Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
UT-Daerah : MALANG
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
MALANG, 14 DESEMBER 2023
JAWABAN
1. a. 5 kriteria rumusan tujuan pembelajaran yang tepat antara lain adalah
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan nasional ini merupakan tujuan yang sifatnya umum dan berlaku untuk
semua Pendidikan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, tujuan ini disebut tujuan Pendidikan
nasional. Tujuan Pendidikan ini merupakan tujuan jangka Panjang yang ingin dicapai dan
didasari oleh falsafah negara.
2. Tujuan institusional/ Lembaga
Tujuan institusional merupakan tujuan yang ingin di capai oleh setiap sekolah atau Lembaga
Pendidikan. Tujuan institusional ini merupakan penjabaran dari tujuan Pendidikan nasional
sesui dengan jenis dan sifat sekolah atau Lembaga Pendidikan. Sifat institusional ini sifatnya
lebih kongret sesuai dengan tujuan Lembaga Pendidikan tiap sekolah.
3. Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang hendak di capai oleh seitan bidang studi atau mata
Pelajaran. Tujuan kulikuler ini dapat di lihat dalam Garis-garis Besar Program Pembelajaran
(GBPP). Pada setiap bidang studi. Tujuan kulikuler merupakan penjabaran dari tujuan
institusional sehingga akumulasi dari setiap tujuan kurikuler ini akan menggambarkan tujuan
isntitusional.
4. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan tujuan yang ingin dicapai dari setiap kagiatan pembelajaran.
5. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) dan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
a. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
adalah tujuan pembelajaran yang sifatnya masih umum dan tidak menggambarkan tingkah laku
yang spesifik. Tujuan pembelajaran umum ini dapat dilihat dari tujuan setiap topik atau pokok
bahasan suatu bidang studi/ mata Pelajaran.
b. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Tujuan pembelajaran khusus merupakan penjabaran dari tujuan pembelajaran umum. Tujuan ini
di rumuskan oleh guru dengan maksud agar tujuan pemebelajaran umum tersebut dapat
dikhususkan dan mudah di ukur Tingkat ketercapaiannya. Penjabaran dan perumusan tujuan
pembelajaran khusus ini dapat dilakukan dengan mengacu pada empat kriteria, yaitu ABCD: A
(Audience), B (Behavior), C (Condition), D (Degree).
b. Pendapat saya tentang rumusan tujuan pembelajaran yang disusun guru adalah tugas seorang guru
dalam konteks ini selain merumuskan tujuan juga menetapkan kompetensi dan indikator. Kompetensi
yang harus ditetapkan dalam pengembagan rencana penbelajaran adalah standart Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD), sedangkan indikator harus dikembangkan sendiri oleh guru yang diturunkan dari
SK dan KD yang telah di tetapkan.
2. a. 3 kriteria rumusan indikator pencapaian kompetensi kunci/pokok yang tepat adalah sebagai berikut:
1. Jelaskan kompetensi kunci/pokok terkait: Kompetensi kunci/pokok yang relevan untuk KD ini
adalah kemampuan siswa dalam memahami ciri-ciri berbagai bentuk bangun datar.
Indikator diumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional. Hal ini perlu diperhatikan agar
indikator yang dikembangkan tidak memiliki tafsiran ganda.
b. 2 rumusan indikator pencapaian kompetensi kunci/pokok untuk KD di atas adalah sebagau berikut:
1. Mengidentifikasi informasi yang relevan tentang ciri-ciri berbagai bentuk bangun datar.
2. Menyampaikan bentuk-bentuk dan ciri-ciri bangun datar dengan alat peraga/ media pembelajaran
dengan pengucapan yang benar dan berterima.
3. a. Metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan 4 metode pembelajaran.
Optimalisasi Pembelajaran Kompetensi Dasar dalam Konteks RPP (3000 Kata)
Dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), seorang guru harus mempertimbangkan
dengan cermat metode pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Dalam kasus ini, tujuan pembelajaran mencakup pemahaman siswa terhadap unsur-unsur bangun
ruang, khususnya pada bangun ruang berbentuk kubus.
