Anda di halaman 1dari 8

No.

Dok : 05/MT/LKMT/002
LEMBAGA
MINHAJ TARBIYYAH Pokok Bahasan : Cinta Karena Allah,
KAJIAN MANHAJ MARHALAH MUAYYID Cinta berasal dari Allah
TARBIYAH _____________________
No. Kode P.B. : 2.1.1.05.012
( LKMT) MADAH : Hadits
Status Revisi : 0/0
Jumlah Halaman : 8

I. Tujuan Umum
Menguatkan ikatan dengan sunnah Rasulullah Saw, berdasarkan pada landasan fahm
(pemahaman), cinta, mengerti akan pikiran-pikiran pokoknya, dan ikatan dengan
petunjuk-petunjuknya, beramal dengan hukumnya diiringi dengan pemahaman yang
baik, merumuskan sasaran-sasaran yang tepat sebagai petunjuk untuk segala zaman
dan tempat, dan kembali kepadanya dalam segala hal lebih-lebih ketika terjadi
pertentangan.

II. Tujuan-tujuan Kognitif


Dengan mempelajari bahan ini, peserta diharapkan mampu:
1. Menerangkan urgensi cinta karena Allah
2. Menerangkan bahwa manisnya iman itu berada dalam keikhlasan cinta
3. Menerangkan penyebab cinta Allah kepada hamba-Nya
4. Menerangkan hasil dari cinta ini
5. Menyimpulkan urgensi mencintai Allah
6. Menerangkan urgensi mencintai Allah dan rasul-Nya saw.
7. Menerangkan bagaimana besarnya Cinta Allah
8. Membaca nash hadits dengan baik
9. Menghafalkan hadits-hadits yang sudah ditentukan
10. Menyebutkan perawi hadits, yang mentakhrijnya, dan derajatnya.
11. Menyebutkan tema hadits
12. Menjelaskan arti kosa kata hadits
13. Membuktikan arti hadits dengan ayat-ayat al Qur`an sedapat mungkin
14. Menyebutkan hadits-hadits yang lain yang mempunyai hubungan dengan hadits
bab Cinta karena Allah
15. Menyebutkan keutamaan mendapatkan cintai Allah
16. Menyebutkan arahan-arahan yang dituju oleh hadits
17. Membuktikan dengan contoh yang mengaitkan hadits dengan kenyataan yang
terjadi
18. Menerapkan ilmu jiwa dan ilmu social dalam menjelaskan arti hadits, sebisa
mungkin
19. Menjelaskan petunjuk-petunjuk tarbawi yang ditunjukkan oleh hadits
20. Menyebutkan hukum-hukum fiqih yang mungkin disimpulkan dari hadits
21. Menghidupkan hadits itu melalui nilai-nilai dan perilaku, dalam kehidupan nyata
22. Menghasilkan dan melahirkan hakikat dan nilai tarbawiyah.
23. Menjelaskan beberapa amalan yang membawa pelakunya masuk surga.
24. Menjelaskan maksud tambah umur.

___________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid,madah Hadits, pb. Cinta karena Allah 1
25. Menjelaskan balasan bagi orang yang mencintai karena Allah
26. Menghasilkan hakekat dan nilai tarbawi dengan hadits diatas.
27. Menerangkan balasan orang yang mencintai karena Allah
28. Mampu menyimpulkan nilai-nilai tarbiyah dari hadits ini.

III. Tujuan Afektif dan Psikomotorik


1. Berinteraksi dengan bagus terhadap hadits-hadits Rasulullah Saw
2. Tekun menghafal matan (isi) hadits
3. Komitmen dengan arti dan arahan hadits tersebut
4. Komitmen dengannya dalam kehidupan nyatanya
5. Punya kepedulian menyebarkannya dan menyeru orang lain kepadanya,
dimulai dari keluarga, kerabat dekatnya dan orang yang berhak
mendapatkannya
6. Berusaha untuk teliti (selektif) dalam menyebarkannya pada orang lain
7. Menegaskan keshohihan hadits tersebut sebelum meriwayatkannya
8. Pintar mengambilnya sebagai dalil dalam kesempatan yang berbeda-beda
9. Saling mengasihi mencintai antara kita
10. Wanti-wanti terhadap sikap gampang marah dan emosi
11. Bahwa Allah Swt sangat mencintai hamba-hamba-Nya
12. Kasih sayang terhadap manusia dan lemah lembut terhadap hewan
13. Seorang mukmin mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri
14. Aktif untuk menyatukan orang-orang mukmin dan menyuruh untuk menolong
mereka
15. Merasakan ke sungguh-sungguhan rijalul hadits dalam mengumpulkan hadits,
membuat bab, mensyarah dan mentakhrij hukumnya (riwayah dan diroyah)

IV. Pilihan Kegiatan


Pilihan kegiatan yang bisa diselenggarakan dalam halaqah adalah :
1. Kegiatan Pembuka
Mengkomunikasikan tema dan tujuan kajian Cinta karena Allah, Cinta berasal
dari Allah
2. Kagiatan Inti:
a. Kajian tentang tema bahwa Cinta karena Allah
b. Berdikusi dan tanya jawab tema tersebut ( lihat tujuan Kognitif, afektif dan
psikomotor)
c. Penekanan dari Murobbi tentang nilai dan hikmah yang terkandung dalam
kajian tersebut
3. Kegiatan Penutup:
a. Kesimpulan (lihat Tugas mandiri dan lihat kegiatan pendukung)
b. Evaluasi

V. Kegiatan-kegiatan Penunjang
1. Menyampaikan ceramah tentang urgensi cinta karena Allah
2. Menulis makalah tentang urgensi cinta Allah dan Rasulullah saw
3. Membuat majalah dinding tentang urgensi ikhlas dalam kehidupan muslim
4. Menghafal tiga hadits tentang cinta karena Allah

___________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid,madah Hadits, pb. Cinta karena Allah 2
5. Menyampaikan khutbah tentang urgensi taat kepada Allah
6. Meringkas beberapa hal yang menyebabkan cinta Allah kepada hamba-Nya
7. Menghadiahkan kaset tentang urgensi cinta Allah
8. Mengumpulkan hadits-hadits lain yang berhubungan dengan tema bahasan yang
sudah ditentukan
9. Menyiapkan perlombaan di bidang hadits ( hafalan – pemahaman – tema – sanad
– takhrij - …..)
10. Menyiapkan riwayat, drama atau cerita pendek yang dapat menambah
meresapnya nilai-nilai hadits tentang Cinta karena Allah
11. Mengarang nasyid yang dapat menambah meresapnya arti saling menyayangi,
berbuat kebaikan dan Cinta karena Allah yang baik
12. Menulis pengalaman yang menerangkan tentang kebaikan yang diterima dari
akibat Cinta karena Allah
13. Berbicara di depan makmum tentang Cinta karena Allah.
14. Hendaknya menulis satu cerpen atau riwayat berkenaan dengan orang yang Cinta
karena Allah pasti akan mendapatkan kebaikan
15. Berbicara dihadapan jama’ah Sholat tentang arti dipanjangkan umur, diluaskan
rezeki bagi seseorang Cinta karena Allah
16. Menulis kisah indah tentang balasan Cinta karena Allah meskipun fihak lain
memutuskannya, dan akibat buruk bagi yang memutuskannya
17. Melakukan mutabaah kepada teman-teman dekat tentang Cinta karena Allah

VI. Tujuan Tarbiyah Dzatiyah :


1. Menerangkan tentang manisnya iman
2. Menjelaskan maksud manisnya iman
3. Menyimpulkan hakikat-hakikat dan nilai-nilai tarbawi yang dituju oleh hadits itu
4. Menerangkan pentingnya seorang muslim memperhatikan halal dan haram dalam
urusannya
5. Menjelaskan hubungan mencintai karena Allah dengan keimanan
6. Menyimpulkan hakikat-hakikat dan nilai-nilai tarbawi yang dituju hadits mulia
tersebut
7. Menerangkan faedah dari hadits tersebut
8. Menyebutkan arti “mahabbah lillah” secara bahasa dan ayat-ayat yang menyuruh
untuk menyambungnya

VII. Sarana-sarana Evaluasi dan Mutabaah


1. dialog dan diskusi
2. pencatatan untuk menegaskan ketelitian membaca nash hadits, memahami dan
mempraktekkannya
3. berbaur melalui kunjungan-kunjungan, rihlah dan aktifitas yang berbeda-beda
4. menyiapkan formulir untuk menegaskan tercapainya sasaran
5. wirid muhasabah pada bidang yang dituju oleh hadits

