Mini Riset
Mini Riset
JAMA’IYAH NAHMUDIYAH
TANJUNG PURA
T.A 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat,nikmat,serta
hidayah-Nya yang memberikan kesempatan kepada penulis sehingga Mini Riset
yang berjudul Pengambilan Keputusan Pengembangan Kurikulum di SD 054935
Paluh Mardan dapat dikumpulkan tepat pada waktunya. Mini Riset yang
dikerjakan bukanlah yang sempurna oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun agar Mini Riset dapat lebih baik lagi
dikemudian hari.
Mini Riset ini disusun berdasarkan proses pembelajaran di Sekolah Tinggi
Agama Islam Jam’iyah Mahmudiyah Tanjung Pura.Meski dalam penyusunan
Mini Riset ini saya sebagai penulis telah berusaha dengan semaksimal
mungkin.Namun, penulis masih merasa memiliki kekurangan dalam penyusunan
Mini Riset ini.Maka dari itu penulis meminta kritik dan saran dari dosen
pengampu Pitriani Nasution, M.Pd. Serta para pembaca Mini Riset ini,semoga
Mini Riset ini dapat memberikan banyak manfaat bagi teman-teman yang
membaca dan mendengarkan.
Demikian yang dapat reviewer sampaikan reviewer berharap Mini Riset
ini dapat bermanfaat bagi reviewer khususnya,dan bagi pembaca pada
umumnya.Amin ya rabbal’alamin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Batasan Masalah........................................................................................................2
C. Rumusan Masalah......................................................................................................3
D. Tujuan Penelitian.......................................................................................................3
E. Manfaat Penelitian.....................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................5
DESKRIPSI TEORI................................................................................................................5
A. KAJIAN TEORITIS........................................................................................................5
B. PENELITIAN TERDAHULU..........................................................................................16
C. KERANGKA BERPIKIR................................................................................................18
BAB III...............................................................................................................................20
METODE PENELITIAN.......................................................................................................20
A. JENIS PENELITIAN.....................................................................................................20
B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA.................................................................................20
C. TEKNIK ANALISIS DATA.............................................................................................21
BAB IV..............................................................................................................................24
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................................................24
A. TEMUAN UMUM......................................................................................................24
B. TEMUAN KHUSUS.....................................................................................................26
C. PEMBAHASAN..........................................................................................................29
BAB V...............................................................................................................................31
PENUTUP..........................................................................................................................31
A. SIMPULAN................................................................................................................31
B. SARAN......................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................32
LAMPIRAN........................................................................................................................33
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya pengambilan keputusan merupakan proses memilih satu opsi
dari beberapa pilihan yang tersedia. Untuk mengambil keputusan kita harus
mempertimbangkan berbagai faktor yang memberikan keyakinan bahwa
keputusan tersebut tepat. Keputusan yang tepat adalah hasil dari pertimbangan
rasional yang sesuai dengan hati nurani serta didukung oleh fakta yang akurat
sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Terkadang, keputusan tidak selalu
bersifat rasional karena dipengaruhi oleh emosi, hubungan antar manusia, tradisi,
lingkungan, dan faktor lainnya. Namun, jika keputusan tersebut masih dapat
dipertanggungjawabkan biasanya keputusan tersebut tetap diambil.
1
Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah. Pengantar Manajemen. (Jakarta: Kencana.
2010) Hal. 95
2
Oemar Malik. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. (Bandung: Remaja Rosdakarya.
2009) Hal. 41
1
berlaku. Oleh karena itu, kurikulum bersifat dinamis untuk lebih menyesuaikan
diri dengan perkembangan yang terjadi.3
B. Batasan Masalah
Harapan dari evolusi kurikulum adalah untuk menghasilkan transformasi
dan memenuhi tuntutan yang ada dalam masyarakat. Namun, perubahan dalam
pengembangan kurikulum juga dipengaruhi oleh perubahan dalam sistem politik.
Oleh karena itu, peran kepemimpinan dalam merumuskan kebijakan terkait
pengembangan kurikulum diharapkan dapat memicu perubahan serta menciptakan
sekolah yang unggul dalam segala aspek baik itu dalam hal akademis maupun
kreativitas. Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat beragam faktor lain yang
turut berperan dalam pengambilan keputusan terkait pengembangan kurikulum.
3
Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Kalam Mulia. 2002)Hal. 229
4
Rahmad Hidayat dan Candra Wijaya. Ayat-ayat Tentang Manajemen. (Medan: LPPPI. 2017) Hal.
82
2
Oleh karena itu, penulis perlu melakukan pembatasan topik untuk menghadirkan
keterbatasan-keterbatasan seperti waktu, tempat, metode, dan faktor-faktor
lainnya. Hal ini dilakukan agar fokus tulisan dapat terarah secara khusus pada
peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pengambilan Keputusan
Pengembangan Kurikulum di SD 054935 PALUH MARDAN.
C. Rumusan Masalah
Sesuai pembatasan masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
D. Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini dilakukan bertujuan sebagai berikut :
E. Manfaat Penelitian
Dengan merujuk pada perumusan tujuan penelitian di atas, maka hasil
penelitian didapat berguna untuk:
1. Bagi Penulis
Dengan melakukan penelitian ini penulis bertujuan untuk menggunakan
pengetahuan yang telah diperolehnya guna memperoleh pengalaman,
3
mengumpulkan informasi, serta menambah pengetahuan dalam ranah
penelitian pendidikan mengenai Pengambilan Keputusan
Pengembangan Kurikulum.
2. Bagi Pembaca
Untuk menambah wawasan dan khasanah pengetahuan dalam bidang
penelitian pendidikan maupun dalam pembahasan Kebijakan
Pendidikan dan Pengambilan Keputusan dalam Pengembangan
Kurikulum yang nantinya bisa di kembangkan dalam ilmu Manajemen
Pendidikan Islam.
4
BAB II
DESKRIPSI TEORI
A. KAJIAN TEORITIS
1. Pengertian Pengambilan Keputusan
5
Irham Fahmi. Perilaku Organisasi Teori Aplikasi Kasus. (Bandung: Alfabeta. 2016)Hal: 233
6
Mesiono. Manajemen dan Organisasi. (Bandung: Cita Pustaka Media Perintis)Hal: 153-154
5
2. Jenis- Jenis Pengambilan Keputusan
6
terprogram apabila keputusan itu bersifat rutinitas dan berulang-ulang.
Pengambilan keputusan yang dalam kondisi pasti harus memperhitungkan
alternatif-alternatif yang ada. Apabila pengambilan keputusan berisiko harus
diambil resiko yang paling kecil untuk kondisi yang tidak pasti dapat
menggunakan macam-macam metode dan mengambil keputusan dengan tim
sekolah. Adapun dalam kondisi konflik harus banyak menggunakan yang bersifat
rasional.
a. Intellegence
b. Design
7
Eti Rochaety dkk. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara. 2010)Hal:
160-163
7
c. Choice
d. Implementasi
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa yunani yaitu curir yang
artinya pelari dan curare yang artinya tempat berpacu. Jadi istilah kurikulum
berasal dari dunia olah raga pada zaman romawi kuno di yunani yang
mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis
start sampai garis finish.
8
Ibid. Hal: 234
9
Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Kalam Mulia. 2002)Hal. 230
8
Kerangka pengembangan kurikulum mengacu pada sebuah kerangka umum
yang berisikan hal-hal yang diperlukan dalam pembuatan keputusan.10
a. Asumsi
9
panjang. Adapun tujuan sebagai objectives lebih bersifat khusus, operasional
dan pencapaiannya dalam jangka pendek.
c. Penilaian Kebutuhan
d. Konten Kurikulum
10
e. Sumber Materi Kurikulum
f. Implementasi Kurikulum
g. Evaluasi Kurikulum
11
Karena manusia memiliki visi terhadap masa yang akan datang, maka
manusia selalu menghadapi tantangan yang semakin berat. Dalam
pengembanagan kurikulum dan pembelajaran , pandangan dan kecenderungan
pada kehidupan masa datang sudah menjadi kepentingan pokok.
b.Program Kerja
12
Stretegi program kegiatan digunakan untuk memfasilitasi kebijakan dan
monitoring. Tujuan dari program kegiatan ini adalah untuk memfasilitasi
implementasi oleh pengambil satu kebijakan dan membuatnya fokus pada
seluruh tingkatan sekolah selama periode kegiatan belajar.
