Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
SISTEM FILSAFAT”
MATA KULIAH: PANCASILA
DOSEN PEMBIMBING : AHMAD BAHRIANTO, S.SY. M.H
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 BISNIS DIGITAL
MARDIANA (NIM 2311102453008)
MUHAMMAD RIFAN ANDZUHURI (NIM 231102453023)
MUHAMMAD EDWIN (NIM 2311102453011)
DENI NUR RAHMANSYAH (NIM 2311102453012)
KATA PENGANTAR
Tanah Grogot,
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................3
C. TUJUAN..................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
A. PENGERTIAN PANCASILA........................................................................................4
B. PENGERTIAN FILSAFAT............................................................................................4
C. PENGERTIAN SISTEM..............................................................................................6
D. PENGERTIAN PANCASILA SECARA FILSAFAT............................................................7
BAB III PENUTUP..............................................................................................................11
KESIMPULAN................................................................................................................11
SARAN..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap negara atau bangsa di dunia ini mempunyai sistem nilai (filsafat) tertentu
yang menjadi pegangan bagi anggota masyarakat dalam menjalankan kehidupan dan
pemerintahannya. Filsafat negara merupakan pandangan hidup bangsa yang diyakini
kebenarannnya dan diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat yang mendiami negara
tersebut.
Pandangan hidup bangsa merupakan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap bangsa.
Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi segala aspek suatu bangsa. Nilai adalah suatu
konsepsi yang secara eksplisit maupun implisit menjadi milik atau ciri khas seseorang
atau masyarakat. Pada konsep tersembunyi bahwa pilihan nilai merupakan suatu ukuran
atau standar yang memiliki kelestarian yang secara umum digunakan untuk
mengorganisasikan sistem tingkah laku suatu masyarakat.
Sistem nilai (filsafat) yang dianut suatu bangsa merupakan filsafat masyarakat
budaya bangsa. Bagi suatu bangsa, filsafat merupakan sumber dari segala sumber hukum
yang berlaku dalam suatu masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh karena itu, filsafat
berfungsi dalam menentukan pandangan hidup suatu masyarakat dalam menghadapi
suatu masalah, hakikat dan sifat hidup, hakikat kerja, hakikat kedudukan manusia, etika
dan tata krama pergaulan dalam ruang dan waktu, serta hakikat hubungan manusia
dengan manusia lainnya. Indonesia adalah salah satu negara yang juga memiliki filsafat
seperti bangsabangsa lain. Filsafat ini tak lain adalah yang kita kenal dengan nama
Pancasila yang terdiri dari lima sila. Pancasila merupakan filsafat hidup bangsa
Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pancasila?
2. Apa pengertian filsafat ?
3. Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai sistem filsafat?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pancasila dan Filsafat.
2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari Pancasila sebagai suatu filsafat.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PANCASILA
Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
bahasa Sanskerta: पञ्च "pañca" berarti lima dan शीला "śīla" berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Lima ideologi utama penyusun Pancasila merupakan lima sila Pancasila. Ideologi
utama tersebut tercantum pada alinea keempat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945:
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sekalipun terjadi perubahan isi dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung
dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni
diperingati bersama sebagai hari lahirnya Pancasila.
B. PENGERTIAN FILSAFAT
Secara etimologis, istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu Philoshopia.
Istilah ini merupakan bentukan dari kata asal philo (philein) yang berarti cinta, dan
sophos yang artinya hikmah/kebijaksanaan. Jadi, filsafat artinya mencintai hal-hal yang
sifatnya bijaksana. Filsafat merupakan ilmu pengetahuan mengenai hakekat dari segala
sesuatu yang mencari sebab-sebabnya yang terdalam dengan menggunakan rasio/akal
budi manusia.
Filsafat adalah salah satu ilmu pengetahuan yang menarik untuk disimak. Filsafat
adalah ilmu yang melahirkan pemikiran-pemikiran soal berbagai macam hal. Dengan
menggunakan pendekatan yang lebih dalam dan bermakna, hal itu bisa dilihat dari
pemikiran-pemikiran bijak para ahli mereka seperti Socrates, Plato, Immanuel Kant dan
lain sebagainya.
Filsafat sejatinya merupakan studi mengenai hakikat realitas dan keberadaan,
mengenai apa yang mungkin diketahui hingga perilaku benar atau salah. Anggapan
umum mengenai filsafat bahwa yang dibahas sebagai hal yang tinggi, sulit, abstrak dan
tidak berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari, tak jarang filsuf kerap
digambarkan sebagai orang jenius.