VIII. Maroji` Tarbiyah Dzatiyah


1. Buku-buku hadits yang terpercaya (mu`tamad) ( Shohih Bukhori – Shohih
Muslim-Riyadlus Sholihin)

___________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid,madah Hadits, pb. Cinta karena Allah 3
2. Buku-buku syarah hadits ( Fathul Bari – an Nawawi dalam syarah Muslim –
Dalilul Falihin fi Syarhi Riyadis Sholihin )
3. Taujihat Nabawiyah karya Dr. Sayyid Nuh.
4. Riyadush Sholihin Karya Imam Nawawi
5. Riyadhushshalihin, An Nawawi
6. At Targhib wat Tarhib, Al Mundziriy

IX. Muhtawa
MENCINTAI KARENA ALLAH

Dari Anas bin Malik ra berkata: Nabi Muhammad saw bersabda: Seseorang tidak akan
pernah mendapatkan manisnya iman sehingga ia mencintai seseorang, tidak mencintainya
kecuali karena Allah; sehingga ia dilemparkan ke dalam api lebih ia sukai daripada
kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan darinya; dan sehingga Allah dan
Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selainnya. HR Al Bukhari.

___________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid,madah Hadits, pb. Cinta karena Allah 4
Penjelasan:

: Mencintai karena Allah, tidak bercampur riya dan nafsu

: Seseorang tidak akan mendapatkan manisnya iman. Iman


diserupakan dengan madu, karena keduanya memiliki kesamaan pada kecenderungan hati
kepadanya. Dilekatkan pula kepada iman itu yang menjadi ciri madu yaitu rasa manis.
: dan sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih ia
cintai daripada selainnya.
: Mencintai Allah adalah dengan mentaati-
Nya, sedangkan mencintai Rasulullah dengan mengikutinya.
Cintai alami tidak masuk dalam bab ikhtiar (pilihan), maka yang dimaksudkan adalah
cinta ’aqli (logis) yaitu mendahulukan apa yang dikehendaki akal, dan yang menjadi
pilihannya, meskipun bertentangan dengan hawa nafsu. Seperti orang sakit yang minum
obat, ia mengambil dengan pilihannya, karena mengharapkan kesembuhan.
Penggunaan dhamir (kata ganti) pada kalimat selain keduanya.
Sementara pernah seorang khathib (penceramah) yang mentatsniyahkan dhamir dalam
ucapannya: dan barang siapa yang mendurhakai keduanya maka ia
telah tersesat. Lalu menyuruhnya untuk menggunakan dhamir mufrad yaitu dengan
mengucapkan: barang siapa yang mendurhakai Allah maka ia

tersesat. Dan barang siapa yang mendurhakai Rasulullah maka


ia tersesat. Menunjukkan bahwa yang diperhitungkan di sini adalah kumpulan dua cinta.
Berbeda dengan ungkapan khatib tadi, masing-masing maksiyat berdiri sendiri.
Dari hadits ini dapat diambil pelajaran:
1. Mencintai seseorang karena mencari ridha Allah, seperti cintanya dalam ikut serta
berjihad di jalan Allah, tidak untuk tujuan duniawi
2. Memilih dilemparkan ke dalam api daripada kembali menjadi kafir. Orang yang
telah sempurna imannya tidak ada apapun yang bisa merubahnya kafir. Ia tidak
mengingkari ajaran agama yang telah diyakini seperti shalat yang telah Allah
wajibkan, tidak menghalalkan apa yang telah Allah haramkan, seperti khamr, atau
mengharamkan yang halal,
3. Mendahulukan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya mengalahkan selainnya. Orang
yang sempurna imannya kepada Allah dan Rasul-Nya lebih kuat baginya daripada
hak ayahnya, ibunya, anaknya, isterinya dan semua manusia. Karena
mendapatkan petunjuk dari kesesatan, terbebaskan dari neraka hanya bisa karena
Allah lewat seruan Rasul-Nya. Dan di antara ciri hal ini adalah membela Islam
dengan ucapan dan perbuatan, mengamalkan syariat Islam, mengikuti sunnah
Nabi Muhammad, berakhlak dengan akhlak Rasulullah saw.

___________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid,madah Hadits, pb. Cinta karena Allah 5
CINTA BERASAL DARI ALLAH

Dari Abu Hurairah ra dari Nabi Muhammad saw bersabda: Jika Allah mencintai seorang
hamba, Allah memanggil Jibril: ”Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia,
lalu Jibril mencintainya. Lalu Jibril memanggil penduduk langit:”Sesungguhnya Allah
mencintai fulan, maka cintailah ia, maka penduduk langit mencintainya. Kemudian
diletakkah baginya penerimaan di bumi. HR AL Bukhari, Muslim dan Al Bazzar.