13
baik dengan koordinator penilaian agar dapat menghasilkan dokumen
kebijakan yang efektif yang mengindikasikan bagaimana penilaian akan
diambil dalam berbagai kajian kurikulum.
g. Petunjuk Teknis
i. Strategi Monitoring
14
Pengembangan kurikulum sebagai bagian dari ilmu pendidikan
meniscayakan adanya keinginan atau inisiatif para pengelola pendidikan untuk
memastikan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat sesuai dengan
tuntutan perubahan internal dan eksternal dunia pendidikan. Semua segmen
stakeholders pendidikan (orang tua, masyarakat, dunia usaha dan industri)
khususnya pengguna jasa lulusan menjadi faktor yang harus diperhatikan
kebutuhannya terhadap pendidikan yang disediakan para pengelola pendidikan,
sejak dari perencanaan, pelaksanaan program sampai kepada evaluasi program
kurikulum. Kegiatan pengembangan kurikulum harus dilakukan berdasarkan ilmu
manajemen karena pengembangan kurikulum menuntut adanya perencanaan
sampai dengan pengawasan bahkan termasuk monitoring dan evaluasi.11 Hasil
evaluasi kurikulum sejatinya memerlukan pengembangan atau bahkan perubahan
kurikulum pendidikan. Itu artinya hasil evaluasi kurikulum meniscayakan upaya
mengembangkan kurikulum. Menurut Sukiman, setiap pegembangan kurikulum
hendaknya menggunakan landasan yang kuat sehingga akan melahirkan kurkulum
yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun yang dimaksud dengan landasan
kurikulum di sini adalah bidang-bidang yang dapat dijadikan dasar pokok
keputusan tentang kurikulum karena berdasarkan landasan-landasan tersebut dapat
dijawab pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti: 1) bagaimanakah tujuan hidup
manusia, 2) hal-hal apakah harus diajarkan kepada generasi muda agar dapat
membimbing mereka kehidupan yang baik; 3) seberapa jauh peranan dan
tanggungjawab sekolah dalam hal ini, 4) relevansi pendidikan terhadap kebutuhan
dan struktur masyarakat, 5) peranan teknologi dan struktur keluarga terhadap
praktik kependidikan disekolah, 6) pemenuhan kebutuhan dasar manusia jalur
pendidikan di sekolah, dan 7) relevansi struktur kurikulum dengan tahap-tahap
perkembangan kedewasaan anak didik, dan masih banyak lagi pertanyaan yang
relevan. Melalui kajian terhadap bidang-bidang yang menjadi landasan
pengembangan kurikulum ini, hal-hal yang bersifat normatif dan ideal yang
menjadi tumpuan tujuan penyelenggaraan pendidikan dapat dianalisis, dan ini
11
Zainal Arifin. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum(Bandung: Remaja Rosdakarya.
2012)Hal. 25.
15
sangat bermanfaat untuk mencegah agar program pendidikan yang lahir tidak
mudah goyah dan berubah-ubah karena rapuhnya pondasi yang mendasarinya.12
B. PENELITIAN TERDAHULU
Berikut ini beberapa hasil penelitian yang relevan dengan pendekatan sistem
di lembaga pendidikan:
12
Sukiman. Pengembangan Kurikulum. (Bandung: Rosda Karya. 2015) Hal: 25-26
13
Tedjo Narsoyo Reksoatmodjo. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi Kejuruan.
(Bandung: Refika Aditama. 2010) Hal:7.
16
mengumpulkan aspirasi dan mengevaluasi keputusan yang sebelumnya.
(b) analisis atau mengidentifikasi masalah yang dihadapi. Hal ini
dilakukan untk mengetahui masalah apa yang terjadi. Pada proses ini
kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus mampu
mengidentifikasikan perbedaan, perubahan yang ada dan mengembangkan
kemungkinan. (c) alternatif pemecahan masalah ini merupakan hal yang
harus dikuasai oleh seorang kepala sekolah dalam menentukan keputusan.
Proses ini harus melalui beberapa tahapan hingga pertimbangan yang
untuk pembuatan sebuah keputusan, (d) alternatif yang dipilih, alternatif
yang dipilih merupakan alternatif yang paling tepat dengan
mempertimbangkan konsekuensi yang ada, (e) pembuatan keputusan,
pembuatan keputusan ini dilakukan dengan melalui beberapa alternatif
pilihan sebelumnya. Setiap keberhasilan sebuah lembaga pendidikan tidak
lepas dari peran kepemimpinan kepala sekolah. Bahwa dimana pemimpin
dan bawahan sama-sama terlibat dalam pemecahan masalah dan
pembuatan keputusan. Melakukan komunikasi yang efektif yaitu dua arah
dengan tujuan mengoptimalkan berbagai rencana beberapa program seperti
mengadakan kegiatan workshop, menganalisis masalah yang dihadapi
sekolah hal tersebut ditujukan untuk kepentingan program kerja di tahun
ajaran baru. Selain itu kepala sekolah melakukan monitoring serta evaluasi
terhadap guru dan murid untuk meminimalisir penyimpangan terhadap
program kerja yang telah direncanakan dan juga melibatkan anggota
dengan cara melakukan musyawarah bersama dalam pembuatan
keputusan.
2. Bambang Hartanto. 2007. Skripsi. Strategi Pengembangan Kurikulum di
MTs Al- Munawwar Grogol Jakarta Barat. Berpendapat Bahwa:
Pengembangan Kurikulum di Mts Munawwar Grogol Jakarta Barat
melalui beberapa tahapan atau proses. Beberapa tahapan yang
dimaksud adalah:
a. Cara-cara atau langkah-langkah pengembangan
b. Menyusun rencana kurikulum
c. Strategi pengembangan
17
d. Proses penyusunan
e. Aplikasi/ pelaksanaan
f. Evaluasi program
Pengembangan Kurikulum di Mts Al- Munawwar Grogol Jakarta
Barat didasarkan Pada UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional Undang-undang No 21 Tahun 2003 tentang
otonomi daerah, kurikulum 2004 (Kurikulum berbasis kompetensi)
serta Kurikulum Departemen Agama.
Dalam rangka mengembangan kurikulum atau program pengajaran
pada tingkat kelas hampir semua guru MTs Al- Munawwar Grogol
Jakarta Barat (90,4 %) membuat rencana Pembelajaran Skenario
Pembelajaran meskipun masih ada beberapa yang tidak membuatnya
(9,5%).
C. KERANGKA BERPIKIR
Pengembangan kurikulum pada dasarnya membutuhkan perencanaan dalam
merumuskan tujuan. Dalam pengembangan kurikulum kepemimpinan yang efektif
bergantung pada kemampuan menjelaskan dan menerapkan pendekatan dalam
tercapainya pengembangan kurikulum.
18
Jika kurikulum sekolah berhasil maka akan menciptakan output yang
berkualitas tinggi sehingga tujuan sekolah yang sudah tercapai menjadi sorotan
bagi lingkungan sekitar dan membawa dampak positif pada masyarakat. Dengan
demikian begitu besarnya dampak kebijakan pemimpin dalam pengambilan
keputusan pengembangan kurikulum untuk memajukan suatu madrasah bukan
hanya untuk lingkungan sekolah namun juga berguna memajukan bangsa.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Dimana
penelitian ini bermula dari pengamatan peneliti sendiri dilapangan tentang adanya
masalah pada saat peneliti sedang melaksanakan PPL yang merupakan rangkaian
dari program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dibulan November 2018. Penelitian
ini bermaksud untuk mengamati, memahami dan memberi kejelasan pada fakta
yang terjadi. Objek penelitian bertempat di SD 054935 PALUH MARDAN dan
pelaksanaannya pada bulan Juni. Sumber data diperoleh melalui informan yang
terlibat langsung dengan Pengambilan Keputusan Pengembangan Kurikulum.