Berikut adalah 4 metode pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut:
1. Metode Diskusi
Metode diskusi efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran pertama, yaitu siswa dapat membedakan
sisi, rusuk, dan titik sudut pada bangun ruang berbentuk kubus.
Diskusi memungkinkan siswa untuk berinteraksi secara langsung, saling bertukar pendapat, dan
membangun pemahaman bersama.
Guru dapat memandu diskusi dengan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pemikiran kritis siswa,
memotivasi mereka untuk aktif berpartisipasi, dan akhirnya mencapai pemahaman mendalam terkait
unsur-unsur bangun ruang.
2. Metode Ceramah
Metode ceramah sangat sesuai dengan tujuan pembelajaran kedua, di mana siswa diharapkan dapat
menjelaskan tiga ciri bangun ruang berbentuk kubus.
Melalui penyampaian penjelasan secara sistematis, guru dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan siswa untuk memahami karakteristik kubus dengan tepat.
Dalam ceramah, guru dapat menggunakan ilustrasi, gambar, atau contoh konkret untuk memperjelas
konsep-konsep yang terkait dengan ciri-ciri kubus.
4. Metode Proyek
Metode proyek dapat diadopsi untuk mendukung pemahaman lebih mendalam terhadap bangun ruang
kubus.
Siswa dapat diberikan tugas untuk membuat model kubus dengan menggunakan berbagai bahan
seperti kertas karton, sedangkan guru memberikan arahan dan bimbingan.
Proses pembuatan model kubus akan memberikan pengalaman praktis kepada siswa, sehingga mereka
dapat lebih memahami konsep tentang sisi, rusuk, titik sudut, dan jaring-jaring kubus secara langsung.
Proyek ini juga dapat merangsang kreativitas siswa dan meningkatkan daya ingat mereka terhadap
konsep-konsep tersebut.
Integrasi Metode Pembelajaran: Pendekatan Holistik
Idealnya, guru dapat mengintegrasikan beberapa metode pembelajaran di dalam RPP untuk mencapai
hasil pembelajaran yang holistik dan mendalam.
Sebagai contoh, dimulai dengan metode ceramah untuk memberikan pemahaman konsep dasar
kubus, kemudian dilanjutkan dengan metode diskusi untuk merangsang pemikiran kritis siswa.
Setelah itu, penerapan metode observasi dan tanya jawab dapat memperkuat pemahaman mereka
terhadap jaring-jaring kubus.
Terakhir, proyek dapat diimplementasikan sebagai kegiatan aplikatif yang menyatukan semua konsep dan
memastikan pemahaman konsep yang baik.
b. Kegiatan pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dilakukan siswa.
Agar dapat menilai sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran, diperlukan alat evaluasi
yang sesuai. Berikut adalah beberapa bentuk evaluasi yang dapat diterapkan:
1. Ujian Tertulis
Menggunakan ujian tertulis untuk mengukur pemahaman konsep secara teoretis. Siswa dapat diminta
untuk menjawab pertanyaan terkait sisi, rusuk, titik sudut, dan ciri-ciri kubus.
3. Diskusi Kelompok
Melakukan diskusi kelompok untuk mengukur pemahaman siswa melalui interaksi dengan teman
sekelas. Guru dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menuntut pemikiran kritis dan
pemahaman mendalam.
4. 4. Presentasi Individu
Memberikan tugas presentasi individu di mana siswa diminta untuk menjelaskan tiga ciri kubus dan
menggambarkan jaring-jaring kubus. Hal ini memungkinkan guru untuk menilai kemampuan verbal dan
kemampuan komunikasi siswa.
Melalui pendekatan holistik dalam menyusun RPP, guru dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan
efektif.
Integrasi metode pembelajaran yang beragam dan penerapan alat evaluasi yang sesuai akan
memberikan pengalaman pembelajaran yang menyeluruh bagi siswa.
Selain itu, pemantauan dan dukungan aktif dari guru menjadi kunci dalam memastikan bahwa setiap
siswa dapat mencapai pemahaman yang optimal terkait unsur-unsur bangun ruang kubus.
Dengan demikian, pencapaian tujuan pembelajaran tidak hanya menjadi tanggung jawab siswa, tetapi
juga hasil dari kolaborasi dan bimbingan yang efektif dari pihak pendidik.
