Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

EVALUASI PENGGUNAAN DANA KAMPUNG DALAM


PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KAMPUNG SKOUW
MABO

DISUSUN OLEH :

NUKLIS GERSOM RUMERE

NIM. 2020031044056

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


JURUSAN ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Masa Esa, karena atas
Rahmat dan Karunia yang telah diberikan, penulis masih diberikan Kesehatan,
kesabaran terlebih lagi karunia kemauan serta keinginan sehingga dapat
menyelesaikan proposal yang berjudul
“EVALUASI PENGGUNAAN DANA KAMPUNG DALAM PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR KAMPUNG SKOUW MABO”. Dalam pembangunan
infrastruktur kampung, penting bagi kami untuk menilai efektivitas serta dampak
nyata dari investasi yang telah dilakukan. Dengan pemahaman yang lebih baik
tentang penggunaan infrastruktur kampung, kami berharap dapat memberikan
rekomendasi yang konkret bagi pemerintah dan pihak terkait dalam perencanaan
serta pengembangan infrastruktur di masa depan.

Penelitian ini akan melibatkan berbagai metode pengumpulan data, termasuk


wawancara dengan pemerintah kampung, pemangku kepentingan lokal, dan
masyarakat umum. Kami juga akan melakukan survei dan analisis terhadap data
yang relevan untuk mengidentifikasi pola penggunaan infrastruktur desa serta
mengevaluasi tingkat kepuasan dan kebutuhan masyarakat terhadap infrastruktur
yang ada.

Kami yakin bahwa hasil evaluasi ini akan memberikan wawasan yang berharga
bagi pengambil keputusan dalam perencanaan dan pengembangan infrastruktur
kampung di masa depan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan
kesejahteraan masyarakat kampung secara signifikan.

JAYAPURA FEBRUARI, 2024

PENULIS
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………i

Daftar Isi………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………..1


1.2 Rumusan Masalah Penelitian……………………………………….2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………………..3
1.4 Tinjauna Pustaka……………………………………………………4
1.5 Definisi Konsep dan Operasional Indikator………………………...5
1.6 Metode Penelitian…………………………………………………...6
1.7 Kerangka Berpikir…………………………………………………..7
1.8 Daftar Pustaka………………………………………………………8
BAB I

A. LATAR BELAKANG

Dana kampung diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di


tingkat kampung, termasuk pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan,
jembatan, irigasi, dan lain sebagainya. Evaluasi harus mempertimbangkan sejauh
mana proyek-proyek infrastruktur tersebut memenuhi kebutuhan masyarakat
setempat dan apakah mereka membantu mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan.

Evaluasi harus memeriksa sejauh mana proses penggunaan dana kampung


transparan dan akuntabel. Ini mencakup apakah ada prosedur yang jelas untuk
pengumpulan, pengelolaan, dan pelaporan penggunaan dana kampung.
Transparansi dalam penggunaan dana kampung juga memastikan partisipasi
masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Evaluasi juga harus mengukur
sejauh mana masyarakat lokal terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
monitoring proyek-proyek infrastruktur kampung. Partisipasi aktif masyarakat
bisa menjadi indikator keberhasilan dalam mencapai tujuan pembangunan yang
inklusif dan berkelanjutan.

Pembangunan infrastruktur kampung bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas,


mengurangi kesenjangan pembangunan antara daerah perkotaan dan
perkampungan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat kampung. Evaluasi
penggunaan dana kampung harus berkaitan langsung dengan pencapaian tujuan
pembangunan tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN
Berdasarkan Latar Belakangan diatas, maka rumusan masalah ini adalah :
1. Sejauh mana dana kampung telah efektif digunakan untuk pembangunan
infrastruktur kampung yang sesuai dengan kebutuhan dan prioritas
Masyarakat?
2. Bagaimana efektivitas program pengembangan infrastruktur kampung
yang didanai oleh dana kampung dievaluasikan secara keseleuruhan, dan
bagaimana hasil evaluasi ini dapat digunakan untuk meningkatkan
kebijakan dan praktik di masa mendatang?
3. Bagaimana Langkah-langkah yang diambil untuk memastikan
keberlanjutan infrastruktur kampung yang dibangun menggunakan dana
kampung, termasuk pemeliharaan dan perawatan?
4. Apakah infrastruktur yang dibangun menggunakan dana kampung
memenuhi standar teknis dan memberi manfaat yang berkelanjutan bagi
Masyarakat kampung.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN


Tujuan dari penelitian adalah untuk menyediakan pemahaman yang mendalam
tentang efektivitas,efesiensi,transparansi,dan dampak penggunaan dan tersebu.
Ada beberapa tujuan khusus yaitu:
1. Untuk menilai sejauh mana dana kampung telah digunakan untuk
membangun infrastruktur kampung yang sesuai dengan kebutuhan dan
prioritas masyarakat setempat.
2. Untuk mengidentifikasi tingkat transparansi dan akuntabilitas dalam
pengelolaan dana kampung serta menemukan area-area di mana
transparansi dan akuntabilitas dapat ditingkatkan.
3. Untuk memahami sejauh mana masyarakat masyarakat terlibat dalam
proses perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan proyek pembangunan
infrastruktur kampung.
4. Untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang terkait dengan penyalahgunaan
dana kampung dan mengembangkan strategi pengelolaan risiko yang
efektif.
5. Untuk menilai apakah infrastruktur yang dibangun menggunakan dana
kampung memenuhi standar teknis yang ditetapkan dan memberikan
manfaat yang signifikan bagi masyarakat kampung.
6. Untuk menganalisis dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari
pembangunan infrastruktur kampung yang didanai oleh dana kampung,
dan untuk mengidentifikasi langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.

Adapun manfaat dari penelitian yaitu :

1. Hasil penelitian dapat digunakan oleh pemerintah daerah dan lembaga


terkait untuk merancang kebijakan yang lebih efektif dalam penggunaan
dana kampung dan memperbaiki praktik pengelolaan dana.
2. Penelitian ini dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam
pengelolaan dana kampung dengan mengungkapkan proses pengambilan
keputusan dan penggunaan dana secara terbuka kepada masyarakat.
3. Dengan memperkuat partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan
pengambilan keputusan terkait pembangunan infrastruktur kampung,
penelitian ini dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat setempat.
4. Dengan menilai efektivitas infrastruktur yang dibangun menggunakan
dana kampung, penelitian ini dapat membantu memastikan bahwa sumber
daya yang tersedia digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat kampung secara keseluruhan.
5. Penelitian ini dapat membantu mengidentifikasi risiko-risiko potensial
terkait penggunaan dana kampung dan mengembangkan strategi
pengelolaan risiko yang lebih baik bagi pemerintah daerah dan pihak
terkait lainnya.
D. TINJAUAN PUSTAKA
a. Evaluasi
Evaluasi memiliki defisini yang bervariasi menurut perspektif dan
konteksnya. Berikut adalah beberapa defisinis menurut para ahli :

1. A.D Rooijakkers

A.D Rooijakkers menjelaskan bahwa definisi evaluasi adalah suatu usaha dalam
menentukan nilai, yang dilakukan secara khusus berdasarkan data kuantitatif hasil
pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan.

2. William A. Mehrens dan Irlin J. Lehmann

William A.Mehrens dan Irlin J. Lehmann menjelaskan bahwa arti evaluasi adalah
suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.

3. Sajekti Rusi

Sajekti Rusi menjelaskan bahwa definisi evaluasi adalah proses menilai sesuatu,
yang mencakup deskripsi tingkah laku siswa baik secara kuantitatif (pengukuran)
maupun kualitatif (penilaian).

4. Anne Anastasi

Anne Anastasi menjelaskan bahwa definisi evaluasi adalah proses penilaian yang
dilakukan secara sistematis untuk menentukan sejauh mana tujuan instruksional
dicapai oleh seseorang, sesuai dengan arah dan tujuan kegiatan tersebut.
5. Norman E. Gronlund

Norman E. Gronlund menjelaskan bahwa definisi evaluasi adalah suatu proses


yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana
tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai siswa

6. Abdul Basir

Abdul Basir menjelaskan bahwa arti evaluasi adalah proses pengumpulan data
yang deskriptif, informative, prediktif, dilaksanakan secara sistematik dan
bertahap untuk menentukan kebijaksanaan dalam usaha memperbaiki pendidikan.

7. Suharsimi Arikunto

Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa definisi evaluasi adalah serangkaian


kegiatan yang bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu program
pendidikan.

MENURUT Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, evaluasi


berarti penilaian, proses untuk menemukan nilai layanan informasi
atau produk sesuai dengan kebutuhan konsumen atau pengguna
atau pengumpulan dan pengamatan dari berbagai macam bukti
untuk mengukur dampak dan efektivitas dari suatu objek, program,
atau proses berkaitan dengan spesifikasi dan persyaratan pengguna
yang telah ditetapkan sebelumnya.

b. Dana Kampung
Dana Kampung adalah alokasi anggaran yang diberikan kepada
pemerintah kampung oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah
untuk membiayai berbagai kegiatan pembangunan, pemberdayaan
masyarakat, dan peningkatan kesejahteraan di tingkat kampung.
Meskipun tidak ada definisi khusus dari para ahli secara langsung
mengenai Dana Kampung, namun konsep ini telah menjadi bagian dari
regulasi dan kebijakan pemerintah Indonesia, terutama setelah
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Dana Kampung adalah alokasi anggaran yang disediakan oleh pemerintah
pusat kepada pemerintah kampung atau kelurahan untuk membiayai berbagai
kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di tingkat kampung
atau kelurahan. Dana Kampung diperuntukkan bagi kampung-kampung di
seluruh Indonesia sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedesaan.
Dana Kampung diperoleh dari dana transfer dari pemerintah pusat ke
pemerintah daerah yang kemudian dialokasikan ke setiap desa atau kelurahan
sesuai dengan mekanisme dan ketentuan yang ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Dana tersebut kemudian digunakan untuk
berbagai keperluan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di
kampung, seperti pembangunan infrastruktur dasar (jalan, jembatan, irigasi,
listrik), fasilitas pendidikan, kesehatan, serta program-program pemberdayaan
ekonomi masyarakat.
Salah satu tujuan utama dari Dana Kampung adalah untuk memberdayakan
masyarakat kampung dalam proses pembangunan dan meningkatkan kualitas
hidup mereka. Dana Kampung juga diharapkan dapat menjadi instrumen
untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antara wilayah perkotaan dan
perkampungan serta meningkatkan perekonomian lokal di kampung-
kampung.
Penggunaan Dana Kampung diawasi dan dipantau oleh pemerintah daerah
setempat serta instansi terkait untuk memastikan bahwa dana tersebut
digunakan secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel sesuai dengan
tujuan dan ketentuan yang telah ditetapkan.

o Landasan Hukum Dana Kampung


1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Kampung:
Undang-Undang ini memberikan dasar hukum bagi
penyelenggaraan pemerintahan kampung, termasuk pengaturan
terkait Dana Kampung, yang diatur dalam Pasal 73 hingga Pasal
77.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Kampung: Peraturan Pemerintah ini mengatur
lebih detail tentang pelaksanaan Dana Kampung, termasuk
prosedur pengalokasian, penggunaan, dan pertanggungjawaban
Dana Kampung.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Kampung:
Peraturan ini memberikan pedoman teknis mengenai pengelolaan
keuangan kampung, termasuk pengelolaan Dana Kampung.
4. Peraturan Menteri Kampung, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi (PMDT) Nomor 12 Tahun 2019
tentang Tata Cara Penyelenggaraan, Tata Laksana, dan
Pengawasan Dana Kampung: Peraturan ini memberikan
pedoman lebih lanjut mengenai tata cara penyelenggaraan, tata
laksana, dan pengawasan Dana Kampung.
5. Peraturan Kampung: Pemerintah kampung juga dapat
mengeluarkan peraturan kampung yang mengatur lebih lanjut
tentang penggunaan Dana Kampung sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi setempat, dengan tetap mematuhi ketentuan yang
telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Dana Kampung adalah alokasi dana untuk membangun kampung dalam