Beberapa pihak yang menjadi narasumber dalam penelitian ini diantaranya ialah
Kepala Sekolah serta melibatkan beberapa guru pengajar.
a. Observasi
diterapkan.
b. Wawancara (Interview)
Salim dan Syahrum. Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Citapustaka Media. 2011)
14
Hal. 114.
20
Wawancara adalah percakapan yang biasanya dilakukan oleh dua orang
(tetapi kadang-kadang lebih) yang diarahkan oleh salah seorang dengan maksud
memperoleh keterangan.15
langsung kepada Kepala Madrasah, Kepala Bidang Kurikulum serta guru yang
PALUH MARDAN.
c. Dokumentasi
Data dokumen ini digunakan sebagai data pendukung dalam menyusun hasil
penelitian.
15
Ibid, hal. 119.
16
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). (Bandung: Alfabeta, 2015) Hal.
326.
17
Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya. 2006) Hal.
181.
21
Dalam analisis ini peneliti mula-mula membaca hasil catatan observasi dan
wawancara untuk pengumpulan data. Setelah data terkumpul dilakukan proses
penyederhanaan dan perubahan data. Dari data yang diperoleh kemudian
dideskripsikan untuk melakukan penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Kemudian setiap kesimpulan yang ditetapkan akan terus-menerus di
verifikasi hingga benar-benar di peroleh data yang valid dan kokoh.
Penarikan Kesimpulan/Verifikasi. Sejak awal pengumpulan data, peneliti
harus sudah memahami makna-makna dari sesuatu hal yang ditemui di lapangan.
Dengan adanya catatan-catatan dan dokumen-dokumen yang menjadi sajian
informasi yang telah di saring dan dikelompokkan. Kesimpulan akhir pada
penelitian kualitatif, tidak akan ditarik kecuali setelah proses pengumpulan data
berakhir. Kesimpulan yang dibuat perlu diverifikasi dengan cara melihat dan
mempertanyakan kembali, sambil meninjau secara sepintas pada catatan lapangan
untuk memperoleh pemahaman yang lebih cepat.18
A. Teknik Penjamin keabsahan data
Data hasil temuan yang telah dianalisis dapat diuji keabsahannya dengan
Metode Triangulasi terhadap peneliti, metode, teori dan sumber data.
22
4. Triangulasi dengan sumber data, yaitu dengan membandingkan dan
mengecek baik derajat kepercayaan sebuah informasi yang diperoleh melalui
waktu dan cara yang berbeda seperti (1) membandingkan data observasi
dengan data wawancara (2) membandingkan apa yang dikatakan di depan
umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi (3 )membandingkan apa
yang dikatakan oleh Kepala Madrasah dengan apa yang dikatakan guru juga
siswa (4) membandingkan perspektif pandangan oleh beberapa sumber
berbeda baik kepala madrasah,guru maupun siswa (5) membandingkan hasil
wawancara dengan dengan dokumen yang berkaitan.
