Anda di halaman 1dari 3

Nama: Putri Inda Aulia

Kelas: 3IKM A

NIM: 50700122005

Mata kuliah: Metode Penelitian Sosial

VIDEO 1: MENENTUKAN DAN MENGGUNAKAN TEORI YANG TEPAT


PADA PENELITIAN

Melihat lapisan-lapisan dari formal komunikasi, pertama kita harus mengetahui


apakah teori itu berkaitan dengan aspek bidang ilmu komunikasi, salah satu
aspeknya adalah pesan, dari sebelas komponen komunikator. Teori itu ada tifa:

1. Analisis wacana
2. Analisis semiotik
3. Analisis premi

Teori terdahulu harus kita pahami, teori semiotic ada banyak, jadi
lapisan teori tersebut harus kita pahami. Analisis gizi bisa kuantitatif atau
kualitatif tapi sekarang sudah bentuk kualitatif.

Analisis wacana lebih ke struktur, text semiotik gambar atau pesan,


bisa. Kualitatif cenderung satu focus, jika kuantitatif selalu
mempertemukan dua atau tiga variabel.

Kita harus perhatikan, apakah yang ingin kita teliti itu aspek sumber,
isi, atau khalayak? Lalu kita mencari teorinya. Penelitian teori artinya kita
melihat suatu permasalahan berdasarkan teori, yang kedua menganilisis
berdassarkan teori, yang ketiga Ketika mendapatkan kesimpulan atau solusi,
hasil itulah yang menjadi hasil dari teori yang disebut penelitian ilmiah.
Kita harus memukakan urgensi penelitian karena ingin mengkaji
permasalahan tersebut, agar kita bisa mengkaji teori kita harus menguasai
teori. Melakukan penelitian dengan memikirkan teori dan fenomena.
Penelitian kualitatif, fenomena lalu teori. Jika kuantitatif, teori lalu
fenomena.

Menurut pendapat bapak, sebaiknya melihat dari teori karena jika


sudah memahami teori maka kita akan mudah mendapatkan fenomena
dimanapun, walaupun itu kuantitatif atau kualitatif, jika fenomena akan sulit
untuk mendapatkan teori yang berkaitan.

VIDEO 2: TINJAUAN TEORITIS PADA PROPOSAL KUANTITATIF

Pada BAB II,


Pada bagian A teori yang dijelaskan disesuaikan dengan variabel 1.
Pada bagian B menjelaskan pada variabel 2 dan seterusnya
Pada bagian C adalah kerangka berfikir.

Di tinjauan teoritis bab II ini menjelaskan teori-teori (satu atau lebih


teori) dalam penelitian yang merupakan penjelasan secara konsepsional.
Pada kuantitatif kita memasukkan sesuai dengan variabel yang ingin diteliti,
dalam kuantitatif biasanya dilakukan penelitian asosiasi atau pengaruh, oleh
karena itu dikuantitaif kita menggunakan dua teori, missal pengaruh
tayangan televisi pada sikap anak, judul ini menggambarkan adanya
keterkaitan antara tayangan televisi dan sikap anak.

Ada dua teori pada kuantitatif, di tinjauan teoritis kuantitatif dengan


judul tersebut harus menjelaskan mengenai variabel x?bebas?independen
(media masssa?acara televisi), kemudian B menjelaskan variabel Y?2 yakni
sikap anak (contoh) teori tentang sikap atau penerimaan respon anak, jadi
sesuaikan saja dengan judul.

Pada bagian C kerangka teoritis, menjelaskan keterkaitan tayangan


televisi dan sikap anak, contohnya menggambarkan kerangka teoritis dalam
bentuk bagan. Pada bagian D dijelaskan integrasi keilmuan mulai dari
pendapat ulama atau manusia lainnya mengenai penelitian variabel atau
judul kita.

Mengapa kita perlu membuat tinjauan teoritis?


1. Penjelasan teoritis itu penting untuk menunjukkan
tingkat pemahaman calon peniliti tentang variabel
penelitiannya.
2. Sebagai pemandu dalam melakukan penelitian
3. Sebagai suatu acuan dalam melakukan hasil penelitian, agar
lebih benar hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai