Anda di halaman 1dari 10

LP POST SC ATAS INDIKASI PRE-EKLAMPSIA

Disusun Oleh ;

Puspa Melani P

(SDK211026)

Mengetahui :

Pembimbing Lahan Praktek

Darsiati Amd.Keb

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES DATU KAMANRE TAHUN AJARAN

2024
1. Tinjauan Tindakan Sectio Caesarea

A. Definisi

Sectio caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi
pada dinding perut dan dinding rahim dengan saraf rahim dalam keadaan utuh serta berat
diatas 500 gram (Sarwono, 2009).
Sectio Caesarea adalah persalinan melalui sayatan pada dinding abdomen dan uterus yang
masih utuh dengan berat janin lebih dari 1000 gr atau umur kehamilan >28 minggu.
(Manuaba, 2012)

Dari beberapa pengertian diatas dapat diam bil kesimpulan bahwa section caesaria adalah
tindakan pembedahan dengan meng-insisi lapisan kulit abdomen hingga dinding ovarium
untuk mengeluarkan janin.

B. Indikasi Pre-Eklampsia

Preeklampsia menurut Sarwono P (2011) merupakan kelainan multiorgan spesifik pada


kehamilan yang ditandai dengan terjadinya hipertensi, edema dan proteinuria tetapi tidak
menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya. Pada kasus
preeklampsia, biasanya gejala akan muncul setelah kehamilan berumur 20 minggu (Nurarif,
2016).
Meskipun dari definisi diatas menjelaskan bahwa hipertensi merupakan salah satu
kriteria yang harus ada untuk seseorang didiagnosa preeklampsia, tanpa adanya gangguan
organ lainnya, jika hanya ditemukan hipertensi saja kondisi tersebut tidak dapat disamakan
dengan preeklampsia (UGM, 2018)
Menurut (Nurarif, 2016) dalam bukunya menjelaskan preeklampsia dibagi menjadi
dua golongan, yaitu :
1) Preeklampsia Ringan

Pada kondisi ini terjadi peningkatan pada tekanan darah 140.90 mmHg atau lebih
yang diukur dengan posisi berbaring terlentang; atau kenaikan diastolic mencapai 15
mmHg atau lebih; atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih. Selanjutnya adalah
ditemukannya edema umum pada kaki, jari tangan, dan muka atau kenaikan berat badan
mencapai 1 kg atau lebih. Proteinuria pada kondisi ini juga bias ditemukan, dengan
kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter, kwalitatif 1+ atau 2+ pada urin kateter atau
midstream.

2) Preeklampsia Berat

Pada kondisi ini bila salah satu diantara gejala atau tanda ditemukan pada ibu hamil
kemudian diikuti dengn adanya tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih dari 3g/liter,
oliguria dengan jumlah urin<400 cc/24 jam, adanya gangguan serebral gangguan
penglihtan, nyeri kepala, dan rasa nyeri pada epigastrium, terdapat edema paru dan
sianosis, enzim hati meningkat disertai ikterus, perdarahan pada retina hingga trombosit
yang menurun mencapai < 100.000/m
C. Etiologi

Preeklampsia hingga saat ini belum diketahui dengan pasti penyebabnya. Tetapi

preeklampsia hampir secara eksklusif merupakan penyakit pada kehamilan pertama

(nullipara) yang biasanya penyakit ini dialami oleh wanita masa subur dengan umur

ekstrim, yaitu remaja belasan tahun atau wanita di atas 35 tahun (Sarwono, 2011)

D. Manifestasi Klinis

Selain terjadi peningkatan tekanan darah pada Pre eclampsia ada beberapa tanda yang
menjadu tanda klinis utama, ada beberapa gejala lainnya dari preeklampsia yaitu :
1) Nyeri kepala hebat pada bagian depan atau belakang kepala yang diikuti dengan
peningkatan tekanan darah yang abnormal.
2) Gangguan penglihatan pada pasien hingga terjadinya kebutaan sementara
3) Gelisah pada ibu

