Anda di halaman 1dari 3

KELABBA MAJA DAN POTENSI PARIWISATA YANG DIMILIKI

Pariwisata memang sector yang menjanjikan untuk dikembangkan bagi daerah yang memiliki
potensi di bidang pariwisata hal ini dikarenakan pariwisata memiliki efek domino bagi semua
sector perekonomian dan social kemasyarakatan bagi daerah yang menggantungkan
pemasukan daerahnya dari sector ini.
Sabu raijua sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki potensi
untuk dikembangkan sector pariwisatanya hal ini dikarenakan kabupaten sabu raijua memiliki
alam yang eksotik, budaya, dan masyarakat yang sangat ramah yang secara garis besar hal ini
menjadi modal awal untuk mengembangkan sector pariwisata di kabupaten ini.
Salah satu potensi yang dimiliki adalah Kelabba Maja yang mana hal ini potensi alam yang unik
dan hanya dimiliki oleh kabupaten sabu raijua yang kebanyakan orang menyamakannya dengan
“painted hills di Oregon Amerika Serikat “yang mana potensi ini apabila di kembangkan dan
dikelola secara professional akan memberikan dampak yang besar bagi masyarakat sekitar pada
khususnya dan kabupaten sabu raijua pada umumnya.
Hal ini tentunya membutuhkan perencanaan yang matang sehingga hasil yang diharapkan dari
pengembangan destinasi ini bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat
dan pemerintah sabu raijua, dalam hal ini penulis mencoba melakukan Pendekatan 6P untuk
dapat memberikan masukan bagi pengembangan destinasi wisata kelabba maja yaitu
Pengkajian Akademik dan Pemetaan Potensi Destinasi, Penataan Destinasi Wisata,
Pembuatan Paket Wisata, Pelatihan Bagi Pelaku Wisata, Pemasaran Paket Wisata,
Pembuatan Regulasi yang mendukung pengembangan Destinasi Wisata.
1. Pengkajian Akademik dan Pemetaan Potensi Destinasi
Hal ini diperlukan kerja sama dengan pihak akademisi maupun pelaku pariwisata untuk
mendapatkan gambaran detail mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
yang dimiliki oleh Kelabba Maja serta bisa membantu untuk membuat grand desain bagi
pengembangan Kelabba Maja kedepannya sehingga bisa dijadikan acuan bagi
pemerintah untuk mengambil kebijakan atau membuat aturan terkait pengelolaan
destinasi Kelabba maja. Dengan adanya kajian akademik dan pemetaan potensi
destinasi yang dibuat maka pengembangan suatu destinasi wisata akan lebih terarah
dan memberikan manfaat bagi semua pihak serta bisa mengakomodir semua
kepentingan baik pemerintah daerah, pihak swasta pelaku pariwisata, dan masyarakat
sekitar kelabba maja sehingga tidak menimbulkan konflik kepentingan di kemudian hari.
2. Penataan Destinasi Wisata
Setelah memiliki grand desain pengembangan kelabba maja maka hal selanjutnya yang
dapat dilakukan oleh pemerintah, pelaku pariwisata dan masyarakat sekitar adalah
penataan destinasi wisata sesuai dengan kajian akademik dan pemetaan yang telah
dilakukan sehingga destinasi kelabba maja bisa semakin diminati baik wisatawan local
maupun manca negara sehingga dengan meningkatnya kunjungan wisatawan dapat
memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar dan pemerintah daerah.
3. Pembuatan paket wisata
Setelah dilakukan penataan destinasi Kelabba maja hal yang selanjutnya dilakukan
adalah membuat paket wisata yang terkait dengan kelabba maja, hal ini bisa berupa
event yang rutin bisa dibuat tahunan berupa festival atau bisa berupa paket wisata yang
bersinergi dengan destinasi wisata lain yang ada di kabupaten sabu raijua sehingga
dengan adanya paket wisata ini dapat meningkatkan waktu tinggal wisatawan di
kabupaten sabu raijua sehingga memberikan dampak ekonomi bagi pelaku pariwisata,
masyarakat dan pemerintah sabu raijua.
4. Pelatihan bagi pelaku wisata
Setelah adanya produk-produk paket wisata yang harus ditingkatkan adalah SDM dari
para pelaku pariwisata di kelabba maja hal ini penting karena SDM yang akan terlibat
dalam aktifitas wisata di destinasi wisata Kelabba maja harus memiliki kesamaan visi dan
misi untuk memajukan pariwisata di destinasi kelabba maja sehingga informasi yang
didapat oleh wisatawan tidak ada yang keliru, terkadang hal ini kurang diperhatikan oleh
pemerintah untuk melakukan penguatan dan peningkatan kapasitas SDM yang berada
di destinasi wisata sehingga menimbulkan disinformasi bagi wisatawan yang pada
akhirnya menimbulkan informasi negative bagi destinasi tersebut yang akan
menurunkan kunjungan wisatawan.
5. Pemasaran paket wisata
Apabila destinasi kelabba maja telah siap untuk menerima kunjungan wisatawan dan
produk paket wisata juga telah ada serta kapasitas SDM yang akan melayani wisatawan
di destinasi kelabba maja juga telah di tingkatkan maka hal yang harus dilakukan adalah
melakukan pemasaran paket wisata pada pasar utama wisatawan yang ingin melakukan
kunjungan ke kelabba maja hal ini bisa dilakukan dengan mengikuti pameran travel fair
yang ada di pasar wisatawan, atau bekerja sama dengan travel agent yang berada di
negara pasar wisatawan bisa juga dengan membuat website yang memuat paket –
paket wisata ke destinasi kelabba maja atau menggunakan kampanye social media
sehingga semakin banyak orang yang ingin datang ke kelabba maja.
6. Pembuatan Regulasi yang mendukung pengembangan destinasi Wisata
Peranan pemerintah daerah sabu raijua dalam mendukung pengembangan destinasi
wisata adalah dengan membuat regulasi yang memudahkan investor swasta yang ingin
berinvestasi di sector pariwisata di kabupaten sabu raijua sehingga dengan kemudahan
– kemudahan yang didapat oleh investor maka rantai penyedia jasa pariwisata bisa
terbentuk yang nantinya akan memudahkan wisatawan untuk datang dan berkunjung ke
kabupaten sabu raijua hal ini penting dikarenakan investasi pada sector pariwisata tidak
bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri dibutuhkan pihak swasta sehingga industry
pariwisata dapat tumbuh dan berkembang di kabupaten sabu raijua.

Anda mungkin juga menyukai