Anda di halaman 1dari 6

KRIKTIK

ARSITEKTUR………………

KOLAM RENANG
POHUWATO
NUR RAHMAWATI TAMRIN
SEMESTER 4PRODI ARSITEKTUR
Definisi Kritik Deskriptif :

Bersifat tidak menilai, tidak menafsirkan, atau semata-mata membantu orang melihat apa

yang sesungguhnya ada. Kritik ini berusaha mengkarakterisasi fakta-fakta yang mencakup

sesuatu lingkungan tertentu. Dibanding metode kritik lain kritik deskriptif tampak lebih nyata

(faktual).
 Deskriptif mencatat fakta-fakta pengalaman seseorang terhadap bangunan atau kota.
 Lebih bertujuan pada kenyataan bahwa jika kita mengetahui apa yang sebenarnya
suatu kejadian dan proses kejadiannya maka kita dapat lebih memahami makna
bangunan.
 Lebih dipahami sebagai sebuah landasan untuk memahami bangunan melalui
berbagai elemen bentuk yang ditampilkannya.
 Tidak dipandang sebagai bentuk untuk menilai atau menafsirkan. Tetapi hanyalah
metode untuk melihat bangunan sebagaimana apa adanya dan apa yang terjadi di
dalamnya.
1. Kritik Depiktif (Gambaran bangunan)

Depictive cenderung tidak dianggap sebagai sebuah bentuk kritik karena ia tidak

didasarkan pada pernyataan baik atau buruk sebuah bangunan. serupa dengan tradisi dalam kritik

kesenian yang lain, metode ini menyatakan apa yang sesungguhnya ada dan terjadi di

sana. Masyarakat cenderung memandang dunia sesuai dengan keterbatasan pengalaman masa

lalunya, maka melalui perhatian yang jeli terhadap aspek tertentu bangunan dan menceritakan

kepada kita apa yang telah dilihat, kritik depiktif telah menjadi satu metode penting untuk

membangkitkan satu catatan pengalaman baru seseorang. Kritik depiktif tidak memerlukan

pernyataan betul atau salah karena penilaian dapat menjadi bias akibat pengalaman seseorang di

masa lalunya. Kritik depiktif lebih mengesankan sebagai seorang editor atau reporter, yang

menghindari penyempitan atau perluasan perhatian terhadap satu aspek bangunan agar terhindar

dari pengertian kritik sebagai interpreter atau advokat.


 Statis (Secara Grafis)
Kritik deskriptif dalam aspek statis memfokuskan perhatian pada elemen-elemen, bentuk

(form), bahan (material) dan permukaan (tekstur). Aspek penelusuran statis dalam kritik

deskriptif seringkali digunakan oleh para eksekutif untuk memberikan pandangan kepada

pembaca agar memahami apa yang telah dilihatnya sebelum menentukan penafsiran terhadap apa

yang dilihatnya kemudian. Penggunaan media grafis dalam kritikim penggambaran dapat dengan

baik merekam dan mengalihkan informasi bangunan secara non verbal tanpa kekhawatiran

terhadap bias. Aspek kritik deskriptif statis dapat dilakukan melalui beberapa cara survey antara

lain : fotografi, diagram, pengukuran dan deskripsi verbal (kata-kata).


 Dinamis (Secara Verbal)

Tidak seperti aspek statis, aspek dinamis deskriptif mencoba melihat bagaimana bangunan

digunakan bukan dari apa bangunan yang dibuat. Aspek dinamis mengkritisi bangunan melalui

Bagaimana manusia bergerak melalui ruang-ruang sebuah bangunan? Apa yang terjadi

disana? Pengalaman apa yang dihasilkan dari sebuah lingkungan fisik? Bagaimana bangunan

dipengaruhi oleh kejadian-kejadian yang ada di dalamnya dan disekitarnya?


 Proses (Secara Prosedural)

Merupakan satu bentuk kritik deskriptif yang disampaikan kepada kita tentang proses

bagaimana sebab-sebab lingkungan fisik terjadi seperti itu. Bila kritik yang lain dibentuk melalui

pengkarakteristikan informasi yang datang ketika bangunan itu telah ada, maka kritik depiktif

(aspek proses) lebih melihat pada langkah-langkah keputusan dalam proses desain yang

meliputi :

Ø Kapan bangunan itu mulai direncanakan,

Ø Bagaimana perubahannya,

Ø Bagaimana ia diperbaiki,

Ø Bagaimana proses pembentukannya.


KRIKIT ARSITEKTUK DESKTIFTIF
KOLAM RENANG PANUA POHUWATO
Kondisi Kolam Renang Panua di Desa Teratai, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato,
Gorontalo, menyoroti ketidaklayakan penggunaannya meski dibangun dengan dana miliaran
rupiah. Pengelola Kolam Panua, Yahya Patenye (41), mengungkapkan secara langsung bahwa
kondisi kolam saat ini tidak memungkinkan untuk digunakan.

Gambar 1 dan 2 kondisi kolam dewasa yang berlumut saat ini

Gambar 3 dan 4 kondisi kamar ganti Kolam Renang Panua saat ini
Yahya Patenye mengklarifikasi bahwa kolam tersebut telah berhenti beroperasi sejak awal
Desember 2023 dikarenakan berbagai faktor. Dia menekankan bahwa kelangkaan Kaporit, biaya
air yang mahal, dan kekosongan stok alat pembersih kolam merupakan beberapa penyebab
utama tidak berfungsinya kolam tersebut.

“Dana untuk operasional tahun ini tidak mencukupi. Bahkan, pengisian kolam tidak masuk
dalam anggaran, hanya sebagian kecil yang dialokasikan untuk Kaporit dan obat pembersih
(PAC) air,” ungkapnya.
Meskipun dalam kondisi tak dapat digunakan, Yahya secara rutin membersihkan kolam dua kali
seminggu guna memelihara kebersihannya. Namun, kendati usahanya, kolam kembali tercemar
dengan cepat.
“Kami berupaya membersihkan kolam secara berkala untuk menjaganya tetap bersih. Namun,
kolam selalu kotor kembali,” tambahnya.
Mendatang, Yahya berharap agar Kolam Panua, yang menjadi destinasi favorit warga, segera
mendapatkan fasilitas dan perawatan yang dibutuhkan untuk bisa beroperasi kembali.
“Kami hanya berharap agar segala kebutuhan dan fasilitas yang dibutuhkan segera disediakan
agar kolam ini dapat segera dioperasikan kembali. Ini destinasi favorit warga Marisa,” tutup
Yahya.
Dalam informasi dari LPSE Kabupaten Pohuwato, proyek pembangunan Kolam Panua ini
dilaksanakan melalui tender dengan kode 1102325. Tender tersebut dimulai pada 5 Juni 2017
dengan nilai pagu paket dan nilai HPS Paket mencapai Rp 3 miliar. Proyek ini ditangani oleh PT.
Rahmat Pantai Selatan yang berlokasi di Desa Soginti, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato.

Gambar 5 kolam dewasa tahun 2020 Gambar 6 kolam anak tahun 2020
KESIMPULAN
Dalam merancang suatu bangunan seharusnya memikirkan prinsif berkelanjutan agar material
dan bangunan tahan lama dan terawat dengan baik untuk di gunakan dalam jangka panjang.
Kondisi kolam renang panua dengan apa adanya telah terbengkalai dan sudah tidak seramai dulu
lagi.

Anda mungkin juga menyukai