PENDAHULUAN
1
Berdasarkan latar belakang diatas penulis menganalisis dalam bentuk makalah yang
berjudul “Objek formal dan objek material ilmu pendidikan ”
B. Rumusan masalah
1. Objek formal ilmu pendidikan
C. Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian maha luas tentang pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Objek Formal Ilmu Pendidikan
A. Pengertian Maha Luas Tentang Pendidikan
Objek formal ilmu pendidikan adalah pendidikan, dalam pengertian maha luas,
pendidikan sama dengan hidup. Pendidikan adalah segala situasi dalam hidup yang
karena itu, pendidikan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan pengalaman belajar setiap
orang sepanjang hidupnya. Dalam pengertian yang maha luas pendidikan berlangsung
tidak dalam batas usia tertentu, tetapi berlangsung sepanjang hidup, sejak lahir hingga
mati. Dengan demikian, tidak ada batas waktu berlangsungnya pendidikan. Pendidikan
berlangsung pada usia balita, usia anak, usia remaja, usia dewasa, atau seumur hidup
pendidikan tidak terbatas dalam satu jenis lingkungan hidup tertentu dalam bentuk
sekolah, tetapi berlangsung dalam segala bentuk lingkungan hidup manusia. Disamping
tidak ada batas waktu dan tempat dalam pengertian maha luas, pendidikan pun tidak
mempunyai bentuk, suasana, dan pola yang beraneka ragam. Misalnya, pengalaman
dan sebagainya.
pengalaman belajar dalam hidup dengan sendirinya terarah kepada pertumbuhan. Tujuan
3
pendidikan tidak berada di luar pengalaman belajar, tetapi terkandung dan melekat
didalamnya. Misi atau tujuan pendidikan yang tersirat dalam pengalaman belajar
sebagai keseluruhan pengalaman belajar dalam hidup berada dalam harmoni dengan cita-
cita yang diharapkan oleh kebudayaan hidup. Ditinjau dari tujuannya, pendidikan dalam
arti luas adalah pertumbuhan. Oleh karena itu setiap pengalaman belajar tersirat tujuan
pendidikan tertentu, dan pengalaman belajar yang sama tidak selamanya mempunyai
Ivan Illich berpendapat bahwa suatu system pendidikan yang baik harus
kepada orang lain dapat dengan mudah melakukannya, demikian pula bagi
lembaga pendidikan formal sebagai salah satu hasil rekayasa dari peradaban manusia,
disamping keluarga, dunia kerja, Negara dan lembaga keagamaan. Sekolah sebgai
yang berkembang makin sistematis dan berkembang. Dalam arti sempit pendidikan
tidak berlangsung seumur hidup, tetapi berlangsung dalam jangka waktu yang
4
terbatas, Ivan Illich menyebutkan age-specific yaitu pada masa anak dan remaja.
Masa pendidikan adalah masa sekolah yang keseluruhannya mencakup masa belajar
tempat tertentu yang telah ditentukan dan direkayasa untuk khusus berlangsungnya
pendidikan. Pendidikan adalah sekolah, yang biasanya berbentuk kelas tempat belajar
dalam bentuk sebuah kurikulum. Bahan-bahan ajaran dan kegiatan belajar mengajar
sudah terjadwal habis sepanjang masa belajar yang berlangsung di suatu sekolah.
Tujuan pendidikan dalam artian sempit tidak melekat bersatu dalam setiap
dengan demikian di luar proses pendidikan. Selain itu, rumusannya membatasi diri
sekarang ini. Skinner juga mengatakan bahwa manusia dikontrol oleh lingkungan dan
sebagian besar lingkungan membentuk manusia seperti apa yang dapat dicapai
5
sekarang ini. Pengajaran di sekolah harus dikelola secara terprogram berdasarkan
berdasarkan prinsip-prinsip dan prosedur ilmiah. Sehubungan dengan hal itu guru
tetapi berperan juga dalam merancang dan mengontrol proses belajar. Apabila guru
pengajaran di sekolah maka dengan sendirinya akan berlangsung proses belajar yang
efisien dan efektif sehingga pada akhirnya terwujudlah pola tingkah laku yang
diharapkan.
pendidikan antara lain terletak pada sangat kuatnya campur tangan pendidik dalam
sangat kuat. Definisi alternatif adalah definisi dialektif yang mencoba memadukan
pengertian yang menjadi kekuatan pada pengertian maha luas dan sempit. Definisi
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
6
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
bangsadan Negara.
7
terbentuknya sistem nilai, gaya hidupyang khas. Sedangkan aspek
keterampilan meliputi dasar, kejujuran, keahlian, dan profesional
Kondisi fisik
kondisi lingkungan belajar meliputi fisik, biotis, sosial, spiritual,
teknologis.
2. Proses pendidikan
Proses pendidikan dapat ditinjau melalui
a. Satuan pendidikan
Pendidikan mikro merupakan satuan pendidikan terkecil yang mandiri
yang dibagi menjadidua yaitu sekolah sebagai satuan pendidikan dengan
Contoh : TK SD,SMP,SMA, SMK, PT, sedangkan satuan pendidikan
luar sekolah meliputi keluarga, kelompok bermain,dll.
Pendidikan makro merupakan gabungan dari keseluruhan satuan
pendidikan mikro yang dikelola secara bersama untuk mencapai tujuan
bersama
Lingkungan hidup merupakan satuan pendidikan yang ada dalam
lingkungan masyarakat contoh: gereja, kelompok pertemanan, paabrik,
dll.
b. Bentuk pendidikan merupakan suatu tempat atau lingkungan dimana anak
dapat menerima sesuatu yang berada di luar diri mereka. Bentuk pendidikan
meliputi proses transformasi dan proses belajar.
c. Kegiatan pendidikan
d. Jenis atau isi pendidikan merupakan sebuah proses atau serangkaian kegiatan
pendidikan yang tertuju untuk mengembangkansatu jenis aspek kepribadian
tertentu. Jenis atau isi pendidikan ada tiga yang meliputi :
pendidikan kognitif yang merupakan jenis pendidikan yang
bertujuan mengembangkan kemampuan intelektual dalam
mengenal lingkungan. Pendidikan kognitif dibagi menjadi dua
macam yaitu pendidikan intelektual seperti contoh ingatan,
pemahaman, penerapan, analisis. Sedangkan yang pendidikan
8
akademik seperti contoh ilmu-ilmu kealaman, ilmu tingkah laku
individu,ilmu-ilmu sosial.
pendidikan afektif merupakan jenis pendidikan yang bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan menghayati nilai-nilai untuk
mengenali kegunaannya bagi hidup terhadap apa yang telah
pelajari secara langsung atau tidak langsung. Seperti contoh
pendidikan agama, susila,estetis, emosional, kewarganegaraaan
pendidikan keterampilan merupakan jenis pendidikan yang
bertujuan mengembangakn kemampuan melakukan perbuatan-
peerbuatan secara tepat sehingga menghasilkan kinerja yang
standar. Dapat di bedakan sebagai berikut, pendidikan
keterampilan dasar, kejuruan, profesional, olahraga/kesehatan.