C. PENGERTIAN SISTEM
Kata "sistem" berarti sekelompok bagian-bagian yang bekerja sama untuk
melakukan sesuatu maksud, misalnya, sistem urat syaraf dalam tubuh, sistem
pemerintahan, dan lain-lainya. Dari uraian tersebut kita dapat mengetahui bahwa saat kita
berbicara mengenai sistem maka sebenarnya kita sedang membahas sesuatu yang terdiri
dari bagian-bagian. Sistem bukanlah merupakan sesuatu yang tunggal.
Pertanyaan kemudian adalah bagian-bagian yang seperti apa yang akhirnya bisa
bekerjasama dan membentuk sebuah sistem. Lebih lanjut Attamimi mengutip pendapat
Henry Campbell Black sebagai berikut:
System dalam bahasa Inggris juga merupakan "kombinasi atau rangkaian yang
teratur, baik dari bagian-bagian khusus atau bagian-bagian lain ataupun unsur-unsur ke
dalam suatu keseluruhan, khususnya kombinasi yang sesuai dengan prinsip rasional
tertentu" (Orderly combination or arrangement, as of particulars, parts, or elements into a
whole, especially such combination according to some rational principle).
Dari pendapat di atas dapat kita maknai bahwa bagian-bagian yang dimaksud
salah satunya dapat berupa bagian-bagian atau elemen-elemen pembentuknya yang
kemudian menjadi satu kesatuan sebagai keseluruhan sistem yang saling berhubungan
sebagai sebuah kombinasi dengan prinsip-prinsip rasional tertentu.
Untuk lebih dapat memahami tentang sistem, Kaelan mengutip pendapat Shore
dan Voicb sebagai berikut:
Pengertian sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan,
saling bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh. Sistem lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Suatu kesatuan bagian-bagian
b. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
c. Saling berhubungan dan saling ketergantungan
d. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
(tujuan sistem)
e. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.
7
Pancasila yang terdapat dalam adat istiadat, budaya, dan religi, “ada”
pada bangsa Indonesia sejak dahulu kala, dan masih tetap “ada” sampai
sekarang.
Hubungan : Sila pertama Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang
Maha Esa” mengakui adanya kekuatan gaib yang di luar manusia
menjadi pencipta, pengatur serta penguasa alam semesta.
b. Aspek Epistemologi
Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat,
susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Epistemologi meneliti
sumber pengetahuan, proses dan syarat terjadinya pengetahuan, serta
batas dan validitas ilmu pengetahuan. Yang termasuk cabang
epistemologi adalah matematika, logika, sematik, dan teori ilmu. Dilihat
dari aspek epistemologi, Pancasila merupakan pengetahuan ilmiah dan
filsafati, dan bisa diteliti dan diuji kebenarannya. Hubungan : Dalam
pembukaan UUD 1945 terdapat tujuan Negara Indonesia yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara, dan UUD sendiri
berlandaskan pada Pancasila.
c. Aspek Aksiologi
Aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki makna nilai, sumber
nilai, jenis dan tingkatan nilai dan hakekat nilai. Dalam konteks
aksiologi, Pancasila sebagai sistem filsafat mengandung nilai manfaat
yaitu untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang beraneka ragam suku
bangsa ini, dan mengandung nilai manfaat sebagai acuan moral bangsa
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang diangkat dari kehidupan
bangsa Indonesia yang diyakini sebagai sesuatu hal yang baik, benar dan
indah. Hubungan : 7 Dalam menyelidiki makna nilai dari suatu terdapat
norma-norma masyarakat yang sudah mendarah daging dalam beretika
yang merupakan Way Of Life dan ciri khas Bangsa Indonesia yang ,
Pancasila sendiri adalah cerminan dari Bangsa Indonesia sendiri. Adapun
kepercayaan pada Tuhan termasuk cangkupan nilai di axiologi, sejak
dahulu leluhur kita sudah menciptakan banyak karya yang terdiri dari
cipta, rasa, dan karsa sesuai kepercayaannya.
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/pengertian-filsafat-dan-manfaat-dalam-
kehidupan/
https://lms--paralel-esaunggul-ac-id.webpkgcache.com/doc/-/s/lms-
paralel.esaunggul.ac.id/mod/resource/view.php?id=284938