjadi di alam.
metabolisme. ✓ Mereka sangat ringan, sehingga mereka
4. Apa saja yang mempengaruhi
✓ Mereka mengembangkan mekanisme diangkut di udara. pertumbuhan flora normal pada tubuh
penyebaran dan resistensi. manusia?
✓ Mereka memiliki kemampuan untuk
mengubah lingkungan di mana mereka
berada.
7/7/2023 7 7/7/2023 8

2
7/7/2023

Jenis-jenis flora normal yang ada pada tubuh VIRULENSI MIKROORGANISME


manusia yaitu: ✓ Virulensi menggambarkan kemampuan untuk
✓ Kulit (Staphylococcus dan Sianobakteri aerobik, Propionibacterium
menimbulkan penyakit.
acne). ✓ Tingkat virulensi berbanding lurus dengan
✓ Hidung dan nasofaring (Corinebacteria, Staphylococcus,
Strepcoccus, Branhamella catarrhalis, dan Haemophilus influenza).
kemampuan organisme menyebabkan penyakit.
✓ Mulut (Strepcoccus, Veillonella, Actinomyces, Lactobacillus, ✓ Secara eksperimental virulensi diukur dengan
Neisseria).
✓ Orofaring (Staphylococcus aureus). menentukan jumlah bakteri yang
✓ Usus Kecil (Enterococcus, Lactobacilus). menyebabkan kematian (LD50), sakit atau lesi
✓ Usus Besar (Bacteroides fragilis, B. Melaninogenicus, B. Oralis) dalam waktu yang ditentukan setelah
✓ Saluran kemih (Candida albican)
✓ Mata dan Telinga (Corynebacterium xerosis) terpapar.
7/7/2023 9 7/7/2023 10

VIRULENSI MIKROORGANISME ✓ LEUKOSIDIN


Leukosidin atau Panton Valentine Leukocidin
✓ LEUKOSIDIN
(PVL) adalah sebuah protein multikomponen
✓ HEMOLISIN yang diproduksi untuk memisahkan komponen-
✓ KOAGULASE komponen yang akan berakibat rusaknya
✓ ENZIM KINASE (SUMBER KEHIDUPAN membran sel. Leukosidin juga berperan penting
BAKTERI) dalam pertahanan terhadap fagositosis dan
pertahanan yang penting dari S. aureus
✓ KOLAGENASE (SEBAGAI PENGURAI PROTEIN)

Toksin yang dibentuk oleh S. aureus adalah leukosidin, enterotoksin, eksofoliatin,


serta haemolysin alfa, beta, delta.

7/7/2023 11 7/7/2023 12

3
7/7/2023

✓ HEMOLISIN ✓ KOAGULASE
Hemolisin merupakan toksin yang dapat Enzim ini dapat menggumpalkan plasma oksalat atau plasma
membentuk suatu zona hemolisis disekitar koloni
bakteri. Hemolisin pada Staphylococcus aureus
sitrat, karena adanya faktor koagulase reaktif dalam serum
terdiri dari alfa hemolisin, beta hemolisin, dan yang bereaksi dengan enzim tersebut. Esterase yang
delta hemolisisn. Alfa hemolisin adalah toksin dihasilkan dapat meningkatkan aktivitas penggumpalan,
yang bertanggung jawab terhadap pembentukan
zona hemolisis disekitar koloni Staphylococcus
sehingga terbentuk deposit fibrin pada permukaan sel
aureus pada medium agar darah. Toksin ini dapat bakteri yang dapat menghambat fagositosis.
menyebabkan nekrosis pada kulit hewan dan
manusia. Beta hemolisin adalah toksin yang Fibrinogen dalam plasma selain untuk pembekuan darah dapat juga
terutama dihasilkan Staphylococcus yang diisolasi digunakan untuk uji koagulase bakteri Staphylococcus aureus, karena
dari hewan, yang menyebabkan lisis pada sel bakteri ini mempunyai faktor koagulase darah yang mampu
darah merah domba dan sapi. menggumpalkan fibrinogen didalam plasma untuk melindungi diri
terhadap fagositosis dan respon imun hospes ( Soedarto, 2014)
7/7/2023 13 7/7/2023 14

SOAL PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud dengan morfologi? Selanjutnya, apa itu morfologi sel
Morfologi sel bakteri, Struktur 2.
bakteri?
Identifikasi sel bakteri dapat diklakukan dengan dua cara, Jelaskan!
eksternal & internal sel 3.
4.
Jelaskan kesamaan bakteri gram positif dan negative!
Hal-hal Apa saja yang membedakan bakteri gram positif dan negative?
5. Salah satu pembeda bakteri gram positif dan negative adalah dinding selnya.
Jelaskan hal apa yang berbeda dari struktur dinding sel bakteri!
Apt. Ivan J.M., M.Farm 6. Jelaskan Fase-fase pertumbuhan bakteri!
7. Apa yang membedakan lapisan peptidoglikan pada gram positif dan
negative?

15 16

4
7/7/2023

IDENTIFIKASI BAKTERI

MAKROSKOPIS MIKROSKOPIS

• Bentuk koloni • Bentuk dan ukuran sel


• Tepian koloni • Pergerakan sel bakteri
• Elevasi koloni
• Permukaan koloni
17 18

BENTUK DAN STRUKTUR EKSTERNAL BAKTERI BENTUK DAN STRUKTUR EKSTERNAL BAKTERI
GRAM POSITIF GRAM NEGATIF

1. Struktur dinding sel bakteri gram (+) mengandung lapisan peptidoglikan


membentuk sel jadi lebih kaku. Jumlahnya lebih banyak jika di bandingkan 1. Pada gram – terdapat senyawa lipoprotein dan fosfolipid juga senyawa
dengan gram -. lipopolisakarida.
2. Berfungsi sebagai perlindungan diri dari senyawa AB. 2. Menyebabkan strain gram – lebih kuat terhadap senyawa AB.
3. Peptidoglikan tersusun atas beberapa senyawa theichonic, asam theichuroni
dan beberapa senyaw polisakarida yang berperan dalam metabolism sel
bakteri tsb.
19 20

5
7/7/2023

STRUKTUR INTERNAL SEL BAKTERI BENTUK BAKTERI


Bentuk DNA pada
bakteri berupa benang
sirkuler (melingkar)
yang berperan sebagai
Penyusun flagel materi genetik
pada sel bakteri
berupa senyawa
protein yang
disebut flagellin,
sedikit
karbohidrat, dan
pada beberapa
bakteri
mengandung lipid

Gram + cendrung berbentuk bulat sedangkan gram – lebih banyak berbentuk spiral
Pilus merupakan alat dan basil dan dilengkapi dengan flagel.
sitoplasma pada sel bakteri adalah sebagai
lekat sel bakteri
tempat untuk beberapa organel penyusun
dengan sel bakteri lain
struktur sel prokariotik
atau dengan bahan-
bahan padat lain 21 22

FASE PERTUMBUHAN BAKTERI FASE PERTUMBUHAN BAKTERI

Jika mikroba dipindahkan ke


dalam suatu medium, mulamula
FASE akan mengalami fase adaptasi
LAG/ADAPTASI. untuk menyesuaikan dengan
kondisi lingkungan di
sekitarnya. Fase adaptasi
dipengaruhi oleh
medium/lingkungan dan jumlah
inoculum.
23 24

6
7/7/2023

• Pada fase ini mikroba membelah dengan


Fase adaptasi mungkin berjalan lambat: cepat dan konstan mengikuti kurva
logaritmik. Pada fase ini kecepatan
1. kultur dipindahkan dari medium yang kaya nutrien ke pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh
FASE medium tempat tumbuhnya seperti pH dan
medium yang kandungan nuriennya terbatas, LOG/PERTUMBUHAN kandungan nutrient, juga kondisi
2. mutan yang baru dipindahkan dari fase statis ke EKSPONENSIAL lingkungan termasuk suhu dan
medium baru dengan komposisi sama seperti kelembaban udara
sebelumnya. • Pada fase ini mikroba membutuhkan
energi lebih banyak dari pada fase lainnya
• Pada fase ini kultur paling sensitif
terhadap keadaan lingkungan