APBN, yang disalurkan melalui APBD. Prioritas penggunaannya pada
2022 telah diatur oleh pemerintah.
Dana Kampung merupakan salah satu bentuk pemasukan kampung.
Terkait dana kampung, jumlah alokasi, tujuan, dan prioritas dari dana
tersebut diatur dalam sejumlah peraturan perundang-undangan.
c. Pembangunan
Pembangunan adalah konsep yang kompleks dan bervariasi menurut
sudut pandang dan konteksnya. Berikut adalah beberapa definisi
pembangunan menurut para ahli:
1. Amartya Sen: Sen menggambarkan pembangunan sebagai
proses yang mengurangi ketidaksetaraan dan memperluas
kebebasan manusia dalam memilih dan mencapai tujuan hidup
mereka.
2. Mahbub ul Haq: Haq mengartikan pembangunan sebagai
penciptaan kondisi yang memungkinkan manusia untuk
meningkatkan kualitas hidup mereka secara menyeluruh,
termasuk aspek kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan kebebasan.
3. David Weil: Weil mendefinisikan pembangunan sebagai proses
peningkatan produktivitas ekonomi suatu negara yang
berdampak pada peningkatan standar hidup masyarakatnya.
4. Paul Streeten: Streeten mengartikan pembangunan sebagai
proses untuk meningkatkan kemampuan manusia, kebebasan,
dan kesempatan untuk mencapai hidup yang lebih baik.

d. Infrastruktur Kampung
Ada beberapa pengertian Infrastruktur Kampung menurut para ahli :
1. Profesor Jurnalisme Robert Duffy: Infrastruktur Kampung
adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk mempertahankan
kehidupan manusia dan kegiatan ekonomi di desa. Ini termasuk
jalan-jalan, jembatan, sekolah, gereja, dan toko-toko.
2. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas):
Infrastruktur kampung meliputi pembangunan jalan, jembatan,
irigasi, air bersih, sanitasi, pendidikan, kesehatan, dan akses
komunikasi.
3. Pakar Pembangunan Wilayah Surya Rajendhran:
Infrastruktur kampung mencakup sarana transportasi, saluran
irigasi, sistem air bersih, sanitasi, listrik, dan telekomunikasi
yang mendukung kegiatan ekonomi dan sosial di kampung.

infrastruktur kampung adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam
mempercepat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
perkampungan. Infrastruktur yang baik akan membawa dampak positif
dalam mendukung berbagai sektor vital seperti kesehatan, pendidikan,
pertanian, dan pariwisata.

E. DEFENISI KONSEP DAN OPEREASIONAL INDIKATOR


a. Defenisi Konsep
Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep terkait evaluasi
penggunaan dana kampung dalam pembangunan infrastruktur
kampung.
Definisi konsep adalah proses penilaian terhadap efektivitas,
efisiensi, transparansi, akuntabilitas, dan dampak dari penggunaan
dana kampung untuk proyek-proyek infrastruktur di kampung.
Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa dana kampung
digunakan secara tepat guna, sesuai dengan kebutuhan masyarakat
kampung, dan mampu memberikan manfaat yang signifikan bagi
perkembangan infrastruktur serta peningkatan kesejahteraan di
tingkat kampung.

1. Efektivitas: Evaluasi harus menilai sejauh mana proyek-proyek


infrastruktur yang didanai oleh dana kampung dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan, seperti peningkatan aksesibilitas,
pelayanan publik, atau peningkatan kualitas hidup masyarakat
kampung.
2. Efisiensi: Evaluasi harus memeriksa apakah dana kampung
digunakan secara efisien, yaitu apakah sumber daya yang
tersedia dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai hasil
yang diinginkan.
3. Transparansi: Evaluasi harus memeriksa sejauh mana proses
penggunaan dana kampung terbuka dan transparan bagi
masyarakat kampung dan pihak-pihak terkait lainnya. Hal ini
termasuk keterbukaan terhadap informasi tentang alokasi dana,
pemilihan proyek, dan pelaksanaan proyek.
4. Akuntabilitas: Evaluasi harus menilai apakah pihak-pihak
yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan penggunaan dana
kampung bertanggung jawab secara akuntabel atas keputusan
dan tindakan mereka. Ini termasuk akuntabilitas dalam
penggunaan dana, pelaksanaan proyek, dan pencapaian hasil.
5. Dampak: Evaluasi harus mengevaluasi dampak dari proyek-
proyek infrastruktur yang didanai oleh dana kampung terhadap
masyarakat desa, seperti peningkatan akses, peningkatan
pendapatan, peningkatan kesehatan, atau peningkatan kualitas
hidup secara keseluruhan.

b. OPERASIONAL INDIKATOR
Operasional indikator pada bab ini dapat mencakup beberapa aspek
penting yang harus dievaluasi secara sistematis. Berikut adalah
beberapa indikator operasional yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi penggunaan dana desa dalam pembangunan
infrastruktur kampung

1. Alokasi Dana:
-Persentase alokasi dana kampung yang dialokasikan untuk
pembangunan infrastruktur desa dibandingkan dengan alokasi
untuk kegiatan lainnya.
2. Pencapaian Tujuan Infrastruktur:
-Persentase proyek infrastruktur kampung yang telah
diselesaikan sesuai dengan target yang ditetapkan.
-Persentase peningkatan aksesibilitas atau layanan yang
dicapai melalui pembangunan infrastruktur, seperti jalan,
jembatan, air bersih, dan listrik.

3. Efektivitas Pengelolaan Proyek:


-Tingkat keberhasilan dalam merencanakan, melaksanakan,
dan menyelesaikan proyek infrastruktur desa sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan.
-Tingkat kepatuhan terhadap standar teknis dan kualitas dalam
pembangunan infrastruktur.

4. Partisipasi Masyarakat:
-Tingkat partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan proyek pembangunan
infrastruktur kampung.
-Tingkat kepuasan dan persepsi masyarakat terhadap proyek-
proyek infrastruktur yang telah dibangun.

5. Transparansi dan Akuntabilitas:


-Tingkat transparansi dalam pengelolaan dan pelaporan
penggunaan dana kampung untuk pembangunan infrastruktur
kampung.
-Tingkat akuntabilitas dan tanggung jawab penggunaan dana
kampung oleh pemerintah desa dan instansi terkait.

6. Dampak Sosial dan Ekonomi:


- infrastruktur desa terhadap peningkatan ekonomi lokal,
termasuk peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja.
-Dampak infrastruktur terhadap peningkatan kesehatan,
pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat kampung.

F. METODE PENELITIAN

Metode Penelitian Kuantitatif:


Metode kuantitatif adalah pendekatan dalam penelitian yang menggunakan
data berupa angka atau variabel yang dapat diukur secara numerik.
Pendekatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data empiris yang dapat
dihitung, dianalisis, dan disajikan dalam bentuk angka atau statistik.
Dalam konteks penelitian, pendekatan kuantitatif sering digunakan untuk
menguji hipotesis, mengeksplorasi hubungan antara variabel, dan
membuat generalisasi tentang populasi yang lebih besar. Ada beberapa
metode penelitian kuantitatif yaitu:

1. Kuantifikasi Dampak: Metode kuantitatif cocok untuk mengukur dampak


pembangunan infrastruktur kampung secara numerik, seperti peningkatan
akses, peningkatan pendapatan, atau peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
2. Data Statistik: Metode ini menggunakan data statistik untuk menganalisis
dan menyajikan temuan penelitian secara sistematis, seperti menggunakan
angka persentase, rasio, atau statistik deskriptif lainnya.
3. Survei dan Pengumpulan Data: Survei dengan kuesioner terstruktur dapat
digunakan untuk mengumpulkan data yang dapat diukur dan diolah secara
statistik untuk mengetahui persepsi, kepuasan, dan tingkat partisipasi
masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur kampung.
4. Analisis Regresi dan Korelasi: Metode ini digunakan untuk
mengidentifikasi hubungan antara variabel-variabel tertentu, misalnya,
hubungan antara alokasi dana desa dengan peningkatan akses infrastruktur
di kampung.

G. KERANGKA BERPIKIR

DANA
KAMPUNG

EVALUASI

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
DAFTAR PUSTAKA

Media Indonesia 2022,


https://mediaindonesia.com/humaniora/538992/evaluasi-adalah-
pengertian-tujuan-tahapan-dan-contoh

KKBI , Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka

DailySocial, https://dailysocial.id/post/evaluasi-adalah

DJPb 2022, https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/bandaaceh/id/layanan/dana-


tf/dana-desa.html

Desa Bhuana Jaya, https://www.bhuanajaya.desa.id/membangun-


infrastruktur-desa-menuju-kemajuan-dan-kemandirian/
#:~:text=infrastruktur%20desa%20adalah%20salah%20satu,pendidikan
%2C%20pertanian%2C%20dan%20pariwisata.

Anda mungkin juga menyukai