Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 1

EKMA4366 / PENGEMBANGAN SDM / 3 SKS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERIODE 2024.1

Nama Penulis : Dra. Andi Sylvana, M.Si


Nama Penelaah : Nining Suryani, S.Pd., MM
Status Pengembangan :
Tahun Pengembangan : 2024

PROSES PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)


PADA DINAS KEBERSIHAN KOTA BANDUNG

Perencanaan pengembangan SDM merupakan tahap awal yang memuat diagnosis


kebutuhan pengembangan personalia. Kebutuhan ini ditentukan oleh analisis kebutuhan
pada tiga level, yaitu level individu, kelompok dan organisasi (sistem). Analisis kebutuhan
ini sangat berkaitan dengan apa yang telah dicanangkan oleh kebijakan publik yang ada
serta mengacu pada perencanaan strategik yang telah dibuat. Kebutuhan individu
mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan efektivitas jabatan, perpindahan
jabatan, pengembangan personal dan profesional dan keamanan jabatan.
Selanjutnya dikemukakan bahwa kebutuhan kelompok dapat digambarkan sebagai kondisi
yang menunjukkan kebutuhan untuk program-program wilayah PD Kebersihan di Kota
Bandung, misalnya untuk mengelola TPS yang berada di lingkungan masing-masing.
Kebutuhan organisasi adalah yang melibatkan sistem secara keseluruhan, seperti koordinasi
TPA antar wilayah dan/atau antar kota/kabupaten. Terdapat beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menilai dan merencanakan kebutuhan pengembangan SDM,
terutama yang berkaitan dengan lingkungan eksternal dan lingkungan internal, yang
mengacu pada perencanaan strategik.
Kebutuhan pengembangan SDM akan muncul pada berbagai level, pada waktu yang
berlainan dan untuk alasan yang beragam seperti tuntutan dari kebijakan publik dan
perencanaan/manajemen strategik yang telah ditentukan oleh suatu lembaga, baik tingkat
pusat maupun daerah. Di sini dapat muncul indikasi adanya kekurangan pegawai,
persetujuan pelaksanaan program baru atau menentukan jenis-jenis keterampilan pegawai
yang dibutuhkan. Akibatnya, setiap kebutuhan pengembangan SDM tersebut memerlukan
beberapa analisis untuk menentukan apakah hal tersebut dimasukkan sebagai komponen
perencanaan pengembangan staf secara keseluruhan atau parsial (kewilayahan). Berbagai
faktor terlibat dalam membentuk perencanaan pengembangan SDM. Faktor-faktor tersebut
diantaranya adalah luasnya wilayah yang harus dilayani, personalia (administrasi dan
lapangan) yang ada, sistem penggajian yang diberikan oleh pemerintah daerah, kontrak
kerja dan sistem kepegawaian, kebijakan dan strategi dinas kebersihan dan pemerintah
daerah, penelitian dan praktik-praktik yang berlaku. Kebijakan yang diberikan oleh
pemerintah daerah diperlukan untuk menentukan perencanaan secara keseluruhan dalam
pengembangan SDM sehingga sesuai dengan kebutuhan perusahaan daerah itu sendiri.
Evaluasi pengembangan SDM yang terjadi pada periode sebelumnya, misalnya, dapat
dijadikan umpan balik untuk membuat perencanaan pengembangan SDM pada periode
yang akan segera berjalan. Perencanaan pengembangan SDM ini juga hendaknya
disesuaikan dengan ketersediaan teknologi dalam mengelola sampah, mulai dari
pengangkutan dari TPS ke TPA, pengolahan sampah di TPA dan teknologi pengelolaan
sampah lainnya. Singkatnya, setiap perencanaan pengembangan SDM harus dibuat,
disusun, direncanakan dan diarahkan dalam konteks tertentu sehingga dapat diacu sebagai
perencanaan yang komprehensif dan pengembangannya yang bersifat makro.

Dari paparan di atas, Saudara diminta untuk:


1. Secara konseptual, berikan pernyataan Saudara terhadap proses pengembangan
SDM, gambarkan alur proses pengembangan SDM tersebut!
2. Peran pengembangan SDM dari sudut pandang pegawai, dan dari sudut pandang
organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi!
3. Metode yang digunakan dalam pengembangan SDM!