Penjelasan:
‫ المقة‬Mim dibaca kasrah, qaf dibaca mukhaffafah (tanpa tasydid) artinya: cinta
Ahmad, Ath Thabraniy, dan Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari Abu Umamah ra,
bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

Cinta itu dari Allah, dan popularitas itu dari langit. Maka ketika Allah mencintai seorang
hamba, Allah memanggil Jibril...

___________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid,madah Hadits, pb. Cinta karena Allah 6
Al Bazzar meriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

tidak ada seorang hamba kecuali ia memiliki popularitas di langit. Jika baik
popularitasnya diletakkan di bumi, dan jika buruk diletakkan pula di bumi.
Shad tanpa titik dibaca kasrah, ya’ bertitik dua di bawah dibaca sukun, diikuti ta’

bertitik dua di atas. Berasal dari kata: :suara. Seperti kata dari kata:

maksudnya adalah sebutan baik, terkadang dipakai untuk lawan maknanya,


dengan catatan tertentu.
Jika Allah mencintai seorang hamba. Al Bukhariy meriwayatkan dari
Abu Hurairah ra dari Nabi Muhammad saw meriwayatkan dari Rabbnya, yang berfirman:

dan hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah sunnah
sehingga Aku mencintainya..
sesungguhnya Allah mencintai fulan maka cintailah dia. Dalam

riwayat lain ha’ dibaca sukun, ba’ pertama dibaca kasrah dan ba’ kedua dibaca
sukun, tidak di-idzgham-kan.
Kemudian diletakkan baginya penerimaan di bumi. At
Tirmidziy dan Ibnu Hatim menambahkan dari jalur Sahl dari ayahnya setelah ini,
kemudian Rasulullah saw membaca:

         
96. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah yang Maha
Pemurah1 akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.

Imam Muslim menambahkan:


‫ فينادي جبريل في أىل‬، ‫ فيبغضو جبريل‬، ‫ إن اهلل يبغض فالناً فأبغضو‬: ‫وإذا أبغض عبداً دعا جبريل‬
‫ ثم يوضع لو البغضاء في األرض‬، ‫ فيبغضو أىل السماء‬، ‫ إن اهلل يبغض فالناً فأبغضوه‬: ‫السماء‬
Dan jika membenci seorang hamba, memanggil Jibril: Sesungguhnya Allah membenci
fulan maka bencilah ia, lalu Jibril membencinya. Kemudian Jibril memanggil penduduk
langit: Sesungguhnya Allah membenci fulan, maka bencilah ia, lalu penduduk langit
membencinya, kemudian diletakkanlah penerimaan baginya di bumi.

1
dalam surat Maryam Ini nama Allah Ar Rahmaan banyak disebut, untuk memberi pengertian bahwa,
Allah memberi ampun tanpa perantara.

___________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid,madah Hadits, pb. Cinta karena Allah 7
Dan yang dimaksud dengan : penerimaan dalam hadits di atas adalah menerimanya
dengan mahabbah/cinta, berpihak kepadanya, dan meridhainya.
Dari hadits ini dapat diambil pelajaran bahwa rasa cinta ummat manusia adalah salah satu
ciri cinta Allah.
Maksud dari :
:cinta Allah adalah: Allah menghendaki kebaikan hamba itu, mendapatkan
pahala.
Sedangkan : cinta para malaikat adalah istighfar (permintaan) ampunan
malaikat bagi mereka, mengharapkan mereka mendapatkan kebaikan dunia akhirat, hati
mereka berpihak kepadanya karena ketaatannya kepada Allah.
: Cinta para hamba adalah pandangan mereka tentang baiknya kualitas mereka,
mereka ingin menghindarkannya dari keburukan semaksimal mungkin.

Cinta itu ada tiga macam, ilahiy, ruhaniy, dan tabi’iy (alamiy).
Hadits bab ini mencakup ketiga macam cinta tadi. Cinta Allah kepada hamba-Nya adalah
cinta Ilahiy, cinta Jibril kepada manusia adalah cinta ruhani, dan cinta sesama hamba
adalah cinta thabi’iy.

Taujih Tarbawi:
1. Mendapatkan rasa cinta dari sesama manusia adalah salah satu ciri mendapatkan
cinta Allah
2. Urgensi doa dan istighfar dalam kehidupan seorang muslim.

___________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid,madah Hadits, pb. Cinta karena Allah 8

Anda mungkin juga menyukai