4) Nyeri perut pada bagian ulu hati

5) Ganguan pernafasan akibat dari oedema pada paru

6) Gangguan kesadaran

7) Gangguan fungsi ginjal akibat dari proteinuria

E. Patofisiologi
Pada preeklampsia terdapat kepekaan yang lebih tinggi terhadap bahan-bahan
vasoaktif, dibandingkan kehamilan normal. Fakta ini telah dibuktikan dengan penelitian
prospektif dengan memakai bahan vasoaktif katekolamin atau angiotensin II. Desakan
darah normal terjadi kenaikan yang tinggi dari renin plasma, aktivitas renin, substrak
renin, angiotensin II dan aldosterone. Tingginya kadar tersebut menyebabkan vasodilatasi
akibat dari diikutinya kenaikan yang cukup tinggi pada volume plasma.
Pada kehamilan normal, tahanan vaskuler dalam darah otak tidak berubah, tetapi pada
kehamilan dalam hipertensi tahanan vaskuler meningkat dalam otak hingga mencapai
50%. Aliran darah ke plasenta tergantung dari desakan darah ibu. Yang memberi desakan
perfusi sebanding dengan aliran darah ke plasenta.

Pada preeklampsia juga terjadi peningkatan hematokrit dimana perubahan pokok pada
preeklampsia yaitu mengalami spasme pembuluh darah, dan perlu adanya suatu usaha
untuk meningkatkan tekanan perifer agar oksigenasi jaringan tercukupi. Hal ini disebut
dengan spasme pembuluh darah, yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan
pada organ, antara lain:
1) Otak

2) Ginjal

3) Uri

4) Paru

5) Hepar
No Data Etiologi Masalah Keperawatan

Pasien 1

1.
DS :
Post SC Nyeri Akut
-Pasien mengatakan nyeri pada (D.0077)
luka post SC di abdomennya
-Pasien mengatakan nyeri
bertambah

DO : Luka Post SC

- Pasien tampak meringis


menahan nyeri
P : Saat bergerak
Q : Seperti ditusuk
R : Abdomen Terputusnya jaringan
S :6 inkonuitias
T : Hilang timbul
- Frekuensi nadi 108x/mnt
- Pasien sulit tidur
- Tekanan darah meningkat

2.
DS : Post SC Gangguan mobilitas fisik
-Pasien mengatakan (D.0054)
segala aktifitas dibantu
keluarga dan perawat
-Pasien mengatakan kakinya Luka Post SC
terasa sulit saat diangkat

DO :
Nyeri
-Pasien tampak susah
mengangkat ekstremitasnya -
Pasien terpasang infus
-Pasien terpasang kateter - Gerakan terbatas
Aktifitas pasien masih dibantu
keluarga dan perawat
- skala nyeri 6
-TD : 150/87
-N : 108x/menit
-RR : 20x/menit
-T : 37,7ºc

3. DS : Nyeri ekstremitas Risiko perfusi serebral


-Pasien mengatakan sering tidak efektif berhubungan
merasa pusing dan tengkuk sakit dengan faktor risiko
-Pasien mengatakan kakinya
bengkak

DO :
-Pasien tampak lemah
-Kaki pasien tampak oedema
-TD : 155/90 mmHg Peningkatan tekanan darah
-N : 108x/menit
-RR : 20x/menit
-Protein urin ++

Risiko perfusi serebral


tidak efektif
4.
DS : - Insisi Risiko Infeksi
(D.0142)

DO :
-Terdapat luka post SC dibalut Luka Post SC
perban
-Balutan luka kering dan bersih
-Pasien mendapatkan obat
cefotaxsime -T = 37,7ºc Invasi
-Leukosit

Risiko Infeksi

5.
DS : Defisit pengetahuan
- Pasien mengatakan tentang cara menyusui
tidak tahu bagaimana cara yang benar
menyusui yang benar
- Pasien mengatakan
tidak pernah diberi pendidikan
tentang cara menyusui yang
benar

DO :
- Pasien tampak bingung
saat ditanya
- Pasien menyusui bayi
dengan putting tidak menempel
secara benar

6. DS :- Risiko perdarahan

DO :
-TFU 21
- Konsistensi keras
- Kontraksi uterus baik
- Lochea Rubra 30 cc
- Konsistensi cair bergumpal
7. DS : Menyusui tidak efektif
- Pasien mengatakan ASI
keluar sedikit
- Pasien mengatakan
khawatir tidak dapat menyusui
karena ASI keluar hanya sedikit -
Pasien mengatakan takut
dengan lukanya karena baru
pertama kali dioperasi

DO :
- Bayi menghisap tidak
terus menerus
- Bayi tampak rewel saat
disusui - ASI keluar sedikit
dengan menetes

Anda mungkin juga menyukai