Jawaban :

1. Pengembangan SDM merupakan proses berkelanjutan dan terencana untuk meningkatkan


pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan individu dan organisasi untuk mencapai tujuan
bersama.
Karakteristik Utama:
• Berkelanjutan: Proses yang terus dilakukan untuk beradaptasi dengan perubahan.
• Terencana: Dirancang dengan matang untuk mencapai tujuan yang spesifik.
• Meningkatkan Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan: Melalui berbagai program
seperti pelatihan, mentoring, dan job rotation.
• Mencapai Tujuan Bersama: Memberikan manfaat bagi individu (peluang karir, gaji,
motivasi) dan organisasi (kinerja, daya saing, retensi karyawan).
Pentingnya Pengembangan SDM:
• Investasi jangka panjang untuk meningkatkan kinerja individu dan organisasi.
• Membantu organisasi mencapai tujuan strategis dan menghadapi tantangan.
• Meningkatkan motivasi dan retensi karyawan.
• Membangun budaya organisasi yang positif.
Alur Proses:
1. Analisis Kebutuhan:
o Level Individu: Efektivitas jabatan, perpindahan jabatan, pengembangan personal
dan profesional, keamanan jabatan.
o Level Kelompok: Program-program wilayah, seperti pengelolaan TPS.
o Level Organisasi: Koordinasi TPA antar wilayah dan/atau antar kota/kabupaten.
2. Penilaian dan Perencanaan:
o Faktor eksternal dan internal (perencanaan strategik).
o Kebutuhan baru (kekurangan pegawai, program baru, keterampilan baru).
o Analisis kebutuhan parsial atau menyeluruh.
o Mempertimbangkan:
▪ Luas wilayah.
▪ Personalia (administrasi dan lapangan).
▪ Sistem penggajian.
▪ Kontrak kerja dan sistem kepegawaian.
▪ Kebijakan dan strategi dinas kebersihan dan pemerintah daerah.
▪ Penelitian dan praktik-praktik yang berlaku.
▪ Ketersediaan teknologi pengelolaan sampah.
3. Pelaksanaan:
o Berbagai program pengembangan SDM, seperti pelatihan, seminar, workshop,
mentoring, dan job rotation.
o Metode yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan program.
4. Evaluasi:
o Umpan balik dari peserta dan pemangku kepentingan.
o Pengukuran efektivitas program terhadap kinerja individu dan organisasi.
o Penyempurnaan program untuk periode selanjutnya.
2. Peran Pengembangan SDM
Pandangan Pegawai:
• Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan: Meningkatkan kompetensi
untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dengan lebih baik.
• Meningkatkan peluang karir: Mempersiapkan diri untuk promosi dan jabatan yang lebih
tinggi.
• Meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja: Merasa dihargai dan diinvestasikan oleh
organisasi.
• Meningkatkan kinerja individu: Memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pencapaian
tujuan organisasi.
Pandangan Organisasi:
• Meningkatkan kinerja organisasi: Meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas
organisasi.
• Meningkatkan daya saing: Mempersiapkan organisasi untuk menghadapi perubahan dan
tantangan.
• Meningkatkan retensi karyawan: Menjaga karyawan yang berkinerja tinggi dan mengurangi
turnover.
• Membangun budaya organisasi yang positif: Meningkatkan kerjasama, komunikasi, dan
komitmen karyawan.

3. Metode Pengembangan SDM


• Pelatihan: Metode tradisional untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan.
• Seminar dan Workshop: Menyampaikan informasi dan ide-ide baru kepada peserta.
• Mentoring: Membimbing dan mendukung karyawan yang kurang berpengalaman.
• Job Rotation: Memutar karyawan ke berbagai posisi untuk mengembangkan keterampilan
baru.
• E-Learning: Menyediakan akses ke materi pembelajaran secara online.
• Coaching: Memberikan bimbingan dan saran individual untuk meningkatkan kinerja.
• Pemberian Penghargaan: Memberikan penghargaan kepada karyawan atas prestasi mereka.
• Pemberian Kesempatan Berkembang: Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
mengikuti pelatihan, seminar, dan konferensi.

Anda mungkin juga menyukai