Anda di halaman 1dari 23

REMATIK

(NYERI SENDI)

Oleh:
Meriyanti, S.Kep, Ns

UPTD Puskesmas Madukoro


Kecamatan Sungkai Selatan
Kabupaten Lampung Utara
1. Proses penuaan.

Apa itu 2.
3.
Kelelahan.
Cedera atau jatuh.

REMATIK ?
4. Infeksi kuman.
5. Penurunan daya tahan tubuh.
6. Penyebab yang tidak diketahui secara pasti.

Rematik adalah penyakit yang mengenai bagian


dari tulang (sendi). Tanda dan
Gejala CARA
MENCEGAH
1. Mudah lelah.
2. Demam.
1. Istirahat yang cukup.
3. Bengkak dan
2. Hindari kerja yang berat.
nyeri pada sendi.
3. Makan makanan yang
4. Kemerahan
mengandung kalsium

Apa
pada sendi yang
tinggi, misalnya: susu.
sakit.
5. Gerak menjadi

PENYEBAB
4. Olah raga yang teratur.
terganggu.
5. Berjemur dipanas mata hari pagi.
6. Nafsu makan menurun.

Rematik ?
6. Periksa kesehatan ke puskesmas minimal 6 bulan
sekali.
TERIMA
CARA KASIH....

MENGURANGI
NYERI
Kompres hangat, digunakan jika sendi yang
Kompres dingin,
sakit mengalami bengkak tanpa warna
digunakan jika sendi yang
kemerahan, caranya basahi handuk kecil atau
sakit mengalami bengkak
waslap dengan air hangat lalu peras dan
dengan warna kemerahan,
tempelkan pada sendi tersebut.
caranya: basahi handuk
kecil atau waslap dengan
Masase (Pijatan), pijat lembut pada sendi
air es lalu diperas dan
yang sakit secara teratur.
ditempelkan pada sendi
tersebut.
Apa itu
REMATIK ?
REMATIK Rematik adalah penyakit yang mengenai bagian
dari tulang (sendi).
(NYERI SENDI)

Apa
PENYEBAB
UPTD Puskesmas Madukoro
Rematik ?
Kecamatan Sungkai Tengah
6. Periksa kesehatan ke puskesmas minimal 6
1. Proses penuaan. bulan sekali.
2. Kelelahan.
3. Cedera atau jatuh.
4. Infeksi kuman.
5.
6.
Penurunan daya tahan tubuh.
Penyebab yang tidak diketahui secara pasti. CARA
MENGUR
Tanda dan CARA ANGI
Gejala MENCEGAH NYERI
Kompres dingin,
1. Mudah lelah. 1. Istirahat yang cukup. digunakan jika sendi yang
2. Demam. sakit mengalami bengkak
2. Hindari kerja yang
3. Bengkak dan nyeri pada sendi. dengan warna kemerahan,
berat.
4. Kemerahan pada sendi yang sakit. caranya: basahi handuk
3. Makan makanan yang
5. Gerak menjadi terganggu. kecil atau waslap dengan
mengandung kalsium
6. Nafsu makan menurun. air es lalu diperas dan
tinggi, misalnya: susu.
4. ditempelkan pada sendi
Olah raga yang teratur. tersebut.

5. Berjemur dipanas
mata hari pagi.
CARA MENCEGAH KOMPLIKASI

HIPERTENSI
 Kontrol teratur ke Puskesmas atau Fasilitas

Kompres hangat, digunakan jika sendi yang Kesehatan


sakit mengalami bengkak tanpa warna TERIMA KASIH....  Makan makanan yang bergizi
kemerahan, caranya basahi handuk kecil atau  Kurangi konsumsi garam (tidak lebih dari ½
waslap dengan air hangat lalu peras dan
sendok teh/hari) dan makanan berlemak tinggi
tempelkan pada sendi tersebut.
 Berat badan ideal
Masase (Pijatan), pijat lembut pada sendi  Olahraga teratur
yang sakit secara teratur.  Hindari stress
 Minum obat secara teratur
HIPERTENSI
HIPERTENSI atau
Tekanan Darah Tinggi
Tekanan Darah Tinggi

