Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

Nama Mahasiswa : TRESIA INYA WANDA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 017758462

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP 4216

Kode/Nama UPBJJ :79/KUPANG

Masa Ujian : 2022/23.2 (2023.1)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


1. Perbedaan metode ilmiah dan metode non ilmiah :
a. Dalam metode ilmiah, pemecahan masalah dilakukan dengan cara sistematis dan
biasanya digunakan oleh para ilmuwan, sedangkan metode non
ilmiah hanya berdasarkan pendapat atau anggapan para ahli pikir atau
penguasa yang dianggap benar.
b. Metode ilmiah dapat memberikan bukti akan kebenaran suatu teori atau
pernyataan, sedangkan metode non ilmiah belum tentu dapat dibuktikan
kebenarannya.
c. Pemecahan masalah pada metode ilmiah kebanyakan digunakan untuk ilmu
pasti seperti ilmu alam dan teknologi, sedangkan metode non ilmiah digunakan
untuk ilmu sosial kemasyarakatan yang lebih dinamis mengikuti perkembangan
jaman.
Perumusan masalah dalam metode ilmiah dilakukan melalui langkah-langkah :

 Perumusan masalah.
 Penyusunan kerangka berpikir/dasar teori.
 Penarikan hipotesis.
 Eksperimen/percobaan.
 Analisis data.
 Penarikan kesimpulan.
Perumusan masalah dalam metode non ilmiah dilakukan melalui langkah-langkah

pencarian pendapat otoritas.


 pengalaman.
 penemuan secara kebetulan.
 Trial and error (coba-coba)
 metode A Priori
Metode ilmiah :

1. Perumusan masalah : dapat mempermudah mengetahui batasan, kedudukan serta


alternatif cara untuk memecahkan masalah, berisi pertanyaan mengenai suatu objek
secara tertulis agar dapat mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan objek
tersebut.
2. Penyusunan kerangka berpikir : merupakan argumentasi yang menjelaskan
hubungan antara faktor-faktor yang terkait dengan objek penelitian, untuk dapat
menjawab permasalahan. Keterangan dalam penyusunan kerangka berpikir bisa
didapat dari buku-buku laporan hasil penelitian, wawancara pakar atau pengamatan
langsung di lapangan.
3. Penarikan hipotesis : merupakan jawaban sementara atau dugaan kesimpulan
terhadap permasalahan yang mengandung kebenaran bersifat logis dan teoritis.
Kebenaran dari hipotesis belum bersifat empiris karena belum bisa dibuktikan melalui
eksperimen.
4. Eksperimen/percobaan : langkah pengujian terhadap hipotesis yang dilakukan
dengan observasi sehingga diperoleh data untuk dianalisa dalam memudahkan
penarikan kesimpulan. Dibutuhkan beberapa variabel penelitian dalam eksperimen
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari.
5. Analisis : meliputi data kualitatif yang tidak disajikan dalam bentuk angka melainkan
dalam bentuk deskripsi, serta data kuantitatif berupa angka dalam bentuk tabel, grafik
atau diagram agar lebih mudah dipahami orang lain
6. Penarikan kesimpulan : hasil penelitian yang mengacu pada eksperimen
danberdasarkan pada semua data yang diperoleh. Kesimpulan harus memiliki
hubungan yang jelas dengan permasalahan dan hipotesis.
Metode non ilmiah :

1. Pendapat otoritas ilmiah : bersumber dari orang-orang dengan latar belakang


pendidikan formal tertinggi atau memiliki pengalaman kerja ilmiah dalam suatu
bidang/ilmu. Bisa juga berasal dari pendapat orang-orang yang sering diterima
kebenaran pendapatnya oleh masyarakat.
2. Pengalaman : suatu kejadian yang pernah dialami orang lain sehingga diyakini dapat
menjadi acuan untuk melakukan hal serupa di kemudian hari.
3. Penemuan coba-coba (Trial and Error) : penemuan yang diperoleh dari kejadian
yang tidak direncanakan namun banyak berguna bagi kehidupan. Misalnya penemuan
hukum gravitasi bumi oleh Newton, dimana waktu itu ia melihat buah apel jatuh dari
pohonnya.
4. Metode A Priori : disebut juga sebagai metode intuisi dimana pendapat mengenai
sesuatu berdasar atas pengetahuan yang diperoleh secara langsung tanpa proses dan
pemikiran yang terstruktur.

2. konsep-konsep dan variable

a. Variabel bebas : variabel penelitian yang sengaja dibuat berbeda


- benda untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil penelitian.
b. Variabel kontrol : variabel penelitian yang terkontrol dan
disamakan sehingga pengaruh hanya berasal dari adanya variabel
bebas.
c. Variabel terikat : variabel yang merupakan hasil dari percobaan,
akibat adanya variabel bebas.

3. Penelitian (riset) adalah proses investigasi yang dilakukan dengan


aktif, sistematis dan berkesinambungan, yang mempunyai maksud untuk
menemukan, menafsirkan, dan merevisi fakta - fakta guna menghasilkan
pengetahuan lebih dalam tentang suatu peristiwa, perilaku, teori, dan
hukum, serta peluang untuk aplikasi praktis dari pengetahuan tersebut.

karakteristik penelitian adalah sebagai berikut :

a. Bersifat ilmiah serta selalu mampu mengikuti prosedur dan


menggunakan bukti yang meyakinkan dalam bentuk fakta - fakta yang
diperoleh secara objektif.
b. Proses yang berjalan terus - menerus dan hasilnya selalu dapat
disempurnakan.
c. Memberikan kontribusi atau nilai tambah.
d. Analitis, maksudnya harus dapat dibuktikan dan dijelaskan dengan
menggunakan metode ilmiah dan ada hubungan kausal antara variabel
yang diteliti.
penelitian sebagai berikut:

a. Konsep, merupakan sebuah gambaran dari penelitian. Konsep bisa jadi


merupakan pikiran yang muncul akibat dari fenomena yang ada di
lapangan.
b. Proposisi, merupakan sebuah pernyataan tentang hubungan tentang
fenomena dengan teori yang ada. Proposisi ini kemeudian diuji
kebenarannya.
c. Teori, merupakan sebuah fenomena yang sudah diuji secara ilmiah
yang kemudian bisa digunakan untuk menguatkan konsep dari
penelitian yang akan dilakukan.
d. Variabel, merupakan nilai-nilai yang muncul dari konsep yang ada.
e. Hipotesis, merupakan kesimpulan sementara dari penelitian yang
akan dilakukan. Hipotesis muncul biasanya untuk membandingkan dua
variabel.
f. Definisi operasional, merupakan bagian petunjuk untuk mengukur
variabel-variabel yang akan digunakan.

4.Langkah – langkah Penyusunan Penelitian


a. Menentukan langkah kerja

b. Tujuan penelitian

c. Variable penelitian

d. Tingkat kesulitan masalah uolumo cair mengunakan

Catatan:

Mohon pengertiannya

Bpk/Ibu Dosen
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai