Anda di halaman 1dari 3

Nama : Chintia Agustin

NIM : 2212010066
Prodi/kelas : KPI/B
Mata Kuliah : Budaya MinangKabau

ASAL USUL ATAU RIWAYAT KAMPUNG

SEJARAH NAGARI PANINJAUAN


Nagari paninjauan terletak di lereng gunung merapi, dengan posisi sebelah utara
Gunung Merapi dan sebelah selatan berbatasan dengan Padang Panjang atau lebih tepatnya di
Kecamatan X koto Kabupaten Tanah Datar. Menurut narasumber yaitu salah seorang Lembaga
KAN mengatakan, Pemberian nama Paninjauan dilatarbelakangi oleh masa penjajahan yang
pada saat itu menjajah nagari.
Kelompok masyarakat menemukan suatu puncak bukit tertinggi yang dapat melihat
bagaimana topografi daerah kaki gunung Merapi dari sisi selatan,sisi timur dan sisi barat.
Tempat tersebut dinamakan “Guguak Kapaunan atau Guguak Paunan”yang terletak di Gobah
tepatnya di Jorong Balai Satu, dari puncak tertinggi inilah masyarakat bisa melihat lawan dari
arah manapun. Orang orang tempo dulu melakukan peninjauan (maninjau) lebih jauh dimana
di bukit tersebut terbentang hamparan hutan sampai ke kaki Bukit Tui. Nagari ini memiliki 4
Jorong yaitu Jorong Balai Satu, Jrong Tigosuku, Jorong Hilie Balai, dan Jorong Tabubaraie.
Dengan latarbelakang lokasi daerah yang sangat strategis untuk melakukan peninjauan
maka lahirlah kata “PANINJAUAN” dalam Bahasa minang yang artinya tempat untuk
meninjau. Narasumber juga mengatakan Paninjauan juga berasal dari kata “Paninjau dan
Lawan”. Dengan lokasi puncak yang strategis untuk meninjau nagari maka dari itu masyarakat
memberi nama dengan sebutan Paninjauan. Di Paninjauan juga banyak tredapat peninggalan
penjajah seperti tempat pengelolaan sumber air minum, atau yang disebut masyarakat “Bak
Aia”. Itulah asal usul nagari paninjauan yang dapat kita ketahui.

SUSUNAN PANGULU/PIMPINAN ADAT NAGARI


1. A.Dt. Suleman, S.Pd (sekretaris)
2. Drs. Z. Lb. Sutan ( T.4 jurai )
3. Z. Lb. Marajo, S.Ag ( T 4 Jurai )
4. Ir.E. Dt. Sidubalang (wakil ketua pasukuan panyalai)
5. A.Dt. Parmato Dirajo (wakil ketua pasukuan sikumbang)
6. H. M. Dt Sinaro Nan Itam (ketua pasukuan panyalai)
7. H.ZA.Dt.Tumbijo,S.Pd (ketua pasukuan sikumbang)
8. Drs. H GJ. Dt. Sinaro Panjang. M.Pd (ketua KAN)
MAKANAN ADAT NAGARI
Di nagari Paninjauan mempunyai adat yang sangat kental baik dari acara nikah sampai
acara berduka sekalipun, di dalam setiap kegiatan adatnya ada aturan dalam makanan yang
dihidangkan. Pada hidangan laki laki makanan yang dihidangkan hanya beberapa macam saja
seperti; rendang, telur, cancang kambing, dan perkedel namun ditempat hidangan perempuan
banyak macam hidangan yang diletakkan seperti; rendang, cancang kambing, aneka
gulai,mie,telur dan lain lain. Dalam adat paninjauan ada satu hidangan yang tidak boleh
dimakan pada saat acara berlangsung yaitu “Pinyaram” alasan mengapa tidak boleh dimakan
karena itu disebut sebagai “Paga Alek” atau pagar adat karena terletak di tepi piriing yang
menjadi pembatas atau pelindung dari makanan yang ada didalamnya, makanan yang
didalamnya yaitu; silamak,goreng pisang,dan godok. Namun uniknya, pinyaram ini bisa di
bawa untuk bungkusan pulang, maksudnya ibu-ibu yang di panggil (undangan dengan sirih)
membawa beras ketika acara baralek nantinya beras tersebut diganti dengan isian seperti
silamak,kue bolu,dan pinyaram atau biasa disebut “Isi Kampia”.

a. foto makanan adat


b. Kantor KAN

c. Foto dengan narasumber

Anda mungkin juga menyukai