KELAS 2256A
PRODI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala, Tuhan semesta alam yang telah
memberi kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan
baik dan tepat waktu. Shalawat dan salam selalu kita curahkan kepada Nabi
Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam beserta keluarga, para sahabat dan
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Kami berterima kasih kepada bapak Ahmad Nizam, S.Ag, M.H.I, selaku
dosen Mata Kuliah Hukum dan Etika Bisnis Islam, atas bimbingannya sehingga
kami dapat menyelesasikan makalah ini.
Kami sebagai penulis juga mengetahui bahwa makalah yang kami buat ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami meminta kepada para pebaca
makalah ini untuk memberikan kritik dan saran kepada kami agar kami dapat
mengetahui letak kesalahan kami dan memperbaikinya agar dapat menjadai lebih
baik lagi.
Demikianlah beberapa kata dari kami sebagai penulis. Jika ada kesalahan
kami mohon maaf dan kepada allah kami mohon ampun.
Akhirul kalam,
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan, antara lain
akhlaq, etika, moral dan lain-lain. Semua tercantum dalam qur’an dan
hadist. Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya
adalah akar yang menetukan corak hidup manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika?
2. Apa saja karakteristik etika dalam islam?
3. Apa landasan filosofis Al - Qur’an sebagai pedoman dan kunci etika
bisnis?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari etika
2. Mengetahui karakteristik etika dalam islam
3. Mengetahui landasan filosofis Al - Qur’an sebagai pedoman dan kunci
etika bisnis
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Menurut Burhanuddin Salam, istilah etika berasal dari kata latin,
yakni ethic, sedangkan dalam bahasa Greek disebut ethikos yang berarti
a body of moral principle or values. Ethic, arti sebenarnya ialah kebiasaan,
habit. Jadi dalam pengertian aslinya, yang disebut baik itu adalah yang
sesuai dengan kebiasaan masyarakat (pada saat itu).
Etika adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang persoalan baik dan
buruk berdasarkan akal pikiran manusia. Sedangkan moral adalah suatu hal
yang berkenaan dengan baik dan buruk dengan ukuran tradisi dan budaya
yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang. Berbeda dengan etika dan
moral, akhlak adalah bagian yang membicarakan masalah baik dan buruk
dengan ukuran wahyu atau al Qur’an dan hadits.
2
berkembang pada abad 8 dan 9. Kelompok yang termasuk tipe
etika ini sebagian para ahli tafsir dan para ahli hadits.
2. Etika Teologis, tipe etika dimana dalam mengambil keputusan -
keputusan etika, sepenuhnya mengambil dari al - Qur’an dan as
- sunnah. Kelompok etika tipe ini ada pada kelompok aliran
Mu‟tazilah.
3. Etika filosofis, tipe etika ini dimana dalam mengambil
keputusan - keputusan etika mendasarkan diri sepenuhnya pada
tulisan Plato dan Aristoteles yang telah diinterpretasikan oleh
para penulis Neo Platonik dan Galen yang telah digabung
dengan doktrin-doktrin Stoa, Platonik, Phitagorian dan
Aristotelian. Termasuk kelompok ini antara lain Ibnu Miskawaih
dan penerusnya.
4. Etika religius, merupakan tipe etika dimana keputusan etikanya
berdasarkan al - Qur’an dan as - sunnah, konsep - konsep
teologis, kategori - kategori filsafat, dan sedikit sufis. Unsur
utama etika ini biasanya terkonsentrasi pada dunia dan manusia.
Tipe pemikiran etika ini lebih kompleks dan berciri Islam.
Beberapa tokoh yang termasuk mempunyai tipe pemikiran etika
ini, antara lain Hasan al Bashry, al Mawardi, al Ghazali,
Fakhrudin ar Razi dan lain - lain.
3
Sumber - sumber etika islam secara umum berhubungan dengan
empat hal yaitu sebagai berikut:
4
bagi tindakan manusia, baik dalam tindakan politik, sosial, ekonomi dan
terutama dalam perdangan.
Etika Islam ditemukan dalam sumber yang terentang luas mulai dari
Tafsir al - Quran hingga Kalam, dari komentar filosofis atas Aristoteles
hingga teks mistik sufi. Para filsuf Islam juga turut andil dalam membahas
masalah etika seperti Al - Farabi yang dikenal sebagai pembaca tekun karya
Plato yaitu Republik dan Nicomachean Ethics Aristoteles. Al-Farabi
dipengaruhi oleh pendahulu Yunaninya dalam pembahasan - pembahasan
tentang kebaikan manusia.
5
1. Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah
laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang
buruk.
2. Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral,
ukuran baik buruknya perbuatan, didasarkan kepada ajaran
Allah Swt., yaitu ajaran yang berasal dari Al - Qur’an dan as –
sunnah.
3. Etika Islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima
oleh seluruh umat manusia di segala waktu dan tempat.
4. Ajaran - ajarannya yang praktis dan tepat, cocok dengan fitrah
(naluri) dan akal pikiran manusia (manusiawi), maka etika Islam
dapat dijadikan pedoman oleh seluruh manusia.
5. Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia ke
jenjang akhlak yang luhur dan meluruskan perbuatan manusia di
bawah pancaran sinaran petunjuk Allah Swt. menuju keridaan-
Nya.
6
dengannya, karena akal turut menentukan baik dan buruknya suatu
perbuatan.
7
menepati janji”, ”pedagang yang jujur dan amanah (tempat-nya di surga)
bersama para nabi, Shiddiqin (orang yang jujur) dan para syuhada”.
