Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pengenalan Masalah

Kanker gigi adalah salah satu jenis kanker paling umum di dunia, dengan sebagian besar
kasusnya adalah karsinoma sel skuamosa. Pada tahun 2020, terdapat 377.713 kasus baru
kanker rongga gigi secara global, dengan prevalensi tertinggi di Asia Selatan dan Asia
Tenggara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, terdapat 5.780 kasus kanker gigi pada tahun
yang sama, dimana lebih dari setengahnya berakhir dengan kematian. Deteksi dini kanker
rongga mulut sangat penting, tetapi sekitar 50% kasus ditemukan pada stadium lanjut,
mengurangi kesempatan kesembuhan[1].

Keterlambatan dalam diagnosis kanker gigi dapat disebabkan oleh keterbatasan akses dan
biaya perawatan yang tinggi, terutama di daerah dengan layanan kesehatan terbatas. Selain
itu, kesadaran masyarakat yang rendah tentang gigi juga menjadi faktor utama, dimana
masyarakat cenderung tidak menyadari gejala atau mengabaikan tanda-tanda awal. Dokter
gigi juga dapat menjadi faktor keterlambatan, baik karena kurang teliti dalam pemeriksaan
rutin atau kurangnya pengetahuan tentang tanda-tanda kanker mulut[2].

Pengetahuan dokter gigi tentang gigi di beberapa negara, termasuk Iran, Qatar, dan Brazil,
juga tergolong rendah. Sebagian besar dokter gigi membutuhkan pelatihan lebih lanjut
dalam deteksi kanker gigi. Di Uni Emirat Arab, sebagian besar dokter gigi merasa
memerlukan pelatihan tambahan dalam hal ini. Penelitian tentang kanker gigi di Indonesia
masih terbatas, sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai tingkat
pengetahuan dokter gigi di Indonesia tentang deteksi dini kanker gigi[3].

Sudah banyak alat yang diciptakan untuk menyelesaikan masalah pendeteksian dari kanker
gigi ini tetapi muncul masalah baru seperti biaya yang mahal serta alat yang digunakan
terkesan sulit untuk dipakai. Bagi Masyarakat awam akan sulit menggunakan alat ini.

1.1.1 Informasi Pendukung Masalah

Keterbatasan akses dan biaya yang tinggi untuk pemeriksaan dan pengobatan kanker gigi
dapat menjadi hambatan dalam deteksi dan perawatan, terutama di daerah pelosok yang
memiliki layanan Kesehatan terbatas. Selain masalah-masalah tersebut masalah lain yang
tidak kalah penting seperti ketersedian sumber daya, keahlian dari tenaga kerja
Kesehatan, dan kesadaran Masyarakat yang kurang, menjadi pendukung masalah kenapa
penulis mengangkat topik ini[1].

1.1.2 Analisis Masalah

Analisis permasalahan memiliki beberapa aspek yang harus di perhatikan, pada topik
permasalahan yang penulis angkat terdapat beberapa topik aspek diantara lain:
1. Konstrain Sustainability : Bahan yang digunakan tidak mudah rusak.
2. Konstrain Manufakturability : Alat yang dirancang dapat dijalankan menggunakan
PCB.
3. Konstrain Ekonomi : Solusi yang dirancang oleh penulis tidak melebihi dari Rp
5.000.000-,
4. Konstrain Waktu dan Sumber Daya : Proyek ini dapat diselesaikan dalam waktu 6
bulan dengan waktu kerja 12 jam per minggu.
5. Konstrain Lingkungan : Rancangan dapat dijalankan tanpa menghasilkan polusi
apapun.
6. Konstrain Hukum : Rancangan alat yang akan dibuat tidak menggunakan metode
yang sudah dipatenkan oleh pihak tertentu.
7. Konstrain Kesehatan: Rancangan alat yang digunakan dapat membantu sektor
Kesehatan khususnya pada masalah pendeteksian kanker gigi.

1.1.3 Kebutuhan yang Harus Dipenuhi

Berdasarkan Analisa yang dilakukan terhadap rancangan yang akan dibuat, alat
yang nantinya akan dirancang diharapkan untuk dapat memenuhi parameter parameter
berikut :
1. Alat yang dirancang harus dapat membedakan mana kondisi gigi yang sehat dan
mana kondisi gigi yang terdapat gejala kanker gigi
2. Alat harus dapat mendeteksi perbedaan struktur gigi dan mulut yang terkena kanker
gigi dengan struktur gigi dan mulut yang tidak terkena kanker gigi.
3. Desain alat harus user-friendly, mudah dimengerti, nyaman digunakan, dan dapat
dioperasikan dengan mudah oleh tenaga medis.

1.1.4 Tujuan

1. Untuk membuat rancangan sistem screening awal kanker gigi(Squamous cell


carcinoma)
2. Untuk menyelesaikan masalah mahalnya biaya pendeteksian awal kanker gigi.
3. Untuk membantu Masyarakat dan tenaga Kesehatan dalam pendeteksian dini kanker
gigi.
DAFTAR PUSTAKA

[1] G. A. Dohude, dan R. Ramaliah, “Tingkat Pengetahuan Dokter Gigi Mengenai Deteksi
Dini Karsinoma Sel Skuamosa Rongga Mulut,” Padjadjaran Journal of Dental
Researchers and Students. Juni2022; 6(2): 137-143.

[2] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar tahun 2013.
Kementrian Kesehatan RI; 2013.

[3] Medawati A. Kanker rongga mulut dan permasalahannya. Insisivia Dental


J. 2013;1:87–90.

Anda mungkin juga menyukai