Implementasi Strategi Pendidikan Daring dalam Pembelajaran Kompetensi Dasar
Dalam era digital, pendidikan daring menjadi semakin penting, terutama di tengah pandemi yang
membatasi interaksi langsung.
Oleh karena itu, guru harus memadukan metode pembelajaran konvensional dengan strategi
pendidikan daring yang efektif untuk memastikan kelancaran proses pembelajaran.
4. Cara menyusun materi pembelajaran sesuai KD Memahami ciri-ciri bangun ruang berbentuk kubus dan
susunlah materi pembelajaran tersebut!
Strategi Pengembangan Materi Pembelajaran: Memahami Ciri-ciri Bangun Ruang Berbentuk Kubus. Dalam
menyusun materi pembelajaran untuk Kompetensi Dasar (KD) "Memahami ciri-ciri bangun ruang berbentuk
kubus," seorang guru perlu mempertimbangkan pendekatan yang menarik, interaktif, dan sesuai dengan
kebutuhan siswa.
Berikut adalah langkah-langkah dan susunan materi pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mencapai KD tersebut:
1. Analisis Kebutuhan Siswa
Sebelum menyusun materi pembelajaran, penting untuk melakukan analisis kebutuhan siswa.
Pertimbangkan tingkat pemahaman awal siswa tentang bangun ruang, khususnya kubus.
Identifikasi potensi kesulitan atau konsep yang mungkin memerlukan penjelasan tambahan.
3. Pengenalan Materi
a. Video Pembelajaran Interaktif.
Mulailah dengan video pembelajaran interaktif yang memperkenalkan bangun ruang kubus.
Video ini dapat menyoroti karakteristik utama kubus dan memberikan contoh situasi di kehidupan
sehari-hari yang melibatkan bangun ruang tersebut.
b. Ilustrasi Visual
Sertakan ilustrasi visual yang jelas tentang kubus, menunjukkan sisi, rusuk, dan titik sudut.
Ini dapat membantu siswa membangun gambaran mental yang kuat tentang bentuk tersebut.
c. Pertanyaan Pemahaman Awal
Ajukan pertanyaan sederhana untuk mengukur pemahaman awal siswa tentang kubus.
Ini dapat berupa pertanyaan pilihan ganda atau isian singkat yang menguji pengetahuan dasar mereka.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
4. Pemahaman Mendalam
a. Diskusi Kelompok
Bagi siswa menjadi kelompok kecil untuk mendiskusikan ciri-ciri kubus. Minta mereka berbagi
pengalaman atau contoh situasi di mana kubus muncul.
b. Kegiatan Interaktif:
Sertakan kegiatan interaktif, seperti permainan papan atau simulasi online, yang memungkinkan siswa
secara langsung berinteraksi dengan konsep kubus. Ini dapat meningkatkan keterlibatan dan
pemahaman mereka.
c. Studi Kasus
Presentasikan studi kasus atau situasi dunia nyata yang melibatkan penggunaan kubus. Minta siswa
untuk menganalisis ciri-ciri kubus dalam konteks praktis.
6. Evaluasi Pemahaman
a. Ujian Formatif
Selenggarakan ujian formatif yang mencakup pertanyaan tentang ciri-ciri kubus. Format ujian dapat
mencakup variasi seperti pertanyaan pilihan ganda, isian singkat, dan soal aplikatif.
b. Presentasi Siswa
Minta siswa untuk membuat presentasi singkat tentang ciri-ciri kubus. Mereka dapat menggunakan
media seperti PowerPoint atau video untuk menjelaskan konsep tersebut.
c. Diskusi Kelas:
Adakan diskusi kelas di mana siswa dapat berbagi pemahaman mereka tentang kubus. Fasilitasi diskusi
untuk menjawab pertanyaan, memecahkan kesulitan, dan memperkuat konsep.
Dengan melibatkan teknologi, meningkatkan kolaborasi siswa, dan memperkaya penilaian dengan elemen
kreativitas, materi pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan menarik.
Proses penyusunan materi pembelajaran tidak hanya sebatas penyampaian informasi, tetapi juga
menciptakan pengalaman belajar yang berkesan bagi siswa.