Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Nama : Azuardi
NIM : 044055953
Jurusan : S1 Komunikasi
UPPBJ : Bengkulu
Baiklah saya akan mencoba, menanggapi dan menambahkan jawaban saya yang pertama,,,
Tanggapan saya tentang jawaban yang disampaikan oleh rekan-rekan semuanya baik, dan saya
akan mencoba menambahkan sedikit jawaban dari saya pertama.
Sebenarnya dalam Behaviorisme terdapat ada dua hal yang harus kita pahami, sehingga nantinya
ketika kita melakukan suatu aktivitas atau kegiatan dalam masyarakat kita tidak melakukan
kesalahan yaitu tentang prilaku nantinya, karena biasanya kesalahan akibat dari perbuatan yang
kita lakukan akan dijadikan tanda tanya dalam masyarakat. Oleh sebab itu kita harus bisa
memahami dengan baik tentang Behaviorisme tersebut, antara lain sebagai berikut :
1. Focus pada prilaku yang teramati
Behaviorisme kita mengutamakan penelitian pada perilaku yang dapat diamati dan diukur
secara objektif, menolak teori yang akan melibatkan proses mental internal yang tidak
dapat diamati secara langsung. Pendekatan ini berpendapat bahwa ilmu psikologi harus
berkonsentrasi pada hubungan antara stimulus eksternal dan respons perilaku yang
teramati
2. Pengkodisian
Behaviorisme menekankan bahwa perilaku dipelajari melalui interaksi dengan
lingkungan, dan proses pembelajaran ini terjadi melalui dua bentuk utama: pengkondisian
klasik (asosiasi antara dua stimulus) dan pengkondisian operan (pembelajaran
berdasarkan konsekuensi dari perilaku). Kedua bentuk pengkondisian ini menjadi cara
utama dalam menjelaskan bagaimana perilaku terbentuk dan diubah.
Mengenai pendekatan kognisi yang menyebut manusia sebagai "homo sapiens", ini
menekankan pada kemampuan manusia untuk berpikir, merencanakan, memecahkan
masalah, dan memahami kompleksitas lingkungan. Istilah "homo sapiens", yang berarti
"manusia yang bijak" dalam bahasa Latin, mengacu pada kemampuan berpikir yang
kompleks dan canggih yang membedakan manusia dari spesies lain. Dalam pendekatan
kognitif, fokus utamanya adalah pada proses mental internal seperti persepsi, memori,
dan pemrosesan informasi, yang semuanya memperkuat gagasan manusia sebagai
makhluk yang sangat berpikir atau "homo sapiens".
Dengan mendasarkan pada pemahaman ini, pendekatan kognitif lebih menekankan pada
bagaimana kita harus bisa dalam memahami, merumuskan, dan menyimpan informasi dan
bagaimana ini mempengaruhi perilaku kita. Ini berlawanan dengan behaviorisme yang lebih
fokus pada perilaku yang dapat diamati dan kondisioning eksternal.

Anda mungkin juga menyukai