Proposal-Stepanus Mete-1
Proposal-Stepanus Mete-1
STEPANUS METE
2118022
MAKASSAR
2022
GAMBARAN GAYA HIDUP MASYARAKAT TENTANG HIPERTENSI DI
PUSKESMAS JONGAYA
PROPOSAL
STEPANUS METE
2118022
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
NIDN : NIDN :
Makassar
PERNYATAAN KEASLIAN PROPOSAL
Nim : 2118022
Makassar,
STEPANUS METE
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur hanya bagi-Nya Tuhan Yang Agung Yesus Kristus,
karena atas segala berkat, rahmat dan karunia, kasih dan sayang serta
penyertaan dan petunjuk dari-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal ini dengan baik.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis menyadari bahwa tidak
terlepas dari bantuan, bimbingan, arahan, dan motivasi yang sangat
berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada yang terhebat kedua Orang tua Tercinta Ayahanda
Alm. Petrus Pati Roki dan Ibunda Maria Bura Kaka yang dengan penuh
Pengorbanan, kasih sayang, mendoakan dan memberi dukungan moril,
materi serta semangat bagi penulis sejak kanak-kanak sampai sekarang
dan menyelesaikan penulisan proposal ini dengan baik.
Dalam Penulisan ini pula, penulis telah memperoleh banyak
dukungan dan bantuan moril maupun materi, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu dengan penuh ketulusan dan
kerendahan hati penulis mengucapkan limpah terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. H. Andi Iwan Darmawan Aras, SE., M.Si, selaku Ketua
Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Gema Insan Akademik
Makassar.
2. Bapak Rasdin, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Ketua Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Gema Insan Akademik Makassar yang
menyediakan ruang dan kesempatan kepada penulis untuk
menggapai ilmu.
3. Ibu Sitti Masita, S.Kep., Ns., M.Kes. selaku Pembimbing I yang
telah berbaik hati meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
membimbing, mengarahkan, memotivasi serta memberikan
semangat dari awal hingga selesainya proposal ini.
4. Ibu Vivi Andriana, S.Kep., Ns., M.Kes., selaku pembimbing ll yang
telah membimbing dan memberi masukan dan arahan kepada
penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian dan studi
penulisan.
5. Kepala Puskesmas Jongaya kota Makassar beserta stafnya yang
telah memberikan kesempatan dan membantu penulis dalam
memperoleh informasi yang diperlukan selama penyusunan
proposal ini.
6. Teman-teman mahasiswa angkatan 2018, yang telah banyak
membantu dan memberi dorongan dan motivasi selama penulisan
proposal kepada responden di wilayah kerja Puskesmas Jongaya
kota Makassar saya ucapkan terima kasih karena telah melungkan
waktu dan membantu dalam penelitian ini.
Proposal penelitian ini merupakan tugas yang harus
diselesaikan penulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar
sarjana, penulis tetap berharap semoga keberadaan proposal ini
dapat bermanfaan bagi siapapun.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini, masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu segala koreksi dan saran sangat
Penulis butuhkan demi penyempurnaan dari proposal ini. Akhirnya,
Penulis berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Makassar,
Penulis
Stepanus Mete
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
A. Kerangka Konsep
B. Defenisi Operasional
C. Rancangan Penelitian
D. Tempat Dan Waktu Penelitian
E. Populasi, Sampel Dan Teknik Sampling
F. Besar Sampling
G. Instrument Penelitian
H. Pengumpulan Data
I. Pengelolahan Data
J. Teknik Analisa Data
K. Etika Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hipertensi di sebut sebagai de silent kiler karena sering tidak
menunjukan tanda dan gejala. Gejala biasanya timbul setelah 20 tahun
terdiagnosis hipertensi dan baru diketahui apabila sudah terjadi
kompikasi pada organ tubuh seperti jantung, ginjal, otak dan mata. Hal
tersebut menyebabkan pengobatan hipertensi terlambaat dan dapat
mengurangi angka harapan hidup karena kelemahan fungsi organ-
organ terssebut dapat mengakibatkan kecacatan bahkan kematian.
Hipertensi juga dapat menambah beban ekonomi daan mengurangi
kesejahteraaan baik di tingkat rumah tangga hingga nasional
(Oktaviriani Et Al; 2020).
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Gambaran Gaya Hidup Masyarakat Tentang
Hipertensi Di Puskesmas Jongaya.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Diharapkan dapat memberikan informasi mengenai Gambaran Gaya
Hidup Masyarakat Tentang Hipertensi Di Puskesmas Jongaya.