23
BAB IV
A. TEMUAN UMUM
1. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SD 054935 Paluh Mardan
No Statistik/ NPSN : 731076004001/ 10210765
Provinsi : Sumatera Utara
Kabupaten/Kota : Medan
Kecamatan : Tanjung Pura
Alamat : Jalan. DR. Mansyur/ Jl. STMK
Kode Pos : 20131
Status Sekolah : Negeri
Daerah : Perkotaan
Status Akreditasi :B
Visi Sekolah:
Misi Sekolah:
24
3. Keadaan Bangunan dan Sarana Penunjang
6 Kantin 2 Baik
No Nama Jabatan
1. Asnah, S.Pd Kepala Sekolah
2. Siti Musallamah, S.Pd Guru Kelas
3. Supriati, S.Pd Guru Kelas
4. Legiman, S.Pd Guru Kelas
5. M. Yasin Guru Kelas
6. Nina Hastina, S.Pd Guru Kelas
7. Jamaliyah, S.Pd Guru PAI
8. Alfika Aryani, S.Pd Guru Kelas
9. Pertama Ningsih, S.Pd.I Guru Mulok
10. Zulfirman, S.Kom Operator Sekolah
11. Astri Ramadhani Tata Usaha
25
B. TEMUAN KHUSUS
1. Penerapan Pengembangan Kurikulum di SD 054935 Paluh Mardan
26
dalam pelatihan yang disediakan oleh pemerintah. Hal ini sejalan dengan
pernyataan yang dikatakan kepala sekolah yaitu:
“Untuk menerapkan kurikulum baru memang tidak mudah tapi kami
tetap berusaha caranya dengan mengikuti pelatihan atau diklat tentang
kurikulum dan setelah itu guru-guru yang sudah mengikuti diklat saling
berbagi informasi dan belajar bersama dalam pembuatan RPP dan pengisian
rapor”.
Dalam hal ini kepala sekolah menjelaskan apa-apa saja faktor pendukung
dan pemhambat dalam mengembangkan kurikulum.
“Kesulitan yang ada sebenarnya tidak terlalu hanya saja masalah internal
seperti guru-guru yang sudah tua, terkadang mereka hanya kesulitan di
teknologi seperti mengisi data rapor dan membuat RPP dengan peraturan
baru. Tapi karena kami masih memiliki beberapa guru muda semua jadi
mudah karena mereka selalu ikut membantu”
Hal ini juga sejalan dengan pernyataan guru yang sebagai berikut:
“untuk penerapan pertama pengembangan kurikulum baru memang sulit,
kami aja butuh waktu lama dan ikut diklat berkali-kali baru bisa paham
peraturan kurikulum baru. Ketika kami sudah memahami baru kami bisa
berbagi ilmu kepada teman-teman sekolah dan memang ada yang kesulitan
untuk memahami karena tidak mengetahui teknologi dan akhirnya mau
gak mau harus belajar komputer dirumah bersama anaknya”
Hambatan dan ketidakbisaan bukan alasan untuk tidak menjalankan tugas
ataupun tetap berinovasi dalam mengembangkan kurikulum. Sebagai yang
27
dipaparkan diatas, banyak guru yang mengalami kesulitan dalam teknologi namun
mereka berupaya untuk tetap belajar dirumah dan mengikuti pelatihan ataupun
diklat. Hal ini bertujuan untuk memajukan sekolah agar tidak tertinggal dan
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dengan pembelajaran yang
mampu berdaya saing.
28
disinilah kami bisa bebas memaparkan keluh kesah kami dan meminta
pendapat kepada teman-teman lain”.
Pengambilan keputusan yang baik akan selalu membawa dampak baik.
Namun perencanaan yang baik belum tentu akan menghasilkan kualitas yang
sesuai itu semua disebabkan karena lemahnya evaluasi terhadap perencanaan
awal. Disini kepala sekolah juga memiliki peran besar dalam evaluasi
pengembangan kurikulum dimana kepala sekolah harus mengawasi, memeriksa
dan menilai kinerja para guru. Hal ini tetap dijelaskan oleh kepala sekolah tentang
bagaimana strategi kepala sekolah dalam mengevaluasi kinerja dalam
pengembangan kurikulum sebagai berikut:
“Saya selalu pantau sudah sejauh mana pengerjaan seperti RPP dan
laporan hasil tugas murid, karena bisa saya lihat kalau guru nya kerja
dengan giat dan ikhlas pasti akan menempah karakter murid yang
berprestasi. Saya juga sering mengawasi ke kelas - kelas dan terkadang tim
monitoring datang ke sekolah untuk evaluasi ataupun menilai”.