3. Kondis ideal
Kondisi ideal dibedakan dalam dua macam yaitu tujuan umum pendidikan tertuju
pada tujuan-tujuan hidup, sedangkan tujuan khusus pendidikan dapat dibedakan
menjadi empat yaitu: tujuan tak lengkap,tujuan sementara, tujuan institusional,dan
intruksional.
suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unsur pokok yaitu unsur masukan, unsur
proses usaha itu sendiri dan unsur hasil usaha. Pendidikan merupakan suatu sistem
yang mempunyai unsur-unsur tujuan sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola
pendidikan, struktur atau jenjang, kurikulum dan fasilitas. PH Combs mengemukan
dua belas komponen pendidikan sebagai berikut :
1. Tujuan adalah fungsi mengarahkan kegiatan. Hal ini merupakan informasi apa
yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan pelaksanaannya
2. Peserta didik adalah fungsinya belajar diharapkan peserta didik mengalami proses
perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan sistem pendidikan
3. Pengelola pendidikan adalah mengkoordinasi, mengarahkan dan menialai sistem
pendidikan
4. Struktur adalah mengatur pembagian waktu dan kegiatan
5. Isi dan bahan pengajaran adalah mebgamarkan luas dan dalamnya bahan pelajaran
yang harus dikuasai peserta didik
9
6. Guru dan pelaksanaan adalah menyediakan bahan pelajaran dan
menyelenggarakan proses belajar untuk peserta didik
7. Alat bantu belajar adalah fungsi membuat proses pendidikan yang lebih menarik
dan bervariasi
8. Fasilitas adalah untuk tempat terjadinya proses pembelajaran
9. Teknologi adalaah untuk memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses
pendidikan
10. Pengawasan mutu adalah fungsi membina pengaturan dan standar pendidikan
11. Penelitian adalah untuk meperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan
12. Biaya adalah untuk memperlancar proses pendidikan.
a. Komponen-komponen dalam sistem pendidikan
Dalam usaha memenuhi pendidikan sebagai suatu sistem berikut adalah penjelasan
tentang beberapa komponen penting yaitu :
1. Dasar pendidikan
Dasar pendidikan diartikan sebagai sesuatu yang dijadikan titik tolak untuk
memikirkan masalah-masalah pendidikan atau titik tolak untuk melakukan
kegiatan-kegiatan pendidikan.
2. Tujuan pendidikan
Pendidikan mempunyai tujuan apa yang di cita-citakan dari setiap mendidik.
Langeveld membedakan macam-macam tujuan pendidikan sebagai berikut:
Tujuan umum
Tujuan khusus
Tujusn tidak lengkap
Tujuan sementara
Tujuan isidental
Tujuan intermedier
3. Isi pendidikan
Isi pendidikan adalah bahan-bahan atau materi pendidikan yang diberikan kepada
peserta didik agar dapat mencapai tujuan
10
4. Metode pendidikan
Metode atau cara bagaimana mendidik agar kelak dapat memilih dan
menggunakan metode yang tepat sesuai tujuan dan kondisi-kondisi pendukung
5. Alat pendidikan
Sebagai berbagai situasi dan kondisi tindakan dan perlakuan tingkah laku dan
perbuatan serta segala sesuatu yang diadakan dengan sengaja dan terencana yang
langsung dan tidak langsung
6. Terdidik
Individu yang dijadikan sasaran kegiatan pendidikan agar dapat mencapai tujuan
yang diharapkan
7. Pendidik
Pendidik pada hakekatnya bertanggung jawab peuh dalam proses pendidikan agar
mengarah pada tujuan pendidikan
Menurut Zahar idris pendidikan nasional sebagai suatu sistem adalah karya
manusia yang terdiri dari komponen-komponen yang mempunyai hubungan
fungsional dalam rangka membantu terjadinya proses transformasi atau perubahan
tingkah laku seseorang. Pendidikan tetap merupakan salah satu bentuk kegiatan
kehidupan manusia yang berawal dari hal yang bersifat actual menuju pada hal-hal
yang ideal. Hal-hal yang bersifat actual berkenaan dengan kondisi-kondisi yang telah
ada pada peserta didik dan lingkungan tempat berlangsungnya kegiatan belajar.
Kegiatan pendidikan adalah kegiatan yang menjembatani antara kondisi-kondisi actual
dengan kondisi ideal. Proses-proses pendidikan antara lain berupa I ndividualisasi atau
personalisasi atau proses yang tertuju untuk menjadi seseorang individu atau diri
pribadi. Sosialisasi atau proses yang tertuju untuk menjadi anggota masyarakat yang
diidamkan, enkulturasi atau proses yang dituju untuk memiliki cara-cara hidup yang
diharapkan oleh suatu masyarakat. Profesionalisasi atau proses yang dituju menjadi
tenaga kerja yang profesional. Civilisasi atau proses yang tertuju untuk menjadi warga
Negara yang baik. Habituralisasi atau proses yang tertuju untuk memiliki kebiasaan-
kebiasaan yang tepat. Humanisasi atau proses yang tertuju untuk menjadi manusia
seutuhnya. Proses-proses tersebut berlangsung dalam bentuk-bentuk kegiatan
pendidikan berupa bimbingan, pengajaran dan latihan. Menurut Artur J. Jones
11
bimbingan adalah bantuan yang diberikan seseorang kepada orang lain untuk
menentukan pilihan-pilihan dan penyesuaian diri peserta didik dalam memecahkan
masalah yang sedang dihadapi.
1. Pendidikan balita yaitu pendidikan yang terdiri atas kegiatan-kegiatan melindungi dan
mengasuh anak sejak lahir sampai dengan kurang lebih berusia dua tahun, sehingga
tumbuh sehat
2. Pendidikan kanak-kanak yaitu pendidikan yang terdiri atas kegiatan-kegiatan
mengembangkan kebiasaan berbahasa, berpikir, mengenali diri dan lingkungan
sekelilingnya pada anak berusia kurang lebih dua sampai enam tahun.
3. Pendidikan anak sekolah yaitu pendidikan yang terdiri atas kegiatan-kegiatan
memperluas dan eningkatkan kehidupan lingkungan sosial dan kepercayaan diri pada
anak berusia kurang lebih enam sampai dengan dua belas tahun.
4. Pendidikan remaja yaitu pendidikan yang terdiri atas kegiatan-kegiatan memperkokoh
kepribadian anak berusia kurang lebih tiga belas tahun sampai dengan dipandang
dewasa (22 tahun) sehingga mampu mandiri secara fisik, intelektual, sosial, dan
emosional.
5. Pendidikan orang dewasa yaitu pendidikan yang terdiri atas kegiatan-kegiatan
menambah,menyempurnkan dan memperluas kemampuan orang dewasa agar dapat
melaksanakan dan menikmati tugas hidupnya secara lebih lengkap.
B. Pendidikan seumur hidup
Pendidikan seumur hidup atau life long education adalah sebuah system konsep-konsep
pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa kegiatan belajar mengajar yang sedang
berlangsung dalam seluruh kehidupan manusia. Dalam kerangka kerja teoritis dan oprasional
pendidikan seumur hidup memiliki tiga tahap antara lain :
1) Komponen-komponen hidup, yang meliputi masyarat, individu, dan lingkungan fisik
12
2) Seumur hidup yang meliputi tahap perkembangan balita, kanak-kanak, masa sekolah,
remaja, dewasa yang saling berkaitan dengan peranan-peranan hidup umum dan unik
sehingga dapat mengembangkan aspek fisik, social, mental, dan emosional
3) Pendidikan : pencapaian perkembangan dan perubahan melalui hidup melalui landasan-
landasan pendidikan yang dikelola dengan cara komunikasi verbal, non-verbal, alat bantu
belajar dsb, untuk mengetahui isi pendidikan pengetahuan dalam bidang studi yang
berbeda dan mencangkup stok budaya pengetahuan manusia serta pengembangan
pengetahuan baru dan yang using. Selain itu, dalam pendidikan mempelajari sosiologis,
ekonomik,politik, demografis, ekologis, filosofis, biologis, dan psikologis.