Menurut A.M. saefuddin, et. Al. (1998: 136), bahwa nilai-nilai etika
al - Qur’an akan dengan sendirinya membentuk sistem nilai. Bagi umat
Islam, sumber nilai dan norma Ilahiah, yaitu Qur’an dan Sunnah, serta nilai
duniawiyah, yaitu pikiran dan kenyataan alam. Sumber nilai duniawiyah
atau mondial digunakan sepanjang tidak menyimpang dari sisten nilai
Ilahiyah. Dengan sistem nilai dan norma Islam, manusia dapat mendekatai
dan membaca berbagai aspek kehidupan, lingkungan hidup serta dimensi
alam semesta.
8
sikap - sikap yang benar bagi tindakan manusia, baik dalam tindakan politik,
sosial, ekonomi dan terutama dalam perdagangan.
9
sebagai aikdah yang benar, melainkan juga secara sosiologis mengakibatkan
perendahaan terhadap harkat martabat manusia yang dimuliakan Tuhan.
Oleh kaerana itu, seperti digambarkan dalam surat - surat awal al - Qur’an,
tauhid sejak awal telah menjadi dasar fundamental dalam menciptakan tata
sosial yang etis (berlandaskan moral), kejujuran, dan berkeadilan,
permainan kotor dalam perdagangan, ketiadaan tanggung-jawab sosial, dan
eksploitasi kaum miskin.
2. Iman, Islam, Ihsan Kunci Meraih Ketaqwaan
Empat konsep dasar etika religius al - Qur’an yang juga
mengandung gagasan penting mengenai moralitas kemanusiaan,
khususnya dalam masalah hubungan sosial antara umat manusia
adalah iman, islam, dan ihsan. Sementara taqwa merupakan
puncak tertinggi implementatif dari ketiga kata kunci tersebut.
Al - Qur’an, kata Hendar, tidak hanya sebagai milik Islam saja,
melainkan juga menjadi risalah asasiyah atau spiritualitas
agama - agama.
Tetapi pada paruh kedua abad sembilan belas, ide sosialisme ber
ubah menjadi gerakan politik dengan mulai melakukan upaya - upaya
membangun kekuatan melalui beberapa partai yang berjuang mengambil
alih kekuasaan melalui beberapa partai yang berjuang mengambil alih
kekuasaan untuk menerapkan sosialisme. Partai - partai ini telah berdiri
10
secara riil di Rusia dan beberapa negara Eropa. Mereka menerbitkan
surat - surat kabar, mengadakan konferensikonferensi, melakukan gerakan
- gerakan perjuangan, dan melakukan kampaye - kampanye sosialisme,
sehingga ide - ide sosialisme hampir - hampir di terima di seluruh wilayah
Eropa.
11
Ketiga, etika kehendak bebas. Manusia sebagai individu dan
kolektivitas mempunyai kebebasan penuh untuk menentukan nasibnya
sendiri. Dalam ekonomi berarti ada kebebasan penuh untuk
mengaplikasikan kaidah-kaidah Islam. Karena kegiatan ekonomi bukanlah
ibadah, tetapi muamalah, maka kiadahnya adalah semua boleh, kecuali yang
dilarang. Yang dilarang dalam Islam adalah ketidak adilan dan riba.
Keempat, pertanggung jawabkan. Terdiri dari dua, yaitu amanah
(melaksanakan tanggung jawab) dan accountability (diperhitungkan).
Dalam surah al - Qur’an, al - Ma’arij (70): 32 disebutkan, “dan orang-orang
yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janji - janjinya.
Selanjutnya dikatakan (ayat 35) bahwa mereka itu kekal di surga lagi
dimuliakan. Kekayaan adalah amanah Tuhan, yang harus
dipertanggungjawabkan penggunaannya. Mengenai accountability, dalam
Surah an-Nisa (4): 86 disebutkan, “Sesungguhnya Allah memper -
hitungkan segala sesuatu”.
Oleh karena itu etika Islam yang mewarnai sistem ekonomi Islam
bermaksud menjelaskan bahwa Islam sebagai way of life merupakan bentuk
ibadah. Sehingga tak seorangpun boleh menganggap bahwa Islam hanya
terfokus pada aspek ritualitas keagamaan, tanpa aspek sosial ekonomi yang
melingkupinya. Ekonomi Islam dengan etikanya bermaksud untuk
mewujudkan dari aspek materi, yaitu kehidupan duniawi dan uhrawi.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika Islam lahir dari persentuhan dengan banyak keilmuan lain dari
luar Islam, seperti Yunani. Sumber utama etika Islam adalah al - Qur’an dan
As - Sunnah yang merupakan sumber utama dalam islam. Di dalamnya
tentang berbagai aturan moral yang sangat luhur dan penjelas atas hal-hal
yang tidak dipahami manusia. Semangat moral yang terdapat dalam
al - Qur’an merupakan satu landasan penting dalam kehidupan sehari - hari.
Sehingga tidak berlebihan jika dikatakan bahwa, al - Qur’an merupakan
kitab moral yang terlengkap. Selain al - Qur’an juga terdapat As - Sunnah
yang menjadi pelengkap al - Qur’an, di mana ajaran Rasulullah SAW
terdapat di dalamnya. Kedua sumber inilah yang menjadi dasar dalam etika
Islam.
13
DAFTAR PUSTAKA
Hardiono. (2020). Sumber Etika Islam . Jurnal Al-Aqidah: Jurnal Ilmu Aqidah
Filsafat, 28-33.
Rahmat Ibrahim, N. D. (2019). Konsep Akhlak Etika dan Moral Terhadap Perilaku
Pribadi. Artikel Pendidikan Agama Islam, 4.
14