C. PEMBAHASAN
Dalam hal kepemimpinan kepala sekolah di SD 054935 PALUH
MARDAN dalam Pengambilan Keputusan Pengembangan Kurikulum termasuk
kedalam jenis pengambilan keputusan berdasarkan tingkat kepentingan yang pada
umumnya sebuah lembaga termasuk lembaga pendidikan yang memiliki
manajemen yang memiliki 3 tingkatan yaitu manajemen puncak, menengah dan
kebawah. Manajemen puncak yang berkaitan dengan perencanaan karena pada
dasarnya pengembangan kurikulum membutuhkan perencanaan sebelum proses
penerapannya. Kemudian manajemen menengah biasanya menangani masalah
pengawasan dan kegiatan yang bersifat administrasi misalnya seperti penyelesaian
RPP dan proses penentuan model belajar. Dan kemudian manajemen tingkat
bawah yaitu mengenai kegiatan operasional sehari-hari.
29
Pengambilan keputusan ini bersifat rutinitas dan berulang-ulang dengan
cara penanggulangan telah ditentukan untuk penyelesaian masalah
melalui: prosedur, aturan dan kebijakan.
- Pengambilan keputusan tidak terprogram
30
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Pengambilan keputusan dalam Pengembangan Kurikulum di SD 054935
PALUH MARDAN yaitu menggunakan Kurikulum 2013 yang merupakan
penerpan dari pemerintah untuk meratakan kurikulum secara nasional dari pusat
hingga kedaerah.
Kepala sekolah juga memberi peluang kepada guru untuk curah pendapat
setiap masalah yang terjadi untuk diselesaikan secara bersama. Selain itu kepala
sekolah juga mengevaluasi hasil kinerja para guru dengan melihat bagaimana
perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan begitu harapan
sekolah yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan akan
lebih mudah mencapai tujuan jika sesama rekan saling bekerja sama dan saling
membantu diantara sesama rekan guru.
B. SARAN
Ada beberapa saran secara umum yang dapat dilaksanakan untuk
menyelesaikan persoalan yang nantinya bisa saja terjadi dilembaga sekolah yang
bersangkutan ataupun disekolah lain yaitu:
31
DAFTAR PUSTAKA
32
LAMPIRAN
A. Pedoman Wawancara
1. Pedoman wawancara ini sebagai panduan melakukan wawancara
2. Pedoman wawancara ini bersifat fleksibel sesuai dengan situasi dan
kondisi yang diberikan informan
3. Selama proses wawancara berlangsung peneliti menggunakan alat bantu
handphone dan alat tulis guna merekam hasil wawancara
B. Identitas Informan
Kepada Kepala Sekolah
1. Nama Informan : Biyuna Hafni, S.Pd
2. Tempat : Kantor Guru SD 054935 PALUH MARDAN
3. Hari/Tanggal : Kamis, 23 Mei 2019
4. Waktu : Pukul 12. 30 am WIB
Kepada Guru
1. Apakah sejauh ini kurikulum yang digunakan sudah berjalan dengan baik?
2. Apa yang menjadi hambatan dalam menjalankan kurikulum?
3. Apakah anda mengalami kesulitan dalam mengembangkan kurikulum
baru?
4. Apakah pegawai ataupun rekan kerja mampu bekerja sama dengan baik
dalam pengembangan kurikulum?
33
5. Strategi apa yang anda gunakan ketika mengambil keputusan dalam
pengembangan kurikulum?
6. Apakah strategi yang digunakan sudah cukup membantu dalam
mengambil keputusan?
7. Bagaimana evaluasi anda dalam menilai perkembangan kurikulum
tersebut?
8. Siapa saja yang terlibat dalam pengembangan kurikulum?
9. Apakah pengambilan keputusan yang anda ambil sudah membawa dampak
yang positif?
10. Apakah masyarakat cukup puas dengan kebijakan yang dilakukan
sekolah?
34