25 26

• Pada fase ini jumlah populasi sel tetap


Kecepatan pertumbuhan populasi menurun: karena jumlah sel yang tumbuh sama
dengan jumlah sel yang mati.
• Nutrien di dalam medium sudah berkurang. • Ukuran sel pada fase ini menjadi lebih
• Adanya hasil metabolisme yang mungkin kecil karena sel tetap membelah
FASE
beracun atau dapat menghambat pertumbuhan STATIONER meskipun zat-zat nutrisi sudah habis.
mikroba. Karena kekurangan zat nutrisi, sel
kemungkinan mempunyai komposisi yang
berbeda dengan sel yang tumbuh pada
fase logaritmik.
• Pada fase ini sel-sel lebih tahan terhadap
keadaan ekstrim seperti panas, dingin,
27 radiasi, dan bahan-bahan kimia. 28

7
7/7/2023

• Nutrien di dalam medium sudah


habis.
• Energi cadangan di dalam sel habis. Pertumbuhan mikroorganisme (pengukuran
FASE
pertumbuhan mikroorganisme, pengaruh faktor
KEMATIAN
Kecepatan kematian bergantung pada lingkungan pada pertumbuhan (faktor fisik &
kondisi nutrien, lingkungan, dan jenis kimia)
mikroba.
Apt. Ivan J.M., M.Farm

29 7/7/2023 30

SOAL PENDAHULUAN PENDAHULUAN


• Pertumbuhan secara Individu: suatu
1. Jelaskan 4 fase pertumbuhan bakteri ! pertambahan bagian-bagian sel
2. Sebutkan factor-factor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut. Adanya pertumbuhan sel
bakteri? ditandai oleh pertambahan ukuran dan
3. Apa itu laju pertumbuhan mikroba? Apa itu waktu generasi
mikroba? pembelahan sel.
4. Jelaskan fase-fase pembelahan sel banteri! • Secara populasi artinya: pertumbuhan
5. Jelaskan fungsi Mesosom pada sel bakteri dan pembelahan sel bakteri merupakan akibat dari
bakteri ! pertumbuhan sel secara individu.
Pertumbuhan populasi ditunjukkan
dengan pertambahan jumlah sel
31 7/7/2023 dan/massa sel yang tumbuh. 32

8
7/7/2023

PENDAHULUAN MESOSOM

• Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai


pertambahan jumlah atau volume serta • Mesosom merupakan bagian
ukuran sel. Pada organisme prokariot dari material dalam sel yang
seperti bakteri, pertumbuhan merupakan memiliki fungsi utama untuk
pertambahan volume dan ukuran sel dan sintesis dinding sel dan
juga sebagai pertambahan jumlah sel.
• Pertumbuhan sel bakteri biasanya mengikuti
melakukan pembelahan.
suatu pola pertumbuhan tertentu berupa • Mesosom pada umumnya
kurva pertumbuhan sigmoid. melekat atau berdekatan
• Dengan memperlajari topik ini, dengan nucleus sel.
pengendalian pertumbuhan mikroorganisme
dapat dilakukan sbg intepretasi respon
7/7/2023 pertumbuhan mikroba tsb. 33 34

A. PENGUKURAN PERTUMBUHAN MIKROORGANISME


Laju Pertumbuhan dan Waktu Generasi
• Pengetahuan mengenai kecepatan
pertumbuhan bersifat penting dalam
menentukan keadaan atau status kultur
sebagai kesatuan.
• Laju pertumbuhan adalah pertambahan
jumlah sel (generasi) dalam satuan waktu
tertentu. Waktu generasi adalah waktu
yang dibutuhkan sel untuk membagi diri
dari satu sel mjd dua sel anak dengan
sempurna. Contohnya E.Coli memiliki
waktu generasi 12-20 menit.
• Waktu generasi bervariasi setiap spesies
7/7/2023 35 dan untuk berbagai kondisi lingkungan.
36

9
7/7/2023

7/7/2023 37 7/7/2023 38

7/7/2023 39 7/7/2023 40

10
7/7/2023

B. MACAM-MACAM METODE PERHITUNGAN


POPULASI MIKROORGANISME

a) Metode pengukuran pertumbuhan


mikroorganisme dapat dibedakan
menjadi metode langsung dan tidak
langsung
b) Metode langsung→mikroskopik,
hemositometer. Untuk menghitung
pertumbuhan bakkteri pada
susu/vaksin dan hitungan cawan
untuk mengukur pertumbuhan
bakteri pada air dan makanan.
7/7/2023 41 7/7/2023 42

7/7/2023 43 7/7/2023 44

11
7/7/2023

METODE TIDAK LANGSUNG Faktor Pertumbuhan mikroba


• Prinsipnya adalah dengan menggunakan media yang
ditampung dalam cawan petri ataupun tabung reaksi
berserta dengan suspense bakteri.
• Ada beberapa Teknik dalam metode ini:
a) SPC (Standard Plate Count) atau ALT (Angka 1. NUTRITION
Lempeng Total)
b) MPN (Most Probable Number Method)
c) Kekeruhan/Turbiditas
d) Std. Mc Farland

7/7/2023 45 7/7/2023 46

C. Faktor Pertumbuhan mikroba

2. FISIKA

7/7/2023 47 7/7/2023 48

12
7/7/2023

Faktor Pertumbuhan mikroba

2. FISIKA

7/7/2023 49 7/7/2023 50

Faktor Pertumbuhan mikroba

2. FISIKA

7/7/2023 51 7/7/2023 52

13
7/7/2023

Faktor Pertumbuhan mikroba

2. FISIKA

7/7/2023 53 7/7/2023 54

Faktor Pertumbuhan mikroba Faktor Pertumbuhan mikroba

2. FISIKA 3. KIMIA

7/7/2023 55 7/7/2023 56

14
7/7/2023

7/7/2023 57 7/7/2023 58

59 7/7/2023 60

15
7/7/2023

APA ITU INFEKSI?


✓ Menurut Carroll et al., (2016) Infeksi di definisikan
INFEKSI DAN RANTAI INFEKSI: sebuah proses transmisi hingga multiplikasi agen
ENDOTOKSIN, EXOTOKSIN penyebab infeksi kedalam tubuh host.

✓ Menurut Perdalin (2017) Infeksi merupakan


suatu keadaan yang disebabkan oleh
Apt. Ivan J.M., M.Farm mikroorganisme patogen, dengan/tanpa disertai
gejala klinik.

7/7/2023 61 7/7/2023 62

7/7/2023 63 64

16
7/7/2023

BAGAIMANA INFEKSI TERJADI?


✓ Rantai infeksi adalah sebuah model yang digunakan
untuk memahami proses infeksi. Rantai Infeksi terdiri
atas : agen infeksi, reservoir, portalkeluar dari
reservoir, cara penularan, dan portal masuk ke dalam
host.

7/7/2023 65 7/7/2023 66

• Racun/toxins dapat memicu inang dengan


berbagai cara, misalnya dengan mengaktifkan
respon imun (s.aureus superantigen),
menghambat sintesis protein (toksin difteri),
mengaktifkan jalur messenger sekunder (toksin
kolera), dengan merusak membran sel (E. coli
hemolisin) atau bahkan oleh aksi aktivitas
metalloprotease (tetanus toksin).

7/7/2023 67 7/7/2023 68

17
7/7/2023

TEMPAT FAVORIT PERLEKATAN BAKTERI:


• Endotoksin adalah Lipopolysaccharide (LPS),
yang bertanggung jawab untuk membuat bagian Membran mukosa: Kulit:
integral dari dinding sel Bakteri Gram-Negatif. a) Saluran pernafasan (paling sering) a) Bakteri tidak bisa terpenetrasi
LPS hadir di permukaan luar bakteri Gram-negatif b) Saluran pencernaan: bakteri masuk pada sel kulit yg sehat
melalui air, makanan, jari kotor dsb. b) Beberapa mikroba dapat
dan dalam kondisi tertentu menjadi toksik bagi Bakteri tahan thp asam lambung, enzim menyerang melalui folikel rambut
inang yang menempel. dan empedu & kelenjar keringat
c) Saluran kencing: penularan penyakit c) Beberapa fungi dapat tumbuh
• Exotoxins adalah protein yang disekresikan oleh seksual pada kulit karena mampu
beberapa spesies bakteri dan menyebar ke d) Konjungtiva: membran yg melapisi memproduksi enzim keratinase
media terdekat atau sekitarnya. bola mata
• Eksotoksin disekresikan pada fase eksponensial
sel bakteri
7/7/2023 69 7/7/2023 70

Organ dalam:
a) Mikroba dapat langsung beradhesi pada organ
di bawah kulit atau membran mukosa melalui
rute parenteral. (Injeksi, gigitan, luka, sayatan,
bedah dsb)
b) Beberapa mikroba hanya dpt menimbulkan
penyakit apabila masuk via rute parenteral (Ex:
Streptococcus pneumoniae menyebabkan
pneumonia bila terhirup; jika tertelan tidak
menimbulkan penyakit.)

7/7/2023 71 7/7/2023 72

18
7/7/2023

ADHESI

• ADHESI : proses bakteri menempel pada permukaan


sel inang, pelekatan terjadi pada sel epitel
• ADHESI bakteri ke permukaan sel inang memerlukan
protein ADHESIN
• ADHESIN dibagi menjadi 2: FIMBRIAL dan AFIMBRIAL

7/7/2023 73 7/7/2023 74

ADHESI ADHESI
BACTERIUM FIMBRIAL AFIMBRIAL

• “FILI”
adhesin • Molekul adhesin AFIMBRIAE
• struktur menyerupai rambut
golongan berupa protein
receptor yang terdapat pada permukaan
sel bakteri yang tersusun atas (polipeptida) dan polisakarida yg
protein yang tersusun rapat dan melekat pada membran sel bakteri
memiliki bentuk silinder heliks • Polisakarida yg berperan dalam sel
• Fili bertindak sebagai ligan dan biasanya adl penyusun membran
EPITHELIUM berikatan dengan reseptor yang
sel seperti:glikolipid, glikoprotein,
terdapat pada permukaan sel
host (antigen kolonisasi) matriks ekstraseluler (fibronectin,
7/7/2023 75 7/7/2023 collagen). 76

19
7/7/2023

Bacteria Bacterial Adhesin Host Receptor

Staph. aureus LTA (lipo-teichoic acid) Unknown


INVASI
Staph. sp. Slime Unknown
Strept. group A LTA-M protein complex Fibronectin
Strept. pneumoniae Protein M N-acetylhexosamine-gal • Invasi : proses bakteri masuk ke dalam sel
E. coli Type 1 fimbriae d-Mannose inang/jaringan dan menyebar ke seluruh tubuh;
Colonization factor antigen fimbriae GM ganglioside 1 akses yang lebih mendalam dari bakteri supaya
P fimbriae P blood gp glycolipid dapat memulai proses infeksi
Enterobacteriaceae Type 1 fimbriae d-Mannose
N. gonorrhoeae Fimbriae GD 1ganglioside • Dibagi menjadi dua: EKSTRASELULER dan
Treponema pallidum P ,1P ,2P3 Fibronectin INTRASELULER
Chlamydia sp. Cell surface lectin N-acetylglucosamine
Myco. pneumoniae Protein P1 Sialic acid
V. cholerae
7/7/2023 Type 4 pili Frucose and mannose 77 7/7/2023 78

Mikroba dapat meghasilkan enzim pengdegradasi jaringan


pada sel inang.
• S. Aureus:
a) Hyaluronidase-hodrolisis asam hialuronat
b) Lipase→degradasi jaringan lemak
c) Nuklease→degradasi DNA dan RNA
d) Koagulase→ pembentukan benang fibrin
disekeliling bakteri shg mampu hidup dalam
jaringan.
• P. Aeroginosa→ elastase, utk degradasi molekul
ekstrasel inang shg mudah dalam perlekatan.
79 80

20
7/7/2023

• Setelah invasi, mikroba mampu bertahan hidup dan


Mikroba dapat meghasilkan enzim protease Ig berkembang biak dalam sel inang

A • Mikroba mampu hidup dalam 2 tipe sel inang:


a) Non-fagositik sel: sel epitel, sel endotelial
b) Fagositik sel: makrofag, neutrophil
• Bakteri bertahan hidup pada sitosol, vakuola makanan
(lisosom), vakuola
• Bakteri dapat membunuh sel inang dgn cara:
a) Menurunkan pH vakuola→sel inang rusak, Ph mjd
asam
b) Produksi enzim protease
81 82

Fase 1 adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae Fase 2 adalah bakteri ke microvillus sel epitel
menginfeksi permukaan selaput lendir dapat kolumnar untuk kolonisasi selama
ditemukan di uretra, endoserviks dan anus. infeksi, bakteri dibantu oleh fimbriae, pili