Meningkatnya tekanan darah batas atas (sistolik) lebih


dari 140 mmHg dan atau batas bawah (diastolik)
lebih besar dari 90 mmHg

PERHATIAN! TingkatanHipertensi
Periksalah tekanan darah Anda
Secara teratur TekananDara Sistolik Diastolik
h (mmHg) (mmHg)
Tekanan darah orang dewasa dinyatakan Normal < 120 < 80
“Normal” adalah 120/80 mmHg Prehipertensi 120-139 80-89
Stage I 140-159 90-99
Stage II ≥ 160 >100
GEJALA dan PENYEBAB
HIPERTENSI
 Sakit kepala dan pusing (bagian belakang) terutama
bila bangun tidur
 Rasa berat di tengkuk atau leher
 Kadang mimisan
 Emosi yang tidak stabil
 Sukar tidur
 Mata berkunang-kunang
 Rasa mual atau muntah

AKIBAT HIPERTENSI
Apa yang menyebabkan Hipertensi?
Otakstroke dengan pecahnya pembuluh darah di
 Usia
 Keturunan
otak
 Stress Mata retinopatihipertensi/ pecahnya pembuluh
 Merokok darah di retina sehingga dapat menyebabkan
 Kegemukan/Obesitas kebutaan
 Kurangolahraga Jantunggagal jantung, serangan jantung, penyakit
jantung koroner
Ginjalgagal ginjal kronik dan terminal
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
REMATIK

Penyaji : Ns. Janges Bramantyo, S.Kep


Topik : Rematik
Sub Topik : Penanganan Rematik
Sasaran : Peserta kegiatan senam prolanis
Hari/Tanggal :
Jam : 10.00 Wib
Waktu : 30 menit
Tempat : Puskesmas Madukoro

A. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta kegiatan Senam Prolanis dapat
mengetahui tentang penyakit Rematik yang sering terjadi pada usia dewasa dan lansia
sehingga peserta Senam prolanis dapat menjaga kesehatannya.

B. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta kegiatan senam Prolanis dapat
menjelaskan kembali :
1. Pengertian Rematik.
2. Penyebab Rematik.
3. Tanda dan Gejala Rematik.
4. Cara Mencegah Rematik.
5. Cara Mengurangi Nyeri Rematik.

C. STRATEGI PELAKSANAAN
Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa:
1. Penyampaian Materi
2. Tanya Jawab

D. MEDIA PENYULUHAN
Media Penyuluhan yang digunakan:
1. Materi Rematik
2. Leaflet Rematik

E. METODE EVALUASI
1. Metode Evaluasi : Tanya Jawab
2. Jenis Evaluasi : Lisan

F. KRITERIA EVALUASI
1. peserta kegiatan senam prolanis mampu menjelaskan dan memahami pengertian
Rematik.
2. peserta kegiatan senam prolanis mengetahui dan memahami penyebab Rematik.
3. peserta kegiatan senam prolanis memahami dan mengetahui bagaimana tanda dan
gejala Rematik.
4. peserta kegiatan senam prolanis mengetahui cara mencegah Rematik.
5. peserta kegiatan senam prolanis mengetahui cara mengurangi nyeri Rematik.

G. MATERI
1. Pengertian Rematik.
2. Penyebab Rematik.
3. Tanda dan Gejala Rematik.
4. Cara Mencegah Rematik.
5. Cara Mengurangi Nyeri Rematik.
MATERI PENYULUHAN REMATIK

1. Pengertian Rematik
Rematik adalah penyakit yang mengenai bagian dari tulang (sendi).
Rematik merupakan sekelompok penyakit yang menyerang berbagai organ dan jaringan
tubuh seperti tulang, sendi, otot, bahkan darah atau organ tubuh lainnya.

2. Penyebab Rematik
Rematik disebabkan oleh beberapa faktor seperti proses penuaan, kelelahan, cidera atau
jatuh, infeksi kuman, penurunan daya tahan tubuh, dan penyebab yang sampai saat ini
belum diketahui secara pasti.

3. Tanda dan Gejala Rematik


1. Mudah lelah.
2. Demam.
3. Bengkak dan nyeri pada sendi.
4. Kemerahan pada sendi yang sakit.
5. Gerak menjadi terganggu, dan
6. Nafsu makan menurun.

4. Cara Mencegah Rematik


1. Istirahat yang cukup.
2. Hindari kerja yang berat.
3. Makan makanan yang mengandung kalsium tinggi, misalnya: susu.
4. Olahraga yang teratur.
5. Berjemur dipanas matahari pagi.
6. Periksa kesehatan ke klinik Panti minimal 1 bulan sekali.

5. Cara Mengurangi Nyeri Rematik


1. Kompres dingin, digunakan jika sendi yang sakit mengalami bengkak dengan warna
kemerahan, caranya: basahi handuk kecil atau waslap dengan air es lalu diperas dan
ditempelkan pada sendi tersebut.
2. Kompres hangat, digunakan jika sendi yang sakit mengalami bengkak tanpa warna
kemerahan, caranya basahi handuk kecil atau waslap dengan air hangat lalu peras dan
tempelkan pada sendi tersebut.
3. Masase (Pijatan), pijat lembut pada sendi yang sakit secara teratur.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.medicastore.com/rematik/%20http://update.rematikindonesia.or.id/index.php
www.rematik-indonesia.or.id.
Dr. Andi Utama, Peneliti Puslit Bioteknologi-LIPI http://www.beritalansia.com/
http://www.keepkidshealthy.com/welcome/infectionsguide/arthritisreumatoid.html.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HIPERTENSI

Penyaji : Ns. Janges Bramantyo, S.Kep


Topik : Hipertensi
Sasaran : Peserta kelompok SIMANIS
Hari/Tanggal :
Jam : 10.00 Wib
Waktu : 30 menit
Tempat : Kelompok SIMANIS Wonomarto

A. Latar Belakang
Penyakit Hipertensi sering di temukan pada usia lanjut. Adapun besarnya angka
dari perkembangan penyakit Hipertensi ini merupakan faktor resiko dari penyakit
jantung dan stroke, dimana menurut para ahli angka kematian akibat penyakit
jantung pada usia lanjut dengan Hipertensi adalah Tiga kali lebih sering
dibandingkan usia lanjut tanpa Hipertensi pada usia yang sama.

Berdasarkan hal diatas dirasakan perlu kiranya memberikan suatu informasi atau
pengetahuan kepada masyarakat khususnya peserta kelompokSIMANIS mengenai
penyakit hipertensi. Diharapkan dengan adanya informasi yang diberikan
masyarakat mengerti tentang penyakit Hipertensi sehingga sehingga dapat
mengurangi timbulnya penyakit hipertensi serta dapat mencegah meningkatnya
angka kesakitan dari penderita Hipertensi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan dapat menambah pengetahuan
peserta kelompok SIMANIS tentang hipertensi
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta kelompok SIMANIS
mampu:
a. Menjelaskan pengertian penyakit Hipertensi
b. Menyebutkan penyebab penyakit Hipertensi
c. Megetahui tanda dan gejala penyakit Hipertensi
d. Mengetahui cara perawatan penyakit Hipertensi

C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Metode : Ceramah, tanya jawab
2. Media dan alat : Leaflet

D. Kriteria Evaluasi
Diharapkan peserta kelompok SIMANIS mampu :
1. Menjelaskan pengertian Hipertensi
2. Menyebutkan 4 penyebab Hipertensi
3. Mengetahui 3 tanda-tanda dari Hipertensi
4. Mengetahui Cara perawatan dari Hipertensi.
MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI

1. PENGERTIAN
Hipertensi/Tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah lebih dari normal.

2. PENYEBAB
a. Jenis kelamin
b. Keturunan
c. Umur
d. Kegemukan
e. Kurang Olah Raga
f. Konsumsi garam yang berlebihan
g. Merokok dan konsumsi alkohol.

3. TANDA DAN GEJALA


a. Kepala terasa pusing terasa akan pusing
b. Telinga berdenging
c. Penglihatan menjadi kabur
d. Peningkatan Tekanan Darah

4. CARA PERAWATAN
a. Istirahat
b. Mengurangi konsumsi garam dan lemak
c. Menghentikan kebiasaan merokok
d. Menjaga kestabilan berat badan
e. Melakukan olah raga secara teratur dan dinamik dan tidak mengeluarkan tenaga terlalu
banyak seperti jalan kaki dan naik sepeda.
f. Menjauhkan dan menghindarkan diri dari stress dengan pendalaman agama.

5. Cara pengobatan Hipertensi


1. Farmakologi (obat-obatan)
2. Non farmakologi (tidak menggunakan bahan kimia)

6. Makanan apa yang diperbolehkan?


Semua bahan makanan yang segar atau diolah tanpa Garam Natrium, yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan seperti:
- Beras, kentang, ubi, mi tawar, maezena,hunkue, terigu, gulapasir
- Kacang-kacangan dan hasil kacang-kacangan,seperti kacang hijau, kacang merah, kacang
tanah, kacang tolo, tempe,tahu tawar, oncom
- Minyak goreng, margarine tanpa garam
- Sayuran dan buah-buahan
- Bumbu-bumbu seperti bawang, brambang, jahe, kemiri, kunir, kencur, laos, lombok,
salam, sere, cuka.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi. 2004. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: Deepublish.