2. Manfaat praktis
a. Bagi profesi keperawatan
Diharapkan dapat mengetahui gambaran gaya hidup masyarakat
tentang hipertensi di puskesmas jongaya dan sebagai bahan
pertimbangan dalam melakukan tindakan lebih lanjut.
b. Bagi pendidikan
Dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut sebagai dasar untuk
lebih memantapkan dan memberi informasi adanya gambaran
harapan hidup pada pasien hipertensi.
c. Bagi peneliti
Diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan
sebagai pengalaman nyata bagi penulis dalam melakukan
penelitian, dan sebagai pengembangan serta penerapan ilmu
yang telah didapatkan selama di bangku kuliah.
d. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya memperkaya pengetahuan
keluarga terhadap pemberian diet pada pasien hipertensi serta
menggunakan desain penelitian yang mengatasi hipertensi
sehingga dapat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Klasifikasi Hipertensi
Menurut American Heart Association, dan Joint National
Comitte VIII (AHA & JNC VIII, 2014) , klasifikasi hipertensi yaitu :
3. Penyebab Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua
golongan (Asikin et al, 2016) yaitu :
a. Hipertensi primer
Hipertensi primer merupakan hipertensi yang
penyebabnya tidak diketahui. Hipertensi jenis ini biasanya
berhubungan dengan faktor keturunan dan lingkungan.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang
penyebabnya dapat diketahui secara pasti, misalnya gangguan
pembuluh darah dan penyakit ginjal.
7. Komplikasi Hipertensi
Komplikasi hipertensi berdasarkan target organ, antara lain
sebagai berikut (Irwan, 2016) :
a. Serebrovaskuler: stroke, transient ischemic attacks, demensia
vaskuler, ensefalopati.
b. Mata : retinopati hipertensif.
c. Kardiovaskuler : penyakit jantung hipertensif, disfungsi atau
hipertrofi ventrikel kiri, penyakit jantung koroner, disfungsi baik
sistolik maupun diastolik dan berakhir pada gagal jantung (heart
failure).
d. Ginjal : nefropati hipertensif, albuminuria, penyakit ginjal kronis.
e. Arteri perifer : klaudikasio intermiten.
8. Pencegahan Hipertensi
Menurut (Riyadi, 2011) pencegahan hipertensi terbagi atas dua
bagian, yaitu :
a. Pencegahan primer
Faktor risiko hipertensi antara lain: tekanan darah di atas
rata-rata, adanya riwayat hipertensi pada anamnesis keluarga, ras
(negro), takikardia, obesitas, dan konsumsi garam yang berlebihan
dianjurkan untuk :
1) Mengatur diet agar berat badan tetap idel juga untuk menjaga
agar tidak terjadi hiperkolesterolemia, diabetes mellitus, dan
sebagainya.
2) Dilarang merokok atau menghentikan merokok.
3) Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi
rendah garam.
4) Melakukan olahraga untuk mengendalikan berat badan.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah
diketahui menderita hipertensi karena faktor tertentu, tindakan yang
bisa dilakukan berupa:
1) Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan
obat maupun tindakan-tindakan seperti pencegahan primer.
2) Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol
secara normal atau stabil mungkin.
3) Faktor-faktor risiko penyakit jantung iskemik yang lain harus
dikontrol.
4) Batasi aktivitas.
9. Penatalaksanaan Hipertensi
Menurut (Junaedi, Sufrida, 2013) dalam penatalaksanaan
hipertensi berdasarkan sifat terapi terbagi menjadi 3 bagian, sebagai
berikut :
a. Terapi non-farmakologi
Penatalaksanaan non farmakologi merupakan pengobatan
tanpa obatobatan yang diterapkan pada hipertensi. Dengan cara
ini, perubahan tekanan darah diupayakan melalui pencegahan
dengan menjalani perilaku hidup sehat seperti :
1) Pembatasan asupan garam dan natrium
2) Menurunkan berat badan sampai batas ideal
3) Olahraga secara teratur
4) Mengurangi / tidak minum-minuman beralkohol
5) Mengurangi / tidak merokok
6) Menghindari stres
7) Menghindari obesitas
b. Terapi farmakologi (terapi dengan obat)
Selain cara terapi non-farmakologi, terapi dalam obat
menjadi hal yang utama. Obat-obatan anti hipertensi yang sering
digunakan dalam pegobatan, antara lain obat-obatan golongan
diuretik, beta bloker, antagonis kalsium, dan penghambat konfersi
enzim angiotensi.