Fimbriae terutama terdiri dari Fase 5 reaksi inflamasi yang dihasilkan


Fase 4 adalah vakuola ini protein pilin oligomer yang menyebabkan infiltrasi neutrofil. Selaput
digunakan untuk melekatkan
kemudian dibawa ke bakteri ke sel-sel dari
lendir hancur mengakibatkan akumulasi
membran basal sel inang, permukaan selaput lendir. Neisseria gonorrhoeae dan neutrofil pada
dimana bakteri berkembang Protein membran luar PII
Oppacity associated protein
jaringan ikat subepitel. Respon imun host
biak setelah dibebaskan ke (OPA) kemudian membantu memicu Neisseria gonorrhoeae untuk
dalam jaringan subepitel bakteri mengikat dan
menghasilkan protease IgA ekstraseluler yang
dengan proses eksositosis. menyerang sel inang.
menyebabkan hilangnya aktivitas antibodi dan
Peptidoglikan dan bakteri LOS (Lipo Oligo Sakharida) mempromosikan virulensi.
Fase 3 adalah masuknya bakteri
dilepaskan selama infeksi. Gonococcus dapat
ke dalam sel kolumnar dengan
memiliki dan mengubah banyak jenis antigen dari
Neisseria LOS. LOS merangsang tumor necrosis
proses yang disebut endositosis
factor, atau TNF, yang akan mengakibatkan kerusakan di mana bakteri yang ditelan
sel. oleh membran sel kolumnar,
membentuk vakuola. 83 7/7/2023 84

21
7/7/2023

APA ITU INFEKSI NOSOKOMIAL?

Mikroorganisme penyebab
• Infeksi nosocomial berasal dari kata

infeksi nosokomial
nosokomeion yang berarti rumah sakit (nosos =
penyakit, komeo = perawatan)
• Dikatakan infeksi nosokomial bila pada saat
masuk rumah sakit pasien tidak menunjukkan
gejala-gejala klinis infeksi, tidak dalam masa
inkubasi dari infeksi dan terjadi 3 x 24 jam
setelah pasien masuk rumah sakit, infeksi
tersebut bukan merupakan sisa (residual) dari
infeksi sebelumnya.
85 86

Terjadinya infeksi nosokomial


karena:

Ada 2 kondisi yang mendukung terjadinya infeksi nosokomial antara lain :


• Karena orang sakit ada di rumah sakit, di tempat inilah kemungkinan
terbesar didapatkan organisme virulen yang menimbulkan penyakit.
• Banyak pasien rumah sakit khususnya yang rentan terhadap infeksi,
sebagai akibat prosedur rumah sakit yang menghilangkan penghalang
anatomi normal terhadap infeksi dan sebab daya tahan tubuh terganggu
oleh pengobatan, keganasan atau usia yang ekstrem ( bayi atau usia
lanjut).
7/7/2023 88

22
7/7/2023

Infeksi nosokomial ini dapat dicegah dengan penggunaan teknik


• Sistem imun isolasi.
Endogen • Umur • kontak langsung antar sesama pasien atau antara pasien dengan
• Penyakit bawaan tenaga medis
• antara pasien dengan pengunjung,
Faktor resiko Infeksi • kontak tidak langsung melalui instrument medis yang kurang / tidak
steril atau tindakan medis yang dapat merusak barrier alamiah
Nosokomial. tubuh,
• Lama rawat inap • penyebaran melalui droplet misalnya penularan penyakit mumps,
Eksogen • Lama pemakaian rubella, difteri, pertusis, influenza, kemudian penyebaran melalui
antibiotik udara misalnya penyebaran mycobacterium tuberculosa, cacar air,
campak dan penyebaran yang dibawa oleh vektor misalnya lalat
atau nyamuk.
89 90

7/7/2023 91 92

23
7/7/2023

Infeksi nasokomial dapat disebabkan oleh mikroorganisme


yang menyusun flora normal pasien:

• Apabila mikroorganisme berada dalam


tubuh yang terganggu system
kekebalannya.
• Apabila mikroorganisme dapat memintasi
penghalang anatomi setelah luka bakar
atau pembedahan.
• Apabila mikrorganisme terbawa masuk
melalui kateter, alat penyuntik atau
respirator yang terkontaminasi
93 7/7/2023 94

Upaya Pengendalian
infeksi:

1) Isolasi
2) Asepsis pembedahan
3) Asepsi medis
• Pencucian tangan
• Perawatan instrument
• Sterilisasi instrument/media pembalut
• Asepsi sisa buangan tubuh yg infeksius
• Sterilisasi Alat suntik dan jarum suntik
7/7/2023 95 7/7/2023 96

24

Anda mungkin juga menyukai