Kowalski. 2010. Terapi Hipertensi: program 8 minggu menurunkan tekanan darah
tinggi dan mengurangi risiko serangan jantung dan stroke secara alami.
Bandung: Penerbit Qanita.
Vitahealth. 2006. Hipertensi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENDIDIKAN SEKS PADA REMAJA

Penyaji : Meriyanti, S.Kep , Ns


Topik : pendidikan seks pada remaja
Sasaran : siswa SMP N 1 Madukoro
Hari/Tanggal :
Jam : 10.00 Wib
Waktu : 30 menit
Tempat : SMP N 1 Madukoro

1. TUJUAN
Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang remaja dan pendidikan seks pra nikah pada
remaja selama 30 menit, diharapkan remaja di SMP dapat mengetahui dan memahami
tentang bahaya seks pra nikah.

Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang hubungan seks dini di harapkan audiens dapat
memahami
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian remaja dan hubungan seksual dini
b. Peserta dapat menjelaskan ciri-ciri remaja
c. Peserta dapat menjelaskan faktor-faktor yang mendorong hubungan seksual dini
d. Peserta dapat menjelaskan cara mengendalikan dorongan hubungan seksual dini
e. Peserta dapat menjelaskan akibat hubungan seksual dini
f. Peserta dapat menjelaskan macam-macam penyalahgunaan seks

2. METODE DAN MEDIA


Metode : Ceramah, tanya jawab dan diskusi
Media : Laptop, Lcd, leaflet

3. EVALUASI
Kriteria hasil : siswa dapat menjelaskan :

1. pengertian remaja dan hubungan seksual dini


2. ciri-ciri remaja
3. faktor-faktor yang mendorong hubungan seksual dini
4. cara mengendalikan dorongan hubungan seksual dini
5. akibat hubungan seksual dini
6. macam-macam penyalahgunaan seks
MATERI

1. Pengertian Remaja dan Hubungan Seksual Dini


Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.
Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12-24
tahun. Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh
Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10-19 tahun dan belum kawin.
Sementara itu, menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi)
batasan usia remaja adalah usia 10-21 tahun.

Remaja, yang bahasa aslinya disebut adolescene, berasal dari bahasa latin adolescere,
yang artinya tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan. Bangsa primitif dan
orang-orang purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan
periode lain dalam rentang kehidupan, anak dianggap sudah dewasa apabila sudah
mampu mengadakan reproduksi (Ali dan Asrori, 2009).

Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan
psikis. Masa remaja yakni antara usia 10-19 tahun yang merupakan suatu periode masa
pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja
adalah masa periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa. (Widyastuti dkk,2009)

Hubungan seksual dini adalah hubungan seksual yang di lakukan di usia dini untuk
menyalurkan dorongan seksual. Oleh karena itu, remaja perlu mendapatkan pendidikan
seks. Pendidikan seks berusaha menempatkan seks pada perspektif yang tepat dan
mengubah anggapan negatif tentang seks. Dengan pendidikan seks kita dapat
memberitahu remaja bahwa seks adalah sesuatu yang alamiah dan wajar terjadi pada
semua orang, selain itu remaja juga dapat diberitahu mengenai berbagai perilaku
seksual berisiko sehingga mereka dapat menghindarinya.

2. Ciri-ciri remaja
Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja kita sangat perlu untuk mengenal
perkembangan remaja serta ciri-cirinya. Berdasarkan sifat atau ciri perkembangan nya,
masa (rentang waktu) remaja ada tiga tahap (Widyastuti dkk, 2009), antara lain :

a. Masa Remaja Awal (10-12 tahun)


1) Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya.
2) Tampak dan merasa ingin bebas.
3) Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai
berpikir yang khayal (abstrak).

b. Masa Remaja Tengah (13-15 tahun)


1) Tampak dan ingin mencari identitas diri.
2) Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis.
3) Timbul perasaan cinta yang mendalam.
c. Masa Remaja Akhir (16-19 tahun)
1) Menampakkan pengungkapan kebebasan diri.
2) Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.
3) Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya.
4) Dapat mewujudkan perasaan cinta.
5) Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak.(Widyastuti dkk, 2009).

Perubahan Fisik Pada Masa Remaja


a. Tanda-Tanda Seks Primer
Yang dimaksud dengan tanda-tanda seks primer adalah organ seks pada laki-laki gonad
atau testis. Organ tersebut terletak didalam skrotum. Pada usia 14 tahun baru sekitar
10% dari ukuran matang. Setelah itu terjadilah pertumbuhan yang pesat selama satu
atau dua tahun, kemudian pertumbuhan menurun. Testis berkembang penuh pada
usia 20 atau 21 tahun. Sebagai tanda bahwa fungsi organ-organ reproduksi pria
matang lazimnya terjadi mimpi basah, artinya ia bermimpi mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan seksual, sehingga mengeluarkan sperma.
Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber. Namun tingkat
ketepatan antara organ satu dengan lainnya berbeda. Berat uterus pada anak usia 11
atau 12 tahun kira-kira 5,3 gram, pada usia 16 tahun rata-rata beratnya 43 gram.
Sebagai tanda kematangan organ reproduksi pada perempuan adalah datangnya haid.
Ini adalah permulaan dari serangkaian pengeluaran darah, lendir dan jaringan sel yang
hancur dari uterus secara berkala, yang akan terjadi kira-kira setiap 28 hari.
(Widyastuti dkk, 2009).

b. Tanda-Tanda Seks Sekunder


1) Pada Laki-Laki
Rambut yang mencolok tumbuh pada masa remaja adalah rambut kemaluan, terjadi
sekitar satu tahun setelah testis dan penis mulai membesar. Ketika rambut kemaluan
hampir selesai tumbuh, maka menyusul rambut ketiak dan rambut di wajah, seperti
halnya kumis dan cambang. Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, pori-pori
membesar. Kelenjar lemak dibawah kulit menjadi lebih aktif. Seringkali menyebabkan
jerawat karena produksi minyak yang meningkat. Aktivitas kelenjar keringat juga
bertambah, terutama bagian ketiak. Otot-otot pada tubuh remaja makin bertambah
besar dan kuat. Lebih-lebih bila dilakukan latihan otot, maka akan tampak memberi
bentuk pada lengan, bahu dan tungkai kaki. Seirama dengan tumbuhnya rambut
pada kemaluan, maka terjadi perubahan suara. Mula-mula agak serak, kemudian
volumenya juga meningkat. Pada usia remaja sekitar 12-14 tahun muncul benjolan
kecil-kecil di sekitar kelenjar susu. Setelah beberapa minggu besar dan jumlahnya
menurun.

2) Pada Wanita
Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti halnya remaja laki-laki.
Tumbuhnya rambut kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara mulai
berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak setelah haid.
Semua rambut kecuali rambut wajah, mula-mula lurus dan terang warnanya,
kemudian menjadi lebih subur, lebih kasar, lebih gelap dan agak keriting. Pinggul pun
menjadi berkembang, membesar dan membulat. Hal ini sebagai akibat membesarnya
tulang pinggul dan berkembangnya lemak dibawah kulit. Seiring pinggul membesar,
maka payudara juga membesar dan puting susu menonjol. Hal ini terjadi karena
harmonis sesuai pula dengan berkembang dan makin besarnya kelenjar susu
sehingga payudara menjadi lebih besar dan lebih bulat. Seperti halnya laki-laki juga
menjadi lebih besar, lebih tebal, pori-pori membesar. Akan tetapi berbeda dengan
laki-laki, kulit pada wanita tetap lebih lembut. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
menjadi lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar
keringat dan baunya menusuk sebelum dan selama masa haid. Menjelang akhir masa
puber, otot semakin membesar dan semakin kuat. Akibatnya akan membentuk bahu,
lengan dan tungkai kaki. Suara berubah semakin merdu. Suara serak jarang terjadi
pada wanita. (Widyastuti dkk, 2009).
3. Faktor-faktor yang mendorong hubungan seksual dini
Kolodny, Master dan Johnson (1979) menyatakan bahwa keinginan seksual beragam
diantaranya individu, sebagian orang menginginkan dan menikmati seks setiap hari.
Sementara yang lainnya menginginkan seks hanya sekali satu bulan dan yang lainnya lagi
tidak memiliki keinginan seks sama sekali dan cukup merasa nyaman dengan fakta
tersebut.

Keinginan seksual menjadi masalah jika klien semata-mata menginginkan untuk


melakukannya pada beberapa norma kultur atau jika perbedaan dalam keinginan
seksual dari pasangan menyebabkan konflik.

a. Faktor Fisik
Klien dapat mengalami penurunan keinginan seksual karena alasan fisik. Aktivitas
seksual dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan. Bahkan hanya
membayangkan bahwa seks dapat menyakitkan sudah menurunkan keinginan seks.
Penyakit minor dan keletihan adalah alasan seseorang untuk tidak merasakan
seksual. Citra tubuh yang buruk, terutama jika diperburuk oleh perasaan penolakan
atau pembedahan yang mengubah bentuk tubuh, dapat menyebabkan klien
kehilangan perasaannya secara seksual.

b. Faktor Hubungan
Masalah dalam berhubungan dengan mengalihkan perhatian seseorang dari
keinginan seks. Setelah kemesraan hubungan telah mundur, pasangan mungkin
mendapati bahwa mereka dihadapkan pada perbedaan yang sangat besar dalam nilai
atau gaya hidup mereka. Keterampilan seperti ini memainkan peran yang sangat
penting ketika menghadapi keinginan seksual dalam berhubungan. Penurunan minat
dalam aktifitas seksual dapat mengakibatkan ansietas hanya karena harus
mengatakan kepada pasangan perilaku seksual apa-apa yang diterima atau
menyenangkan.

c. Faktor Gaya Hidup


Faktor gaya hidup, seperti penggunaan atau penyalahgunaan alcohol dapat
mempengaruhi keinginan seksual. Namun demikian, banyak bukti sekarang ini
menunjukkan bahwa efek negatif alkohol terhadap seksual jauh
melebihi euphoria (perasaan yang berlebihan) yang mungkin dihasilnya. Pada
awalanya menemukan waktu yang tepat untuk aktivitas seksual adalah faktor gaya
hidup. Klien seperti ini sering mengungkapkan bahwa mereka perlu waktu untuk
menyendiri, berfikir dan istirahat sebagai hal yang lebih penting dari seks.

d. Faktor Harga Diri


Tingkat harga diri juga dapat menyebabkan konflik yang melibatkan seksualitas. Jika
harga diri seksual tidak pernah diperlihatkan dengan mengembangkan perasaan
yang kuat tentang seksual diri dan dengan mempelajari keterampilan seksual,
seksual mungkin menyebabkan perasaan negatif atau menyebabkan tekanan
perasaan seksual. Harga diri seksual dapat menurun didalam banyak cara, yaitu
perkosaan, inses dan penganiayaan fisik atau emosi meninggalkan luka yang dalam
(Herdiana, 2007).

4. Cara mengendalikan dorongan hubungan seksual dini


a) Taat beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa
b) Remaja memahami tugasnya, misalnya belajar/ bekerja
c) Mengisi waktu dengan bakat, minat, dan kemampuan misalnya: olahraga, kesenian,
dan berorganisasi.
d) Pengawasan dari orang tua
Terdapat perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meninggalkan sikap dan
perilaku kekanak-kanakan untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku
dewasa.
Adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja menurut Hurlock (1991) adalah
sebagai berikut:
1) Mampu menerima keadaan fisiknya.
2) Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
3) Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis.
4) Mencapai kemandirian emosional.
5) Mencapai kemandirian ekonomi.
6) Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan
untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat.
7) Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua.
8) Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki
dunia dewasa.
9) Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
10)Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.

Tugas-tugas perkembangan fase remaja ini amat berkaitan dengan perkembangan


kognitifnya, yaitu fase operasional formal. Kematangan pencapaian fase kognitif akan
sangat membantu kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya
itu dengan baik. Agar dapat memenuhi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan,
diperlukan kemampuan kreatif remaja. Kemampuan kreatif ini banyak diwarnai oleh
perkembangan kognitifnya (Ali dan Asrori, 2009).

5. Akibat hubungan seksual dini


Berhubungan sex di usia remaja ( di bawah 18 tahun ) lebih rentan terkena berbagai
macam penyakit fisik maupun psikologis. Secara fisik sel-sel di antara vagina dan cervix
belum “matur” atau matang sehingga akan mudah terjadi “perlukaan” bila terkena
trauma yang biasa terjadi pada saat coitus (berhubungan badan). Perlukaan tersebut
akan menjadikannya tempat yang akan memudahkan masuknya virus HPV yang
merupakan virus penyebab cancer cervix dan virus HIV penyebab AIDS.

Dengan kata lain semakin muda usia pada saat kamu berhubungan sexsual, maka resiko
terkena cancer cervix dan AIDS juga akan lebih tinggi. Cancer cervix dan AIDS adalah
jenis penyakit yang sulit dideteksi gejalanya. Gejala klinis baru akan muncul setelah
bertahun tahun virus HPV menginfeksi, itupun biasanya cancer sudah berada pada
stadium lanjut. Karenanya penting bagi setiap perempuan yang sudah melakukan
hubungan sex berapapun usianya, untuk secara rutin melakukan pap smear test, yaitu
suatu test yang dilakukan untuk mengetahui perubahan sel-sel antara vagina dengan
cervix. Begitu pula dengan infeksi HIV, setelah pertahun –tahun virus tersebut
menginfeksi, barulah gejala klinis AIDS akan muncul. Virus HIV ini hanya bisa dideteksi
dengan melakukan pemeriksaan HIV di dalam darah. Infeksi virus HIV akan menurunkan
tingkat imunitas seseorang, sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan cancer lebih
cepat Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) adalah suatu kehamilan yang karena suatu
sebab maka keberadaanya tidak diinginkan oleh salah satu atau kedua calon orang tua
bayi tersebut. Lebih dari 200 wanita mati setiap hari disebabkan komplikasi
pengguguran (aborsi) bayi secara tidak aman. Meskipun tindakan aborsi dilakukan oleh
tenaga ahlipun masih menyisakan dampak yang membahayakan terhadap keselamatan
jiwa ibu. Apalagi jika dilakukan oleh tenaga tidak profesional (unsafe abortion).

Secara fisik tindakan aborsi ini memberikan dampak jangka pendek secara langsung
berupa perdarahan, infeksi pasca aborsi, sepsis sampai kematian. Dampak jangka
panjang berupa mengganggu kesuburan sampai terjadinya infertilitas.
Secara psikologis seks pra nikah memberikan dampak hilangnya harga diri, perasaan
dihantui dosa, perasaan takut hamil, lemahnya ikatan kedua belah pihak yang
menyebabkan kegagalan setelah menikah, serta penghinaan terhadap masyarakat.

6. Penyalahgunaan Seks
Selain terdapat kegunaan seks dapat pula kita temukan penyalahgunaan seks yang
dapat dipaparkan sebagai berikut:
a. Seks sebagai alat pencari kepuasan
Sebagian besar orang mengalami gabungan antara kegembiraan, kesukaan dan
ketakutan dalam pengalaman seksual awalnya yang menimbulkan rasa kewaspadaan.
Mereka lapar akan pengalaman seksual dan menggunakan seks sebagai cara untuk
mencapai tujuan melalui hubungan seks di luar perkawinan, seks terlarang seperti
pedhofilia, atau antar anggota keluarga yang merusak kepercayaan serta nilai-nilai
moral dalam keluarga. Bila seks terlepas dari kontrol sosial konvensional, seks menjadi
pemuas, yang bagi beberapa orang menimbulkan kesenangan sedang bagi orang lain
menimbulkan ketakutan.

b. Seks digunakan sebagai ekspresi kemarahan


Sering kita dengar tindak pemerkosaan yang merupakan tindak kekerasan dan
mencerminkan tindak kemarahan terhadap wanita. Wanita juga dapat mengekspresikan
kemarahannya dalam tingkah laku seksual dengan menggunakan teknik yang lebih
tersamar. Mereka dapat menolak pasangannya dengan cara yang lebih tersamar, tidak
memberiakn respon, ataupun mencela gaya hubungan seksual yang dilakukan.

c. Seks sebagai kekuatan


Seks dapat dilakukan salah satu bentuk kekuatan dalam hubungan yang tidak sehat.
Beberapa orang dapat mengeksploitasi pasangannya dalam cara yang manipulatif
seperti pada wanita yang cacat, wanita lemah bahkan seks dapat dipakai hadiah untuk
tingkah laku pasangan ynag menyenangkan.

d. Eksploitasi komersial
Masyarakat masih terus dibanjiri dengan iklan-iklan untuk mengubah pemahaman
biologi tentang seks dan daya tarik seksual dalam berbagai media massa.