1) Diuretik merupakan anti hipertensi yang merangsang
pengeluaran garam dan air. Dengan mengonsumsi diuretik
akan terjadi pengurangan jumlah cairan dalam pembuluh darah
dan menurunkan tekanan pada dinding pembuluh darah.
2) Beta bloker dapat mengurangi kecepatan jantung dalam
memompa darah dan mengurangi jumlah darah yang dipompa
oleh jantung.
3) ACE-inhibitor dapat mencegah penyempitan dinding pembuluh
darah sehingga bisa mengurangi tekanan pada pembuluh
darah dan menurunkan tekanan darah.
4) Ca bloker dapat mengurangi kecepatan jantung dan
merelaksasikan pembuluh darah.
c. Terapi herbal
Banyak tanaman obat atau herbal yang berpotensi
dimanfaatkan sebagai obat hipertensi sebai berikut :
1) Daun seledri
Seledri (Apium graveolens, Linn.) merupakan tanaman terna
tegak dengan ketinggian dari 50 cm. Semua bagian tanaman
seledri memiliki bau yang khas, identik dengan sayur sub.
Bentung batangnya bersegi, bercabang, memiliki ruas, dan
tidak berambut. Bunganya berwarna putih, kecil, menyerupai
payung, dan majemuk. Buahnya berwarna hijau kekuningan
berbentuk kerucut. Daunnya memiliki pertulangan yang
menyirip, berwarna hijau, dan bertangkai. Tangkai daun yang
berair dapat dimakan mentah sebagai lalapan dan daunnya
digunakan sebagai penyedap masakan, seperti sayur sop.
Contoh ramuan seledri secara sederhana sebagai berikut:
a) Bahan : 15 batang seledri utuh, cuci bersih dan 3 gelas
air
b) Cara membuat dan aturan pemakai :potong seledri
secara kasar, rebus seledri hingga mendidih dan tinggal
setengahnya, minum air rebusannya sehari dua kali
setelah makan.
B. Tinjauan Umum Tentang Gaya Hidup
1. Pengertian gaya hidup
C. KERANGKA TEORI
Faktor - faktor yang
mempengaruhi gaya hidup : gaya hidup dapat di
A. Faktor Internal ubah :
1. pola makan, 1. kebiasaan
2. pola kerja, merokok,
3. pola istirahat, 2. alkohol,
4. pola pikir 3. kurangnya
5. olahraga, aktivitas untuk
1. Gaya hidup baik :
6. sikap spiritual berolahraga
4. stress ≥ 61
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan diatas maka kerangka konsep untuk mengetahui
Gambaran gaya hidup masyarakat tentang hipertensi di Puskesmas
Jongaya.
Kebiasaan merokok
Stress
Keterangan :
B. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional Gambaran gaya hidup masyarakat tentang
hipertensi di Puskesmas Jongaya dapat di lihat di bawah ini:
Tabel 3.1 Defenisi Operasional
C. RANCANGAN PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Makassar.
2. Waktu penelitan
2. Sampel
3. Teknik sampling
dengan rumus:
n = N/ (1+N.e²)
=32/ (1+32.(0,05²))
=32/ (1+0,08)
=31/1,08
Keterangan:
N : jumlah populasi
n : jumlah sampel
F. BESAR SAMPLING
Banyak sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu sejumlah 159
responden.
Kriteria sampel:
a. Kriteria inklusi
Jongaya.
b. Kriteria esklusi
Kriteria esklusi merupakan subjek yang tidaak dapat menjadi
G. INSTRUMEN PENELITIAN
H. PENGUMPULAN DATA
1. Data primer
Data Yang diperoleh dari responden Penelitian dengan
peneliti.
2. Data sekunder
I. PENGOLOLAHAN DATA
1. Editing
2. Coding
membacanya.
3. Tabulasi
K. ETIKA PENELITIAN
kegiatan penelitian.
4. Justice (keadilan)
penelitian.
INFORMED CONSENT
(Stepanus Mete)
Lampiran 2
Makassar, ………….2022
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
2. Apakah di rumah
anda ada yang
mempunyai
kebiasaan merokok?
3. Apakah di tempat
umum/ tempat kerja
ada sering terpapar
asap rokok?
B. Kuesioner Tingkat Aktivitas Fisik
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah anda melakukan olaraga
dengan rutin setiap hari?