Sistem dalam pendidikan seumur hidup secara oprasional mencangkup komponen-
komponen (1) tujuan-tujuan pendidikan seumur hidup, (2) ansumsi yang mendasari
pendidikan seumur hidup, (3) prinsip membimbing untuk pengembangan system pendidikan
seumur hidup, (4) bentuk bentuk belajar yang terdiri atas pendidikan umum yang berlangsung
secara formal dan informal dan pendidikan professional yang berlangsung secara formal dan
non formal.
Perpaduan Antara keempat komponen tersebut membuat system belajar di rumah,
sekolah dan masyarakat yang mana system tersebut membentu 2 komponen yaitu manajemen
pendidikan dan teknologi pendidikan yang mempunyai hubungan fungsional. Selain itu,
manajemen pendidikan mencangkup sub-sub komponen (1) perencanaan, (2) system
pendidikan menurut tahap perkembangan (jenjang pendidikan) dan aspek-
aspekpengembangan jenis pendidikan, (3) organisasi, (4) administrasi, (5) keuangan, (6)
pemasukan tenaga kependidikan, (7) system evaluasi dan (8) penelitian. Sedangkan dalam
teknologi pendidikan berkenaan dengan (1) tujuan-tujuan pendidikan berdasarkan jenjang dan
jenis pendidikan, (2) perencanaaan, pelaksanaan,dan evaluasi kurikulum, (3) strategi dan
proses-proses belajar yang tercakup belajar permulaan, belajar bersama, belajar mandiri dan
individual, (4) evaluasi yang tercakup didalamnya evaluasi eksternal,internal dan sendiri ,(5)
bimbingan serta (6) media dan bahan ajar.
Bidang pendidikan baik ditinjau dari pendidikan sebagai proses dinamis yang bergerak
dari kondisi factual menuju kondisi ideal maupun dari konsep pendidikan seumur hidup
menunjukkan bahwa bidang pendidikan tidak saja luas tetapi, juga kompleks karena banyak
aspek dan dimensinya. Apabila ditinjau dari objek materialnya ilmu pendidikan dibedakan
13
menjadi dua yaitu ilmu pendidikan makro dan ilmu pendidikan mikro. Ilmu pendidikan makro
mencangkup ilmu pendidikan administrative, ilmu pendidikan komparatif, ilmu pendidikan
historis dan ilmu pendidikan kependudukan. Sedangkan ilmu pendidikan mikro dibedakan
menjadi dua yaitu ilmu mendidik umum meliputi pedagogic teoritis, ilmu pendidikan
psikologis, ilmu pendidikan sosiologis, ilmu pendidikan antropologis, dan ilmu pendidikan
ekonomik dan ilmu mendidik khusus.
Dalam ilmu mendidik khusus dibedakan menjadi tiga yaitu ilmu persekolahan yang
meliputi ilmu administratif sekolah, ilmu administratif kelas dan ilmu kegiatan pendidikan
sekolah ; ilmu pendidikan luar sekolah yang meliputi pedagogic keluarga, pedagogic taman
kanak-kanak dan ilmu pendidikan masyarakat ; serta orthopedagogik yang meliputi
orthopedagogik fisik dan orthopedhagogik mental.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu pendidikan memberikan sumbangan bagi teori filsafat pendidikan dalam
menentukan kurikulum. Pengetahuan apa yang harus diberikan kepada peserta didik,
diajarkan di sekolah, dan bagaimana cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut, bagitu
juga bagaiamana cara menyampaiakan pengetahuan tersebut. ilmu pendidikan ada dua
objek yang menjadi ruang lingkupnya, yaitu obbjek formal dan objek material. Objek
formal berkenaan bidang yang menjadi keseluruhan ruang lingkup garapan langsung riset
pendidikan. Sedangkan objek material berkenaan dengan aspek-aspek yang menjadi
garapan penyelidikan langsung suatu cabang ilmu.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan, penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan . maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas
15
Daftar Pustaka
usanto, A. 2010. Filsafat Ilmu Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis, dan
16