Anda di halaman 1dari 2

Nama Mahasiswa : YUSTIKA DINA Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 023410267 Kode/Nama Mata Kuliah :

SKOM4317/PSIKOLOGI KOMUNIKASI Kode/Nama UPBJJ : 85/GORONTALO Masa Ujian :


2020/21.1(2020.2) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA

JAWABAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI

1.Karkteristik orang yang memiliki konsep diri positif dan negatif yaitu sbb: a)Seseorang yang memiliki
konsep diri Positif karakteristik sebagai berikut: Merasa sanggup menyelesaikan masalah yang terjadi.
Pemahaman diri ini terhadap kemauan subjektif dalam menyelesaikan masalah-masalah objektif yang
dihadapi. Merasa sepadan dengan orang lain. Seseorang yang memiliki konsep diri positif memiliki
pemikiran bahwa saat dilahirkan manusia tida membawa kekayaan dan pengetahuan isa dimiliki dari
bekerja dan proses belajar selama hidup. Inilah yang mendasari sikap seseorng yang tida merasa kurang
ataupun lebih dari orang lain. Tida malu saat dipuji. Konsep diri positif memangun pribadi yang
memiliki pemahaman bahwa pujian atau penghargaan layak diterima seseorang yang tidak merasa
kurang ataupun lebih dari orang lain.

Merasa mampumemperbaiki diri. Dengan memiliki konsep diri seseorang akan mampu
untukmemperaiki silap yang dirasa kurang. b)Seseorang yang memiliki konsep diri negatif karakteristik
sebagai berikut: Sensitive trhadap kritik. Pemilik konsep negatif biasanya kurang bisa meerima kritik
orang lain sebagai upaya refleksi diri. Senang dengan pujian. Sikap berlebihan terhadap tindakan yang
dilakukan sehingga merasa perlu mendapatkan penghargaan terhadap segala tindakannya. Merasa
tidak disukai orang lain. Selalu muncul anggapan bahwa orang lain sekitarnya akan memandang negatif
terhadap dirinya. Suka mengkritik orang lain. Meski tida suka dikritik namun pribadi ini serigkali
mengkritik orang lain Bermasalah dengan lingkungan sosial. Pribadi yang memiliki konsep diri negatif
merasa kurang mampu berinteraksi dengan orng lain. 2.Menurut Rakhmat (2003) ada empat perbedaan
antara objek dan presepsi tentang orang yang disebutnya presepsi interpersonal yaitu sbb: a)Pertama,
pada presepsi objek, stimuli ditangkap panca indra melalui benda-benda fisik:
gelombang,cahaya,gelombang suara, temperature.sedangakan pada presepsi tentang orang, stimuli
sampai pada kita melalui lambang-lambang verbal.atau garis yang disampaikan pada pihak ketiga.
b)Kedua, presepsi tentang orang jauh lebih sulit daripada presepsi objek. Pada presepsi objek kita hanya
menghadapi sifat-sifat luar objek tersebut. Namun, pada presepsi tentang orang. Kitamencob
memahami apa yang tidak di tanggap oleh pancaindra kita c)Ketiga, saat melakukan presepsi objek,
objek ini tidak beraksi pada kita. Kita tidak memberika reaksi emosional terhadap objek. Namun ketika
melakukan presepsi terhadap orang lain, beragai factor terlibat seperti factor-faktor personal kita,
karakteristik orang lain yang dipersepsi maupun hubungan antara kita dan orang tersebut.

d)Keempat, objek relative tetap,tetapi orang cenderung erubah-ubah. Ruang kuliah yang diamati
mahasiswa relative sama dari waktu ke waktu, tetapi manusia yang diamati selalu berubah. Ada
kemungkinan orang dipresepsi kemarin sedang gembira, tetapi hari ini sedang sedih. 3.Ada beberapa
teknik yang bisa digunakan dalam pengukuran sikap. Di bawah ini ditemukan tiga pengukuran sikap,
yaitu sebagai berikut: Skala Thrustone. L.L. Thrustone (1887-1955) mengembangkan pendekatan
statistic pertama dalam mengukur sikap. Dalam skala ini, seorang peneliti mengembangkan serangkaian
pernyataan tentang sikap objek. Sikap pernyataan kemudia disusun dalam urutan secara numeric
menurun skala positif-negatif. Misalnya kita urutkan skala dari 1-10 tentang presiden George W Bush
adalah presiden terhebat yang pernah memimpin amerika serikat. Bisa jadi poin1; lalu pernyataan
“George W Bush adalah orang yang selalu melakukan hal yang terbaik” bisa diberi poin 3; dan
pernyataan “George W. Bush adalah presiden terburuk yang pernah memimpin Amerika Serikat” dapat
diberi poin 10. Skala likert. Skala ini sering digunakan pada skla Thustone di atas. Rensis likert (1903-
1981) mengembangkan skala pengukuran yang mengembangkan beerapa pernyataan sikap. Responden
kemudian memilih satu angka dari skala setuju sampai tida seuju. Jumlah dari angka yang dipilih
menunjukkan sikap responden terhadap hal yang dimaksud. Skala semantic Differential. Teknik
pengukuran sikap ini dating dari Osgood, suci, dan Tannenaum (1957). Sebagaimana dijelaskan sarwono
S. (1997), dasar teorinya adalah bahwa sikap orang terhadap objek dapat diketahui jika kita mngetahui
konotasi dari kata yang melambangkan objek itu.

Anda mungkin juga menyukai