Anda di halaman 1dari 8

BAB 4

DASAR-DASAR PENILAIAN

•Konsep Penilaian Umum


•Penilaian Sekuritas Berpenghasilan tetap
•Pemilaian Sekuritas Berpenghasilan Tidak Tetap
•Menentukan Tingkat Keuntungan Yang Disyaratkan
•Penggunaan CAPM Untuk Menkasir Harga Saham

Bab 4 1
Konsep Penilaian Umum

• Penilaian atau Valuasi merupakan kegiatan atau proses untuk


menaksir nilai suatu atau sekumpulan aset (perlu dibedakan antara
nilai atau value dan harga perolehan atau cost).
• Nilai suatu aset merupakan present value manfaat-manfaat (yang
dinyatakan dalam satuan moneter) karena memiliki aset tersebut.
• Untuk menaksir present value tersebut perlu dipergunakan tingkat
bunga tertentu yang merupakan opportunity cost dana yang
tertanam pada aset tersebut.
• Penentuan tingkat bunga tersebut (disebut juga sebagai tingkat
keuntungan yang disyaratkan) perlu memperhatikan risiko investasi
pada aset tersebut.
• Ada hubungan yang positif dan linier antara tingkat keuntungan
yang disyaratkan dengan risiko investasi

Bab 4 2
Penilaian Sekuritas Berpenghasilan Tetap

• Contoh sekuritas ini adalah obligasi. Umumnya obligasi


mempunyai;
– Nilai Nominal, NN
– Coupon rate (dinyatakan dalam %) yang dibayarkan tahunan
(bisa juga semesteran atau triwulanan), C. Disini C merupakan
NN x coupon rate.
– Jangka waktu jatuh tempo (maturity), n
• Persamaan umumnya adalah
B0 = [ΣC/(1+r)t] + NN/(1+r)n …(t dari 1 s/d n)
B0 adalah nilai obligasi saat ini, dan r adalah tingkat
keuntungan yang disyaratkan untuk investasi pada
obligasi

Bab 4 3
Penilaian Sekuritas Berpenghasilan Tidak
Tetap

• Contoh sekuritas ini adalah saham. Pemilik saham akan


menerima penghasilan dalam bentuk dividen (yang tiak
pasti besarnya) dan hasil penjualan saham tersebut
• Rumus penilaiannya secara umum adalah;
n Dt Pn
P0   
t
t 1 (1 r) (1 r)n

Dalam hal ini


P0 adalah harga saham saat ini
r tingkat keuntungan yang disyaratkan
Pn adalah harga saham pada waktu tahun ke n
Bab 4 4
Penilaian . . . (lanjutan)

• Apabila perusahaan akan beroperasi selamanya atau a going


concern entity (n=∞), maka persamaannya akan menjadi;

Dt P
P0   
t 1 (1  r)t (1  r) 

• Perhatikan karena term terakhir akan menjadi 0, maka persamaan


tersebut menjadi

Dt
P0   t 1 (1  r) t

• Rumus umum tersebut kemudian sering disederhanakan karena


sulitnya menaksir D dari tahun 1 s/d ∞

Bab 4 5
Penyederhanaan Rumus Penaksiran Harga
Saham

• Apabila diasumsikan laba (=E) konstan dan semua laba


dibagikan sebagai dividen, maka
P0 = E/r atau P0 = D/r
• Apabila diasumsikan;
– Tidak semua laba dibagi sebagai dividen, tetapi proporsi laba
yang ditahan (=b) adalah konstan
– Laba yang ditahan diinvestasikan kembali dengan menghasilkan
return on equity, R
– Sebagai akibatnya E dan E akan meningkat sebesar bR. Dan bR
kita beri notasi g. Dengan kata lain g = bR
Maka,
P0 = D1/(r-g)

Bab 4 6
Menentukan Tingkat Keuntungan Yang
Disyaratkan

• Teori portoflio menjelaskan bahwa ada sebagian risiko


yang bisa dihilangkan dengan diversifikasi. Bagian risiko
ini menjadi tidak relevan dalam perhitungan risiko.
Hanya bagian risiko yang tidak bisa dihilangkan dengan
diversifikasi (disebut risiko sistematis) yang relevan.
• Risiko sistematis ini kemudian diukue dengan parameter
Beta (β) dalam CAPM. Rumus CAPM;
E(Ri) = Rf + βi[E(RM)-Rf]
• Dalam hal ini E(Ri) adalah tingkat keuntungan yang
disyaratkan untuk investasi pada aset i,Rf adalah tingkat
bunga bebas risiko, βi adalah beta aset i, dan E(RM)
adalah tingkat keuntungan pasar yang diharapkan

Bab 4 7
Penggunaan CAPM Untuk Menaksir Harga
Saham

• E(Ri) dipergunakan sebagai r dalam menaksir harga


saham. Rumus CAPM menunjukkan bahwa semakin
besar β suatu saham, semakin besar premi risiko yang
disyaratkan oleh para pemodal, sehingga r menjadi
makin besar pula. CAPM menjelaskan mengapa r untuk
saham yang satu bisa berbeda dengan saham yang lain.
• Dengan kata lain, CAPM membantu kita untuk menaksir
r (atau tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh
pemodal)

Bab 4 8

Anda mungkin juga menyukai