DAFTAR PUSTAKA

Greenwood, Judy. 1991. Seks dan Permasalahannya. Jakarta: Arcan

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC

Syaifudin. 2006. Anatomi Fisiologi Edisi 3. Jakarta: EGC


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
REMATIK

Penyaji : Ns. Janges Bramantyo, S.Kep


Topik : Rematik
Sub Topik : Penanganan Rematik
Sasaran : Peserta kegiatan senam prolanis
Hari/Tanggal :
Jam : 10.00 Wib
Waktu : 30 menit
Tempat : Puskesmas Madukoro

D. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta kegiatan Senam Prolanis dapat
mengetahui tentang penyakit Rematik yang sering terjadi pada usia dewasa dan lansia
sehingga peserta Senam prolanis dapat menjaga kesehatannya.

E. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta kegiatan senam Prolanis dapat
menjelaskan kembali :
1. Pengertian Rematik
2. Penyebab Rematik.
3. Tanda dan Gejala Rematik.
4. Cara Mencegah Rematik.
5. Cara Mengurangi Nyeri Rematik.

F. STRATEGI PELAKSANAAN
Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa:
1. Penyampaian Materi
2. Tanya Jawab

D. MEDIA PENYULUHAN
Media Penyuluhan yang digunakan:
1. Materi Rematik
2. Leaflet Rematik

E. METODE EVALUASI
1. Metode Evaluasi : Tanya Jawab
2. Jenis Evaluasi : Lisan

F. KRITERIA EVALUASI
1. Peserta kegiatan senam prolanis mampu menjelaskan dan memahami pengertian
Rematik.
2. Peserta kegiatan senam prolanis mengetahui dan memahami penyebab Rematik.
3. peserta kegiatan senam prolanis memahami dan mengetahui bagaimana tanda dan
gejala Rematik.
4. Peserta kegiatan senam prolanis mengetahui cara mencegah Rematik
5. Peserta kegiatan senam prolanis mengetahui cara mengurangi nyeri Rematik.

G. MATERI
1. Pengertian Rematik.
2. Penyebab Rematik.
3. Tanda dan Gejala Rematik.
4. Cara Mencegah Rematik.
5. Cara Mengurangi Nyeri Rematik.
MATERI PENYULUHAN REMATIK

6. Pengertian Rematik
Rematik adalah penyakit yang mengenai bagian dari tulang (sendi).
Rematik merupakan sekelompok penyakit yang menyerang berbagai organ dan jaringan
tubuh seperti tulang, sendi, otot, bahkan darah atau organ tubuh lainnya.

7. Penyebab Rematik
Rematik disebabkan oleh beberapa faktor seperti proses penuaan, kelelahan, cidera atau
jatuh, infeksi kuman, penurunan daya tahan tubuh, dan penyebab yang sampai saat ini
belum diketahui secara pasti.

8. Tanda dan Gejala Rematik


1. Mudah lelah.
2. Demam.
3. Bengkak dan nyeri pada sendi.
4. Kemerahan pada sendi yang sakit.
5. Gerak menjadi terganggu, dan
6. Nafsu makan menurun.

9. Cara Mencegah Rematik


1. Istirahat yang cukup.
2. Hindari kerja yang berat.
3. Makan makanan yang mengandung kalsium tinggi, misalnya: susu.
4. Olahraga yang teratur.
5. Berjemur dipanas matahari pagi.
6. Periksa kesehatan ke klinik Panti minimal 1 bulan sekali.

10. Cara Mengurangi Nyeri Rematik


1. Kompres dingin, digunakan jika sendi yang sakit mengalami bengkak dengan warna
kemerahan, caranya: basahi handuk kecil atau waslap dengan air es lalu diperas dan
ditempelkan pada sendi tersebut.
2. Kompres hangat, digunakan jika sendi yang sakit mengalami bengkak tanpa warna
kemerahan, caranya basahi handuk kecil atau waslap dengan air hangat lalu peras dan
tempelkan pada sendi tersebut.
3. Masase (Pijatan), pijat lembut pada sendi yang sakit secara teratur.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.medicastore.com/rematik/%20http://update.rematikindonesia.or.id/index.php
www.rematik-indonesia.or.id.
Dr. Andi Utama, Peneliti Puslit Bioteknologi-LIPI http://www.beritalansia.com/
http://www.keepkidshealthy.com/welcome/infectionsguide/arthritisreumatoid.html.

Anda mungkin juga menyukai